All Chapters of Cinta dalam Balutan Doa : Chapter 51 - Chapter 60
94 Chapters
Musibah
Satu bulan sudah Afnan kembali beraktivitas menjadi dosen di kampus. Proses taarufnya dengan Shofiyah juga masih berjalan lancar. Namun tetap saja masih ada yang mengganjal di hatinya, cintanya pada Arni masih ada. Ia sudah tidak menghiraukan hatinya lagi. Biarkan perasaan itu masih ada toh dirinya tidak akan terusik maupun mengusik karena dirinya memantapkan hatinya untuk menyimpannya rapat tidak harus mengumbarnya. Afnan hanya ingin melihat Arni bahagia bersama Azzam. Hatinya sudah berada di titik merelakan dengan sepenuh hati.Untuk Shofiyah bukankah cinta itu akan hadir karena terbiasa, terlepas semua itu ia menyerahkan semua itu pada Allah. Kalau dirinya bisa seperti Arni yang bisa membuka hatinya untuk Azzam, mungkin Allah pun sma akan membuka hati Afnan untuk Shofiyah. Namun untuk saat ini dirinya masih belum bisa. Entah ia tak tahu untuk ke depannya lagi.Hujan turun dengan derasnya siang ini, Afnan memutuskan untuk segera pulang. Ia tidak suka bila harus terjebak banjir.Afna
Read more
Mengalami Kebutaan
Setelah mendapatkan izin dari sang suami. Arni berjalan menuju Yulia meminta izin juga pada sang mertua. Memegang erat tangan sang mertua berharap meminta dukungan pada mereka. Jujur, Arni takut dan ragu. Mertua mana yang membiarkan sang menantu menemani laki-laki yang pernah ada di hati sang menantu. Tanpa ia duga. Yulia menggandeng tangannya dan membawanya mendekat ke brangkar Afnan. Arni yang sedari tadi menunduk sedikit menengadah melihat wajah tulus Yulia yang tersenyum mengangguk padanya. Arni langsung memeluknya. Yulia memang sangat menyayangi Arni seperti anaknya sendiri. Namun, ia tadi sempat kecewa mendengar Afnan meracaukan nama sang menantu dalam ketidaksadarannya. Ia baru bisa mengerti setelah Azzam menelpon Arni tadi."Dok, ini Arni. Apa yang harus dia lakukan untuk membantu gus Afnan supaya segera sadar?" tanya Yulia. "Kok sejak tadi enggak bilang kalau ada Mbak Arni di ruangan ini," ucap sang dokter. Yulia tersenyum tidak menjawab."Baiklah Mbak Arni tolong ajak pasie
Read more
Belajar Ikhlas
Pengalaman pahit yang menuntutku untuk selalu bersikap ikhlas bisa dijadikan sebagai pelajaran hidup yang sangat berharga sehingga diriku akan menjadi lebih kuat ke depannya. Karena dengan menerima keadaan dan ikhlas dengan apa yang telah terjadi akan memberikanku kemudahan untuk melangkah agar menjadi pribadi yang lebih baik.(Afnan- Cinta dalam Balutan Doa)Sudah satu bulan Afnan dirawat di rumah sakit, kondisinya sudah mulai membaik. Kaki dan tangannya sudah dibuka perbannya. Namun, untuk berjalan Afnan belum bisa, untuk sementara ini dirinya harus menggunakan kursi roda sambil mengikuti terapi, kaki kirinya memang yang paling parah. Meskipun ia tidak sampai lumpuh. Afnan sudah bisa sedikit tenang dan menerima kondisinya. Ia belajar untuk ikhlas menjalani takdirnya. Ummi Syarifah sangat perihatin dengan keadaan sang putra saat ini. Ketika ia melihat Afnan air matanya lolos membasahi pipinya dengan sendirinya. Ia selalu berusaha menyembunyikan kesedihannya supaya Agnan tidak ikut s
