Semua Bab Fall in Rose: Bab 51 - Bab 60
74 Bab
52. Akhirnya Tumpah Juga
Selepas mendapat sentakkan dari Steave atas berita yang sudah beredar di luaran sana, Chan tak punya jalan keluar. Ia cukup tertekan. Namun, ia masih punya harapan. Di malam yang cukup pekat, pria itu diantar Si-Woo pulang ke rumah mewahnya. Menyusuri setiap ruangan dengan langkah yang sangat cepat. Ia ingn segera menghampiri seseorang. Namun, mendadak langkah itu terhenti saat mendengar sayup-sayup di ruangan lain. Keningnya berkerut sejenak dan segera menghampiri bagian dapur. Matanya langsung berbinar kala menemukan Rose dalam balutan piama panjang bersama Na-Ra sedang membelakanginya. Ia tampak membuat sesuatu. "Aku merindukanmu!" Seketika Rose terperanjat saat merasakan pelukan yang erat dari belakang. Perempuan itu membeku dalam beberapa waktu. Detik-detik itu digunakan Chan untuk semakin mempererat pelukan. Menunduk demi bisa menenggelamkan kepalanya di sela-sela leher Rose. Hal itu langsung membuat Na-Ra tanggap dan segera melipir. Menjauh dari situasi yang cukup intimat
Baca selengkapnya
53. Full of Love
Banyak sekali wartawan dari berbagai media yang berkerumun di sekitar Chan untuk mendapatkan berita eksklusif. Park Chan adalah selebriti sekaligus pengusaha besar. Tak mungkin ada yang melewatkan berita tersebut. Lagi, ini adalah kabar kencan pertama Chan yang terendus publik. Sebelumnya Chan hanya bersembunyi dan tak mempublikasikan secara gamblang. "Mungkin kalian terkejut dengan kejadian kemarin. Tapi, aku memang belum lama ini menjalin hubungan dengan Dokter Rose. Dia adalah orang yang sangat berarti bagiku. Dia yang merawatku sejak kecelakaan yang menimpaku. Ketika aku membuka mata, Rose Noona lah sosok pertama kali yang ditangkap oleh kedua mataku. Sejak itu, bibiku menjadikan Rose Noona sebagai dokter pribadiku. Semua yang dilakukannya membuatku selalu ingin tau seperti apa Dokter Rose. Ternyata benar, dia cantik, cerdas dan tentunya berhati mulia. Itu yang membuatku jatuh cinta padanya." "Apa anda sudah mempertimbangkan dengan matang untuk mengungkapkan ini di depan sleuruh
Baca selengkapnya
54. Bertemu Ketenangan
"Maafkan aku, Noona.. tapi aku sedang sangat sibuk dan sesuatu terjadi di luar kendaliku," cerocos Steave sambil berjalan dengan langkah cepat dipenuhi kegelisahan dengan situasi di kantor yang di hadapinya saat ini, "jika urusan ini selesai dengan baik, aku janji akan berkunjung ke Gwangju bersama gadis itu." "Uhmm.. aku janji!" lanjutnya memberi penegasan dan langsung menutup panggilan. Dan kegelisahan itu perlahan memudar saat melihat Han Na-Na yang berjalan menuju ruang latihan. Steave berlari. "Nana-ya!" "O-oh? T-tuan Steave?" kaget Na-Na, "A-ada apa?" "Ah~ kau sungguh ingin bertanggung jawab?" Han Na-Na mengulas senyuman terbaik, "Aku sudah berkali-kali bilang padamu, bukan?" "Seharusnya aku tak terus bertanya, kan?" "Aku hanya perlu menunggu kapan kau mengajakku ke Gwangju." Steave mengangguk mengerti, "Kau tau sendiri situasi tak terduga terjadi. Jadi, nanti akan kukabari dan kuharap kau tidak berubah pikiran." Gadis itu meluaskan sebuah senyuman yang meneduhkan. Memb
Baca selengkapnya
55. Boryeong View
Rose melangkah ke luar ruangannya untuk kembali ke rumah. Beberapa staf, perawat hingga dokter lainnya tak segan-segan menyapa. Bahkan, Rose membalasnya juga dengan sangat ramah dan sopan kepada setiap dari mereka. Apalagi kini nama Dokter Rose semakin terkenal karena resmi berstatus sebagai kekasih dari Park Chan. Mungkin banyak di antara mereka yang menyimpan banyak pertanyaan namun tak sempat terkuak lantaran Rose menjalani kehidupannya di rumah sakit seperti tak ada yang terjadi. "Rose!"Rose membulatkan matanya, "Steave? Bagaimana bisa kau disini?"Steave tertawa, "Kebetulan aku baru saja pulang dari kantor, lalu mampir ke sini untuk membelikan obat untuk eomoni. Apa kau masih ingin makan bersama denganku?""Tenang saja.. Chan masih sibuk di kantor." sambung Steave seraya berbisik.Rose terkekeh, "Tentu saja aku ingin makan malam denganmu. Kau tau, Chan tidak pernah mengajakku makan diluar."Rose meminta Siwoo untuk tidak menjemputnya dan juga untuk tidak mengatakan apapun pada
