All Chapters of Gairah Cinta sang Pewaris: Chapter 21 - Chapter 30
384 Chapters
Bab 21 Asisten CEO vs Sekretaris Direktur Bisnis
“Nggak perlu, Mbak. Orangnya langsung pergi waktu itu, kartunya dikembalikan,” balas Julian. Mendengar hal itu, Evelyn menghela napas. Paling tidak, Andre tidak mempersulit Julian dan mengakibatkan dirinya harus membayar pria tersebut. “Syukurlah kalau kayak gitu,” ucap wanita cantik itu sembari tersenyum. Walau tidak berutang apa pun pada Julian, tapi pria itu sudah membantu dirinya lepas dari Andre. Evelyn pun berpikir untuk memberikan hadiah pada pria itu. “Pak Julian suka makan apa?” tanya Evelyn, mengejutkan Julian dan juga Rena. ‘Wah, kejar Bu Evelyn, saya dukung!’ puji Rena, ingin bertepuk tangan, mengira kalau Evelyn sedang berusaha mendekati Julian. Walaupun Julian tidak bisa dibandingkan dengan Adam, tapi penampilan pria itu tidak kalah tampan. Tubuh tinggi dan wajah tampan khas Nusantara itu tetap mampu memukau sejumlah wanita. Ditambah dengan sikapnya yang humoris dan ramah, banyak wanita yang merasa Julian pria yang lebih nyaman diajak bicara dibandingkan atasan tampa
Read more
Bab 22 Rumor yang Tersebar
[KerRea10: Oh, jadi ini kenapa Linda si asisten Pak Reza dipecat? Cantik sih, jadi dibela] [Gulali29: Kayaknya emang Lindanya aja yang gak beres deh. Lagian lempar tugas ke orang lain, kena deh lo] [Renata123: @KerRea10 Emang Linda aja yang nggak bener kalo kerja. Dipecat ya wajar. Kenapa jadi salahin orang gara-gara cantik? Sirik bilang] [Gulali29: @Renata123 Sirik kali gara-gara Pak Julian udah ada target! Aku juga iri, tapi tahu diri nggak selevel kayak sekretaris baru] [Renata123: @Tria22 Hahaha, semoga beneran jodoh dua-duanya] Melihat rentetan komentar dari post akun Inst*gram itu membuat Julian melotot. “Loh, kok bisa gini?!” Dia menggertakkan gigi, bisa-bisanya akun inst*gram yang memang sering memuat gosip panas anggota internal Eden Entertainment itu sekarang menyebarkan isu tentang dirinya! “Saya akan cari pelakunya!” Adam menarik paksa ponselnya dari tangan Julian, kesal pria itu salah menangkap tegurannya. “Aku nggak peduli siapa pelakunya, aku lebih peduli apakah pe
Read more
Bab 23 Calon sang CEO
“Dasar cucu nggak tahu sopan santun! Ini kakekmu jauh-jauh telepon dari Capitol, dan kamu malah jawab dengan nada ketus begitu!” Suara parau seorang pria tua bisa terdengar membentak Adam. Baru saja memutar tubuhnya, Julian yang masih berada di depan meja Adam hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil. ‘Pak Noah lagi,’ batinnya sembari berjalan dan kembali ke mejanya. Noah Dean, mantan presiden direktur dari dinasti bisnis raksasa Grup Dean. Seorang pria yang juga menyandang status sebagai kakek dari sang Adam Dean. Sebagai tetua, semua anggota Keluarga Dean sangat menghormatinya. Hanya saja … Adam sedikit berbeda. Alih-alih mengubah sikapnya, nada bicara Adam menjadi semakin dingin. “Jadi, kenapa Kakek telepon?” tanyanya ketus, seakan sudah menebak kalau apa pun yang pria tua itu katakan tidak akan dia sukai. Pria tua yang sedang bersandar pada kursi santainya yang berada di teras rumah megah itu lanjut berkata dengan suara tinggi, “Kenapa kamu mendadak pergi ke Nusantara, hah?! B
Read more
Bab 24 Efek Rumor
