Semua Bab Pernikahan Kedua : Bab 121 - Bab 130
150 Bab
Harusnya Kau Bawa Celanamu
Pernikahan Kedua Harusnya Kau Bawa CelanamuBab 121Risti jadi bertambah gelisah sekarang karena suaminya belum pulang juga, dia jadi menyesal. Benar kata Nirmala, dia harus bisa melindungi suaminya dari para pelakor di luar sana.HoamItu uapan yang sudah kesekian kali, sampai-sampai Risti tertidur dan bangun lagi dalam keadaan duduk hingga akhirnya dia benar-benar tertidur di sofa.Tony menekan pin apartemennya, dia sudah tidak sabar ingin menunjukkan sesuatu pada istrinya. Tony melangkah cepat. Pemandangan di depan matanya, membuatnya mendesah.Istrinya sudah terlelap damai di atas sofa. Tony pun memindahkan tubuh itu kedalam kamar, tanpa ingin membangunkannya, dia kemudian menarik selimut untuk Risti, setelahnya dia membersihkan diri.Tony bahkan lupa belum makan sejak siang tadi, bahkan tidak ada rasa lapar sama sekali. Dia pun menyusul istrinya merebahkan diri di samping istrinya, berbagi selimut untuk mengarungi malam dingin yang di temani oleh hujan.Pagi menyapa, seperti bi
Baca selengkapnya
Kelamaan, Ini Saja Sudah Cukup
Pernikahan Kedua Kelamaan, Ini Saja Sudah CukupBab 122Seminggu sudah Tony berdiam diri di apartemen, keadaannya sudah membaik tinggal memulihkan sedikit lagi tenaganya. Risti mengurusnya dengan sangat baik. Tony beruntung memiliki istri seperti Risti. Untuk pekerjaan yang membutuhkan tanda tangan Tony, Miko membawanya ke apartemen."Meeting kali ini tidak bisa di wakilkan, jadi terpaksa aku harus turun langsung," kata Tony sambil mengkancingkan kemejanya."Tubuhmu belum fit betul, Sayang. Apa tidak bisa di tunda sampai besok?" Tubuh mungil itu tengah berdiri di atas ranjang sedang menyisir rambut suaminya. Risti akan mengkuncir rambut itu."Sayangnya tidak. Kamu jangan khawatir, ada Miko disana." Tony tau, istrinya itu pasti cemas melepaskannya."Kalau saja aku tidak harus kerumah ayah hari ini," kata Risti lagi. Hari ini dia akan mengunjungi ayahnya untuk cek-up kesehatan jantungnya. Janji itu tidak bisa di batalkan lagi. Rambut itu telah rapi dan membuat si empunya memutar tub
Baca selengkapnya
Mungkin Efek Obat Itu Masih Terasa
Pernikahan Kedua Mungkin, Efek Obat Itu Masih TerasaBab 123Setelah melakukan aktivitas panjang yang sangat melelahkan, Risti terkapar di sofa. Sedang Tony membersihkan dirinya. Dia lalu kembali bekerja. Dia juga menghubungi Miko untuk mengurus cleaning servis yang telah berani di bayar oleh orang luar untuk menjebak bosnya sendiri. Meskipun tak ada yang dirugikan disini, tapi perbuatannya sangat tidak bisa di tolerir, Tony tidak akan mengambil resiko."Halo Bos!""Ada apa, Mik? Sudah Kau bereskan pengacau kecil itu?" Tony tentu harus memastikan lagi."Dia memohon agar jangan di pecat, dia ingin berlutut padamu," kata Miko. Wanita itu terus menangis dan tidak mau pulang dari kantor.CkTerdengar decakan dari Tony. "Bagaimana, Bos? Dia ingin keruanganmu sekarang!" kata Miko lagi. Dia sendiri tidak tau apa kesalahan wanita cleaning servis ini. Tony hanya mengatakan 'pecat wanita yang mengantar kopi keruanganku.'"Tidak perlu, aku tidak akan membiarkannya kerja disini lagi. Usir d
Baca selengkapnya
Berhetilah Berpura-pura Kuat Tony
