All Chapters of Taming Obsession CEO: Chapter 191 - Chapter 200
207 Chapters
JODOH AKAN DATANG
Para tamu undangan sudah berbaris rapi untuk bersalaman dan foto bersama. Gwen segera mendorong Marco lalu merapikan penampilannya. Satu persatu mereka maju lalu menyalami kedua pasangan pengantin baru itu. Ketika tiba giliran Alex, pria itu menarik nafas panjang lalu berbesar hati menyalami Marco, Gwen, Adam, dan Delia.“Selamat ya. Entah kapan aku nyusul,” ucap Alex dengan wajah sendu.“Nanti juga datang, jodohmu,” sahut Marco lalu menepuk keras bahu Alex.“Ayo kita foto dulu,” ajak Delia mencoba mengakrabkan diri dengan satu-satunya bodyguard pribadi Megan itu.Mereka berlima berdiri di tengah-tengah pelaminan lalu berpose formal. Formasi pun berubah dengan Alex berada di tengah dan kedua pengantin wanita menyodorkan bunga padanya. Sementara pengantin pria bersikap cool di sampingnya. Setelah mengambil foto beberapa kali, Alex pun menuruni pelaminan. Dia melihat seseorang yang cukup familiar, berjalan bersama papa Adam dan Marco.“Kenapa rasanya mirip orang itu?” gumam Alex curiga.
Read more
BAJINGAN BERBUAT JAHAT
“Lapor, Tuan. Kita sudah menangkap sepuluh orang. Satu diantaranya memegang pisau. Kemungkinan sasarannya adalah Tuan sendiri,” ucap Alex pada Gregory.“Belut ini. Kita harus segera menangkapnya. Dimana dia sekarang?” tanya Gregory kesal.“Mobil yang membawanya tadi berhenti di dekat sini, Tuan,” sahut Alex cepat.“Tepatnya dimana?” tanya Gregory teringat sesuatu.DUARR!TIba-tiba terdengar ledakan dahsyat dari arah Mansion Wibisana. Mereka semua bergegas keluar dari Kastil Emperor dan melihat asap hitam membumbung tinggi ke langit. Megan dan Ethan yang menyibak kerumunan orang, melihat kawasan rumah orang tua angkat Megan terbakar hebat.“Itu rumah ayah dan ibu!” pekik Megan histeris. Wanita itu hampir saja berlari ke depan tanpa melihat tangga di depannya. Untung saja dokter Helena sigap menahan tubuh Megan agar tetap berdiri di tempatnya.“Tenanglah. Kau sedang hamil, tidak boleh kesana,” ucap dokter Helena tegas.“Ta--tapi orang tuaku ….” Megan menatap dokter Helena dengan mata be
Read more
RUMAH LAHAN SAMPING
Ibu Susan dan Ayah Romi tidak punya pilihan lain selain menerima keputusan Ethan. Mereka bisa menjaga Megan dan menemaninya untuk sementara sampai rumah mereka bisa dibangun kembali. Bodyguard Ethan sudah melaporkan kalau beberapa rumah di kawasan itu terbakar dan hampir rata dengan tanah. Tidak ada yang tersisa untuk mereka termasuk surat-surat dan juga barang-barang masa kecil Megan.“Apa boleh buat, kami akan tinggal sampai rumah itu dibangun lagi. Tabungan kami cukup untuk membuat rumah kecil yang nyaman,” ucap Ayah Romi sambil tersenyum pada Ibu Susan.“Ya, Ayah. Kali ini kita buat rumah yang ada halaman sampingnya ya. Ibu sudah lama mau punya jemuran di samping rumah. Nggak enak sama tetangga kalau jemur-jemur di depan,” sahut Ibu Susan bersemangat. Tangan wanita paruh baya itu menggoyang-goyangkan lengan Ayah Romi sambil tersenyum ceria.Ethan membekap mulutnya sendiri untuk menahan tawa ketika melihat ibu mertuanya bertingkah imut di depan ayah mertuanya. Mereka berdua hampir
Read more
KEMBALI DARI NERAKA
