Terpaksa Menikahi의 모든 챕터: 챕터 51 - 챕터 60
77 챕터
bab 51
"Entahlah, aku tak ingin memikirkan nya sekarang."Bastian bangkit dan merangkak hingga wajah nya berjarak beberapa inci saja dengan Vio. Tangan Bastian menekan kedua tangan Vio. Melewati atas kepala gadis itu."Kau mau kita memulai pengembangbiakan kecebong lagi?""Aarrgg... Kita baru saja selesai. Bolak-balik apa kamu tidak capek."protes Vio mencoba meloloskan diri."Tidak! Kamu santapan kesukaan ku." Tangan Bastian memegang dagu Vio, dengan satu tangan yang lain nya mencengkram kedua lengan gadis itu. Bastian melummaaatt bibir Vio."Uuummmpp...."*****Di sebuah Cafe yang agak sepi di kota itu, Alexa duduk seorang diri. Di depannya segelas minuman orenge yang siap di seruput.Alexa mengotak-atik hp nya. Menunggu seseorang untuk datang. Sesekali gadis cantik itu menyeruput minuman nya. Tak lama seseorang yang di nanti datang. Orang itu berdiri tepat di depan meja nya."Oohh, kau sudah datang? Dud
더 보기
bab 52
Alexa tersenyum licik. Foto Vio dan Felix yang sedang berpelukan di sebuah rumah sakit, dan saat Felix sedang di tampar oleh Vio setelah nya."Aku pikir, kamu mungkin masih memiliki perasaan pada mantan pacarmu itu." sinis Alexa,"Aku rasa Nona Rena akan keberatan jika melihat ini, dan aku juga tak tau apa yang harus aku lakukan dengan kedua foto ini. Apakah akan ku edarkan ke masyarakat, atau menyimpannya."tukas Alexa, "Bagaimana menurutmu tuan Felix?""Apa kau sedang mengancam ku, nona Alexa?""Tidak! Hanya apakah kamu sudah tidak memiliki perasaan lagi pada Vio? Aku bisa membantumu mendapatkannya kembali. Aku saat ini ada di posisi yang sama denganmu, Bastian adalah tunangan ku. Dan entah bagaimana mereka bisa menikah. Aku sangat yakin, ini adalah hal yang tidak benar. Karena itu, mari kita kembalikan semua ke tempat semula.""Kau bisa mendapatkan kembali Vio pacar mu itu, dan aku kembali pada tunangan ku." lanjut Alexa lagi dengan sen
더 보기
bab 53
Felix duduk di kursi kerjanya. Tangannya mengenggam pena yang dia ketuk-ketuk di meja. Pikirannya melayang entah kemana. Saat ini Felix sepertinya mulai terpengaruh akan ucapan Alexa.Memang benar, hatinya masih mencintai Vio. Walau raganya telah menikah dengan sang adik rena, namun tak dapat dipungkiri, hati dan pikirannya masih milik Vio.Kenapa aku dulu bisa sampai begitu bodohnya mengikuti hasrat ku? Mungkinkah sekarang waktunya untuk memperbaiki? Apakah pilihan yang tepat jika aku menceraikan Rena agar bisa leluasa mendekati Vio? hati felix begitu bimbang.Antara mempertahankan pernikahan yang tanpa cinta dihatinya itu. Atau mengikuti hatinya mengejar kembali cintanya yang sempat ia telantarkan?Tapi, dia istri pria itu. Aku tak mungkin menyentuhnya. Konsequensi nya terlalu tinggi. Alexa, bagaimana tunangannya itu dicampakkan dan menikah dengan Vio. Apakah ada sesuatu diantara mereka? pikir Felix lagi."Vio? Apakah kau bahagia dengan
더 보기
bab 54
