All Chapters of PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS: Chapter 61 - Chapter 70
229 Chapters
061
Siang harinya, tim penasihat hukum yang menangani kasus sengketa kotak kemasan mendatangi restoran milik Xabier."Nilai gugatannya mencapai 50 Milyar Pak Xabier dan mereka meminta agar kita tidak menggunakan lagi kotak kemasan seperti itu, dan permohonan ke lembaga terkait untuk melakukan pembatalan merek tulisan kemasan 'Di Bawah Pohon Rindang' dari Daftar Umum Merek," ungkap penasihat hukum membacakan petitum penggugat dalam hal ini Batara Wisanggeni.Xabier menarik nafas panjang, Wisang serius untuk memperkarakan kasus kotak kemasan yang sudah digunakan restoran milik Xabier bertahun-tahun. Wisang mengklaim kalau PT-nya telah lebih dulu menggunakan merek serupa dengan Xabier dan sayangnya itu terbukti dokumentasinya."Jadwal persidangan akan menyusul dan diharapkan Pak Xabier bisa hadir tiap kali sidang," sambung penasihat hukum. Usai perbincangan mengenai kasus hukum, Xabier mulai berpikir untuk mencari ide lain terkait kotak kemasan restorannya. Meskipun bila nanti dirinya kalah
Read more
062
Setiba di rumah, Xabier dan Batari langsung menuju kamarnya masing-masing. Xabier sempat meminta mereka berdua makan malam bersama dan setelahnya akan bicara empat mata.Suasana di meja makan begitu dingin, hanya denting sendok dan piring yang terdengar. Usai Batari tadi membasuh diri, ia gegas ke dapur melaksanakan tugasnya menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.Sementara itu, Sri sudah pulang ke kos, ini hari kerja pertamanya. Jaka masih bertugas di luar hingga pukul sembilan malam, kecuali secara khusus Xabier memintanya bertugas.Batari menyusul Xabier ke ruang keluarga. Di sana Xabier tengah duduk di sofa mengamati ponsel dengan seksama. Posisinya menyamping dari arah kedatangan Batari."Apa saya boleh bicara lebih dulu?" tanya Batari terus terang. Ia tidak mau Xabier mengemukakan isi pikirannya duluan.Xabier memberi perhatian pada Batari yang masih diam berdiri tidak begitu jauh dari sofa. Posisi Batari dipisahkan oleh sofa tunggal lainnya.Xabier menaruh ponsel ke meja da
Read more
063
Pagi harinya Batari meminta Sri yang menyediakan sarapan untuk Xabier. Ia akan pergi lebih dulu ke restoran, Batari tidak ingin bertemu dengan suaminya.Batari merasa dilema antara terus menuntut perceraian atau kehilangan buah hatinya yang tidak lama lagi akan lahir.Sri sebagai orang baru bekerja di rumah Xabier, terheran-heran melihat pasangan suami istri yang keluar dari kamar berbeda. Namun, ia tidak ambil pusing karena biasanya ayah dan ibunya juga kadang memilih pisah kamar bila sedang berkonflik.Harapan Batari tidak terwujud, Xabier juga keluar dari kamarnya sudah dengan berpakaian rapi seperti akan bekerja.Batari mengabaikan suaminya, hanya saling bertatapan kemudian melengos ke kamarnya untuk mengambil tas dan keperluan lainnya.Xabier yang berencana akan sarapan ke ruang makan, malah mengikuti Batari ke kamarnya sampai-sampai ikut masuk ke dalam."Bapak mau apa?""Sst...." Xabier menempelkan jari telunjuk ke bibirnya sendiri. Ia tidak mau ada orang lain yang mencurigai ke
Read more
064
Xabier mendapat surat panggilan untuk sidang sengketa kotak kemasan. Xabier yang didampingi oleh penasihat hukum mantap untuk mengikuti persidangan.Sehari sebelum sidang, Xabier memanggil Batari ke ruangan kerjanya di restoran."Duduk."Batari mengambil posisi duduk bersebrangan dengan Xabier, dipisahkan oleh meja kerja."Besok aku ada sidang sengketa kotak kemasan. Temani aku," pintanya lebih mirip perintah.Kernyitan kening Batari pertanda perempuan itu bingung kenapa dirinya yang diajak Xabier? Mengapa tidak Domarita sebagai sekretaris dan lebih mengetahui seluk beluk restoran."Apakah tidak salah Bapak mengajak saya?" tanya Batari mempertegas maksud Xabier."Apa yang salah?""Saya tidak mengerti apa-apa tentang sidang sengketa itu, Pak. Pasti tidak ada gunanya saya di sana."Xabier menatap Batari yang benar-benar tidak merasa penting."Kalau si pria desa yang mengajak, kamu bersedia?"Mata Batari membola mendengar kalimat Xabier. "Aku hanya bertanya, kamu tinggal jawab saja."