Pernikahan Kedua Berhentilah Berpura-pura Kuat, TonyBab 124Risti benar-benar dibuat tak berdaya oleh suaminya, sampai-sampai dia tidak bisa melakukan aktivitas rumah seperti memasak.Setelah membuat sang istri terkapar, Tonylah yang mengambil perannya, dia pergu ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Risti sudah terlepap kembali. "Hei, istirahatlah biar aku yang masak!" Ketika dia berbalik istrinya itu sudah berdiri memandanginya. Risti sudah mandi sekarang.Risti tidak menjawab dia malah menghampiri suaminya yang tengah menggoreng ayam di dalam wajan berwarna hitam. "Sudah, sana istirahat!" Tony memaksa."Aku lapar!" kata Risti lemas."Sabarlah, sebentar lagi selesai!" kata Tony."Aku tunggu disini saja!" Risti akan menarik kursi makan untuk duduk.CkTony keberatan dan dia langsung mengangkag tubuh itu kembali ke kamar. "Sudah, disini saja! Biarkan aku yang memasak!" kata, Tony tegas."Aku hanya takut rasanya tidak enak," ucap Risti jujur."Tenang saja, suamimu ini bisa di and
Baca selengkapnya
Aku Akan Mendekatinya
Pernikahan Kedua Aku Akan MendekatinyaBab 125Tony tidak menyangka pengacaranya akan semarah itu. Dia mengusap wajahnya kasar. "Sayang!" Risti berjalan mendekat. Dia kemudian meletakkan bekal yanv di bawanya di atas meja dan menghampiri suaminya. Tony segera merubah mimik wajahnya. Dia tersenyum pada Risti. "Kau menyakitinya?" tanya Risti.Kening Tony mengeryit. "Siapa maksudmu?" "Itu tadi, laki-laki yang baru saja keluar dari ruanganmu, aku berpapasan dengannya, dia sedang menangis tadi," kata Risti. Dia sungguh penasaran. "Oh, i-itu Bram, pengacaraku," jawab Tony jujur, namun dia tidak menyangka Bram sampai menangis karenanya. "Lalu kenapa dia menangis?" tanya Risti lagi. Tony bingung. "Mmm, ya aku mana tau, Yang!" elaknya. "Jelas-jelas dia keluar dari sini, kenapa Kamu tidak tau?" "Ya, ya aku tidak tau saja. Mu-mungkin dia baru dengar kabar sedih, iya kabar sedih, makanya menangis." Tony mengarang bebas. Risti menyipit. "Kamu aneh! Ditanya seperti itu saja, sudah sang
Baca selengkapnya
Darurat, Bos Pingsan
Pernikahan Kedua Darurat, Bos PingsanBab 126Tony tetap memaksakan diri untuk bekerja hari ini, padahal dia sedang tidak terlalu baik. Risti pun tidak dapat mencegahnya, dia hanya berpesan agar suaminya itu tidak memaksakan diri.Tony meng-iyakan nasehat istrinya. Tony berangkat ke kantor dan Risti pun pergi untuk belanja kebutuhan mereka.Tony tidak benar-benar pergi ke perusahaan, dia justru mendatangi rumah Dokter Riko.Riko mengajaknya masuk. "Apa yang Kau rasakan Tony?" tanya Riko."Aku rasa obat-obatan yang biasa ku konsumsi tidak lagi berefek apapun pada tubuhku, tadi malam aku mimisan dan tubuhku kembali demam.Riko menelisik tubuh temannya itu." Ini tidak bisa dibiarkan berlarut Tony, sebaiknya Kau memang harus sudah dirawat, itu kembali lagi padamu, aku tidak akan memaksa." Riko sudah bertekat tidak akan memaksakan Tony lagi. Dia akan mengikuti kemauan temannya itu.Tony mendesah kecewa. "Tidak ada obat lain?" tanyanya. Jelaa dari matanya dia tengah kecewa terhadap dirin
Baca selengkapnya
Kedua Orang Tua Tony
Pernikahan Kedua Kedua Orang Tua TonyBab 127"Tetap saja, Yah, aku kecewa." Risti mengungkapkan kekecewaan atas kepergian Tony yang mendadak."Jangan kecewa-kecewa, kan sudah dibilangin sama Miko alasannya. Lagian kasihan nanti cucu ayah kalau mamanya kecewa-kecewa terus. Positif saja, yang dilakukan suamimu juga masalah pekerjaan." Ayah memberi nasehatnya pasa Risti. "Iya ya, Yah. Yasudah, aku mau tidur siang dulu Yah!" Risti pamit kedalam kamarnya yang dulu. Rumah mereka belum sempat di renovasi, masih seperti semula namun sudah jadi milik ayahnya. Sudah dua minggu berlalu, keadaan Tony masih sama, tidak ada kemajuan. Dia masih komaRiko menghubungi pihak keluargaTony untuk mencari pendonor yang pas. Dia tanpa lelah selalu mengusahakan kesembuhan temannya itu. Dia meminta bantuan teman dokternya disana untuk melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang. Miko pun menjalankan perannya dengan baik di perusahaan, dia menggantikan bosnya saat ini. Sedangkan Risti entah seperti a
