All Chapters of Terjebak di Dunia Lain: Chapter 181 - Chapter 190
227 Chapters
181. Raja terluka
Sesuai perkiraan Putera Mahkota, musuh mulai menyusup ke istana. Untunglah pasukan elite dan panglima kerajaan selalu siap siaga.Nela Menyaksikan pertempuran itu dari balik tirai pelindung, dalam benaknya berkata anggaplah dia sedang menonton televisi.Nathan dan panglima kerajaan melindungi Raja, rupanya Raja Batista bersama tabib Jorgi berbaur bersama pasukan bayangan dan kini mereka berhadapan langsung dengan Raja Goro. Mereka yang sedang berada di Balairung terkejut."Hahaha, jangan bangga dulu Raja Goro, kalian terkecoh dengan mundurnya pasukanku di Medan laga, tapi lihatlah aku berada di hadapanmu sekarang!""Pengecut!" seru Nathan."Oh kau rupanya ada di sini juga, aku akan membuatmu tak bisa kembali lagi ke duniamu, serang mereka!"Raja Batista menyerang namun dia bukan menghadapi anak kecil, Raja Goro bahkan tak turun tangan, karena yang menghadapi Raja Batista dan tabib Jorgi adalah Nathan dan Panglima Kerajaan."Hadapi aku Raja Goro!" teriak tabib Jorgi sambil menangkis se
Read more
182. Raja Kritis
Nela teringat jika sebelumnya dia pernah menyelamatkan Raja yang menjelma menjadi kakaknya itu, makanya dia tidak gugup menyentuh tubuh Raja. Melihat kondisi Raja yang sekarat membuat mereka yang ada di ruangan itu tak lagi mempermasalahkan semua tindakan Nela.Sekarang Raja sudah di pindahkan ke kamar di istana utama."Kakak bantu aku membalurkan bubuk obatnya ke tubuh Raja!" pinta Nela.Nathan meminta permisi pada permaisuri dan kakek tua Sutan lalu mulai melakukan apa yang di minta Nela. Dia tahu adiknya menghargai Raja sebagai laki-laki.Semua mata terbelalak tatkala melihat tubuh Raja membiru, tabib istana sampai gemetar memberikan titik akupuntur di kaki Raja. Kakek Sutan memberikan aba-aba agar tabib istana tidak salah dalam menusukkan jarum akupuntur.Nela menemukan senjata beracun seperti jarum yang sangat kecil menempel di dada kiri Raja. Dia mengamatinya sesaat, dulu senjata beracun yang sama di temukan ya di tubuh Raja tetapi masih sedikit panjang."Kakak, temukan senjata
Read more
183. Menginginkan perdamaian
Pernyataan Nela cukup membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut, bukan tidak ingin Raja sembuh namun sejak turun temurun mereka dilarang berhubungan dengan manusia walau pada akhirnya Sahara telah melanggarnya.Di Kerajaan Billu Raja Batista memikirkan apa yang di katakan kakek tua Sutan. Pikirannya mulai tertuju pada Putri Balqis. Namun sebagai Raja dia berusaha memberikan pengobatan pada prajuritnya yang terluka. Perang kali ini cukup memakan korban yang banyak di pihaknya."Apakah aku harus mengakhiri pertikaian ini?" pikir Raja Batista.Pertikaian karena dirinya, padahal dia tahu ayahnya bersahabat dengan Raja Goro. Hanya karena keinginannya ingin mempersunting putri Sahara yang tidak kesampaian akhirnya membuat kedua kerajaan itu bermusuhan.Nenek Kolona datang mengunjunginya."Oh nenek mari duduklah di sampingku," ucap Raja Batista saat melihat nenek Kolona datang dengan tertatih-tatih. "Kemana tabib Jorgi?" tanya nenek Kolona.Penyihir yang sangat ditakuti di keraja
Read more
184. Tangis Bahagia
