Share

Ibuku Bukan Pelakor

"Non Hayati, mau kemana? " tanya Bu Ida saat Hayati pamit akan keluar.

"Mau ke bawah, ke apotek."

"Mau saya antar?"

"Nggak usah, cuma ke bawah kok." Hayati sudah berada di depan pintu saat pintu itu terbuka. Ternyata Rangga yang datang. "Pak Rangga."

"Kamu mau kemana, sayang?" Rangga memeluk tubuh Hayati. Beberapa hari di luar kota dan berjauhan dari Hayati membuat Rangga merindu.

"Mau ke bawah."

"Ngapain? Wajah kamu pucat, masih kurang sehat?" tanya Rangga sambil mengajaknya duduk di sofa. Hayati tidak menyampaikan kemungkinan dirinya hamil. Ingin memastikan lebih dulu baru menyampaikannya pada Rangga.

"Kita ke rumah sakit, ini sudah beberapa hari kamu begini. Ayo," ajak Rangga.

"Nggak usah, aku ...."

"Hayati, dengarkan aku. Kita periksakan kondisimu, ganti baju lalu kita berangkat."

***

Selama perjalanan Hayati hanya diam, Rangga yang fokus dengan kemudi menoleh sekilas dan mengusap puncak kepala Hayati. "Melamunkan apa?" tanyanya dengan pandangan masih ke depan.

"Nggak ad
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status