Baca selengkapnya
Hidup Tidak Sebercanda Ini
Pernikahan Kedua Hidup Tidak Sebercanda IniBab 128Hari-hari berlalu seperti biasa, masih berat menanggung rindu juga rasa penasaran yang semakin mendalam, rasa kecewa, rasa kesal luar biasa yang entah bagaimana cara meluahkannya. Kondisi Risti sudah membaik berkat sang ayah yang selalu mengingatkannya untuk tidak malas makan dan minum vitamin. Risti melakukannya demi sang buah hati bukti cintanya dengan sang suami."Sudah siap Bu Risti?" Seorang suster baru saja datang. Risti telah di daftarkan tadi dan sebentar lagi gilirannya untuk melakukan usg seperti saran dokter waktu itu. "Siap, Sus!" jawabnya cepat. Risti di bantu pindah ke kursi roda lalu setelahnya suster itu membawanya. Tempatnya memang sedikit jauh namun masih di lantai yang sama. Tepat kini gilirannya, Risti tidak menunggu lama begitu sampai tibalah gilirannya. Suster membawanya masuk kedalam. "Pagi, Bu Risti!" sapa dokter ramah. "Pagi, Dokter!" balas Risti. "Langsung saja ya —Sus, tolong bantu pindahkan!" peri
Baca selengkapnya
Hanya Halusinasi
Pernikahan Kedua Hanya Halusinasi Bab 129Setelah pertemuan yang menyesakkan dada itu. Semua jadi senyap, Risti pun tidak pernah lagi mau menemui pria yang masih berstatus suaminya itu. Dia kini di rundung perasaan minder, dal segala hal dia merasa tidak pantaa untuk pria itu. Ujian cinta ini begitu berat, inginnya bertahan namun apalah daya, suaminya tidak menginginkannya. Begitulah persepsi Risti sekarang atas keadaan mereka saat ini.Ini sudah dua hari sejak saat itu, kondisi Risti pun belum bisa dibilang baik. Ayahnya sempat sedikit marah, dia mengira Risti yang tidak mau meminum obat dan makan untuk pertumbuhwn bayinya. Risti memang tidak mengatakan apapun tentang pertemuannya dengan Tony, dia menyimpannya sendiri. Tanpa diketahuinya perasaan dan pikiran Ristilah yang mungkin mempengaruhi kesehatannya. "Sus, boleh tidak jangan di infus?" tanya Risti. Kini dokter dan suster tengah datang memeriksanya. "Bu Risti, ini demi kebaikan bersama, untuk Ibu sendiri juga dedek bayiny
Baca selengkapnya
Tidak, Kau Kuat
Pernikahan Kedua Tidak, Kau KuatBab 130CupSekali lagi Risti melakukannya, hingga mata itu terbuka sempurna. Tony menatap sendu wajah cantik yang selalu dirindukannya itu.Risti tersenyum, dia mengecup tangan itu berkali-kali. Di elusnya kepala suaminya dengan lembut. Risti baru menyadari rambut itu tidak gondrong lagi sekarang. Sesakit mana suaminya?"Risti!" Risti menatap mata Tony. Sepertinya prianya ini tidak percaya dia ada disini."Kau kah itu?" tanya Tony ragu."Apa Kau punya Risti yang lain?" Risti sedikit kesal."Aku ingin duduk!" pinta Tony. Risti membantunya, dia memutar alat pengatur brankar agar merubah posisi suaminya."Sayang! Aku memang salah, tidak memberitahumu tentang penyakitku ini, aku hanya tidak mau Kau khawatir," kata Tony pelan. Dia masih tampak lemah, tubuhnya sedikit kurus dan rambut yang sudah di potong pendek."Tapi aku kecewa," ucap Risti. Dia tidak menutupinya, karena Risti adalah tipe wanita yang tidak pandai berpura-pura."Aku mengerti, tidak apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status