Lahat ng Kabanata ng Om Duda, Nikah Yuk!: Kabanata 171 - Kabanata 180
217 Kabanata
92 (bagian 1)
Raffa mengedipkan sebelah mata genit, setelah mengatakan demikian. Melihat tingkah sang suami, Amel bergidik ngeri. Wanita itu melemparkan tisu menuju wajah pria tersebut, dengan sigap Raffa segera menangkapnya."Jangan gitu deh, aku jijik liatnya," kata Amel. Tawa kecil keluar dari bibir pria tersebut, tatapannya tertuju pada sang istri. Lelaki itu merogoh sesuatu dalam saku, lalu menyodorkan pada Amel. "Ayo ambil, buat daftar kencan hari ini. Karena sekarang aku free, nanti bakal aku kabulin," kata Raffa. Wanita itu memekik senang, ia langsung mengambil handphone suaminya. Dia memasukan benda tersebut ke saku, membuat Raffa mengeryitkan kening dan menatap heran sang istri."Kok malah dimasukin ke kantong kamu, Yang. Itu kan handphone aku," ujar Raffa.Amel tidak menjawab, dia memilih menyendok makanan. Melihat sang istri yang cuek, lelaki itu menghela napas. "Nanti aku balikin setelah kita pulang kencan, sekarang handphonenya aku sita. Hari ini Mas hanya fokus sama aku aja," je
Magbasa pa
92 (bagian 2)
Raffa menggeleng sebagai jawaban, membuat Amel mengerutkan kening bingung. Wanita itu bersidekap dan menatap penuh selidiki ke paras sang suami. Lelaki yang ditatap begitu langsung tertawa. "Jangan ngeliat aku sampe begitunya, napa. Aku ngerasa jadi kaya buronan tau," seloroh pria tersebut.Setelah melontarkan candaan, Raffa langsung membuat riak wajah yang membuat Amel tertawa. Wanita itu bahkan sampai memegang perut. "Udah ketawanya, nanti perut kamu sakit," tegur Raffa.Amel langsung membungkam mulut dengan tangan. Raffa melihat hal tersebut memiringkan kepala. "Apa aku semenggemaskan itu, sampe kamu ketawa segitunya," kata sang suami.Dia langsung berusaha agar tidak tertawa. Riak wajah berusaha sedatar mungkin, tatapannya terfokus membalas pandangan sang suami. "Ahh ... kita udah kaya lomba aja, kalau yang kedip bakal kalah." Lelaki itu berceletuk, ia langsung mengambil sebuah foto dan menarik sebuah sesuatu seperti paku. Dan saat terbuka hanya setinggi jari tengah lalu leba
Magbasa pa
93 (bagian 1)
Amel memutarkan bola matanya malas mendengar penuturan sang suami. Ia memilih mencari tombol untuk menyalakan lampu. Setelah ketemu, dia segera menekan benda tersebut."Suprise ...!" Teriakan Raffa membuat Amel menoleh memandang suaminya. Tatapan geram dilayangkan wanita itu pada Raffa. Lalu memilih melihat sekitar, pandangan berbinar langsung terpancar di manik mata istri pria tersebut."Wah ... Daebak! Kaya perpustakaan, semuanya buku," pekik Amel.Wanita itu langsung berlari melihat beberapa buku. Sedangkan Raffa, lelaki itu memilih mengambil satu di lemari dan melangkah mendekati sofa lalu mendaratkan bokong di sana."Mas! Kok kamu tau aku suka baca novel," seru perempuan itu."Apalagi kebanyakan novel yang lagi aku incer," lanjut Amel.Raffa menyahuti dengan pandangan fokus membaca buku. Lelaki itu bersandar seraya bertopang kaki. "Aku tanya ke Shilla, dan gali informasi itu ngeluarin banyak uang. Emang dasar, dikira Kakaknya mesin ATM, kali," jawab lelaki itu.Mendengar jawaba
Magbasa pa
93 (bagian 2)
