All Chapters of PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYA: Chapter 11 - Chapter 20
138 Chapters
Bab 11
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYA.Bab 11Hari ini aku libur berjualan, mungkin besok juga masih libur. Aku sengaja bangun pagi setelah mendengar adzan subuh berkumandang. Meskipun tadi jam tiga aku sempat membuka mata. Aku segera bergegas mengambil wudhu lalu menunaikan sholat subuh. Aku membangunkan Mas Bayu agar dia juga segera menunaikan kewajibannya. Setelah itu aku pergi menuju dapur, menyalakan kompor berniat memasak air untuk menyeduh kopi. Terlihat Ibu mertua yang turut bangun lalu menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi. Aku pun hanya diam saja, tanpa mau menyapa terlebih dahulu. Kejadian tempo hari cukup membuatku malas berbicara dengan wanita tua itu. Aku membuka kulkas mencari tahu apa yang bisa aku masak untuk sarapan pagi. Ternyata tidak ada apa-apa, hanya ada satu butir telur dan satu papan tempe. Aku kembali menutup kulkas, setelah mengeluarkan tempe dan juga telur tersebut. Nasi kemarin masih ada, aku segera mengeluarkannya dari magic com. Ibu mertua hanya mem
Read more
Bab 12
PEMBALASAN ISTRI PELIT UANG SESUNGGUHNYABAB 12Pemandangan yang luar biasa, tadi Ibu tidak mau keluar uang buat membeli ayam. Sekarang justru mengeluarkan uang tidak sedikit hanya untuk cucu kesayang. Wah-wah, benar-benar. Aku menggeleng pelan melihat Ibu mertuaku."Mas harap kamu mau menepati janjimu, Gus!"Janji? Janji apa? Janji apa yang diberikan Agus pada Mas Bayu?****"Iya, Mas. Aku bakal balikin semua uang-uang yang aku pakai, tenang saja," ucap Agus dengan santai. Sesekali lelaki itu melirik kearah istrinya dengan senyuman meremehkan. Entah, siapa yang ia remehkan. "Ingat, Gus. Ini terakhir kalinya Mas Bantuin kamu, selebihnya itu Mas nggak mau tahu lagi.""Kamu itu, Yu. Sudah mulai terpengaruh sama Arum. Arum itu cuma ngasih dampak negatif sama kamu. Dulu, kamu itu tidak pernah mengeluh saat Agus maupun Ibu meminta uang. Berapapun yang kami minta, kamu pasti memberikannya. Namun, semua itu tidak berlangsung lama. Setelah Arum menjadi istri sah kamu, kamu berubah!" ucap Ibu
Read more
Bab 13
Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 13"Lho kok begitu sih, Bu? Mas Bayu itu cuma nganter lho Bu!""Pokoknya Ibu mau, Bayu tetap di rumah!"Kini pandangan Mas Bayu beralih ke arahku.Ayo, Mas Bayu kini pilihan ada di tanganmu. Mengantarku ke rumah Emak atau menurut dengan ucapan Ibumu?****"Jangan seperti anak kecil, Bu. Bayu hanya mengantar tidak ikut menginap. Lagian, nanti sore Bayu juga sudah ada di rumah.""Ibu tetap melarang!""Astagfirullahaladzim," ucapku pelan, lalu aku menggelengkan kepala. Tidak percaya dengan tingkah Ibu baru saja. "Kalau memang kamu nggak mau nganter nggak papa kok, Mas. Aku bisa pulang sendiri!""Jangan begitu, Rum. Mas nggak enak sama Emak. Nanti mereka pikir aku nggak tanggung jawab.""Nah, itu tahu." Aku kini mengalihkan pandanganku ke arah Ibu mertua Beliau masih sama, memasang wajah masam bak anak kecil yang tidak mau ditinggal sendirian. Entahlah, ibu memang terkadang seperti anak kecil saja."Mas, keburu siang. Kalau kamu memang nggak
Read more
Bab 14