Read more
Tertembak
Satu bulan berlalu setelah Arni dan Azzam menjenguk Afnan. Arni masih dengan aktivitasnya ke kampus. Azzam juga sudah kembali bertugas seperti biasanya. Hubungan Azzam dan Arni semakin harmonis. Arza semakin lucu dan menggemaskan sesuai perkembangannya, kini usia baby tampan itu sudah 8 bulan lebih.Kebetulan hari ini libur. Azzam mengajak keluarga kecilnya jalan-jalan. Rencananya ia mengajak Arni dan baby Arza ke mall dan taman."Sayang, sudah siap belum?" tanyanya pada sang istri. "Sudah, Mas. Arza juga sudah siap," ujar Arni. "Masya Allah, cantiknya istriku! Makin hari makin cantik aja deh, rasanya aku enggak rela ada cowok yang melirikmu," ucapnya tulus sambil mencium kening Arni."Apaan sih, modus melulu deh!" ucap Arni sambil memukul dada bidang sang suami."Beneran, Dek. Aku enggak gombal, rasanya ... aku sangat takut kehilangan kamu, Dek!""Aku enggak akan ninggalin kamu dan enggak akan mau itu terjadi, Mas. Terus apa yang Mas khawatir?""A-aku enggak mengkhawatirkan apa-ap
Read more
Pilihan Sulit
“Hidup adalah serangkaian perubahan yang alami dan spontan. Jangan tolak mereka karena itu hanya membuat penyesalan dan duka. Biarkan realita menjadi realita. Biarkan sesuatu mengalir dengan alami ke mana pun mereka suka.” ***"Bagaimana keadaan putra saya, Dok?" tanya Hambali saat melihat dokter yang menangani sang putra."Keadaan briptu Azzam masih kritis, kami sudah mengeluarkan peluru yang menembus perutnya, tinggal satu peluru lagi yang masih bersarang di jantungnya belum kami angkat, tapi kami berjanji akan memberikan yang terbaik untuknya." DokMendengar hal itu Arni limbung dan tak sadarkan diri. Yulia panik melihat sang menantu. Hambali mengangkat tubuh menantunya yang sudah ia anggap seperti putri kandungnya sendiri bersama Yulia yang berada mengikutinya dan berteriak meminta bantuan suster supaya memanggilkan dokter untuk Arni.30 menit berlalu, Arni baru sadar dari pingsannya. Ia berusaha duduk meskipun kepalanya masih pusing, tubuhnya pun masih lemas. Ia melihat ada sel
Read more
Kematian
Tidak ada sesuatu yang kekal di dunia ini, karna kematian merupakan sebuah hakikat yang akan menghampri semua manusia.كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِ نَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّا رِ وَاُ دْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَا زَ  ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَا عُ الْغُرُوْرِArtinya: Setiap yang berjiwa akan merasakan mati, dan hanyalah di hari kiamat akan diberikan semua pahalanya. Barang siap yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga, sungguh mendapatkan kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu.Kematian itu jembatan yang akan menghubungkan antara kekasih kepada kekasih.(HR Imam An-Nawawi)***Menjelang maghrib Syafaah datang bersama Arza dan Herman, setelah Haikal menjemputnya tadi. Syafaah melihat sang putri sangat kacau di pelukan sang besan yang mencoba menenangkannya. Ia tidak tega melihat sang putri di usianya yang masih terbilang muda 20 tahun mengalami banyak cobaan seperi ini.