Kepala pelayan Tan membawakan rompi anti peluru dan senjata untuk Gregory. Dia memakainya dengan cepat dibantu kepala pelayan Tan. Gregory lalu mengangguk kepada Ethan sambil memeriksa senjatanya. Kepala pelayan Tan memberikan amunisi cadangan dan memasukkannya ke celah rompi Ethan dan Gregory.Sekali lagi kepala pelayan Tan memeriksa perlengkapan kedua Tuan itu dan mengangguk lega. Mereka akan berhadapan dengan musuh yang tidak bisa ditebak, semua hal tentang keselamatan harus selalu mereka utamakan.“Tuan, silahkan memakai mobil Jeep. Ada senjata lagi di bawah kursi dan peledak di bagasi,” ucap kepala pelayan Tan sangat detail kepada kedua orang itu.“Kepala pelayan Tan, terus kabari aku tentang keadaan Megan. Kami akan kembali saat fajar,” ucap Ethan sangat percaya diri.“Mmm … boleh aku mengatakan sesuatu? Tolong jangan beritahu Helena, okay. Dia mengancam akan membatalkan pernikahan kami kalau aku nekat pergi. Tapi aku pergi dengan persiapan ‘kan? Kan? Kau sudah tahu harus mengat
Read more
LIDAH RASA KOTOR KARENA CIBIRAN
Pintu itu terbuka tanpa ada apapun yang terjadi. Ruangan itu kosong ketika Gregory memeriksanya. Bodyguard yang bersama Gregory menemukan jejak darah itu berakhir di depan pintu.“Gila, sepertinya ruangan ini hanya sebuah pengalih perhatian. Pintu rahasianya ada di samping pintu ini. Kita harus cepat,” ucap Gregory lalu mengetuk dinding di samping pintu itu. Ada sebuah kotak yang tersamarkan dengan dekorasi dinding dan ketika Gregory menekannya, pintu itu langsung terbuka lebar.Sebelum mereka berdua masuk, terdengar suara keras dari seberang ruangan. Gregory menempelkan telunjuk ke depan bibirnya dan mencoba mendengarkan suara itu. Perlahan netranya melebar mendengar suara Billy Aomori yang sedang bicara dengan seseorang. Ketika Gregory melangkahkan kakinya masuk, dia tidak sengaja tersandung sesuatu.“Tuan,” panggil bodyguard di belakangnya. Gregory menoleh cepat melihat apa yang melintang di tengah jalan.“Marco,” pekik Gregory tertahan. Dia segera berjongkok dan melihat luka di ba
Read more
JANGAN TAMBAH LAGI, SAYANG
“Ayo kita kembali,” ajak Gregory pada Ethan dan Alex. Dia sudah berbalik lebih dulu ketika mendengar suara tembakan di belakangnya.DOR!Gregory berbalik lagi dan melihat Ethan menodongkan senjatanya ke arah Billy. Ethan menyimpan senjatanya kembali ke sarungnya dan tersenyum smirk ke arah Gregory dan Alex.“Hanya ingin memastikan bayangannya tidak akan menyentuh Megan,” sahut Ethan lalu berjalan santai ke arah jalan keluar.Gregory dan Alex juga menyusul Ethan sampai mereka bertemu lagi dengan Adam. Pria itu mengangguk kepada ketiganya dan berusaha untuk bangkit berdiri. Ethan dengan cepat memapah Adam lalu membantunya berjalan menuju pintu keluar. Mereka sama sekali tidak saling bicara selama beberapa menit ketika melewati lorong yang tadi membawa mereka sampai di tempat Billy.Sebelum tiba di pintu keluar, Alex kembali untuk mengecek keadaan Marco. Tapi pria itu sudah menghilang dari tempatnya terjebak. Rupanya bantuan segera datang setelah Gregory meninggalkan Marco dan bodyguardn
Read more
KOK DI BAJUMU ADA DARAH
“Cepetan keluar sebelum dokter itu menggores mobilku dengan kukunya,” titah Ethan tanpa dosa sambil menurunkan kaca mobil di bagian Gregory.“Sayang, taruh dulu jarum suntiknya ya. Kau bisa melukai dirimu sendiri dengan suntikan itu,” ucap Gregory berusaha menenangkan dokter Helena.“Beraninya kau masih pergi setelah aku melarangmu! Apa kau akan melakukannya juga kalau kita sudah menikah nanti!” bentak dokter Helena masih emosi.Padahal dokter itu sedang membantu Joshua merawat beberapa bodyguard yang dibawa pulang dalam keadaan terluka. Dia harus menyuntik seseorang yang terkena besi karatan ketika melihat mobil Gregory memasuki halaman mansion itu. Dokter Helena buru-buru mendekati mobil itu untuk melihat siapa lagi yang terluka. Tiada henti dia berharap Gregory dan Megan akan baik-baik saja.“Turun!” titah Ethan lagi.Mereka semua turun dari mobil dengan Alex membantu Adam turun. Dokter Helena hanya menatap tajam ke arah Gregory yang bisa berjalan normal dan terlihat baik-baik saja
Read more
TIDUR DI SINI!