Read more
065
Hari ini Batari tidak bekerja karena mendampingi suaminya mengikuti sidang. Batari tidak begitu memahami permasalahan yang dialami oleh Xabier.Namun, mendengar tuntutan dari pihak Wisang sebesar 50 miliar dan pembatalan sertifikat desain industri kotak kemasan milik Xabier, sedikitnya Batari paham bila kotak kemasan yang memiliki kesamaan bukanlah hal kecil bisa didiamkan begitu saja.Wisang dan Xabier sama-sama menggunakan penggunaan kata di bawah pohon rindang dengan gambar sebuah pohon menanungi seseorang yang makan di sebuah meja. Perbedaannya hanya terletak di warna kotak dan posisi meja di gambar, selebihnya sama.Wisang hadir dalam persidangan. Ia menatap panjang Batari yang duduk di samping Xabier. Batari yang ditatap sedemikian rupa merasa gelisah dan tidak tenang duduk. Xabier menoleh pada Batari yang bergerak ke sana ke mari tidak tenang. Awalnya Xabier berpikir Batari punya penyakit ambeien yang kambuh.Sewaktu Xabier melihat ke sekeliling, barulah ia sadar Wisang menat
Read more
066
Pagi ini Batari bersiap bekerja, tugasnya untuk menyiapkan sarapan telah digantikan oleh Sri. Baik Batari dan Xabier keluar dari kamar berbeda untuk sarapan. "Pak, saya mohon izin terlambat masuk kerja, ya. Ingin ke dokter kandungan," ucap Batari usai sarapan. Batari berdiri ingin meninggalkan ruang makan terlebih dulu."Memangnya ada apa dengan kandungnya kamu?" selidik Xabier menatap perut besar Batari."Tidak ada masalah apa-apa, Pak. Ini kontrol rutin sekali dua bulan," jelas Batari.Xabier mengangguk, bagi Batari itu pertanda Xabier setuju. Selama ini kontrol rutin kandungannya dilakukan di hari restoran yang benar-benar tidak sibuk. Batari meminta izin pada Domarita sewaktu pelanggan restoran sedikit.Kini, Batari memanfaatkan kesempatan menyampaikan langsung pada bos restoran tempat dirinya bekerja.Batari bersiap dengan tas kecilnya. Sewaktu melewati ruang tamu, Xabier memanggilnya. Pria itu tengah duduk di sana."Ada apa, Pak?" tanya Batari mendekat. "Aku... ikut ke dokter
Read more
067
Hari ini digelar putusan hakim untuk kasus yang menimpa restoran Xabier. Xabier datang bersama Batari ke persidangan terakhir ini."Menyatakan bahwa Penggugat adalah sebagai pihak yang pertama sekali membuat dan/atau memproduksi memperkenalkan, menggunakan desain kemasan kotak makanan dengan merek "Di Bawah Pohon Rindang."Sontak Xabier menutup matanya, ia tahu kelanjutan dari pembacaan keputusan hakim itu. Intinya gugatan Wisang menang dalam persidangan.Batari menoleh pada Xabier, dia memahami kalau suaminya akan mengganti sebesar 50 Milyar seperti yang dituntut oleh Wisang. Ditambah lagi, kemasan pembungkus makanan tidak diperkenankan lagi dipakai oleh restoran milik Xabier, meskipun tidak perlu mengganti nama restoran. Batari turut bersedih atas apa yang menimpa Xabier.Di kursi lain, Batari bisa melihat senyum kemenangan Wisang ditujukan padanya. Batari tidak nyaman dipandang tajam oleh Wisang, bahkan dia mengedipkan sebelah mata pada Batari. Tidak sopan, cetus Batari dalan hati
Read more
068