Read more
Menjalankan Amanah
100 hari sudah Azzam meninggalkan Arni untuk selama-lamanya. Selama 100 hari itu juga Arni masih mengurung diri di kamarnya. Bahkan ia mengajukan ke kampusnya untuk kuliah online, beruntung pihak kampus menyetujuinya dengan berbagai pertimbangan apalagi Arni termasuk mahasisiwi yang pintar dengan kepintaran diatas rata-rata mahasiswa lainnya. Arza sudah tidak lagi ia susui karena ia dalam kondisi hamil, meskipun begitu setiap hari ia meminta Yulia untuk membawa Arza ke kamarnya. Hanya Arza yang mampu membuatnya kuat dan tegar menghadapi semuanya. Hanya Arza yang bisa menjadi obatnya, air matanya belum kering selalu membasahi pipinya. Andai saja dirinya tidak sedang hamil rasanya ia enggan makan. Namun, ia harus sehat demi janinnya, buah cintanya dengan Azzam. Keduanya akan menjadi penguat Arni dalam menghadapi hidupnya.***Beberapa bulan berlalu ia menjalankan aktivitasnya di rumah. Semua kebutuhannya selalu Yulia dan Hambali cukupi, begitu juga kebutuhan Arza.Usia kandungannya jug
Read more
Merangkai Kepingan Hati
Kebahagiaan adalah ketika apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda katakan, dan apa yang Anda lakukan semuanya selaras dalam satu kesatuan. "Ulurkan cintamu karena Allah dan tariklah cintamu juga karena Allah, dengan begitu kamu tentu tak akan kecewa. Mencintainya karena Allah. Karena tidak ada cinta yang sempurna. Cinta yang sempurna hanyalah pada Nya." (AFNAN- CINTA DALAM BALUTAN DOA)Satu bulan sudah Arni dan Afnan menikah. Arni menjalankan tugasnya sebagai istri dengan baik. Tugas yang berhubungan dengan mempersiapkan segala kebutuhan Afnan tentunya. Namun, bukan tugas memenuhi kebutuhan batin sang suami. Hingga saat ini dirinya belum bisa melakukan hubungan suami istri, dan Afnan sangat menghormati keputusan Arni. Ia akan terus menunggu Arni membuka hati untuknya kembali. Meskipun ia tidak tahu kapan itu terjadi. Fokusnya saat ini hanya kebahagiaan ketiganya. Agnan akan berusaha membahagiakan ketiganya. Bila cinta itu hadir kembali itu bonus terindah untuknya.Satu bulan ini juga
Read more
Meneguk Manisnya Madu
Apa yang membuat pernikahan orang tua dulu langgeng berpuluh-puluh tahun? Karena mereka jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama. Itulah yang terjadi. Maka, kesedihan apa pun, ujian seberat apa pun bisa dilewati dengan baik. –Tere Liye-***"Bunda aku mau dibeliin pistol-pistolan kayak punyaku Aidil, pistolnya bisa ngeluarin air," pinta Arza. Ia merengek pada sang bunda."Iya, Nanti ya, Nak. Nunggu adik bobok dulu," ucap Arni lembut."Enggak mau, maunya sekarang. Ayo bunda!""Sayang ... biarin adik bobok dulu. Ini adik udah mulai memejamkan matanya, kalau Abang rame terus adek bisa enggak bobok nih," ujarnya.Arza mengerucutkan bibirnya meninggalkan sang bunda tertanda dirinya sedang marah. Afnan yang baru datang dari kampus melihat sang putra yang mukanya ditekuk, ia segera menghampirinya. "Abang kenapa, kok mukanya ditekuk gitu? Wajah tampan anak Abi 'kan jadi jelek," ucap Afnan sambil menggendong bocah 3 tahun itu. "Bunda cuma sayang sama adek enggak sayang sama Abang," ren
Read more
Bulan Madu Afnan dan Arni
Libur semester pun tiba. Arni dan Afnan memutuskan untuk pergi bulan madu ke pulau Bawean dengan mengajak dua jagoan mereka. Kebetulan Bawean adalah kampung halaman Kang Fatih salah satu kang ndalem kepercayaan Kiyai Laqief yang sudah lama mengabdi pada sang abah. Bahkan Kak Fatih menikah dengan pengurus putri dan sekarang tinggal di wilayah kompleks pondok khusus abdi ndalem yang sudah berumah tangga dan mengabdi di pondok.Saat ini Arni sedang berkemas, ia menyiapkan semua keperluan keluarga kecilnya. Dirinya harus membawa banyak barang untuk kedua jagoannya."Biar Abi bantu ya, Sayang!" tawar Afnan yang baru selesai mengajar Diniyah. "Enggak usah, Abi. Bunda sudah hampir selesai kok," Setelah beberapa bulan bersama Afnan. Arni sudah mulai bisa merangkai kepingan hatinya untuk Afnan meskipun ia belum bisa dan mungkin tak akan pernah melupakan kenangannya bersama Azzam. Ia juga masih mengunjungi makan Azzam setiap hari setelah pulang mengajar. "Abi, maafkan aku yang masih belum
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status