Raffa yang merasa gemas mendengar ucapan polos Amel. Ia membalikan badan ke kiri membuat sang istri terjatuh ke kasur. Perempuan itu memekik kaget, dia memandang kesal suaminya."Aduh ... Mas! Kamu apa-apaan sih, kaget tau," omel wanita itu.Amel memilih mendudukkan tubuhnya. Tatapan geram dilayangkan wanita itu pada sang suami."Lagian, kamu ini ngaco banget. Kalau jantung aku gak berdetak berarti aku metong dong," balas Raffa.Wanita itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Karena memang ia juga salah berucap, seringai langsung muncul di bibirnya."Iya juga ya, kalau Mas metong. Nanti aku jadi janda kembang dong," ucap Amel.Mendengar perkataan istrinya, Raffa melotot. Ia langsung bangkit dan menyerang wanita itu dengan gelitikan. Tawa mereka menguar di ruangan, keduanya kelelahan dan memilih berbaring lagi."Kamu ini, asal ngomong aja. Gak boleh tau! Ucapan itu doa lho," tegur lelaki itu.Wajah Amel langsung murung mendengar perkataan Raffa. Mata perempuan itu berkaca-kaca, meliha
Magbasa pa
94 (bagian 1)
Saat di dekat mobil, Amel langsung menarik tangannya dari genggaman sang suami. Tatapan geram dilayangkan pada lelaki itu."Mas kamu apa-apaan sih, kamu bela dia," hardik wanita itu.Raffa menghirup dan mengembuskan napas kasar sambil menatap ke bawah. Mendapatkan hardikan dari sang istri, ia langsung kembali memandang tajam manik mata Amel."Apa kamu gak bisa kalau bisa dengan nada biasa aja, kenapa kalau marah selalu aja bentakan yang keluar," ucap Raffa dingin.Perempuan yang berdiri di hadapan Raffa itu terkejut dengan suara dingin lelaki tersebut. Tubuh Amel gemetar, dia yang tadi hendak membela diri kini nyalinya menciut. "Kenapa diam aja, ayo balas tatapan aku!" Amel menggeleng lalu semakin menunduk, lelaki itu menyugarkan rambut dan menarik lengan istrinya. Menyuruh perempuan tersebut untuk naik ke mobil, setelah sang wanita masuk. Dia bergegas mengikuti dengan duduk di kursi kemudi. "Kita bicara di sini aja."Kata itu keluar dari bibir Raffa, nada suara lelaki tersebut ma
Magbasa pa
94 (bagian 2)
Mata Amel langsung membulat saat mendengar perkataan sang suami. Riak ketakutan sangat terlihat, melihat hal itu Raffa ingin sekali tertawa. Tetapi, masih ditahan karena wajah tegang wanitanya menurut dia sangat menggemaskan."Mas, kamu bohong kan, kamu cuma mau nakuti aku," cicit perempuan itu.Raffa menggeleng sebagai jawaban, kala hendak menyahuti sang istri. Suara klason dan teriakan beberapa orang menyadarkannya. Jika kini mereka berada di jalan, lelaki tersebut segara meminta maaf lalu melajukan mobil. Selama perjalanan suasana sangat hening, hanya deru kendaraan yang terdengar."Sepi banget, biasanya istriku berisik. Apa dia tidur ya," batin lelaki itu. Lelaki itu akhirnya menoleh lalu mengeryitkan alis kala melihat sang istri. Segera menepi, dan setelah mematikan mesin kendaraan tersebut. Dia segera memegang bahu Amel."Kamu kenapa, Sayang. Kenapa keringetan gini, kamu sakit Yang?" tanya Raffa khawatir. Tubuh wanita itu gemetar, bahkan dia berusaha menghindari sentuhan sang
Magbasa pa
95 (bagian 1)
Amel mendengkus, wanita itu memalingkan wajah ke jendela. Raffa yang melihat hal tersebut terkekeh, lalu memilih melajukan kendaraannya lagi."Kita ke mana nih, Yang. Udah deh gak perlu pake acara ngambek-ngambekan. Sekarang kita happy-happy," seru Raffa.Wanita itu masih tidak menoleh, tatapanya masih ke luar jendela. Raffa menghela napas, memilih memikirkan ke mana dia mengajak sang istri untuk bersenang-senang. Senyuman terukir kala mendapatkan ide."Pasti dia suka ke sini, udah lumayan lama juga kan gak ke sini," gumam lelaki itu.Mendengar gumaman tak jelas sang suami, Amel menoleh dan mengeryitkan alis. Ia sekali bertanya tetapi, dia sangat gengsi. Memilih menahan hal tersebut dan mengeluarkan benda pipihnya."Eitt ... apa kamu lupa, yang kita pas berangkat sepakatin," tegur Raffa.Amel berdecak mendengar teguran suaminya. Ia langsung memasukan benda pipih itu dengan kasar ke tas. Perempuan tersebut bersidekap dan memandangi jendela lagi."Padahal kan cuma mau main games doang,"
