All Chapters of Dipaksa Menikahi CEO: Chapter 51 - Chapter 60
62 Chapters
Terlalu Manja
***Pagi hari Naya bangun terlebih dahulu, ia bergegas masuk ke kamar mandi.10 menit kemudian ia keluar, Naya mendekati Andi lalu ia duduk di tepi ranjang."Mas," panggil Naya lembut sambil menggoyangkan lengan Andi, sedangkan Andi mulai menggeliat."Jangan ganggu deh, Aira," ucap Andi membuat Naya terkekeh, bagaimana bisa Andi mengiranya sebagai Aira."Mas ...," lanjut Naya, sekarang ia mendekatkan wajahnya ke wajah Andi. Perlahan Andi membuka matanya, detik kemudian matanya langsung terbelalak, ia langsung mengucek-uceknya matanya."Mas lupa ya kalo udah punya istri," ucap Naya membuat Andi langsung menepuk jidatnya pelan lalu ia tersenyum.Melihat Andi tersenyum Naya mulai menjauhkan tubuhnya, tapi tangan Andi buru-buru menahannya."Kenapa, Mas?" tanya Naya membuat Andi sejenak berfikir."Morning kissnya mana," jawab Andi membuat Naya langsung blushing."Ih ... Mas," ucapnya malu sambil mencubit perut Andi pelan, Andi malah terkekeh melihat ekspresi Naya."Kita belum ngapa-ngapai
Read more
Farra Pergi
Malam hari, Tio dan Farra sedang sedang makan malam. Tiba-tiba saja Farra mual mencium wangi bawang yang tadi sore ia goreng."Huek ...," Farra menutup mulutnya lalu berlari ke wastafel membuat Tio kaget, ia langsung berdiri menghampiri Farrra."Kamu kenapa sayang?" tanya Tio saat Farra sudah selesai mencuci mulutnya."Tolong buang bawang goreng itu Mas," pinta Farra."Kok dibuang? Kenapa? Udah basi?" tanya Tio bingung. "Nggak Mas, cuma aku nggak tahan aja nyium baunya buat mual," jawab Farra. Tio langsung mengangguk lalu membuang bawang goreng tersebut."Udah Mas buang eh tapi kamu udah halangan belum bulan ini?" tanya Tio membuat Farra sejenak berpikir lalu menggeleng."Belum Mas, udah telat seminggu," jawab Farra."Jangan-jangan ...," ucap mereka bersamaan, Farra langsung memeluk Tio membuat Tio ikutan tersenyum."Jangan terlalu senang dulu kan kita belum cek. Em ... Gimana kalo kita ke super market dulu beli test pack," ajak Tio yang dibalas anggukan oleh Farra.Disisi lain, Evan
Read more
8 Bulanan Aira
Farra menarik Tio untuk duduk di kursi, lalu mengobati luka suaminya itu.Tidak ada suara dari Farra ia hanya fokus mengobati tangan Tio. Sedangkan Tio, ia memperhatikan wajah Farra yang begitu dekat dengan wajahnya.Tidak tahan didiamkan oleh Farra, Tio langsung menarik tengkuk Farra lalu mencium bibirnya sekilas. Sedangkan Farra yang kaget dengan itu, buru-buru menjauhkan wajahnya dari Tio."Nggak udah ikut masak lagi," ucap Farra sekilas, lalu ia berdiri meninggalkan Tio di meja makan.Tio hanya bisa diam sambil memperhatikan punggung Farra yang mulai menjauh. Mama yang baru saja keluar dari kamar langsung menghampiri Tio yang sedang duduk."Nak Tio ngapain disini?" tanya Mama, detik kemudian Mama melihat tangan Tio."Loh ... itu tangannya kenapa? Farra!" tanya Mama panik lalu memanggil Farra."Iya Ma," sahut Farra berbalik melihat Mama yang didekat Tio."Ini tangan suami kamu kenapa? Kamu suruh masak ya?" tanya Mama membuat Tio tersenyum."Nggak Ma tadi Tio yang ikut-ikutan, Farra
Read more
Bertamu
