“Sore, Bu Evelyn,” sapa seorang pelayan dengan sebuah senyum semringah, merasa matanya diberkahi melihat seseorang yang begitu rupawan seperti Evelyn menghiasi pemandangannya. Bukan sekadar rupawan yang membuat pelayan itu menyukai Evelyn, tapi lebih kepada senyuman indah yang diberikan wanita tersebut, jauh berbeda dari sang majikan yang selalu memasang wajah dingin mengerikan. “Teh jasmine? Hari ini cukup dingin karena hujan,” kata pelayan tersebut sembari menyuguhkan secangkir teh hangat. Sembari menyandarkan diri pada meja dapur, Evelyn membalas, “Terima kasih, Nila.” Manik hitamnya melirik ke kanan dan ke kiri. “Pak Aldi ke mana?” Wanita itu meneguk teh yang disediakan, mencari-cari keberadaan kepala pelayan kediaman Adam di Nusantara itu. Dengan lincah mempersiapkan bahan makanan untuk makan malam, Nila menjawab, “Pak Aldi pergi untuk ikut menjemput Liam dan Lili, Bu.” Mendengar hal itu, senyuman Evelyn sedikit membuyar. Sudah beberapa hari sejak dirinya datang dan tinggal di
Read more