Sore itu Vio sudah bekerja seperti biasa. Didepan tempatnya bekerja, Vio menunggu jemputan. Dia memang tidak membawa mobil sendiri. Bastian ingin menjemput katanya.Di tempat biasa para karyawan menunggu jemputan, Vio duduk di bangku panjang. Menanti suaminya."Kenapa lama sekali?" gumamnya, saat satu persatu para karyawan sudah pulang. Vio mengambil hpnya, memghubungi Bast ian."Sayang, masih lama nggak? Aku pulang dulu ya, ada ojek mangkal disini."["Jangan! Sebentar lagi aku kesana."]"Apa? Sebentar lagi kemari? Jadi kamu belum Otewe?" Suara Vio kesal."Aku sudah menunggu satu jam!"["Iya! Sebentar lagi selesai. Jangan kemana-mana. Apalagi numpang sama pria lain!"]"Tu....."TUTUTUTUT."Apa? diputus? Hiiihhh!" gemas Vio melihat layar hpnya yang sudah tidak tersambung lagi.Vio memasukkan hpnya ke dalam tas.Sebuah mobil yang sudah terparkir cukup lama di depan kantor tempat
더 보기
bab 55
Vio membuka matanya, di langit kamarnya penuh dengan gemerlap bintang buatan dari kelap kelip lampu kecil. Indah sekali. Vio menolehkan kepalanya, melihat pria yang semalam membawanya ke kahyangan tertinggi.Vio memiringkan tubuhnya, dia mengulas senyum. Mengusap pipi Bastian yang juga menghadap padanya. Tangan pria itu melintang di perutnya.Vio mengamati wajah lelap suaminya. Begitu tenang seperti bayi."Terima kasih sudah mencintaiku, sudah mendukungku, dan menjagaku. Saat ini aku memang belum bisa membuka sepenuhnya hatiku, tapi aku pikir, aku mulai menyukaimu. Aku sedang belajar mencintaimu Bastian. Tolong jangan menyerah dulu. Selama periode itu, aku akan menjalankan peranku sebagai istri dengan baik."Vio mendekatkan wajahnya, mengecup kening Bastian. Lalu sedikit menjauh lagi. vio mengulas senyum kecil. Perlahan netra Vio menutup.Suara dering hpnya membuat Vio kembali membuka mata. Vio bangkit, dan mengambil hpnya di atas nakas.
더 보기
bab 56
"Fang!"Fang melirik tuan nya yang sedang duduk di sofa tamu ruangan nya."Hari ini Vio akan bertemu dengan mantan pacar nya."Fang mengangkat kelopak mata nya. Melebarkan sedikit netra nya, tanda ia tertarik."Bagaimana menurut mu?" tanya Bastian dengan sedikit ragu."Apa anda rela, Tuan?" Fang balik bertanya."Nyonya bilang pria itu memiliki dokumen rahasia milik perusahaan. Dan itu menyangkut mendiang mamanya. Aku tidak ingin dia terlibat dengan orang-orang di masa lalu yang tidak berkepentingan.""Baik, Tuan.""Biarkan dia bertemu, sisanya aku serahkan padamu." ucap Bastian memutuskan."Baik."####Di depan restoran tempat Vio dan Felix janjian, Mobil Bastian berhenti. Kali ini Bastian yang menyetir, Fang sengaja tidak diikut karena dia memiliki tugas lain dari bos nya."Aku akan menunggu mu disini. Masuklah." ucap Bastian menatap istrinya lembut.Vio melepas sabu
더 보기
bab 57
Bastian melihat banyaknya tamu yang datang dari pembatas kaca di lantai atas. Melihat betapa ngototnya Mariah untuk bisa masuk. Akan tetapi, seperti biasa, para pekerjanya lebih bisa mengontrol keadaan.Bastian dengan stelan tuxedo membuat nya terlihat gagah dan tampan. Pintu ruangan tempatnya menunggu terbuka, Fang masuk dengan langkah lebar dan berhenti beberapa meter di belakangnya. Pria itu menunduk hormat."Tuan dan Nyonya besar hadir."Bastian masih menatap keluar tanpa menoleh."Mereka menuju ruang rias pengantin wanita."Bastian menggeretakkan giginya.****####"Aa.. Anda siapa?""Kami adalah tamu VIP." ucap mama Anggia menunjukkan undangan khusus keluarga."Kami ingin bertemu dengan mempelai wanita.""Oohh,, Silahkan masuk tuan dan nyonya.'' MUA itu mempersilahkan keduanya masuk dengan tangannya."Tolong beri kami privasi.""Baik."MUA itu pun akhir