Siang hari Aira sudah pulang ngajar, ia langsung menuju kantor Evan. Begitu sampai ia berpapasan dengan Ayah mertuanya."Ayah," panggil Aira saat melihat Ayahnya hendak masuk, Ayah langsung berhenti lalu berbalik."Eh menantu Ayah, udah selesai ngajarnya?" tanya Ayah saat melihat Aira."Udah Yah," jawab Aira lalu menyalam tangan Ayah."Yuk kita masuk, Evan di ruangannya kayaknya." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Aira.Begitu sampai di depan ruangan Evan, Ayah buru-buru meninggalkan Aira karena mendapat telpon Aira hanya tersenyum melihatnya.Detik kemudian Aira melihat ke ruangan Evan ada beberapa karyawan di dalam."Lagi rapat penting kali ya? Ya udah deh nggak usah masuk dulu, tapi aku kemana Kak Naya nggak dateng?" gumam Aira lalu ia berjalan menuju lift.Dari dalam ruangan, Samar-samar Evan melihat Aira melintas dari depan pintu ruangannya."Oke itu dulu yang kalian kerjain, silahkan keluar. Saya ada keperluan sedikit," ucap Evan buru-buru.Kemudian si berlari keluar terlebih
Read more
Aira Melahirkan
***Sebulan kemudian, saat Aira hendak sholat tiba-tiba ia merasa perutnya sakit, ia langsung memegangi perutnya."K--kak," panggilnya sambil satu tangannya memegangi sisi ranjang.Evan yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung kaget melihat Aira kesakitan dengan segera ia berlari mendekati istrinya tersebut."Kenapa sayang? Ka--kamu mau melahirkan?" tanya Evan panik sambil memegangi Aira yang meringis."Oke-oke aku buka pintu dulu sabar, sabar," ucap Evan menenangkan Aira, lalu ia berlari membuka pintu dan pintu mobil kemudian ia kembali berlari ke dalam."Sini saya gendong," lanjut Evan lalu ia dengan sekuat tenaga menggendong Aira yang masih meringis. Kemudian ia mendudukkan Aira di dalam mobil."Kamu sabar ya sayang, kita ke rumah sakit," ucap Evan tak henti-hentinya melihat Aira. Sedangkan Aira sama sekali tidak menjawab pertanyaan suaminya itu yang ia tahu sekarang perutnya sangat sakit."Kak ... Hiks," ringis Aira membuat Evan tidak tega."Sabar sayang, dikit lagi sampai,
Read more
Aqila Zalfa
Cukup lama ia menyaksikan keduanya, membuat Aira mulai bosan terus memejamkan matanya.[Halo Van, kamu diamana?] tanya Ayah yang sedang telponan dengan anaknya.[O iya iya, kalo gitu Ayah sama ibu sarapan ke bawah dulu ya cepat naik] jawab Ayah, Aira hanya bisa mendengar percakapan itu."Ayok sayang kita sarapan dulu, Evan udah mau nyampe." ajak Ayah yang dibalas anggukan oleh Ibu. Setelah melihat keduanya keluar Aira langsung menghembuskan nafas lega, lalu membuka matanya lebar-lebar."Huh ... akhirnya, capek juga ya pura-pura pingsan." gumamnya lalu matanya kembali menoleh ke arah bayinya. Detik kemudian bibirnya tersenyum melihat bayinya juga sudah bangun.Aira berusaha duduk pelan-pelan menggunakan tangannya untuk menahan tubuhnya supaya bersandar ke sisi ranjang."Ih ... anak Bunda udah bangun," panggil Aira sambil melambaikan tangannya saat melihat bayinya bergerak-gerak."Bunda pengen banget gendong kamu sayang," gumam Aira sambil manatap putrinya itu.Disisi lain yang Evan bar
Read more
Aira pulang dari rumah sakit
Sampai di rumah, Farra langsung turun dan berlari masuk ke rumah. Di ambang pintu ia melihat Tio sedang duduk menyadarkan tubuhnya ke sisi sofa sambil memejamkan matanya.Perlahan Farra mendekatinya, ia melihat satu kaki Bayu celananya di lipat hingga ke lutut. Farra duduk disampingnya suaminya tersebut lalu tangannya terulur memegang tangan Tio."Mas," panggil Farra lembut membuat Tio membuka matanya, lalu menoleh ke samping."Kamu udah pulang sayang," ucap Tio yang dibalas anggukan oleh Farra."Mas kecelakaan dimana? Kok bisa kecelakaan? Kata tukang urutnya Mas kenapa?" cecar Farra sambil air matanya mulai menggenang. Tio yang mendengar itu langsung tersenyum, lalu tangannya terulur mengusap wajah Farra."Jangan nangis nggak apa-apa kok, tadi aku sama Dian buru-buru mau ngambil berkas ke perusahaan lain. Jadi naik motor biar cepat, tapi itulah nasib kami tabrakan. Mas kakinya keseleo tapi Dian nggak kenapa-kenapa," terang Tio membuat Farra menangis."Harusnya aku nungguin Mas dulu t
