All Chapters of PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS: Chapter 71 - Chapter 80
229 Chapters
071
Andalaska menemui Serafina ke perusahaannya, meskipun Serafina menawarkan akan berkunjung ke rumah Andalaska malam hari, perempuan paruh baya itu menolak.Serafina yang baru saja selesai mengadakan rapat internal, memasuki ruang kerja pribadi dan menemukan Andalaska di sana."Halo, Tante. Maaf menunggu lama," ucap Serafina ramah, ia duduk berhadapan dengan Andalaska."Tidak masalah.""Tante mau minum apa?""Apa saja."Serafina menghubungi bagian pantry untuk menyiapkan hidangan kecil untuk tamunya."Kamu tahu, tante dua hari lalu menemui Xabier ke rumahnya. Berita tentang kekalahan Xabier dalam sidang, membuat tante berkunjung ke sana.""Tante menegur istrinya itu, si perempuan desa, kamu tahu... Xabier membentak tante dengan suara keras."Serafina bisa melihat paras Andalaska terluka dan marah."Tante merasa direndahkan oleh anak sendiri, Xabier tidak pernah berlaku seperti itu sebelumnya. Parahnya lagi, dilakukan di hadapan pelayan restoran itu."Refleks Serafina menggelengkan kepal
Read more
072
Tidak lama lagi Batari akan melahirkan, menjelang bulan ke sembilan. Batari telah mengetahui jenis kelamin anaknya, hanya saja ia menyembunyikannya dari Xabier.Saat Xabier menemani ke dokter kandungan, Batari memohon pada dokternya untuk tidak membuka perihal jenis kelamin anaknya."Nanti kamu lahiran dengan cara apa? Mau operasi?" tanya Xabier di mobil usai menemani Batari kontrol kehamilan rutin."Alami saja, Pak. Lebih murah."Xabier menggaruk pelipisnya, menduga kalau Batari mengira dirinya benar-benar bangkrut seperti yang dikabarkan oleh media online."Kamu khawatir aku tidak bisa membayar persalinan nanti?"Batari menoleh pada Xabier, merasa kalau apa yang dikatakan oleh Xabier tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar."Tidak juga, Pak. Kalau di desa, dulu melahirkan dibantu paraji, sekarang bidan. Tidak ada alasan untuk operasi sejauh ini."Xabier mengangguk. "Ya, terserah kamu saja," ucapnya tidak ingin memperdebatkan cara anak dalam kandungan Batari lahir ke dunia.Xabier
Read more
073
Xabier gelisah di dalam kamar, matanya sulit terpejam di waktu seharusnya tidur, ia memikirkan kenyataan bahwa Batari adalah orang yang ditolongnya bertahun yang lalu.Sewaktu kuliah kerja ke pedesaan Xabier pernah berkunjung, tetapi hanya sampai di kecamatan saja. Xabier ingat bagaimana Batari memohon pada Xabier agar diselamatkan dari orang yang mengancam kesuciannya sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.Pria setengah mabuk berhasil melarikan diri usai Xabier menghajarnya dengan beberapa pukulan. Saat berkendara, Xabier sedang bersama orang desa sana, ia mengenali Batari sebagai kerabat dari Suyati, lalu mereka mengantar Batari ke rumah kerabat Suyati.Pertemuan itu awal perjumpaan mereka. Xabier menyadari ada kalung liontin terjatuh di kendaraannya usai tiba di Surabaya.Suatu kali, beberapa tahun kemudian, Xabier pernah kembali ke kecamatan untuk melayat pemilik rumah tempat tinggal kuliah kerja yang tutup usia.Xabier mencari Batari, sayangnya, dia tidak ingat lagi rumah yang dik
Read more
074
