All Chapters of Istri Kedua Tak Berarti Pelakor: Chapter 41 - Chapter 50
112 Chapters
Bertemu dengan Rama
Rama berdecak, “Kenapa kamu selalu menyalahkan orang lain padahal masalahnya ada pada diri kamu sendiri. Pergilah!”“Rama, please. Maafkan aku, kita perbaiki lagi ya,” rengek Isna sambil memegang lengan Rama.“Perbaiki? Kalau kamu berpikir untuk memperbaiki hubungan kita, kamu tidak akan tetap bersama pria itu tadi malam. Padahal jelas-jelas aku sudah membuktikan sendiri kesalahan kamu dan dengan tidak merasa bersalah kamu malah bermalam dengan pria itu. Bahkan sekarang kamu minta kita perbaiki, apa kamu waras?” Isna tidak menjawab, bahkan saat ini sudah mulai terisak.“Aku bahkan sempat merasa sangat bersalah berada dalam situasi harus menikahi Hayati. Membuat aku bersikap kasar pada wanita itu demi menjaga hati dan cinta kita. Tapi ternyata aku bodoh, malah orang yang aku bela seakan melemparkan kotoran di wajah aku,” ungkap Rama.“Tapi ....”“Keluar, atau aku panggil security.”Isna akhirnya meninggalkan ruang kerja Rama. Saat melewati meja sekretaris Rama, wanita itu menyapa sambi
Read more
Kenapa Harus Cerai
Hayati menatap suasana cafe, mencari meja yang dirasa cukup nyaman. Rangga yang sudah menyampaikan tidak akan pulang dan Bu Ida yang dilarang olehnya untuk memasak, akhirnya Hayati memilih menghabiskan waktu di cafe sambil makan malam.Membuka buku menu, ada beberapa jenis makanan yang menggugah seleranya. Menentukan pilihannya pada pelayan dan memainkan ponselnya menunggu pesanannya dihidangkan. Hayati tersenyum melihat foto pernikahannya dijadikan wallpaper ponselnya oleh Rangga.Bahkan dalam galeri, terdapat album foto pernikahannya juga foto-foto candid dirinya yang diambil oleh Rangga.“Ramen kuah tom yam, lemon tea hangat dan sandwich tuna,” ujar seorang pelayan mengantarkan pesanannya membuat Hayati kembali fokus dan meletakkan ponselnya.“Terima kasih, Mbak.”“Selamat menikmati.” Hayati hanya tersenyum dan meraih sendok saat pelayan itu sudah menjauh. Menyendokkan kuah lalu mencicipinya, “Hm, enak.”Hayati sudah menghabiskan hampir setengah isi mangkuk ramennya saat seseorang
Read more
Tidak Ingin Bercerai
“Sebenarnya ada apa dengan rumah tanggamu Isna, katakan pada Bunda!”Isna bergeming, tidak ingin menceritakan apapun, apalagi mengakui jika dirinyalah yang bermain api dan menyebabkan hubungannya dengan Rama bermasalah.“Bunda, sebaiknya istirahat. Aku antar ke kamar,” ajak Rangga.“Tapi bagaimana dengan Isna?”“Sudahlah Bun, masalah Isna dan Rama biar aku yang urus.” Malika akhirnya menuruti apa yang diperintahkan Rangga.Setelah kembali dari kamar Malika, Isna masih berada di ruang tamu. Rangga duduk di hadapannya, “Aku butuh penjelasan dari kamu, ada apa sebenarnya dengan kalian?”Isna berdecak, “Harusnya Kak Rangga tanya ke Rama, aku ini adik Kak Rangga jadi kak Rangga harus membela aku.”“Bagaimana bisa aku membelamu kalau masalahnya saja aku tidak tahu dan Rama tidak akan memutuskan hal seberat itu kalau tidak ada hal yang serius diantara kalian.”“Yang jelas ini semua karena Rama, kalau dia tidak menikah lagi dengan Hayati hubungan aku dengan Rama akan baik-baik saja.”Rangga t
Read more
Ada Hubungan Apa?
