Semua Bab Istri Dekilku Anak Sultan: Bab 341 - Bab 350
431 Bab
Bab 341
"Apa yang Ayah lakukan? Siapa wanita yang ada di lukisan ini?" Boy azka tersentak dan langsung menoleh saat mendengar suara putranya. "Siapa yang menyuruhmu masuk?" Boy Azka berkata geram. Matanya menatap tajam pada putranya. "Maaf, Yah. Apa Ayah telah menghianati Bunda?" Boy hampir kembali terlonjak mendengar pertanyaan putranya. "Bukan urusanmu! Tugasmu hanya kuliah. Tidak perlu ikut campur dengan urusanku!' Lintang menghempas napas kasar. Ia sudah dewasa. Ia sudah bisa memahami apa yang terjadi. "Apa Bunda sudah mengetahui semua ini?" selidik Lintang membuat Boy Azka semakin geram. "Kamu pulang sana!" Boy yang tak beranjak dari depan lukisan Kirana merasa kesal dan mengusir Lintang. "Aku tidak akan pulang jika tidak bersama Ayah." Boy melotot. "Dasar anak kurang ajar!" "Lukisan siapa ini, Yah? Siapa Kirana? Kalau Ayah tidak bicara, Aku akan hubungi Bunda agar menyusul ke sini." Lintang mulai memasukkan tangannya ke dalam jaket, hendak meraih ponselnya. Kini Boy yang me
Baca selengkapnya
Bab 342
"Dia sekarang sudah mulai berubah, Morine. Kamu tau? Gara-gara mengikuti saranmu, Kami jadi seperti pengantin baru dua malam ini." Firda cekikikan saat menghubungi sahabatnya yang berada di Paris. "Apa aku bilang. Kalau sampai dia nggak berubah dengan penampilan dan service yang kamu berikan sekarang, berarti dia nggak normal," sahut Morine dari sebrang sana. "Jangan lupa lakukan perawatan harianmu! Perempuan itu memang harus rela lelah dan mengeluarkan banyak uang demi memikat suami sendiri!" lanjut Morine lagi. Mereka kembali tertawa "Oke, pokoknya terimakasih untuk semuanya, Morine. Sudah dulu, ya. Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit di Bogor. Ada family yang sedang dirawat di sana." "Oke. Hati-hati!" Firda menutup ponselnya ketika jarak rumah sakit yang dia tuju sudah dekat. Wanita cantik itu sempat senyum-senyum sendiri mengingat sikap suaminya belakangan ini. Walau masih cenderung bersikap dingin, namun suaminya itu sudah semakin hangat dan mesra ketika di ranjan
Baca selengkapnya
Bab 343
"Dok, ada tamu yang ingin bertemu." Dokter Taufik yang baru hendak istirahat setelah kepergian Paul dan Syafa tadi tiba-tiba menghentikan langkah menuju ruang pribadinya, ketika seorang perawat menghampiri. "Siapa? Bukankah Aku tidak ada janji.lagi hari ini?" Dokter itu mengerutkan keningnya. "Maaf, Dok! Anak buah pejabat itu datang lagi. Kali ini Bapak Boy Azka juga datang. Dokter Taufik tersentak. Ia kembali teringat beberapa hari yang lalu, beberapa anak buah Boy Azka meminta informasi tentang Syafa. Dokter Taufik sebenarnya tidak mau menceritakan apapun tentang kondisi pasiennya pada orang lain. Namun mereka memaksa, demgan alasan karena Boy Azka sangat ingin membatu membiayai pengobatan Syafa. Akhirmya dengan terpaksa Dokter Taufik mengatakan tentang rencana keberangkatan Syafa pada Boy Azka. "Silakan masuk!' "Siang, Dok. Bagaimana dengan kondisi Syafa? Apa dia bisa sembuh dan berjalan normal kembali?" Kali ini, Boy Azka seakan tak sabar ingin mendengar informasi tentang
Baca selengkapnya
Bab 344
