All Chapters of KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU: Chapter 11 - Chapter 20
117 Chapters
Bab 11
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUAku akan pastikan kalau acara lamaran kali ini bukanlah acara lamaran impianmu tetapi acara lamaran terburuk yang paling tidak ingin kamu alami. Bahkan, kurasa mimpi pun kamu tidak akan berani."***Fiona dengan wajah ceria dan mata berbinar keluar dari kamar Ibra. Ia berjalan seolah-olah tubuhnya terasa ringan dan tanpa beban menuju ke kamarnya. Fahri yang sedang asik dengan ponselnya pun mengernyitkan dahi melihat wajah sumringah istrinya itu. "Kamu kenapa kok kayak yang seneng banget? Abis ketiban durian runtuh?""Ini lebih dari sekedar durian runtuh, Mas!" ucap Fiona yang terpekik tertahan. "Apa sih? Kok aku kepo.""Habis ini pasti kamu bakal bangga sama aku, Mas.""Yaudah buruan kasih tau memangnya ada apa. Kan aku jadi penasaran.""Mas lihat deh ini apa?" Fahri mengernyit melihat sesuatu yang dipegang oleh Fiona dengan jari telunjuk dan jempol yang saling menjepit. "Itu kredit card?" Fiona mengangguk cepat masih dengan senyuman di kedua sudut
Read more
Bab 12
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUIa masih terus menatap punggung Dika yang mulai menjauh dengan tatapan tajamnya. Hingga akhirnya punggung pria dengan tinggi badan 170 cm itu hilang dari hadapannya barulah Fahri dan Fiona meninggalkan cafe sepoi-sepoi tempat mereka bertemu. ***"Kamu ngapain sih centil-centil ke temen kamu itu," sungut Fahri sembari sesekali matanya melihat ke arah Fiona yang duduk di sampingnya. Sementara Fahri tangannya tengah sibuk memegang kemudi mobil milik Fiona. "Maksud kamu Dika?""Ya iya siapa lagi? Kan tadi kita habis ketemu sama Dika.""Terus maksud kamu centil gimana sih? Perasan aku biasa aja deh.""Ya begitu tadi duduknya sok-sok deketan sampai aku dikacangin di sana.""Enak lagi jadi kacang, Mas, tinggal hap," seloroh Fiona yang membuat Fahri mencebik. "Ya kali kayak iklan sosis sonike yang satu kali langsung hap.""Hemm terserah kamu aja deh, Mas, lagian kamu kenapa sih aku perhatikan dari tadi kok kayaknya yang kesel banget?""Gimana aku gak kesel
Read more
Bab 13
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMU"Yaudah sih ayo kita pulang perasaan dari tadi kita debat yang gak penting ya," ucap Fahri sembari menyengir dan menggaruk kepalanya yang memang gatal. ***"Hai, Pi, baru pulang kerja? Koo timben jam sehininsudsh di rumah? Biasanya juga malam?" sapa Fiona saat melihat sosok Ibra tengah duduk di sofa ruang tamu. Ibra yang mendengar suara sang putri pun menoleh ke arahnya. Fiona mendaratkan tubuhnya tepat di sebelah sang ayah sedangkan Fahri tidak ikut gabung bersama mereka melainkan menuju ke kamar pribadinya sebab ia tengah kebelet. "Emmn kamu gak lupa kan kalau malam nanti kan mau ngelamar Ayra? Jelas Papi pulang cepat dong. Kan Papi mau persiapan.""Oh iya, astaga kenapa aku lupa. Padahal kan aku juga baru saja belikan segala macamnya untuk acara malam nanti." Fiona menepuk dahinya karena untuk kali ini dia benar-benar lupa. "Nah, itu kamu ingat. Oh ya, mana cincin pesanan Papi? Jadi kamu ambil kan?""Jadi dong. Tapi biar aku aja yang bawa, biar
Read more
Bab 14