Read more
Pembantu gagal
"Andi," sapa Evan tidak percaya melihat Andi datang pagi-pagi begini."Abang ngapain pagi-pagi ke sini? Emang nggak ngajar? tanya Aira bingung."Nggak, mata kuliahnya batal," jawab Andi santai."Terus Naya mana? Kenapa nggak ikut sekalian? tanya Evan."Naya masih di kantor mungkin siangan saya jemput," jawab Andi."Kalau cuma sendirian ngapain datang sih," ucap Aira dengan nada kesal membuat Evan terkekeh mendengarnya."Apaan aku datang bukan mau liatin kamu, tapi mau lihatin ponakanku, minggir!" Ketus Andi lalu ia masuk begitu saja."Tuh kan, pagi-pagi udah bikin kesal," rengek Aira sambil menarik tangan Evan membuat Evan tersenyum."Yuk istirahat lagi kamu nggak boleh stres dulu, bawa santai aja," ucap Evan sambil membantu Aira jalan."Aira," panggil seseorang membuat mereka kembali berbalik, detik kemudian Aira tersenyum."Alhamdulillah, akhirnya Ibu datang juga ini siapa Bu?" tanya Aira karena bingung Ibunya membawa perempuan yang masih muda seumuran Evan."Oh ini namanya Meisari,
Read more
Ketinggalan di Kantor
Bagitu Aira sampai di ambang pintu kamar, ia melihat Evan sedang menggendong Zalfa sambil melantunkan sholawat. Aira tersenyum lalu ia perlahan mendekati keduanya.Begitu sudah sampai di belakang Evan, ia langsung melingkarkan tangannya di pinggang Evan lalu ia menoleh dari samping."Kak," panggil Aira lembut membuat Evan sedikit menoleh."Hem," lagi-lagi Evan hanya mendehem membuat Aira langsung bingung. Aira langsung melepaskan tangannya dari pinggang Evan lalu berjalan ke depan Evan.Aira mengambil alih Zalfa dari gendongannya lalu ia kembali merebahkan Zalfa ke ayunan. Setelahnya Aira langsung berdiri di depan Evan sambil menatap manik itu dalam-dalam."Kok di rebahin sih, saya masih mau gendong," ucap Evan, Aira langsung senyum lalu menggeleng."Kakak kenapa? Ada masalah kah?" tanya Aira lembut, Evan yang mendengar itu langsung duduk di sisi ranjang yang diikuti oleh Aira."Mei," jawab Evan singkat membuat Aira langsung mengangkat kedua alisnya."Perempuan gatal itu ganggu Kakak
Read more
Akting
"Ayo masuk, kamar kamu di disana," ajak Aira mempersilahkan Mei masuk. Sedangkan Evan hanya mematung melihat keduanya.'Apa ini mimpi?' batin Evan begitu Aira dan Mei melewatinya.Beberapa menit kemudian Aira kembali menghampiri Evan yang masih bingung."Kak," panggil Aira dari samping membuat Evan langsung menoleh."Ayok ke kamar," ajak Evan lalu berjalan terlebih dahulu yang diikuti oleh Aira.Begitu mereka masuk Aira langsung menutup pintu dan Evan merebahkan putrinya di ranjang."Ai maksud kamu apa?" tanya Evan kesal. Tapi Aira malah tersenyum membuat Evan semakin kesal."Ai kamu tahu kan Mei itu-" ucapan Evan terhenti saat Aira membungkam mulutnya."Shut ... jangan keras-keras ngomongnya nanti dia dengar," ucap Aira pelan yang dibalas anggukan oleh Evan.Kemudian Aira memberi tahu tujuannya pada Evan. Sedangkan Evan hanya bisa mengangguk mendengar penuturan Aira."Apa kamu yakin itu akan berhasil?" bisik Evan."Kita liat aja nanti," jawab Aira sambil melipat kedua tangannya membu
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status