"Ibu jadi ingin bertemu dengan keluarga Isna, karena yang dilakukan istrimu sudah menginjak harga diri kamu sebagai suami." "Sudahlah Bu, kita harus hati-hati juga jangan sampai keputusan Rama akan berimbas dengan perusahaan." Rama menghela nafasnya, apa yang dikatakan oleh Yaksa itu benar. Dia tidak boleh gegabah dalam menyampaikan keputusannya. Sepertinya aku harus bertemu dengan Kak Rangga, batin Rama. "Ahh, kemarin aku bertemu dengan Hayati.""Benarkah, lalu bagaimana kondisinya? Tinggal dimana dia sekarang?" tanya Zahida yang penasaran dengan kondisi Hayati. Bagaimanapun juga Rama masih harus bertanggung jawab pada hidup Hayati, karena kecelakaan yang membuat Ayah Hayati meninggal."Hayati baik, bahkan aku lihat penampilannya luar biasa dibandingkan sebelumnya. Lebih cantik," tutur Rama sambil tersenyum. “Tapi aku tidak tahu dia tinggal dimana dan dia bilang sudah menikah lagi,” ungkap Rama.“Menikah? Lalu tinggal dimana dia sekarang?” tanya Yaksa, ada kekhawatiran jika Rama
Read more
Siapa Namamu?
"Ada hubungan apa Kak Rangga dan Hayati?" "Itu urusanku, kamu akan tahu nanti," jawab Rangga lalu meninggalkan Isna. Sebelum dia menuju kamarnya, Rangga lebih dulu ke kamar Aska. Memastikan putra tersayangnya sudah terlelap dan beristirahat.Setelah berada dalam kamarnya, Rangga menerima panggilan telepon dari Gema. Intinya dia harus segera ke Surabaya mengurus kontrak kerjasama dengan klien yang tidak bisa dilakukan di Jakarta. Rangga berniat mengajak Hayati, setelah urusan bisnis lanjut ke Bali untuk honeymoon. Sebelum terlelap dia sempatkan menghubungi Hayati dan berjanji akan menemuinya besok. ***“A-aku ikut Pak Rangga ke Surabaya?” tanya Hayati tidak percaya dengan ajakan Rangga. Saat ini, Rangga mampir untuk makan malam dan memberitahu rencananya.“Hm dan bukan itu intinya tapi kita sekalian honeymoon ke Bali. Kamu siapkan dulu pakaian untuk selama di sana,” titah Rangga. Hayati pun beranjak dari duduknya untuk ke kamar.Baru saja dua langkah, dia kembali menoleh, “Pakaian P
Read more
Kamu Memang Nikmat
“Tunggu dulu, siapa namamu?”tanya Renata menatap sinis Hayati.‘Apa harus aku jawab ya, tapi nanti dia tahu kalau aku … gimana ini, batin Hayati. Renata memang penasaran dengan identitas wanita yang beberapa kali ditemui selalu bersama Rangga. Sedangkan keluarga Rangga sepertinya belum mengetahui hubungan Rangga dengan wanitanya.“Rania,” jawab Rangga. “Namanya Rania.” Hayati menoleh pada Rangga. Sebenarnya Rangga tidak berbohong menyebut nama Rania. Tapi dirinya memang dikenal dengan panggilan Hayati, sedangkan Rania adalah nama depannya.“Hm, dan kamu adalah putri dari ….”“Kamu tidak perlu tahu sejauh itu, ayo,” ajak Rangga dengan menggandeng tangan Hayati.Renata menatap kepergian Rangga dan Hayati. “Aneh, sepertinya ada yang kalian tutupi.”Sesampainya di kamar hotel.“Pak Rangga, bagaimana kalau Ibu Renata mengenal aku atau dia bilang ke Bu Malika tentang aku?”“Tak masalah.”“Pak Rangga, aku serius.”“Aku juga serius Hayati, walaupun mereka tahu ya sudah jadi aku tidak perlu pi
Read more
Wanita Selalu Benar
“Ayo masuk,” ajak Rangga yang sudah berada di dalam air. Hayati hanya menggelengkan pelan kepalanya, duduk di pinggir kolam dengan kedua kaki berada di dalam air.Rambutnya yang dicepol asal dengan helaian yang sedikit acak-acakan malah membuat penampilan Hayati terlihat lebih seksi ditambah dengan baju tidur berbahan satin di atas lutut dan tentu saja mengekspos kedua pahanya saat duduk. Bahkan tali baju tidur yang sangat kecil memperlihatkan bahu seputih susu milik Hayati.Yang membuat Rangga harus menelan salivanya adalah Hayati tidak mengenakan penutup aset kembarnya dan sangat kentara bentuk dibalik baju tidur yang terlihat menantang untuk disentuh.Rangga mencipratkan air ke arah Hayati, “Pak Rangga, nanti aku basah.”“Mana ada berenang nggak basah.”“Aku nggak mau berenang,” sahut Hayati sambil mengangkat kedua kakinya dari air dan memperlihatkan aset bagian bawah tubuh Hayati saat gaun tidurnya tersingkap.Sebelum Hayati menjauh Rangga mendekat dan menarik Hayati ke dalam air.