Magbasa pa
95 (bagian 2)
"Mang, udah belum buat mie ayam baksonya. Amel udah laper nih, fokus dong. Jangan ngobrol terus," seru Amel.Amel berkata demikian seraya melirik suami Minah dan Raffa. Wanita itu mendekat lalu mendaratkan bokongnya ke pangkuan lelaki itu. "Ayo Mang, aku tungguin nih. Laper soalnya," lontar Amel.Minah dan suaminya mengangguk seraya tersenyum. Sang istri juga lebih memilih membantu. Tidak ingin mengangguk pasangan tersebut."Sayang, ngapain kamu duduk dipangkuanku. Biasanya enggak gini," bisik Raffa. Amel mengulas senyum kecil mendengar bisikan sang suami, atau lebih merasa geli. Karena Raffa berbicara dengan bibir sangat deket di telinga, membuat dia kegelian. "Nanti juga kamu, paham. Sini tangannya," sahut Amel pelan. Lelaki itu mengeryitkan alis saat mendengar jawaban sang istri. Lalu Amel bangkit, wanita tersebut menggenggam jemari Raffa. "Mendingan kita duduk di sana lagi yuk," ajak perempuan itu. Raffa menuruti ajakan istrinya, lelaki itu menarik lengan Amel. Mereka melang
Magbasa pa
96 (bagian 1)
Minah melihat, anak dan suami Amel saling berhadapan segera mendekat. Apalagi wanita yang diperebutkan sedikit menjauh, pasti dia merasakan ketegangan itu. "Hey ... kalian ini kenapa, saling tatap gitu. Jangan-jangan ...," ucap Minah.Mendengar ucapan Minah yang hendak mengarah ke tidak besar. Mereka langsung mengalihkan pandangan, dan kini menatapan kedua wanita itu."Jangan asal bicara, saya masih normal," sahut Raffa dingin.Lelaki itu bangkit dan berdiri di samping istrinya. Pria tersebut bahkan menggenggam jemari Amel."Dih, pamer!" Fajar mencibir melihat Raffa yang menggandeng lengan Amel. Lalu lelaki itu mengalihkan pandangan menatap sang Ibu."Ibu ini, emang mau anaknya gitu. Jangan ngomong sembarang dong, sama aja Ibu kaya nyumpahin Fajar lho," ujar lelaki itu.Minah mendengar ujaran lelaki itu langsung badannya gemetar. Ia menggeleng sebagai jawaban. "Amit-amit, jangan sampe deh. Ibu masih pengen punya cucu, kalau misalnya jadi gitu gak punya cucu, Ibu," celetuk Minah.Su
Magbasa pa
96 (bagian 2)
Amel mendengar itu wajahnya langsung datar. Ia menatap tak percaya sang suami."Siapa yang ngajak aku ke sini, aku kan gak tau kamu ngajak ke sini. Jadi masa aku tau dia bakal di sini," kata Amel dingin.Raffa terdiam sebentar lalu membenarkan ucapan sang istri. Lalu pria tersebut langsung menggenggam jemari Amel."Maafin aku, aku kelewat cemburu," kata Raffa pelan.Amel menghela napas, ia mengulas senyum tipis lalu mengangguk. "Ya udah, kita nikmati waktu kencan kini. Masa kencan kita isinya sensi mulu," ujar Amel pelan. Wanita itu menyendokan mie ayam lalu menyodorkan ke mulut Raffa. Lelaki tersebut langsung menerimanya, dengan seringai terulas karena Fajar melihat kejadian ini. "Sialan! Pamer kemesraan, liat aja. Gue gak akan berhenti ngejar sebelum Amel hamil," geram Fajar dalam hati. Lelaki itu menatap dengan mata melotot ke arah pasangan suami istri tersebut. Tangannya terkepal, memandang pemandangan mereka tengah bermesraan. Hati Fajar sangat terbakar, padahal rencana akan
Magbasa pa
PREV
1
...
1617181920
...
22
DMCA.com Protection Status