Batari menghabiskan waktu di rumahnya, tadi pagi ia melepaskan Xabier yang sempat menyentuh perutnya sebagai tanda pamit bekerja. Sungguh hatinya diliputi rasa bahagia yang diikuti penolakan. Batari merasa kelemahannya bisa menjadi bumerang di kemudian hari.Batari teringat bagaimana orang di sekitar Xabier tidak menyukainya dikarenakan perbedaan status sosial. Peristiwa Xabier mengemukakan tidak akan ada perceraian di antara mereka di hadapan Andalaska belumlah cukup kuat sebagai pertanda Xabier memiliki perasaan khusus padanya.Bisa jadi, sikap itu untuk menghindari pertengkaran dengan dirinya saja.Batari sibuk menyusun pakaian bayi di kamar khusus yang dirancang oleh Xabier. Awalnya Batari berkeberatan sebab di desa kamar bayi disamakan dengan ibunya.Xabier mengatakan kalau kamar itu bukan dimaksudkan memisahkan ibu dan anak, melainkan menaruh segala keperluan bayi. Benar saja, Xabier menaruh banyak benda terkait bayi di kamar itu."Aku tidak mengetahui jenis kelaminnya. Ini kep
Read more
075
Malamnya, Xabier pulang larut. Selesai jam restoran, Xabier pergi menenangkan diri ke sebuah klub.Xabier memesan bir non alkohol, bila ada yang mendekatinya Xabier menolak dengan mengatakan menikmati kesendirian.Perasaan Xabier bercampur aduk; rasa takut kehilangan, gusar, marah dan kesal, bahkan Xabier mempertanyakan diri sendiri apakah cemburu bila Batari memilih Wisang dibandingkan dirinya, ayah kandung calon anak mereka.Helaan nafas panjang dan berat Xabier menarik perhatian seorang perempuan. "Apakah Anda kesepian? Saya bisa menemani," tawarnya sembari melepas senyum menawan.Ini perempuan kesekian yang menawarkan pertemanan satu malam. "Pergi, jangan ganggu!" ujar Xabier mengawai lengannya yang disentuh oleh perempuan cantik berpakaian mini.Perempuan itu tampak kesal sebab Xabier kasar menanggapi dirinya."Kalau tidak mau bersenang-senang pulang sana ke istri," ucap perempuan itu sewot, dia tahu kalau sosok yang menikmati kesendirian itu adalah model terkenal, Xabier.Kali
Read more
076
Pagi hari Batari masih bergelung di balik selimut, seseorang mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. "Bu... Bu Tari...." Beberapa kali panggilan, suara itu menghilang.Batari menggeliat sambil membuka matanya. Gerakannya mendadak terhenti, ia mengamati ke sekeliling kamar dan tubuhnya sendiri.Batari berpakaian lengkap berada di dalam ruang pribadinya. Ternyata, kejadian manis tadi malam mimpi belaka, tidak terjadi apa-apa pada dirinya.Sulutan rasa kecewa membuat paras Batari berubah datar, sedetik kemudian menjalar rasa hangat yang menandakan dirinya malu dengan pikiran sendiri. Mengapa Batari harus kecewa, sepertinya perasaannya terhadap Xabier semakin dalam.Batari khawatir bila terus-terusan dekat dengan Xabier bisa jadi perasaannya terhempas percah suatu waktu.Usai menanyakan masalah Xabier semalam, suaminya itu mengatakan kalau tidak memiliki masalah apapun. Xabier dengan tenang membuka pintu, masuk lalu mengunci dari dalam.Lagi-lagi panggilan dan ketukan pintu terdengar, lamu
Read more
077
Andalaska melirik pria yang pernah mendekati anak gadisnya, Xinda. Ia mengamati perubahan penampilan dibanding pertemuan tidak sengaja mereka di restoran dan siar media."Sera, apa kamu tidak salah bekerja sama dengan orang ini?" tanya Andalaska remeh."Ya Tante, Wisang akan membantu kita memisahkan Xabier dan istrinya."Andalaska menunjukkan wajah mencela agar Wisang merasa terganggu."Wisang, silakan duduk." Serafina ramah menyambutnya. Wisang mengenakan kemeja dibalut jas, duduk di tempat yang ditunjuk oleh Serafina.Bibir Andalaska bergerak miring meninggalkan kesan buruk pada Wisang."Mengapa kita harus berurusan dengan orang-orang kampung? Apakah tidak ada jenis manusia lain yang lebih baik dari dia?"Andalaska masih mengingat wajah sedih putri kesayangannya saat itu.Serafina berdehem, merasa tidak enak dengan sambutan buruk Andalaska. "Tante, kita dengar dulu rencana Wisang. Jangan buru-buru marah," Serafina berusaha menenangkan Andalaska. "Tante tidak suka dengan mereka ber