“Apa?! Siapa calon—" Tidak lagi memiliki kesabaran, Adam langsung mematikan panggilan tersebut. Kesal, dia pun meletakkan ponselnya ke atas meja dan lanjut bekerja. Di tempatnya, Julian hanya terdiam memerhatikan Adam. ‘Pak Adam … punya calon?’ Walau ekspresi pria tersebut begitu datar, tapi sejumlah pertanyaan yang membuat kepalanya pening sedang berkumpul di benaknya. ‘Siapa? Kenapa aku tidak tahu?!’ Di saat Julian sedang sibuk mengkhawatirkan atasannya itu, Adam menggeser maniknya dan memberikan sang asisten pandangan mematikan. “Apa pekerjaanmu ada di wajahku?” Dengan cepat Julian pun mengalihkan pandangan pada dokumen di tangannya, menghindari tatapan sang CEO. Hanya saja, walau tidak ingin mencari masalah dengan atasannya itu, pria tersebut berakhir membuka mulut. “Pak Adam sejak kapan punya calon?” ujarnya dengan lirikan mata penuh tanya. Adam yang sedang mengerjakan sebuah dokumen terlihat tidak terusik dengan pertanyaan tersebut. Dia hanya terdiam selagi menggoyangkan pen
Read more
Bab 25 Dia Tahu
“Lepas!” teriak Evelyn seraya mencoba untuk melepaskan diri. Akan tetapi, tidak dia sangka bahwa Reza memiliki tenaga yang begitu besar. Tersadar dirinya tak mampu melawan pria tersebut, Evelyn pun mulai berseru, “Tolong!” Alih-alih panik, teriakan Evelyn membuat Reza tersenyum. Sesuatu dalam dirinya merasa dibangkitkan dengan niatan wanita itu untuk kabur. “Kantor saya ini kedap suara, jadi nggak akan ada yang bisa dengar teriakanmu, Sayang,” ujar Reza seraya menempelkan tubuhnya pada tubuh Evelyn, membuat wanita itu mengernyit seraya terus menahan tubuh gempal pria itu. Melihat wajah mesum Reza mendekat, Evelyn memasang ekspresi jijik bercampur ngeri. Tahu bahwa berteriak minta tolong pun tidak ada guna, wanita itu memutuskan untuk menggunakan cara lain. Dengan kencang, Evelyn mengangkat kaki dan menabrakkan lututnya ke ruang di antara dua kaki Reza. Hal tersebut mengakibatkan mata pria tersebut seakan ingin meloncat keluar dan ekspresinya terlihat luar biasa kesakitan. “Ag
Read more
Bab 26 Emosi Tak Terkendali
“Kamu wanita yang masuk ke dalam ruangan hotelku delapan tahun yang lalu, bukan?” Pertanyaan yang Adam lontarkan membuat Evelyn terpaku di tempatnya. ‘Bagaimana mungkin dia tahu?’ batin wanita itu. Dia yakin bahwa setelah pertemuan terakhirnya dengan pria tersebut, Adam tidak mungkin mengenalinya, atau bahkan ingin berurusan dengannya lagi. ‘Lalu, kenapa?!’ *Beberapa saat yang lalu* Mata Adam terpaku pada rentetan tulisan yang ada di hadapannya. Tubuhnya yang biasa begitu santai berubah menjadi sangat tegang. “Probabilitas terduga ayah lebih dari 99 persen …,” gumamnya dengan tangan menutupi mulutnya. Satu tarikan napas kasar yang diikuti dengan tubuh Adam yang bersandar di kursi membuat Julian yakin bahwa hati atasannya begitu kalut. Bagaimana tidak? Satu jam sebelumnya, Adam hanyalah seorang lajang yang memikirkan karir dan perkembangan bisnisnya. Sekarang, dirinya menyandang status sebagai ayah dari dua bocah kembar berumur tujuh tahun yang tak jelas muncul dari mana. “K
Read more
Bab 27 Ikut Denganku
Baru saja Adam ingin buka suara, tapi dentingan lift yang diikuti dengan pintunya yang terbuka membuat pria itu mengurungkan niatnya. Mata tajamnya menangkap keberadaan sejumlah orang yang telah mengantre menunggu lift, dan dia pun langsung melepas jas untuk menutupi kepala Evelyn. Pria itu tidak ingin ada rumor tidak sedap lain yang mengelilingi wanita tersebut. Terkejut dengan jas pria tersebut yang menimpanya, Evelyn memekik, “Apa yang kamu—!?” “Ikut denganku,” potong Adam sembari melingkarkan tangan di pinggang Evelyn, membuat wajah wanita itu terasa panas. Dengan wajah serius, Adam membawa Evelyn keluar lobi untuk menghampiri sebuah mobil yang telah menunggunya di depan kantor. Tindakannya membuat sejumlah orang memberikan tatapan penasaran. “Eh, itu Pak Adam pergi sama siapa!?” seru seorang karyawan wanita dengan mata berbinar, haus akan gosip. “Kok ditutupin gitu, sih?!” Seorang karyawan lain menyeletuk, “Jangan-jangan pacarnya!” Sejumlah dugaan pun terlontar dari bibir pa
