All Chapters of Kaisar Puncak Naga: Chapter 11 - Chapter 20
53 Chapters
BAKU HANTAM
"Hah! Kau pikir kami takut pada jurus murahanmu itu?" Anak lelaki berbadan sedang dengan sebuah tahi lalat pada kiri hidungnya maju dan langsung menyerang Hua Fei secara serampangan."Maka majulah kalian bersama-sama, agar kalian juga tersungkur bersama-sama pula!" Hua Fei berteriak menantang anak-anak dari Keluarga Jing. Hua Fei hanya tidak ingin jika enam bocah ini mengeroyok Jing Ling, hingga dia pun rela mengorbankan diri untuk saudara mudanya tersebut.Perkelahian tidak seimbang benar-benar terjadi, tetapi Hua Fei juga bukanlah seorang anak yang biasa saja. Dia juga adalah murid dari Sekte Lembah Berawan, sekaligus keponakan dari Hua Yan. Bisa dibilang juga, ilmu bela diri yang dia kuasai sudah cukup tinggi. Terlebih lagi, yang dihadapinya saat ini hanyalah anak-anak yang tak memiliki ilmu kanuragan apa pun."Aaaaaa!"Suara pekikan keras terdengar dari arah arena perkelahian antara Hua Fei dan enam orang anak buah Jing Yanxi. Seseorang terpen
Read more
KEADAAN TERBALIK
"Tuan Muda Jing Yanxi yang terhormat Sepertinya, sekarang Anda sudah sangat nyaman berada di bawah kakiku ini." Jing Ling berucap sembari berkacak pinggang. "Bukankah tadi, kau yang ingin menjadikan kami berdua alas kaki?""Ji-Jing Ling!" Jing Yanxi mendesis penuh kemarahan namun dia tak berdaya sama sekali."Rasakan akibat dari kesombonganmu, Yanxi!" Jing Ling kembali tertawa sambil berkacak pinggang. Dia merasa puas bisa membalas sakit hatinya kepada anak dari Jing Cheng yang merupakan saudara sepupu lelaki Jing Yue ibunya."Jing Ling! Aku akan membalasmuuu!"Jing Ling tertawa panjang dengan nada mengejek dan berkata, "Tuan Muda Jing yang terhormat. Seharusnya, sejak awal kau pikirkan terlebih dahulu akibatnya. Kau ini tidak lebih dari seorang pecundang yang tak akan pernah bisa mengalahkan seorang Jing Ling!""A-aku masih be-belum kalah darimu, Jing Ling!" Jing Yanxi berusaha keras untuk bangkit dari tindasan adik sepupunya ini. Dia tetaplah seorang anak berhati keras yang tidak ak
Read more
ULAR LEPAS
"Kalian!" Jing Yunxi menoleh kepada para pengawal yang mengiringinya. "Tangkap mereka semua dan tolonglah Jing Ling adikku itu!""Baik, Nona!" Para pengawal wanita menyahut dan segera berhamburan membekuk kawan-kawan Jing Yanxi dan juga menolong Jing Ling yang masih tak sadarkan diri.Tentu saja Jing Yanxi sangat tidak menyukai kedatangan adik kembarnya yang dianggap telah mengganggu kesenangannya. Anak lelaki itu melirik tajam, dingin disertai perasaan dendam ke arah Jing Ling dan Hua Fei. Ada rasa tidak puas dalam hati dan bahkan masih memikirkan cara lain untuk melampiaskannya nanti."Jangan sentuh aku! Aku bisa jalan sendiri!" Jing Yanxi membentak salah seorang pengawal yang hendak meraih tubuhnya."Baiklah, Tuan Muda. Mari!" Pengawal pria itu dengan sikap hormat dalam menghadapi sang tuan muda yang terkenal tinggi hati dan suka memaksakan kehendaknya ini."Pulanglah, Ge!" seru Jing Yunxi dengan sorot mata menentang pada saudara yang terlahir terlebih dahulu sebelum dirinya."Awas
Read more
PIL AWET MUDA