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 14Ah, apakah ini semua salahku? Salahku yang tidak bisa bersikap tegas? Apakah sebaiknya aku juga berubah, setelah aku perhatikan Arum kini tidak mau mengeluarkan uang sedikitpun. Apakah aku juga harus berubah seperti dia? Agar rumah tanggaku bisa bahagia?Jika aku memperlakukan Arum sebagaimana mestinya, apakah rumah tanggaku akan bahagia seperti orang-orang? Tapi bagaimana dengan Ibu? Bagaimanapun dia tetap Ibu yang sudah merawat ku sejak kecil.***POV ArumKedatanganku disambut hangat oleh Emak. Wanita paruh baya itu memelukku erat. Ada rindu yang menggunung ketika kami sudah lama tidak berjumpa. Karena kesibukanku berjualan adalah alasannya."Mak, apa kabar? Emak sehatkan?" tanyaku pada Emak sembari melonggarkan pelukan."Alhamdulilah, emak sehat. Kamu gimana jualannya, Lancar?" tanya Emak tangannya masih sibuk mengusap lenganku."Alhamdulilah, lancar Mak. Ini libur sama besok, capek. Mau istrirahat.""Iya, kalau capek istirahat. Jan
Read more
Bab 15
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABab 15"Mana uangnya, Rum. Mas buru-buru mau pulang, sudah di telepon sama Ibu." mas Bayu memperlihatkan layar ponselnya."Tapi ada syaratnya Mas.""Iya, Rum. Syaratnya apa?"****"Mulai bulan depan uang gaji kamu Arum yang ngatur, Mas. Nanti semua keperluan kamu dan kebutuhan rumah aku yang urus!"Mas Bayu membelalak, seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan baru saja. Terlihat dia menelan ludah dengan susah payah. Benar-benar pemandangan yang sangat lucu. Aku gemas sekali melihat ekspresi Mas Bayu, seakan aku ingin mencubit kedua pipinya."Gimana mau nggak? Aku akan kasih Mas Bayu dua juta sekarang." Mas Bayu masih tidak menjawab pertanyaanku. Mungkin ini adalah keputusan yang sangat luar biasa. Hingga dia harus berpikir ribuan kali untuk menyerahkan ATM itu kepadaku. Jika itu terjadi semua gaji Mas Bayu aku akan mengetahuinya berapa besarnya.Kring … kring Ponsel Mas Bayu kini kembali berdering, dengan cepat Mas Bayu mengangkatnya.
Read more
Bab 16
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 16Tuling Satu pesan lagi masuk. Aku pikir balasan dari Mas Bayu. Namun ternyata pesan yang menuliskan jumlah gaji Mas Bayu telah masuk pada rekening. Sontak mataku membulat sempurna ketika mengetahui jumlah gaji Mas Bayu selama ini."Astaga, jadi gaji Mas Bayu sebesar ini?" gumamku pelan membuatku tidak percaya.****[Banyak banget, Mas. Ternyata gajimu selama ini? Tega ya, kamu cuma ngasih aku lima ratus ribu!] Balasanku kepada Mas Bayu setelah dia mengirim screenshot m banking.[Sudah buruan pulang, jangan lupa ambil gaji Mas][Eit, kamu nggak bisa ngatur aku, Mas. Kali ini aku yang ngatur keuangan. Uang yang kemarin aku kasih masih kan?][Habis]Astaga, tapi terserah kamu lah mas. Yang penting mulai saat ini aku yang mengatur semua gajimu. Segera tunggu pembalasan istri pelit yang sesungguhnya, Mas. Aku harap kamu dan juga Ibu tidak kejang-kejang nantinya. Ah, aku sudah tidak sabar lagi melihat ekspresi Ibu ketika beliau tahu bahwa aku
Read more
Bab 17
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 17"Arum," teriak Ibu membuatku sedikit malas beranjak.Aku membuka pintu dengan hijab yang masih tertempel di kepala. "Ada apa sih, Bu?" Terlihat mata Ibu melotot hampir keluar dari tempatnya.****"Ada apa … ada apa! Kamu lihat ini jam berapa? Sebentar lagi Bayu pulang kamu nggak ngapa-ngapain malah tidur. Enak bener ya?" Aku segera masuk kedalam kamar tanpa menutup pintu. Melepaskan hijab lalu menaruhnya di keranjang kotor."Yaelah, Bu. Nanti juga Arum kerjakan," ucapku sembari menjepit rambut ke atas."Lho, kamu malah mau kemana?" tanya Ibu setelah melihatku tidak keluar kamar justru pergi ke kamar mandi."Mau sholat dulu!""Kamu itu ya, nggak cuma pelit tapi juga malesan. Malah nggak ngerjain pekerjaan rumah malah enak-enakan tidur." Aku tidak menjawab, setelah mengambil wudhu aku gegas menunaikan sholat ashar. Entah karena sungkan atau apa, Ibu sudah tidak terdengar lagi berbicara. Langkahnya terdengar meninggalkan aku yang mulai men