"Kak, ngebut dooong!" Syafa berteriak manja pada Paul. "Bahaya dong, Sayaaang!" sahut Paul sambil mengacak-acak rambut istrinya. "Tapi Aku udah kangen sama Mama dan Kak Maira," Syafa merengek, hingga membuat Paul gemas. "Lagian tadi Kak Paul kenapa lama banget sampai ke lobbynya?," sesal Syafa. Namun wanita itu tak menceritakan pertemuannya dengan Boy Azka. Ia tak mau merusak moment bahagianya hari itu. Ia akan bertemu dengan mama mertua dan kakak iparnya. Ia pun tak sabar ingin menceritakan tentang kondisi kakinya yang menurut dokter akan segera bisa kembali berjalan normal pasca operasi dan pengobatan di Singapore nanti. "Maaf ya, Sayang. Tadi Aku mampir ke toilet dulu. Jadi kamu nunggu lama di lobby. Tapi nggak ada yang ganggu kamu, kan?"Syafa menggeleng. Ia sudah bertekad tidak akan mengatakan pada suaminya bahwa Boy Azka menemuinya di lobby tadi. Selama Syafa tinggal di rumah Paul, Ia selalu merasa kesepian. Ia pun tak bisa melakukan banyak aktifitas karena kondisinya. Oleh
Baca selengkapnya
Bab 345
"Apaaa? Kirana?" Syafa terpekik. Dalam hatinya ia takut untuk menduga-duga, kenapa ia sangat mirip dengan artis bernama Kirana, yang namanya beberapa kali disebut oleh Boy Azka. Laura mengangguk. Ia menatap lekat menantunya. Sejak awal ia sudah merasa heran dengan wajah Syafa yang jauh berbeda dari Akbar dan Rita. "Tapi, kenapa wajah Aku dan Kirana itu mirip banget, Ma? Kok bisa, ya ampun!" Syafa yang penasaran berkali-kali melihat wajah Kirana di ponsel Laura. Mereka bertiga terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran masing-masing. Wajah Syafa nampak bingung dan gelisah. Ia takut dengan dugaan yang ada di kepalanya saat ini. "Andai saja Aku boleh meminta, Aku ingin jadi anak kandung Ibu dan Bapak saja. Nggak bingung kayak gini." Syafa tertunduk murung "Syaaa, ingat, semua sudah kehendak Yang Kuasa. Semua ini pasti ada hikmahnya. Apapun keadaan kita, tetap harus selalu bersyukur." Maira mengusap lembut punggung Syafa. "Astaghfirullah, Terimakasih sudah mengingatkan Aku, Kak!" "Ya, S
Baca selengkapnya
Bab 346
"Astaga, Mas?" Firda nyaris berteriak saat merasakan sebuah sentuhan kecil pada wajahnya..Boy Azka telah berdiri tegak disampingnya. Suaminya itu tampak acuh memandang ke arah lain sambil bertolak pinggang. Padahal jelas-jelas baru saja suaminya itu membelai lembut pipinya. Firda mengulum senyum menahan debaran cinta di dadanya. "M-mas sudah dari tadi?" Firda nampak gugup. Melepas headset dan meletakkannya pada sisi di tepian dinding. Kemudian ia menggeser tubuhnya, berharap suaminya ikut masuk ke dalam bathup besar yang memang dirancang untuk dua orang itu.. "Hmm ...," gumam Boy Azka tanpa menjawab pertanyaan istrinya. "Mas mau mandi? Atau ... mau Aku mandiin?" Firda mulai menjalankan aksinya. Boy masih berdiiri tak beranjak dari tempatnya tadi. Namun kini tatapannya begitu dalam menatap Firda dengan penuh hasrat. "Kamu menggodaku, heh?"tanyanya dengan wajah datar. Firda tersenyum, lalu menegakkan tubuhnya. Seketika itu juga tubuh Boy.Azka menegang. Bagian atas tubuh Firda ya
Baca selengkapnya
Bab 347
"Ayah ada di sini? Ayah kenal dengan Syafa?" Wajah Lintang merah padam. Sebagai seorang anak ia tak terima melihat Sang ayah mendekati wanita lain. Kedua tangannya mengepal erat. Rahang kokohya mengetat, hingga nampak urat-urat di wajahnya. "Ayah tau? Syafa ini bahkan lebih muda dari Aku. Ayah waras nggak, sih?" Suara Lintang semakin meninggi karena emosi. Hingga beberapa orang di sekitar mereka sempat menoleh. Namun para pengunjung yang tidak mengenali Boy Azka kembali tidak mempedulikan mereka. Syafa terhenyak saat mendengar Lintang memanggil Boy Azka dengan sebutan Ayah. "Berarti ... Kak Lintang itu adalah .... Kenapa Tuhan mempertemukan kami semua. Kenapa jadi seperti ini?" Syafa membathin. Kedua matanya telah mengembun. "Pelankan suaramu!" Boy Azka geram. Andai saja yang memukulnya tadi bukan putranya, sudah pasti orang-orang kepercayaannya yang berada tak jauh dari tempat itu, sudah bertindak. Namun Boy memberi kode agar para anak buahnya tidak mendekat. "Kenapa? Ayah takut