Nela cukup lega karena diijinkan kembali ke istana timur untuk istirahat. Dia meninggalkan kakaknya bersama keluarga kerajaan. Cukup menegangkan tapi menyenangkan. Nela bangun dari tidurnya dengan perasaan lega, dia tak melihat kakaknya. Berarti semalam dia tidur sendiri. Nela mengambil peralatan mandinya dan bergegas keluar menuju ke tempat pemandian. Dia sudah cukup maklum terjebak di kerajaan yang menurutnya sangat kuno ini. Nela menghibur dirinya seakan-akan dia dikontrak main drama kerajaan. Membayangkan itu membuat Nela tertawa sendirian.Setelah mandi dan berganti pakaian Nela membongkar beberapa persediaan obatnya, jika Raja belum melewati masa kritisnya maka mau tidak mau dia harus membawanya ke dunia manusia. Tak perduli mereka menolak atau tidak, itu sudah menjadi keputusannya, siapa suruh Nathan mengajaknya ke dunia lain.Tok..Tok...! Seseorang mengetuk pintu kamarnya.Nela bergegas keluar dan menemukan dayang istana berdiri di depan kamarnya."Nona di tunggu di istana uta
Read more
185. Pengikis Kalbu
Rombongan Batista di sambut hangat di kediaman Raja di Istana Utama. Berhubung Raja masih harus memulihkan tenaganya maka pertemuan yang seharusnya di Balairung istana di pindahkan ke kediaman. Tentu saja kediaman Raja sudah di atur sedemikian rupa, di taruh meja panjang agar bisa menjamu tamu dengan aneka makanan dan buah-buahan.Raja masih berbaring di ranjangnya jadi yang menerima tamu kakek Sutan, Permaisuri, Putera Mahkota dan Nathan. Dewi diminta suaminya untuk menemani Nela di istana timur.Pembicaraan begitu hangat dan akrab, Raja Batista mengutarakan penyesalannya. Dia berjanji mulai sekarang sampai keturunan yang akan datang akan saling bahu membahu menjadi satu kesatuan dalam mempererat persaudaraan kedua kerajaan.Nela sedang menyusun sisa obatnya, dia lalu melihat sebuah obat yang pernah dibuatnya sebelum ke dunia lain. "Aku harus memberikan obat ini pada Raja, ini obat antibiotik harus diminum sampai habis agar Raja cepat sembuh!" Nela menunjukkan obat antibiotik pada D
Read more
186. Pulang Liburan
Rombongan dari kerajaan Billu pamit pulang dan di antar sampai ke pintu gerbang istana. Tak ada yang berani menyerang mereka karena sejak datang mereka telah membawa bendera perdamaian. Sebagian rakyat kerajaan Goro merasa geram namun ada pula yang merasa bahagia karena mereka akan hidup damai tanpa harus berperang lagi."Tempelkan pengumuman di seluruh pelosok, siapapun yang melihat tabib Jorgi segera tangkap, aku akan memberikan hadiah sepuluh peti emas," ucap Raja Batista saat tiba di kerajaannya.Sekretaris kerajaan menjalankan titah Raja dengan patuh, pengumuman itu di tempel di seluruh penjuru. Ada Rakyat yang merasa heran dengan pengumuman itu."Bukankah tabib Jorgi yang telah menyembuhkan Raja?""Jangan bicara apapun, pasti tabib itu telah melakukan kesalahan yang fatal. Kita cukup jadi penonton saja."Berita dengan cepat sampai pula ke telinga tabib Jorgi. Dia menahan geram, terpaksa dia harus bersembunyi di dalam goa. Saat ini dia hanya berharap putri Balqis hamil. Tapi teba
Read more
187. Kedatangan Abilon
Nela kembali ke rutinitas semula melanjutkan kuliahnya seperti biasa bersama Linda yang telah pulang dari liburannya. Sebelum kuliah Nathan dan Nela menyimpan perhiasan mereka di bank. Agar tidak menimbulkan kecurigaan keduanya hanya menyimpan sebagian perhiasan yang di nilai wajar bagi seusianya. Itupun mereka mengatakan jika perhiasan itu adalah hasil peninggalan orang tua, jika di simpan di dalam rumah nanti tidak aman.Sebagian perhiasannya di simpan Nathan di lantai kamar Nela. Dia membuka tegelnya lalu menutupnya kembali seperti biasa."Aku kok nggak melihat kak Rafik," ucap Nela saat paman Badar berkunjung ke rumah mereka."Bulan ini mereka akan magang di kantor pemerintah ada juga yang turun ke desa," jawab paman Badar."Oh pantas nggak kelihatan," jawab Nela."Kau merindukannya ya?" bisik Linda yang ternyata sudah ada di sampingnya."Ah kau ada-ada saja, aku sudah menganggap ka Rafik itu kakakku sama dengan kak Nathan," jawab Nela dengan pelan.Untunglah Nathan segera mengaja