Read more
078
Pagi ini Xabier sarapan seorang diri, kegelisahan menjadi-jadi dalam dirinya. Xabier teringat dengan ajakan Wisang pada Batari untuk menemui dirinya di sebuah tempat yang tidak diketahui.Tarikan nafas berat menandakan Xabier sangat khawatir. Khawatir untuk apa? Xabier masih sulit memastikan perasaan hatinya. Takut kecewa kembali membayangi keputusan Xabier untuk berpisah dari Batari. Sementara kata cinta, selalu dihempasnya dari pikiran, selalu ditolak mentah-mentah sehingga kepalanya penuh dengan dugaan-dugaan buruk tentang Batari. Xabier benar-benar tidak tenang menjalani hidup bila dikaitkan dengan Batari. Dia lebih tenang menghadapi gugatan 50 milyar dibandingkan mengurus soal hati."Sial!" Xabier melempar serbet yang ada di pangkuannya ke atas meja. Ia berdiri lalu berjalan menuju kamar Batari kemudian mengetuk pintu tanpa bantuan Sri seperti tempo hari."Tari... Batari... buka pintunya aku mau bicara." Xabier mengetuk pintu berkali-kali. Xabier ingin menarik kembali keputusa
Read more
079
Xabier cepat membelokkan kendaraannya di areal parkir, begitu melihat mobil Wisang melaju sembari kaca jendelanya bergerak menutup ke atas. Xabier mengira Batari ada di dalam, ia fokus mengikuti arah perjalanan.Sementara itu, Wisang terlihat bergerak ke kiri dan kanan memastikan angkutan umum warna merah yang tadi ditumpangi Batari. Ada beberapa mobil yang sama melesat di jalanan, jangan sampai salah mengikuti target.Batari menunduk di dalam angkutan yang ditumpanginya, ia akan pergi ke terminal. Batari berencana untuk meninggalkan kota Surabaya ke sebuah daerah pedesaan untuk membuka lembaran hidup baru.Berkali-kali Batari menghela nafas panjang, ingin rasanya menangis, tetapi posisi dalam kendaraan yang penuh orang membuat Batari menahannya sekuat hati.Batari mengusap sayang kandungannya, tidak lama lagi dia akan berjumpa dengan anaknya. Wajahnya kembali berseri dan bersemangat."Hanya kamu dan ibu ya, Nak. Kita harus kuat menjalani hidup ini," ujarnya dalam hati.Tibalah Batari
Read more
080
Batari melewati proses persalinan yang menegangkan, baik bagi dirinya maupun Xabier. Seorang putra tampan lahir dari rahim Batari.Wajah bayinya terlihat turunan dari Xabier, mulai hidung mancung, bibir, mata, hingga kulit putih bersih."Selamat ya, Bu. Anaknya lahir selamat dengan organ tubuh lengkap."Batari tersenyum senang, meskipun tenaganya terasa habis untuk melahirkan, hatinya tersentuh melihat sang bayi. Bayi itu langsung ditengkurapkan di dadanya untuk inisiasi menyusui dini, hanya ada sehelai kain untuk menyelimuti si bayi.Air mata Batari tidak henti berlinang, teringat pula dengan orang tua dan bude Suyati yang Batari yakini telah berada di Surga. Kini Batari merasa bahagia ada seseorang yang akan menghabiskan waktu bersama-sama dengannya.Bayi mungil yang harus dirawatnya dengan penuh kasih seorang diri. Dari awal Batari memang tidak pernah menolak kehadirannya, meskipun orang-orang tidak menginginkan mereka.Batari memejamkan matanya merasakan hangat tubuh bayi di kulit
Read more
PREV
1
...
678910
...
23
DMCA.com Protection Status