Baca selengkapnya
56. Hello Autumn!
Musim panas telah resmi berakhir. Daun gingko dan mapel berguguran. Cantik jingga emas semu merah telur laksana sang surya di ufukbarat saat fajar datang. Pada musim yang disebut Cheong-go-bi ini, masyarakatnya akan menghabiskan waktu untuk liburan serta menghadiri berbagai festival musim gugur yang dilanjut dengan perayaan besar, yakin hari raya Chuseok. Pun setiap taman akan dipenuhi mereka yang berpasangan. Tak mau ketinggalan, Chan dan Rose juga menghadirinya. Kendati demikian, keduanya seolah melakukan penyamaran. Masing-masing menggunakan topi bucket dan mengambil tempat di sudut taman di tepi sungai Han yang agak sepi. "Wah!" Chan mengedarkan pandangannya,"Ini menakjubkan! Jikau kau tidak mengajakku kemari, entah aku akan ingat pemandangan manis sungai Han atau tidak." Chan nyaris tidakpernah banyak menghirup udara bebas. Setiap detiknya hanya terus bekerja. Di dalam maupun luar negeri. Di setiap waktu senggang, ia hanya beristirahat. Sesekali melampiaskannya untuk datang ke
Baca selengkapnya
57. Suasana Hati
Dua kaki itu menggantung di tepi dermaga yang ada di pinggir danau. Sepanjang dermaga kayu yang membentang, keduanya memilih lokasi yang sepi dan tenang. Tak langsung kembali ke Seoul, mereka mengunjungi Pungam Reservoir. Menampilkan paviliun-paviliun tradisional serta jembatan yang terbuat dari kayu. Tempat ini juga terhubung dengan Stadion Piala Dunia, Yeomju Gymnasium, serta Mall Lotte. "Terima kasih banyak untuk hari ini. Kau sudah menemaniku dan menjelaskan pada kakakku atas kesalahpahaman itu, meski kakakku kecewa kau bukanlah kekasihku." tutur Steave menatap Na-Na lekat-lekat penuh arti.Han Na-Na menyilakan rambutnya ke belakang telinga, sambil menatap angsa dengan menarik kedua sudut bibirnya, "Ah~ Aku kan sudah berjanji padamu akan mempertanggungjawabkan ulahku. Kejujuran adalah komposisi terpenting dalam kehidupan sosial kita. Katakan yang sebenarnya, meski itu terasa pahit.""Begitukah?" Steave memiringkan kepalanya.Na-Na mengangguk pasti masih dengan senyumnya yang menaw
Baca selengkapnya
58. Tears
Rose meregangkan seluruh persendiannya. Operasinya telah usai. Rose segera mengganti pakaian dinasnya. Seperti biasa, setiap ia punya waktu luang selalu menjenguk bibi park di ruangan ICU. Sebelum operasi tadi, Rose juga menyempatkan diri untuk melihat keadaan bibi park meski wanita tua itu tertidur. Kali ini sebelum Rose kembali ke kantor sang suami, ia bertolak menuju ruangan tempat dimana Park Sung-Kyung dirawat. Tepat saat posisi Rose hanya berjarak beberapa meter dari ruangan tersebut, ia menghentikan langkahnya. Rose sempat bingung melihat beberapa perawat yang berlalu lalang. Terlihat sangat buru-buru. "Dokter Rose." salah satu perawat memanggil rose dengan air muka yang tidak menentu. Antara gemetar dan bingung, "Anda keluarga dari ibu Park Sung-Kyung? "I-iya?" Seketika Rose menjadi sangat panik. Perasaan tidak nyaman mulai berdatangan. Sepertinya Rose tidak perlu menunggu perawat tersebut melanjutkan kalimatnya. Ia berlari lebih dulu untuk membuktikan bahwa apa yang ada di
Baca selengkapnya
59. Revenge