"Tuan Muda Hua, kalau kami tidak membunuh binatang berbahaya itu, maka kamilah yang akan mereka serang." Wanita pengawal pribadi Jing Yunxi berkata sembari menyingkirkan bangkai-bangkai ular tersebut."Apakah kalian melihat mereka menyerang kalian? Bahkan untuk bergerak pun mereka tidak bisa seperti sebelum kami tangkap. Karena mereka sudah kami lumpuhkan." Hua Fei berbicara sambil beringsut perlahan hendak mengumpulkan bangkai ular-ularnya. "Meskipun sudah menjadi bangkai, tapi aku harus tetap membawa mereka semua!""Meskipun ular mati mungkin tidak akan masuk ke dalam penilaian. Semoga Jiang Lao bersedia memberi kesempatan sekali lagi pada kami," ucap Hua Fei dengan mata berkaca-kaca."Bagaimana ini? Apakah kami tidak akan bisa lolos ke tahap selanjutnya?"Mereka butuh waktu selama enam bulan untuk bisa memasuki ujian tahap lanjut pada kelas racun di Sekte Lembah Berawan. Meskipun dirinya dan Jing Ling adalah para calon ketua sekte yang akan datang, tetapi mereka berdua harus tetap m
Read more
PAMAN KECIL
"Nona, bukankah itu memang tidak pantas?" Sebuah suara lain terdengar dari bawah sebatang pohon pucuk merah yang rimbun dan rindang. "Sebaiknya, sekarang Anda segera pulang saja!""Itu bukan urusanmu, aku mau di mana!" Jing Yunxi menyahut dengan nada acuh tak acuh pada seorang anak lelaki yang sedang berdiri bersandar pada batang pohon tersebut. "Heh! Mau apa kamu ke mari?"Anak lelaki yang baru saja datang tampak sangat acuh tak acuh kepada gadis kecil ini. Jika dilihat dari sikap keduanya, mereka terlihat sama-sama tidak saling menyukai. Meski demikian, para pengawal wanita yang datang bersama dengan Jing Yunxi pun tetap memberi hormat kepada anak lelaki tersebut."Bukankah seharusnya aku yang bertanya padamu, sedang apa kau di sini?" Sepertinya, anak itu sudah berada di sana cukup lama. Namun, dia terlihat enggan mendekati Jing Yunxi. "Seorang gadis mencari laki-laki. Bukankah itu sangat tidak pantas?"Jing Yunxi yang mulai merasa sangat geram itu pun, akhirnya membentak, "Diaaaam!"
Read more
DOA IBU
"Apa?"Jing Yue yang tengah menyiapkan makanan untuk anak-anaknya merasa sangat terkejut, saat pendengarannya menangkap nama anak lelakinya disebut. Wanita itu berlari secepat kijang menuju ke arah sumber suara keributan. "Ah Ling, ada apa dengan anakku?""Nyonyaaa! Tuan muda, Nyonyaaa!" Dari kejauhan Seorang pelayang wanita datang dengan berlari-lari hingga napasnya bagai hendak terputus.Jing Yue bergegas menghampiri wanita pelayan kediamannya. "Ada apa dengan Ah Ling?""Nyo-Nyo ... Nyonya!""Ah Ruo, katakan ada apa?" Jing Yue semakin merasa penasaran, hingga dia mendesak wanita yang sedang terengah-engah sembari memegangi dadanya.Su Ruo berusaha keras mengatur pernapasannya yang kacau dan terengah-engah. "Tu-tuan muda pi-pingsan!""Apa?" Jing Yue terkejut bukan buatan. "Pingsan? Ah Ling-ku pingsan?"Su Ruo menganggukan kepalanya dengan wajah cemas. "Benar, Nyonya. Para pengawal dari Keluarga Jing yang membawa Tuan Muda Jing Ling.""Pengawal Keluarga Jing? Itu artinya ....""Baiklah
Read more
SEKERAS BATU
Jing Ling merasa senang akan semua doa yang diucapkan oleh ibunya, meski dalam hati kecilnya dia berucap, "Banyak sekali doa ibuku. Apakah semua akan terwujud?""Benarkah itu, Ibu?" bertanya Jing Ling yang masih dalam pelukan ibunya. Dia sungguh berharap, jika doa ibunya akan benar-benar terwujud."Tentu saja itu benar. Doa baik seorang ibu untuk anaknya, pasti akan terkabul!" Jing Yue menjawab dengan penuh keyakinan, dia membelai rambut Jing Ling yang hitam, lebat, lurus dan panjang.Namun, dalam hati Jing Yue berkata, "Aku harus mengadakan perhitungan dengan pria itu! Apakah dia benar-benar tidak bisa menjaga anaknya, supaya bisa sedikit bersikap baik kepada kami? Benar-benar tidak bisa dibiarkan!"Pada saat itu juga, tiba-tiba Jing Yue teringat kepada dua tuan muda lainnya. "Ah Fei dan Ah Lin! Di mana mereka?""Kak Fei?" Sebarisan orang berseragam pengawal Keluarga Jing berjalan mengiringi Jing Yanxi sang tuan muda mereka. Barisan tersebut bergegas mengawal anak pertama dari keluar