Read more
Bab 18
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 18"Jika Agus meminta uang, apakah kamu juga tidak mau memberinya?" Kini pertanyaan tertuju padaku, membuatku mengernyitkan kening. Untuk apa Agus kembali meminta?"Gajimu sebesar ini, Mas. Selama ini? Dua belas juta? Atau kadang lebih?" Kini aku berbalik bertanya kepadanya, membuat laki-laki itu tidak lagi berkutik.****Aku bangun lebih awal seperti biasa. Menyiapkan semua dagangan lalu pergi ke warung. Tidak lupa memasak air untuk menyeduh kopi dan juga teh untuk mertua. Meskipun semalam telah terjadi huru-hara, namun kewajibanmu tetap aku jalani sebagaimana mestinya.Setelah selesai menyiapkan sarapan, aku langsung bergegas ke warung. Di sana kedua karyawan ku sudah siap. Semua kompor menyala, satu persatu menu matang siap disajikan. Tidak terasa jam menunjukan angka setengah tujuh. [Mas, sarapan sudah aku siapkan. Mulai sekarang Mas Bayu bawa bekal langsung. Sudah aku siapkan juga di meja makan.] Pesan aku kirim tidak berapa lama dua
Read more
Bab 19
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABab 19Ceklek "Sini biar Ibu yang panasi makanannya. Kamu mandi saja." Ibu mengambil alih panci yang berisi sayur nangka muda. Aku pun mengikuti permintaan Ibu, jarang-jarang dia seperti ini.Astoge, ada apa ini? Apakah ini salah satu sogokan? Biar aku mau memberinya uang? Jika itu benar adanya, perlukah aku memberi Ibu uang? ***Sebaiknya aku memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya."Iya, kalau begitu Arum mandi dulu, Bu.""Iya," jawab Ibu singkat lalu wanita tua itu sibuk di depan kompor. Aku pun melenggang pergi ke kamar. Merebahkan badan yang seakan rontok bersamaan, lelah.POV ibu Saraswati (Ibu mertua)Astaga, gaji Bayu mulai sekarang dibawa Arum? Bagaimana ini? Apa aku bisa leluasa meminta uang kepada menantuku itu. Kalian tahu sendiri kan, dia itu pelit. Bagaimana tidak, istri sudah mempunyai penghasilan masih saja minta jatah sama suami. Seharusnya Arum itu bersyukur, Bayu sudah berbaik hati memberinya uang lima ratus ribu. Sebe
Read more
Bab 20
PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 20Kalau bukan karena uang, aku tidak sudi mengepel lantai dan juga mencuci pakaian. Meskipun menggunakan mesin cuci sekalipun. Ditambah cucian piring juga lumayan banyak.Kali ini aku harus bisa mengambil hati Arum, terpaksa.Arum tiba dirumah setelah pekerjaanku selesai, dia pasti terkejut mendapati rumah sudah dalam keadaan bersih. Aku juga memintanya beristirahat dan juga membersihkan badan. Ah, rasanya aneh jika menjadi baik seperti ini.Semoga dengan kebaikanku Arum mau memberiku uang.***POV ArumAku menggeliat diatas kasur. Mengerjapkan kedua mata lalu menatap jam yang melingkar di dinding. Jam menunjukan angka lima, Astagfirullahaladzim. Aku segera meloncat dari tempat tidur lalu gegas mandi, setelah selesai aku duduk di meja rias. Nampak benda pipih yang tergeletak diatas meja rias bergetar dan terus menyala. Jelas tertera di layar ponsel nama Mas Bayu tenggah memanggil. Segera aku mengangkatnya."Halo, Assalamualaikum." "Waal
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status