Andalaska mengunjungi rumah Xabier usai menonton berita mengenai putusan hakim yang memenangkan lawan Xabier, yakni Wisang. Andalaska ingat pria itu mantan teman Xinda, pernah makan bersama Batari di sebuah restoran. Di rumahnya, Batari sedang mengerjakan tugas ringan dibantu Sri sore itu, sebentar lagi jam kerja Sri akan berakhir. Sementara itu, Xabier tengah membersihkan diri di kamarnya serta memeriksa berkas kelanjutan kasus restorannya. Usai mengerjakan tanggung jawabnya, Sri berpamitan pulang pada Batari. Semenjak Sri bekerja di sana, Batari selalu memintanya membungkus makan malam untuk dinikmati Sri di kamar kosnya.Batari senang memiliki teman yang sama-sama orang desa. Rasanya ada ketersambungan saat mereka berbincang mengenai hidup dan aktivitas selama timggal di desa.Saat Batari akan menutup pintu rumah, ia bisa melihat gerbang di buka Jaka lebih lebar dan tampaklah kendaraan yang diyakini Batari sebagai milik mama mertuanya.Hati Batari sering gusar kala melihat Andala
Read more
069
Batari terisak mendengar tuduhan yang dilayangkan oleh Andalaska. Dia sadar kalau Andalaska tidak menyukainya menjadi menantu. Batari paham kalau perbedaan dengan Xabier membuat Andalaska memandang rendah dirinya.Semakin lama berada di dekat Andalaska dan Xabier membuat Batari tidak nyaman. Ia terus berusaha melepas genggaman tangan Xabier yang mengencang."Mama minta kamu ceraikan perempuan ini, kamu tidak jelek Xabi, tidak juga miskin. Serafina pasti bisa membantu mengatasi kerugian restoran kamu lalu menjadi jaya kembali.""Mama!"Suara keras Xabier membuat Batari dan Andalaska sama-sama tercengang dan menatap ke arah Xabier. Mereka terdiam mendengar hardikan Xabier.Xabier memejamkan kedua matanya, ia melepaskan tangan Batari, menarik nafas lalu kembali membuka kelopak menatap Andalaska. Xabier melihat mata Andalaska berkaca-kaca, seketika Xabier merasa bersalah telah meninggikan nada suara pada ibu kandungnya."Maafkan, Ma. Aku... refleks," ucapnya.Andalaska menggeleng-gelengk
Read more
070
"Mempertahankan pernikahan ini seperti memegang bara api baik untuk saya dan Bapak, tidak ada hal yang menguntungkan dengan mempertahankan hubungan ini."Xabier termangu mendengar kalimat demi kalimat tenang yang terlontar dari mulut Batari."Kalau pilihan Bapak tetap mempertahankan pernikahan ini, saya tidak menjamin juga akan diam saja bila orang-orang dekat Bapak merendahkan saya, apalagi... anak saya," lanjut Batari sambil mengusap perutnya yang semakin membesar.Jantung Batari sebenarnya berdegup kencang saat mengucapkan kalimat menantang itu. Namun, Batari teringat tidak ada seorang pun yang akan berdiri di sampingnya bila dia direndahkan karena menjadi istri seorang Xabier."Apa sekarang kamu mengancamku?" tanya Xabier menoleh melihat paras Batari yang diterpa bulan purnama."Ini bukan ancaman, Pak, hanya peringatan. Sebentar lagi anak saya akan lahir ke dunia, saya tidak boleh lengah dan lemah. Meskipun orang dari desa bukan berarti saya terima setiap perendahan yang dilempar
Read more
PREV
1
...
56789
...
23
DMCA.com Protection Status