"Ayyara Kartika, maukah kamu menjadi pendamping hidupku dalam suka maupun duka dan dalam sehat maupun sakit? Menikahlah denganku dan aku tidak bisa menjanjikan kemewahan dengan harta yang berlimpah padamu tapi aku memiliki hati yang begitu besar untukmu. Apakah kamu mau memiliki hati yang besar itu?" Ibra berlutut dengan salah satu kakinya ditekuk ke depan menghadap Ayra. Sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan Ayra dan tangan kirinya memegang kotak kecil tempat cincin yang ia pesan khusus untuk Ayra. Disaksikan oleh Fiona, Fahri dan juga dua saudara dari Ibra yakni kakak dan adik kandung Ibra juga beberapa tetangga rumah Ayra yang sengaja ia undang sebagai perwalian dari keluarga Ayra karena Ayra yang hanya sebatang kara. Sebenarnya para tetangga yang hadir saling berbisik saat melihat ada Fahri datang bersama keluarga Ibra. Jelas di dalam otak mereka bertanya-tanya kenapa Fahri bisa datang bersama keluarga besar Ibra dan justru Fahri terlihat mesra bersama Fiona? Selama ini m
Read more
Bab 15
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUDan yang lebih mengenaskan lagi, cincin yang Fiona bawa itu justru masuk ke dalam jari manis Fiona dengan sendirinya karena nyatanya cincin itu sedikit longgar dengan ukuran jarinya sehingga memudahkan masuk ke dalam jari Fiona. "Astaga! Tidak!!!!""Mas! I-ini gimana? Malah masuk ke tanganku!" pekik Fiona dengan suara tertahan. Ia masih sadar kalau dirinya berada di depan banyak orang yang kini tengah menatapnya dengan wajah yang seolah-olah ingin tertawa. "D-Dek, itu cincin masuk ke tangan kamu?" Dengan cepat Fiona melepaskan cincin itu dari tangannya. Ia sudah berdetak jantung bahkan, wajah Fahri juga sudah pucat pasi. Ayra sedikit menyunggingkan senyuman samar karena entah kenapa ia sedikit menangkap ada gelagat aneh dari manusia yang ia panggil duo F itu. "Sepertinya ada yang gak beres dari mereka dan aku gak tahu itu apa. Aku harus lebih berhati-hati karena bisa saja rencana mereka ingin mencelakaiku," gumam Ayra dalam hatinya. Bahkan ia masih
Read more
Bab 16
Skakmat ….Fiona mati kutu dibuat Ayra tak berkutik oleh perkataan. Namun, bukan Fiona namanya malau mengaku begitu saja. Jelas ia akan mencari seribu alasan untuk mengeles. "Ah kamu sok tahu banget sih. Mungkin kamu salah dengar, aku memang ada alergi dan aku tadi ada nyobain sedikit makanan yang dihidangkan di sini. Yah, meskipun makanannya dari restoran pilihan Papi tapi tetap saja kan piringnya dari rumah kumuhmu ini." Ayra mencebik dan ia membalas ucapan Fiona dengan telak. "Meskipun kumuh nyatanya Papimu sangat tergila-gila padaku. Dan sepertinya mulai sekarang kamu harus terbiasa untuk sering main kesini karena sebentar lagi aku akan menjadi Ibumu. Bukankah seorang anak harus patuh dan hormat pada Ibunya?" Setelah mengatakan itu Ayra pun pergi meninggalkan Fiona yang semakin bertambah kesal. ia tidak lagi ingin melanjutkan percakapannya dengan Fiona karena baginya itu hanya sia-sia saja. Yang ada dia semakin emosi dan itu membuat dia akan terlihat buruk di deoan Ibra. Akhirny
Read more
Bab 17
Aku permisi dulu." Ayra pun berbalik badan dan berniat meninggalkan Ibra yang masih shock dengan apa yang Ayra katakan. Sungguh, dalam pikiran Ibra tidak ada sedikit pun terbesit rasa ingin mengakhiri hubungan dengan Ayra hanya karena urusan Mayang. Sejatinya Ibra justru akan membela Ayra karena menurutnya Mayang juga sudah sangat keterlaluan. "Ayra tunggu! Jangan pergi biar Mas luruskan!" Ibra tetap menggenggam tangan Ayra hang sudah membelakanginya. Merasa namanya dipanggil Ayra pun kembali membalikkan tubuhnya dan kembali menghadap Ibra serta keluarganya. "Mayang, tolong kamu hargai keputusan, Mas. Ini adalah hidup Mas untuk masa depan dan masa tuanya Mas. Jadi Mas harap kamu hormati iru. Kamu kalau kamu jomblo ya jomblo sendiri aja jangan ajak-ajak Mas. Salah kamu sendiri yang pemilih untuk pasangan dan akhirnya kamu sampai sekarang malah gak nikah-nikah. Mas butuh pendamping hidup yang mau temani masa tuanya Mas." Ucapan Ibra memuat semua saudaranya termasuk Ayra tersenyum geli
