All Chapters of Simpan Saja Uangmu Mas: Chapter 31 - Chapter 40
49 Chapters
Part 31
Bismillahirrahmanirrahim.Sekian bulan terpisah dengan Bang Juna, membuatku kembali belajar, bagaimana melayani semua keperluannya dengan baik. Aku harus mengulang lagi dari awal. Semenjak dirinya tak ada, aku terbiasa santai mengurus keperluanku, Nisa dan Dio. Tapi kini, setelah ia kembali, aku mulai lagi seperti dulu. Sibuk melayani dan mengurusnya. Tapi entah kenapa? Aku merasakan hal yang beda. Kadang timbul rasa penyesalan mendera. Apa aku salah memberinya kesempatan kedua? Aku rasa tidak, semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua. Begitu juga dengan bang Juna, semoga kesempatan kedua yang aku berikan tidak lagi disia-siakannya. Semoga saja.Terlebih awalnya hatiku sempat terluka. Tentu tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Ibarat gelas yang retak, tentu tidak akan sama lagi bentuknya. Begitu juga dengan hatiku yang terlanjur tersakiti. Tidak mudah memang menyatukan hati yang mulai retak dan hampir saja berserakan. Untung saja, pak Andra mengungkap kebenaran di waktu yan
Read more
SSUM Part 32
Bismillahirrahmanirrahim.Aku mau tahu, apa Bang Juna mau menerima konsekuensi dari kesalahannya atau malah justru tak terima aku menolak keinginannya. Mungkin aku harus meyakinkan hatiku lebih dulu, bahwa dia layak menerima maafku. Aku juga ingin melihat perjuangannya, sejauh mana ia sanggup bertahan dengan syarat yang kuajukan, dan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan cintaku lagi. Aku butuh kepastian, agar maaf yang kuberikan tidak berakhir dengan kesia-siaan.Seberapa lama ia bisa sabar menunggu. Jika ia mampu melewati ujian ini, maka dengan senang hati aku akan menerimanya kembali, bahkan seutuhnya. Tanpa ada lagi penolakan terhadap keinginannya.Malam ini, entah malam yang ke berapa, Bang Juna menginginkan diriku. Aku masih dengan sikap seakan tidak peduli dan tidak mau tahu. Aku hanya ingin ia merasakan, seperti yang aku rasa saat ia bersikap tidak sewajarnya. Bukan untuk balas dendam, hanya saja untuk membuatnya menyadari kesalahannya, bagaimana kalau dia diperlakukan deng
Read more
SSUM Part 33
Bismillahirrahmanirrahim."Bang! Jangan menuduhku sembarangan, mana mungkin aku berhubungan dengan pak Andra. Sejauh ini hubungan kami tidak lebih dari pesanan nasi box untuk karyawan saja. Hanya hubungan bisnis semata tak lebih.”“Apa omonganmu bisa dipercaya, apa lagi belakangan ini kamu selalu menolak keinginanku.” tanya Bang Juna dengan napas menderu kencang. Tatapannya semakin tajam seakan ia hendak menelanku hidup-hidup. Setelah menarik napas panjang Bang Juna kembali bicara.“Semakin kuat saja dugaanku, kamu telah memiliki seseorang untuk bersandar.” Sambung Bang Juna dengan wajah datar."Benarkan dugaanku, jangan menyangkal lagi, Arini. Bukti sudah di depan mata. Aku tak menyangka, begini caramu balas dendam padaku."“Jangan samakan diriku dengan dirimu Bang, aku wanita setia.” Hardikku, tak terima dengan tuduhannya. Aku segera merendahkan suara, ketika beberapa pelanggan mulai terpancing perhatiannya.Mita yang sedang melayani pelanggan di meja kasir sempat menoleh, mungkin
Read more
SSUM Part 34