Read more
MENUNTUT KEADILAN
"Oh, i-iya, iya ... Ayah!"Jing Yanxi memberanikan diri mengangkat wajahnya dan langsung menemukan kedua mata ayahnya yang terlihat melebar serta sangat menakutkan. Saat mereka benar-benar saling menatap, hati Jing Yanxi menjadi bergetar ngeri sambil berseru dalam hati. "Ayah sangat menakutkan!""Dari mana kau tahu cerita semacam itu? Kau bahkan baru berusia dua tahu saat itu!" Jing Cheng membentak anaknya dengan luapan amarah. Ditatapnya lekat-lekat wajah sang anak yang balik menatap sang ayah dengan rasa takut terpancar di matanya."Ibu yang menceritakannya padaku, Ayah. Dan ibu juga yang melarangku bergaul dengan Jing Ling!" Jing Yanxi menjawab dengan rasa sedikit gentar dalam hatinya."Ibumu?" Jing Feng terlihat terkejut dengan kejujuran anaknya ini. Pria itu bergumam dalam hati. "Jia Yan yang bercerita pada anak ini?""Jadi, sesungguhnya dia masih menyimpan perasaan dendam pada Pendekar Dewa Mabuk itu?" Jing Cheng terlihat serius kali ini. "Tidak bisa terus dibiarkan! Hal ini akan
Read more
SEBUAH PERHITUNGAN
"Tenanglah, Ah Lin! Kakak tidak akan marah pada mereka. Justru kakak akan menuntut pertanggungjawaban Jing Cheng atas apa yang telah dilakukan oleh anaknya." Jing Yue berbicara sambil menahan perasaan marah namun harus tetap berusaha tenang di hadapan anak-anak ini."Kakak akan menuntut keadilan untuk kalian!""Tapi, Bibi!" Hua Fei merasa keberatan dengan niat Jing Yue."Tapi, Bibi. Aku khawatir nantinya dia akan menjadi lebih mendendam kepada kami dan Adik Ling yang terus ditindas oleh anak itu," sahut Hua Fei yang merasa keberatan dengan rencana Jing Yue."Ah Fei, kalau anak manja dan sombong seperti si pongah itu tidak diberi pelajaran. Mungkin dia akan terus menindas siapa saja dengan sesuka hati. Kau ingatlah tentang Nona Xiao Lu! Dia juga kerap ditindas olehnya!"Hua Fei bergumam, "Nona Xiao Lu ...."Hua Fei masih ingat dengan sangat baik nasib nona bertubuh gemuk yang selalu mengejar-ngejar Jing Yanxi. Gadis itu selalu menerima hinaan dari anak lelaki yang disukainya. Namun, Xia
Read more
MENDATANGI JING CHENG
"Bibi bawa saja ke balai pengobatan dan mintalah paman Wuxue untuk mengawetkannyaaa!" Hua Lin kembali berseru dari kejauhan seraya mengangkat salah satu tangannya."Oh, baiklah." Gadis pelayan itu bergidik geli saat harus mengangkat keranjang bambu yang kotor oleh darah ular. "Menjijikan sekali!"Sementara itu, Hua Lin dan Hua Fei segera kembali ke kamar masing-masing. Hua Fei sendiri langsung mendapatkan perawatan atas luka-lukanya. Sebagai salah seorang dari tiga tuan muda Keluarga Yang, dia memang sangat diistimewakan. Begitu pula dengan Hua Ling yang juga mendapatkan perlakuan sama dengan dua tuan muda lainnya.Di tempat lain .... "Ah Cheeeeng! Keluar kau!" Jing Yue berteriak di depan paviliun yang menjadi kediaman yang ditempati oleh Jing Cheng saudara sepupu lelakinya.Beberapa pria pengawal segera mengepung wanita cantik yang telah menghunus pedangnya. Tatapan Jing Yue menyiratkan kemarahan yang telah berkobar."Nyonya Yue, bisakah Anda bersikap sedikit baik dan tidak membuat k
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status