Read more
188. Tinggal di desa
Tepat dugaan Nela, Abilon jadi buah bibir para gadis di perguruan tinggi tempat mereka menimba ilmu. Pesona Abilon sangat berbeda dari pria di dunianya, apalagi Abilon kini sudah berubah wujud, tak ada yang tahu siapa pemuda tampan itu kecuali Nela dan Nathan. Entahlah jika dia bertemu dengan orang indigo mungkin ceritanya jadi lain. Abilon dan Nathan di terima di perguruan tinggi, ternyata mereka berdua hanya coba-coba ikut jalur mandiri Fakultas Kedokteran, tak taunya lulus. Nela bahkan tak sekalipun percaya jika mereka berdua bisa melewati tes dengan mudah. Tak taunya mereka lulus dengan nilai memuaskan."Pasti kalian berdua menggunakan ilmu kan?" tuding Nela saat keduanya baru saja melihat hasil pengumuman dari layar laptop."Emangnya kau tidak ingin kami berdua lulus?" protes Nathan."Maksudku bukan begitu kak, ikut tesnya itu yang wajar.""Loh apa buktinya jika kami ikut tes tak wajar, kau itu aneh. Kau mau kami berdua tak lulus terus masuk perguruan tinggi swasta, begitu?" Nat
Read more
189. Wisuda dan Pernikahan
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun telah berlalu, Nela menjalani magang di sebuah Balai pengawasan obat dan makanan, dan entah bagaimana ketika seorang pria tampan datang ke kantor itu dan melihat Nela."Itu pegawai baru ya pak?" tanya Nauval sang pengusaha muda pada kepala balai."Itu mahasiswa magang!" "Oh pantas baru saya lihat!"Nauval terus-terusan melirik Nela yang siang ini nampak sangat cantik dengan balutan blouse putih dan rok hitam. Karena penasaran Nauval menghampirinya dan mengajaknya kenalan."Hai Mahasiswa magang ya? Kenalkan namaku Nauval!"Nela terkejut melihat pria tampan yang datang menghampirinya, dengan gugup dia mengulurkan tangannya."Nela!""Singkat sekali namanya!""Nela Divya Magdalena!""Wow cantik sekali namanya secantik orangnya!"Perkenalan mereka berlanjut, Nauval sering berkunjung ke rumah Nela dan sesekali membawakan buah-buahan. Nathan bukannya tak tahu jika ada seorang pria yang sering berkunjung ke rumah adiknya, selama masih d
Read more
190. Bertemu calon mertua
Wisuda para calon apoteker dan berbagai keilmuan lainnya berlangsung sangat meriah, Nela dengan makeup yang natural terlihat sangat cantik. Nauval turut bergabung bersama Abilon dan Nathan untuk menjadi pendamping Nela. Linda di dampingi kedua orang tuanya. Ramainya acara wisuda hari ini membuat jalan menuju ke universitas macet total.Para petugas lalu lintas mencoba mengurai kemacetan, nampak wajah-wajah bahagia para sarjana muda terpancar dari wajah para wisudawan dan wisudawati. Nauval nampak menatap Nela dengan penuh kekaguman, dia yang terpaut usia lima tahun lebih tua dari Nela ini sudah berpikir untuk menikahi gadis itu. Dia sudah menyiapkan sebuah acara yang akan mempertemukan kedua orang tuanya dan Nela."Aku ingin memperkenalkan Nela pada orang tuaku besok!" kata Nauval pada Nathan saat acara Wisuda usai."Boleh saja, nanti tanya dia bersedia apa nggak!" ujar Nathan.Mereka kembali ke rumah, Linda berpamitan kembali ke desa sehingga Nathan dan Abilon harus menemaninya. Tak
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
DMCA.com Protection Status