“Oh ini … tadi aku makan buah naga, jadinya belepotan gini. Aku ganti baju dulu ya,” ucap Ethan lalu beranjak dari sisi Megan.“Itu darah siapa, mas? Apa kamu terluka?”Pertanyaan Megan membuat Ethan menghentikan langkahnya, dia masih berdiri di tempatnya semula. Jelas terlihat Ethan kebingungan bagaimana harus menjawab Megan. Michela yang melihat keheningan diantara keduanya, menggenggam tangan Megan dan memintanya tidak banyak berpikir.“Nak, kamu baru saja bangun. Jangan memikirkan hal lain. Ethan tidak sengaja mengotori bajunya. Biarkan dia ganti baju dulu ya,” pinta Michela.“Mah, aku tahu itu darah. Sama persis seperti saat kami pertama kali bertemu dulu. Dia juga memakai pakaian yang sama dengan bercak darah yang sama. Tolong katakan padanya untuk jujur saja, mah. Aku tidak mau sampai dia terluka lagi,” lirih Megan berusaha menenangkan emosinya.“Aku mandi sebentar,” ucap Ethan lalu meninggalkan kamar itu dengan cepat.Megan meremas keras tangan Michela untuk meminta bantuan da
Read more
BISA BERGANTUNG PADA PUTRA KITA
Beberapa hari kemudian di Mansion Stephenson, semua orang sedang berkumpul untuk merayakan ulang tahun Megan. Gregory sudah menyiapkan sebuah pesta kebun di samping kolam renang hanya untuk keluarga dan orang-orang terdekat mereka. Bahkan bodyguard dan pelayan juga berkumpul untuk ikut merasakan hari bahagia bertambahnya usia Megan.Adam dan Marco sudah membaik dari luka-luka mereka dan datang ke mansion itu bersama istri masing-masing. Gwen dan Delia sekarang sibuk membantu suami mereka yang sedang memanggang daging dan ayam. Moji dan Boni juga tidak kalah datang membawa para istri mereka. Dan tampaknya kedua istri mereka saat ini sedang hamil muda.Ilham dan Michela tampak duduk berduaan di gazebo kayu di dekat kolam renang. Orang tua Ethan itu sedang bicara tentang rencana mereka untuk kembali rujuk. Michela berencana untuk tinggal di Mansion Wibisana untuk menjaga Megan yang sedang hamil. Sedangkan Ilham akan menyerahkan semua sahamnya pada Megan. Keputusan itu sudah Ilham sampaik
Read more
PENGIN TIDUR LAGI
“Eh, itu Alex sama siapa?” tanya dokter Helena sambil menunjuk ke arah Alex dan wanita itu.Keduanya secara bersamaan menoleh menatap dokter Helena dan berjalan mendekati mereka. Saat itu dokter Helena baru menyadari siapa wanita yang bersama dengan Alex.“Loh, suster Hanna? Kok bisa kesini? Ada apa?” tanya dokter Helena yang mengenali salah satu suster di rumah sakit Wibisana.“Dokter Helena, saya diminta mengantarkan obat untuk Nyonya Megan. Kebetulan ketemu Alex tadi di depan,” ucap suster Hanna lugas.Ucapan suster Hanna membuat Ethan, Gregory, dan dokter Helena saling pandang lalu tersenyum curiga. Ketiganya kompak memicingkan matanya menatap Alex yang terlihat salah tingkah. Wajah pria itu sudah memerah dan terlihat tidak berani menatap balik pada Tuannya.“Kalian kok sepertinya sangat akrab ya. Apa ada sesuatu?” tanya Gregory curiga.“Itu .. Tuan. Anu ….” Alex menelan salivanya sebelum memberanikan dirinya untuk menjawab.“Kami bersahabat waktu SMA, Tuan. Sudah lama kami tidak
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status