Bismillahirrahmanirrahim.Perkataan Mita ada benarnya, tidak ada yang salah dengan keputusanku menerima Bang Juna kembali. Aku hanya manusia biasa yang berusaha memperbaiki apa yang rusak. Bila telah kuperbaiki dan kembali rusak, mungkin sebaiknya tidak perlu dibenahi lagi. Jalan satu-satunya harus kubuang. Begitulah hubunganku dengan Bang Juna, ibarat lemari yang rusak yang tidak mungkin bisa kuperbaiki. Aku harus ikhlas, melepaskannya dengan wanita lain. Terlebih wanita itu tengah hamil, meskipun belum jelas hamil anak siapa. Sebagai sesama wanita aku tidak boleh egois. Aku harus siap dengan segala kemungkinan yang ada.Akan tetapi aku juga tidak perlu gegabah memutuskan berpisah. Biarlah Bang Juna berusaha membuktikan lebih dulu, apa benar anak itu berasal dari benihnya atau tidak. Aku sangat memahami, Bang Juna tidaklah 100 persen bersalah, karena dalam pengaruh ilmu hitam. Tapi sebagai seorang pria sejati, ia tidak boleh melalaikan tanggung jawabnya itu.Untuk sementara biarlah b
Read more
SSUM Part 35
Bismillahirrahmanirrahim.“Eh ibu! Silakan masuk Bu,” ajakku pada ibu mertua yang datang. Ingin rasanya melabrak ibu, tega dia mengambil hak anak-anak, tapi aku tidak punya keberanian untuk itu. Hampir lima bulan dia tidak datang ke sini. Tumben sekarang dia muncul. Tumben-tumbenan ibu datang sekarang, sungguh tidak tepat pikirku. Tapi biarlah, biar ibu tahu kejadian yang menimpa anaknya. Justru kedatangannya suatu keuntungan bagiku. Aku bisa menanyakan perihal uang yang dititipkan bang Juna padanya.Ada apa gerangan. Rasa penasaranku sangat membuncah hari ini, aku juga butuh kejelasan dari ibu. Penjelasan Bang Juna kemaren tidak bisa aku percaya begitu saja. Aku harus mendengar sendiri dari ibu. Ada hikmahnya juga ibu mertua datang, supaya kekisruhan ini semakin jelas. Kemana saja perginya uang yang dititipkan Bang Juna. Kenapa selama ini ibu menutupinya dariku. Bahkan, ibu seakan tidak peduli dengan kekurangan yang kami alami. Tidakkah dia sayang pada cucunya.Ibu segera masuk mene
Read more
SSUM Part 36
Bismillahirrahmanirrahim.Baru saja ibu dan aku menaiki undakan tangga lantai 2 terdengar lagi pertanyaan dari seorang perempuan, siapa lagi kalau bukan Mbak Zara. "Biasanya jam berapa sih si Juna pulang, lama amat saya menunggu." Wanita itu terus saja menggerutu. Mendadak hatiku kecut, berharap ibu tidak terpengaruh. Tapi saya harapanku tidak menjadi kenyataan.Spontan ibu diam menghentikan langkah dan berbalik badan, lalu menatapku sejenak."Siapa perempuan itu?” Tanya ibu kepo. Mungkin ibu penasaran, kenapa wanita itu mencari anaknya. Aku bisa maklum, namanya orang tua selalu punya rasa keingintahuan yang besar.“Bukan siapa-siapa Bu, tidak usah pedulikan orang itu.” Sanggahku cepat. “Ayo Bu, kita ke atas,” ajakku lagi. Jangan sampai ibu melabrak wanita itu. Apalagi keadaan kafe tengah ramai pelanggan, bisa menurunkan nama baik kafe nanti. Itu bisa merugikan bisnis yang tengah aku rintis.“Tidak! Kamu saja yang ke atas. Ibu penasaran kenapa wanita itu mau mencari Juna, ada hubunga
Read more
SSUM Part 37
Bismillahirrahmanirrahiim.“Tidak Dek, kamu tidak bisa memaksa Abang untuk menikahi Zara. Abang hanya mencintai kamu. Percayalah! Anak itu bukan anak Abang?” Tiba-tiba Bang Juna muncul tanpa kuduga. Tetap yakin dan teguh pendirian. Sepertinya Bang Juna mendadak pikun. Saking semangat menolak mengakui anak yang dikandung Mbak Zara, ia sampai tidak menyadari kehadiran ibu yang tengah melotot padanya. Spontan Bang Juna terdiam, saat menyadari keberadaan ibu yang tengah menatapnya lekat-lekat. Seakan ibu hendak menguliti tubuhnya. Bang Juna tampak resah dan gelisah. Takut mungkin belangnya bakal ketahuan oleh ibu.“I-ibu? Dari kapan ibu berada di sini? Ayo Bu, kita bicara di atas,” ajak Bang Juna gugup, seraya menarik tangan perempuan yang telah melahirkannya itu, untuk naik ke lantai atas.Pasti Bang Juna tidak mau rahasianya terbongkar, karena perbuatan yang sangat memalukan dan merendahkan martabat keluarga. Jadi dia berusaha menjauhkan ibu dari wanita itu. Namun sayang, sang ibu mena