더 보기
bab 58
"Jika orang tuaku tau, mereka tidak akan tinggal diam!" teriak Alexa yang walaupun tangan nya terikat rantai, namun tubuhnya masih mulus tanpa luka.Fang terkekeh. Lalu dia berjongkok di depan Alexa."Nona, Kami akan mengurus keluargamu setelah ini." Seringai Fang menyusuri dagu Alexa dengan cambuknya."Kau tau ini adalah pelanggaran hukum!" sentak Felix tak terima mendapat perlakuan seperti itu."Kalau ini sampai terungkap di publik..."Fang melirik tajam pada Felix, yang langsung mengkeret."Apa kau masih memiliki kemampuan untuk itu?" tanya nya dingin.Fang kembali terkekeh,"Apa kau yakin bisa keluar dari sini hidup-hidup?"Felix tersentak. Tentu saja dia takut akan kematian. Jika apa yang di ucapkan Fang benar, apa yang harus dia lakukan? Tentu Felix harus lepas dari ini. Tapi bagaimana?Fang melangkah mendekat pada Felix."Kita masih punya banyak hal untuk di bicarakan terkait masalahmu.." ujarnya,"Kita bisa membuatnya mudah atau sulit. Tergantung pada bagaimana sikapmu kedepan."
더 보기
bab 59
Bastian berjalan di sisi terdalam Vila Air Mengalir, Di ikuti oleh Fang. Begitu sampai di lorong yang buntu, Fang memutar lampu tanduk rusa, hingga terbukalah pintu keruang bawah tanah.Fang berjalan mendahului, lalu dia menoleh karena Tuannya hanya mematung di atas."Kenapa tuan?""Bau tidak enak apa ini?"Bastian mengernyitkan hidungnya. Pria itu menutup hidung dengan jarinya."Bau?" Fang mengerutkan dahi."Tidak ada yang aneh dengan bau nya, Tuan.""Kau yakin? Rasanya seperti..." Bastian masih menutup hidungnya."Tuan, mungkin bau itu datangnya dari jari anda." Fang menunjuk dan mengangkat jari nya sendiri."Apa?" wajah Bastian sudah merah karena kesal."Apa katamu barusan? Jariku kenapa?""Saya rasa tidak ada yang salah dengan jari anda, memang bau ini sedikit tidak umum untuk ruang bawah tanah." ungkap Fang mencari aman."Aku tidak bisa masuk kesana. Terlalu bau. Kau saja
더 보기
bab 60
Fang yang sedang menyetir di jog depan melirik ke belakang. Pagi itu entah suasana di jog belakang begitu suram dan mencekam.Aneh, ini aneh,Jika biasanya yang terlihat nyonya suram dan tuan berbunga. Kenapa sekarang justru sebaliknya? Apakah jiwa mereka tertukar semalam? Batin Fang masih terus melirik dan mencuri pandang melalui kaca spion."Fang! Berapa kali kau mencuri pandang kemari?" Suara berat Bastian terdengar begitu gurih dari jog belakang, tentu saja membuat Fang bergidig."Eehh??""Potong gaji sebanyak lirikan mu!"Astaga!! Sudah jelas itu tuan. Tak mungkin jiwa nya tertukar. batin Fang lagi merasa aduhai dengan potongan gaji."Asisten Fang, tak perlu dipikirkan. Dia memang sedang kesal sejak bangun pagi tadi." ucap Vio dengan senyum manisnya yang riang. Tak lupa gadis itu memeluk lengan Bastian, Tentu saja untuk meredam kekesalan suaminya.Memang sejak pagi mood Bastian sudah tidak bagus. Bangun yang bangunin
더 보기
이전
1
...
345678
DMCA.com Protection Status