Read more
Bab 28 Kekasih Misterius
“Apa maksudmu?” tanya Evelyn dengan ketakutan terpancar jelas dari manik hitamnya. “Ikut ke mana?” Seakan puas dengan ketakutan yang ditunjukkan wanita itu, Adam menyandarkan tubuhnya ke kursi dan mengabaikan Evelyn. Pria itu kemudian membuka tablet dan mulai membaca sejumlah postingan tentang dirinya. [Adam Dean sudah memiliki kekasih?!] [Mungkinkah wanita ‘berkerudung’ ini kekasih sang pewaris?] [Wanita yang disembunyikan sang pewaris mengenakan—] “Adam Dean!” bentak Evelyn lagi, kesal dengan sikap pria itu yang seenaknya. “Singkirkan tabl—” Ketika Evelyn ingin merebut tablet pria itu dan menyingkirkannya, mobil berbelok cepat dan mengakibatkan wanita itu terjerembap ke dalam pangkuan Adam. Yah, tablet itu memang tersingkirkan secara tidak langsung karena terjatuh ke lantai mobil. Akan tetapi, sekarang Evelyn berada dalam posisi yang begitu memalukan. “Apa ini cara terbarumu untuk menggodaku?” tanya Adam dengan wajah datar, memperhatikan Evelyn yang bagian atas tubuhnya sukses
Read more
Bab 29 VIP
“Pak Adam, sudah begitu lama sejak Bapak mengunjungi saya, apa karya saya masih kurang memuaskan?” ujar Anna dengan nada menggoda, menempelkan dadanya pada lengan Adam secara sengaja. Adam yang sedang berjalan menuju ruang tunggu VIP terlihat mengernyitkan dahi. Sedari dulu, wanita itu memang selalu menggodanya. Namun, tidak pernah seterbuka ini. “Jaga sikapmu, Anna,” tegur Adam sembari mencoba melepaskan wanita itu dari lengannya. Akan tetapi, Anna dengan tidak tahu malu bertahan di lengan Adam. “Pak Adam, jangan galak-galak. Sudah lama kita tidak jumpa, Bapak malah bawa wanita lain ke sini, apa Bapak tidak tahu saya cemburu?” goda Anna dengan sebuah senyuman nakal selagi menyentuh dada Adam dengan jari-jari lentiknya. Tanpa Adam ketahui, sebenarnya kemunculan Evelyn membuat Anna merasa dirinya memiliki kesempatan, terlebih karena dia merasa dirinya jauh lebih cantik dan molek dibandingkan wanita itu. Kalau dirinya bisa naik ke atas ranjang Adam satu malam saja, dia percaya pria i
Read more
Bab 30 Pilihan Anna
“Lepas!” teriak Nissa seraya berusaha membebaskan diri dari cengkeraman Adam. Melihat Nissa berusaha melepaskan diri, Adam pun dengan sukarela melepaskan cengkeramannya. Hal tersebut mengakibatkan wanita itu kehilangan keseimbangan dan jatuh dengan bokong menabrak lantai. “Ah!” seru Nissa dengan raut wajah kesakitan. “Nissa!” Risa yang melihat hal tersebut langsung membantunya untuk berdiri. Dengan wajah marah, Nissa melemparkan sebuah tatapan nyalang pada Adam. “Siapa kamu?! Beraninya bersikap kurang ajar padaku! Apa kamu nggak tahu aku siapa?!” Mendengar celotehan Nissa, Evelyn ingin memutar bola matanya. Terlepas dari dirinya sendiri, apa wanita itu pikir orang yang mengunjungi tempat ini adalah orang biasa? Selain itu, kenapa cara sepupu Andre itu berbicara membuat seakan-akan Keluarga Diwangkara adalah orang nomor satu di negara ini? Tanpa memedulikan Risa, Adam berbalik dan menatap Evelyn. “Kenapa diam saja?” “Hah?” Evelyn melongo, tak mengerti maksud pertanyaan Ad
Read more
PREV
123456
...
39
DMCA.com Protection Status