Read more
Bab 18
KAU REBUT SUAMIKU, KUPACARI AYAHMUSetelah mengucapkan itu Fiona menatap Ayra yang sudah tersenyum menyeringai tepat di depan wajahnya. Senyuman seorang psikopat yang seolah-olah sudah berhasil melumpuhkan lawannya***"Aaarghhh! Ayra sialan! Ini semua itu gara-gara mantan istri kamu itu, Mas! Kenapa sih kita selalu gagal kalau mau kerjain dia. Selalu saja jadi senjata makan tuan. Kan akunya yang kayak gak punya muka di depan mantan kamu tu!" Fiona berteriak di dalam. Mobilnya dengan posisi Fahri berada di sebelahnya sedang memegang kemudi. "Duh Sayang kamu jangan teriak-teriak begitu dong. Kan kuping aku sakit." Fahri menutup kuping sebelah kirinya karena suara Fiona melengking di telinga Fahri. "Ya habisnya aku tuh kesel. Nih lihat jari aku jadi gak mulus dan lentik lagi kan. Mana bentuknya kayak. Balon melenting-melenting beginii. Duh kalau gak sembuh gimana dong. Atau kalau harus diamputasi. Oh tidak-tidak aku gak mau diamputasi." Fiona semakin histeris mengingat dia tak mau samp
Read more
Bab 19
"Apa?! Yang benar kamu, Fio!" Mayang menyemburkan minuman yang sudah masuk ke dalam mulutnya ke arah Fahri.Lagi-lagi Fahri kedapatan sialnya gara-gara membahas perihal Ayra si mantan istri yang pernah mengisi hidupnya beberapa tahun kemarin. "Astaga kenapa setiap ada adegan sembur menyembur selalu ke aku sih arahnya. Kenapa gak sekalian sambil komat kamit mbah dukun baca mantra. Ups. Kok malah nyanyi sih!" Fahri bergumam sembari menepuk pelan bibirnya itu. Hampir saja Fiona tergelak jika tidak ingat ada Mayang yang sudah memerah wajahnya di hadapannya itu. "Hust, kamu ini sembarangan aja kalau ngomong. Minta maaf sana!" sentak Fiona sembari melotot ke arah Fahri. Fahri pun hanya cengar-cengir dan garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Hehehe maaf ya, Tante, Fahri hanya bergurau saja jangan dimasukkan ke hati ya, Tan, rapi boleh ko masukin ke jantung. Eh." ". Kamu nemu dia di mana sih, Fio? Kok modelnya absurd begitu. Kamu itu cantik, kaya juga berpendidikan tapi kenapa mau-mauny
Read more
pengakuan Ibra
Setelah dirasa mereka mendapatkan ide cemerlang sunggingan senyuman sinis pun terbit di bibir mereka masing-masing. ***Tiga bulan sudah berlalu, dan jadwal pernikahan antara Ayra dan Ibra akan segera digelar. Ibra sangat antusias sekali dengan acara yang akan membuatnya menjadi raja dan ratu sehari nanti. Ibra sudah tidak sabar menanti hari itu tiba. Di mana hari yang akan membuat statusnya dari duda abadi berubah menjadi suami seorang Ayyara Kartika. Dan setelah masa iddah Ayra berakhir, Ibra juga Ayra memutuskan untuk menentukan tanggal pernikahan mereka yang akan digelar sekitar seminggu lagi dari hari ini. "Sayang, kamu sudah siap kan untuk fitting baju hari ini?" tanya Ibra pada Ayra. Sekarang ini keduanya tengah berada di dalam mobil yang sama karen ibra memang sempat menjemput Ayra barusan kar3na sebelumnya mereka sudah berjanjian. "Yups, aku sangat siap. Yaudah yuk berangkat takutnya sudah ditunggu sama yang lain."Ibra tersenyum menanggapi keantusiasan dari Ayra untuk mela
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status