Bersama satu cup Americano hangat, Rose menyempatkan diri untuk bertemu dengan Minjae di taman nan elok itu. Duduk berdampingan di sebuah bangunan kuno yang serupa saung berbentuk bangunan khas bangunan Korea. Berbagai jenis flora yang berguguran. Bunga dan daun yang berguguran menciptakan warna warni unik nan apik di taman yang hanya buka di pagi hari, Taman keheningan pagi atau The Garden Of Morning Calm. "Aku sudah dengar semuanya." kata Minjae menatap warna emas yang ada dalam pandangannya. Rose membasahi bibir bawahnya, "Maaf. Ini pasti mengejutkan bagi keluargamu." Minjae menatap lembut perempuan itu, "Tidak. Kau juga harus melanjutkan hidup. Dan kupikir setelah Park Chan memublikasikanmu, ituakan jauh lebih baik. Entah.. tapi perasaanku berkata begitu. Aku akan tidak menerima jika dia hanya menyembunyikanmu." "Meski aku hanya dipublikasikan sebagai kekasihnya?" "Uhmm.. setidaknya dia mengakuimu pada dunia. Untuk bilang pada dunia bahwa kau adalah istrinya, itu pasti tidak
Baca selengkapnya
60. Selamat Ulang Tahun
Rose telah siap dengan dress berwarna hitam berpadu dengan putih yang terlihat pas dengan badannya, namun juga tidak ketat. Chan sengaja mengundang make up artist untuk istrinya agar ia tampak memukau di acara ulang tahun debut Park Chan ke-20.Seketika Nara dan Si-Woo turut melongo melihat penampilan rose yang sangat memukau bak ratu kerajaan eropa. Postur tubuhnya yang ramping dan tinggi, semakin menunjang kesempurnaan perempuan 30 tahun tersebut.Meskipun riasannya tidak tebal, tapi Rose sudah melewati batas sempurna. Tanpa riasan saja ia sudah membuat semua mata terpukau."Wah! Kau bahkan lebih cantik dari bidadari." Si-Woo tidak bisa menahan diri untuk tidak memuji dokter tersebut."Aku yakin, Tuan Chan akan semakin kehilangan akal sehatnya." imbuh Nara, "Dia akan semakin jatuh cinta dan kami hanya perlu menunggu tangisan bayi melengkapi keluarga ini.Rose menyilakan rambutnya ke sela telinga, "Ah~ Kalian sangat berlebihan. Lagi, apa kau pernah melihat bidadari?""Sudah.. sudah. J
Baca selengkapnya
61. After
"Itu karena aku didiagnosa menderita penyakit tumor craniopharyngioma setelah kecelakaan itu. Jadi, aku tidak mau orang lain terus menderita karena kanker ataupun tumor juga."Seluruh penghuni gedung membulatkan matanya sambil membuka mulutnya lebar. Bahkan ada yang menangis mendengar pengakuan Chan. Hampir semuanya tidak pernah tau penyakit apa yang chan alami, yang mereka tau, Park Chan hanya kecelakaan."Tenang. Aku sudah cukup membaik. Aku sudah melakukan operasi. Sampai sekarang, aku juga masih melakukan rawat jalan dengan kekasihku, Dokter Rose." Chan menunjuk tempat dimana rose berada.Semua mata memandang perempuan itu takjub, tapi Eose justru tidak tau harus bereaksi apa. Ia hanya meluaskan senyumnya dan menunduk sopan."Dia dokter luar biasa. Aku mungkin tidak akan selamat jika tidak ada dia. Maka dari itu, aku mohon untuk tidak meneror Rose Noona. Karena dia, harapanku untuk hidup masih ada. Karena Rose Noona aku bisa kembali menampilkan karyaku. Karena Rose Noona aku bahag
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status