Baca selengkapnya
Bab 348
"Maaf, Bun. Apa hubungan Ayah dan Bunda baik-baik aja?" Lintang bertanya dengan hati-hati pada bundanya. Setelah Boy Azka pergi, Firda membawa putranya itu bicara di ruang tengah. Firda mulai gelisah. Walaupun kedua putranya sudah beranjak dewasa, Firda tidak pernah menceritakan masalah rumah tangganya pada mereka. Belakangan ini Firda hanya bercerita pada Morine, sahabatnya yang ada di paris.. "Hubungan kami baik-baik aja. Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Firda berusaha untuk tenang, seolah tidak ada apa-apa.yang terjadi pada rumah tanggamya. Lintang menghela napas panjang, kemudian menjatuhkan tubuhnya di sofa. "Apa selama ini Ayah pernah bilang cinta pada Bunda?" Firda tersentak mendengar pertanyaan putranya. Apa yang harus dia jawab? Kenyataannya memang suaminya belum pernah sekalipun menyatakan cinta padanya. Wajah Firda menegang. Rasa sesak tiba-tiba menghantam dadanya. Selama ini ia hanya bisa menyimpan luka ini sendirian. Apakah sudah saatnya ia menceritakan pada put
Baca selengkapnya
Bab 349
"I love you, Anakku ...!" bisik Boy Azka dengan suara bergetar. Pandangannya mulai buram karena basah.Tidak ada yang tau ada air mata dibalik kacamata gelapnya. Hati pria paruh baya itu menghangat saat melihat senyum Syafa. Senyum terindah yang ia lihat dalam hidupnya. Ia seakan ingin melompat karena bahagia. Putri tercintanya saat ini juga sedang menangis untuknya. Boy Azka melambaikan tangannya saat kursi roda itu mulai memutar. Andai ia bisa, ingin rasanya berlari dan memeluk putrinya itu. Andai ia bisa, ingin rasanya berteriak sekeras mungkin menyebut nama Syafa. Boy masih mamatung memandang kepergian Syafa dan Paul hingga menghilang dari pandangan. Dadanya terasa begitu sesak dan penuh. Rasa penyesalan, nyeri, sedih, bahagia, bercampur jadi satu. Sedetik kemudian ia meraih ponselnya. Ada sebuah pesan dari menantunya. Senyum kembali mengukir wajah tampan yang tak lagi muda itu, saat membaca pesan dari Paul. [ Jaga baik-baik permataku. Ia adalah wanita yang paling berharga untu
Baca selengkapnya
Bab 350
"Jawab, Mas! Putuskan sekarang juga. Kamu pilih Aku atau perempuan itu?" Napas Firda memburu. Dadanya begitu sesak. tanpa ia sadari butiran bening itu telah lolos dari kedua netranya. Boy Azka masih terdiam. Ia tak tau harus menjawab apa. Ini suatu pilihan yang sangat sulit baginya. "Aku ... Aku tidak mungkin meninggalkanmu, Firda." Suara Boy pelan namun bergetar. Entah kenapa tiba-tiba saja ada rasa nyeri serta sesuatu yang menghimpit saat membayangkan jika ia harus berpisah dengan istrinya itu. "Kalau begitu, jangan pernah temui lagi perempuan bernama Syafa itu!" tantang Firda dengan gemuruh di dadanya. Ia tak yakin jika suaminya itu memenuhi permintaannya. Boy tertunduk. Sekilas wajah Syafa melintas di benaknya. Ia yakin, Firda belum tau siapa Syafa. Istrinya itu pastii mendapatkan informasi dari Lintang, pikirnya. "Bagaimana, Mas? Kenapa diam? Oh ..., mana mungkin Kamu bisa berpisah dari gadis muda itu. Wajahnya sangat cantik, jauh lebih muda dan ... walau gadis itu cacat,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3334353637
...
44
DMCA.com Protection Status