Read more
Apa Aku Hamil ?
“Iya kamu hanya pusing. Apa kita perl ke dokter untuk konsultasikan masalah pusing ini?”“Nggak perlu, aku lagi mager aja,” jawab Hayati.Rangga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tidak mengerti dengan sikap Hayati, jelas-jelas tadi dia bilang kepalanya pusing tapi sekarang bilang malas gerak.“Ya sudah, kamu istirahat. Aku keluar dulu karena Aska belum sarapan, kami makan diluar ya. Kamu mau nitip sesuatu?”“Hm, aku mau bubur ayam.”Rangga mengelus kepala Hayati, sebelum meninggalkan kamar.***“Bunda sakit ya? Kita nggak jadi main ke luar dong,” ujar Aska dengan sedikit rasa kecewa. Aska dan Rangga baru saja kembali setelah sarapan di luar. Biasanya Hayati akan menyambut dan menyiapkan makanan untuk Aska, baik itu untuk makan besar atau cemilan. Tapi kali ini fisiknya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.Sejak kemarin Hayati merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Kepalanya yang pening dan kantuk yang seperti tidak tahu waktu dan tempat. Hayati juga malas beraktivitas, termasuk n
Read more
Ibuku Bukan Pelakor
"Non Hayati, mau kemana? " tanya Bu Ida saat Hayati pamit akan keluar."Mau ke bawah, ke apotek." "Mau saya antar?" "Nggak usah, cuma ke bawah kok." Hayati sudah berada di depan pintu saat pintu itu terbuka. Ternyata Rangga yang datang. "Pak Rangga." "Kamu mau kemana, sayang?" Rangga memeluk tubuh Hayati. Beberapa hari di luar kota dan berjauhan dari Hayati membuat Rangga merindu. "Mau ke bawah.""Ngapain? Wajah kamu pucat, masih kurang sehat?" tanya Rangga sambil mengajaknya duduk di sofa. Hayati tidak menyampaikan kemungkinan dirinya hamil. Ingin memastikan lebih dulu baru menyampaikannya pada Rangga. "Kita ke rumah sakit, ini sudah beberapa hari kamu begini. Ayo," ajak Rangga. "Nggak usah, aku ....""Hayati, dengarkan aku. Kita periksakan kondisimu, ganti baju lalu kita berangkat." ***Selama perjalanan Hayati hanya diam, Rangga yang fokus dengan kemudi menoleh sekilas dan mengusap puncak kepala Hayati. "Melamunkan apa?" tanyanya dengan pandangan masih ke depan. "Nggak ad
Read more
Tinggal Bersama
Hayati benar-benar tidak menyangka dengan kenyataan yang ada antara dirinya dan Rangga. Sedangkan Rangga masih belum paham dengan situasi yang ada. “Sebenarnya ada apa?” tanya Rangga sambil menatap Hayati.“Rangga, kamu tahu sendiri kalau wanita ini dan Ayah sudah menikah dan Hayati adalah putri dari Layla istri Ayah.”Rangga menatap Hayati dan Ibunya bergantian.“Sepertinya kalian sudah saling kenal,” ujar Layla pada Rangga.“Tentu saja, Hayati adalah ….”“Aku asisten Nona Isna. Ya, asistennya,” jawab Hayati sambil melirik Rangga. Rangga mengernyitkan dahinya karena heran dengan jawaban Hayati. “Kami tidak ada hubungan apapun,” sahut Hayati lagi.“Ah, kebetulan kita bertemu di sini, ada yang ingin Ayah bicarakan.” Harsa Adam meminta putranya untuk duduk. Rangga pun akhirnya duduk di samping Hayati. “Ayah berencana kembali pulang, bagaimanapun kita ini keluarga.”“Lalu, dia?” tanya Rangga menunjuk Layla dengan dagunya.“Kemarin Ayah sudah menemui Ibumu dan menyampaikan hal ini. Dia ti
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status