Read more
SSUM Part 38
Bismillahirrahmanirrahim.“Arini, apa kamu mendengar semua pembicaraan kami?” tanya Bang Juna curiga, seraya menatapku lekat-lekat.“Tidak, aku baru saja dari dapur, langsung ke sini. Emang ada apa?” kilahku penasaran.“Tidak ada apa-apa,” elak Bang Juna cepat, seraya memalingkan wajah ke televisi yang sedang menyiarkan acara gosip.“Sebenarnya kalian sedang membicarakan apa sih, takut banget kalau aku mengetahuinya.” Sambungku kepo. Pura-pura tidak tahu yang mereka bicarakan, padahal sebenarnya aku mengetahui semuanya. Dalam hati, aku tersenyum culas.“Tidak ada yang penting kok, kamu tidak perlu khawatir. Ayo letakkan teh itu segera, tadi ibu kayaknya haus banget, benarkan Bu.” Ujar Bang Juna sedikit mengedipkan mata pada ibu. Dengan sudut mata, aku bisa lihat jelas, kalau Bang Juna memberi isyarat pada perempuan yang telah melahirkannya itu.Ibu mengangguk sekilas seraya menatapku dengan sikap yang canggung. Aneh! Tidak biasanya ibu bersikap seperti ini. Kenapa sekarang ibu kayak
Read more
SSUM Part 39
"Kalian tengah membicarakan aku ya, kenapa namaku disebut-sebut." Tiba-tiba entah kapan datangnya, lelaki berdasi itu muncul di hadapan kami dengan senyum manisnya. Senyumnya itu sempat membuatku terpana akan keindahan makhluk ciptaan Allah.Sontak kami terkejut bukan kepalang. Lalu menoleh ke belakang. Tampak Mita membalas senyuman pria berdasi itu. Sepertinya Mita sukses jadi detektif dadakan, karena cepat juga dia dapat informasi mengenai pekerjaan mas Syafik.Tentu saja Mita dapat mengetahui dengan cepat, hampir tiap hari mas Syafik datang ke sini. Mita tak akan membuang kesempatan untuk mengintegrasi pria tampan itu.Lelaki itu datang mendekat. Langkah kakinya terasa panjang dengan tinggi badan menjulang. Tampak gagah dengan balutan kemeja kotak-kotak biru yang lengannya digulung sampai batas siku, dengan stelan celana bahan hitam. Tubuh tinggi jangkung dan rahang kokoh dihiasi dengan dada bidang, menambah kesan maskulin. Pasti banyak wanita yang antri ingin mendapatkan cintanya
Read more
SSUM Part 40
POV ArjunaSemenjak kerja jadi sopir keluarga kaya di kota, aku hidup terpisah dengan keluargaku. Berat rasanya harus berpisah dengan istri dan anak-anakku. demi pekerjaan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup, terpaksa aku terima tawaran kerja dari teman. Pulang hanya sekali dalam satu Minggu. Itulah bentuk tanggung jawabku sebagai kepala keluarga. Bahkan istriku yang ingin bekerja untuk membantu perekonomian keluarga aku larang, biarlah itu menjadi tugasku saja. Dia cukup merawat dan menjaga kedua buah hati kami.Hari demi hari aku lewati dengan kesepian, tanpa canda dan gelak tawa istri dan anak-anak. Seringnya aku sendiri, lama kelamaan jadi terbiasa. Tidak lagi kurasakan rindu yang teramat sangat untuk mereka.Sebenarnya Arini ingin ikut tinggal bersamaku di kota. Tapi majikan melarang, alasannya, biar fokus kerja dan tidak terbebani dengan urusan keluarga.Arini terpaksa menerima dan tidak memaksa lagi untuk ikut.Entah kapan tepatnya, aku menerima panggilan telpon dari ibu, me
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status