All Chapters of Kaisar Naga Beladiri S2 : Chapter 11 - Chapter 20
942 Chapters
11. Raja singa dan membuat pill
Dalam hutan perbatasan timur, sosok Long Chen berdiri di sebuah pohon besar. Dalam hutan itu Long Chen merasakan semuanya tampak sepi tapi ada sesuatu tersembunyi jauh dalam hutan Yang membuat Long Chen tidak dapat melepaskan pandangan dari tempat tersebut."Kekuatan dan apa yang aku rasakan ini? Apakah mungkin itu penyebabnya? Jika itu benar, Maka mari melihat-lihat kesana dulu," Long Chen melompati setiap pohon-pohon yang ada dalam hutan. Tidak butuh lama bagi Long Chen untuk sampai di tempat yang ia tuju. Pemandangan pertama yang dilihat oleh Long Chen adalah sekelompok singa sedang mengelilingi sebuah tanaman aneh. Tanaman itu memancarkan cahaya hijau di sekelilingnya, Long Chen dapat tahu kalau tanaman seperti akar itu mungkin memiliki manfaat yang bagus jika dibuat menjadi Pill. "Baiklah, karena aku ada disini. Maka mati sedikit menggerakkan otot," Long Chen turun dari pohon dan berjalan mendekati kelompok singa yang menutup mata seperti sedang tidur. ROAAARRRR…ROAAARRRR…Sin
Read more
12. Di serang bandit
Pada akhirnya Long Chen menerima raja singa disisinya. Long Chen telah menyelesaikan apa yang ingin dilakukannya dan sekarang ia berada di atas punggung raja singa menuju kembali ke kerajaan Chen. Yah, mungkin dari perbatasan ke ibukota dengan kemampuan Long Chen hanya butuh beberapa jam untuk sampai tapi karena ia ingin sedikit berjalan-jalan membuatnya hanya duduk di pundak raja singa. “Sepertinya tubuhmu semakin besar sejak menelan pill itu. Dan juga, kamu bisa memiliki sayap adalah sesuatu yang luar biasa. Sepertinya bloodlinemu akan berkembang bila kamu terus begini,” Ucap Long Chen sambil tersenyum memuji pertumbuhan raja singa. ROAARRRRTentu raja singa sangat senang dengan pujian Long Chen, terlebih lagi berkat bantuan Long Chen, dia dan juga kawanannya mendapatkan berkah yang luar biasa berkat bantuan Long Chen. Jadi, bila dia tidak tahu apa yang baik untuk dirinya maka mungkin akan ada penyesalan di suatu hari nanti. Dengan mengikuti Long Chen dia yakin suatu saat mungkin
Read more
13. Terpojok.
"Ah!" Suara pertarungan pecah di tempat itu. Mayat berjatuhan satu demi satu di depan kereta kerajaan Du, tampak meski bandit memiliki jumlah yang banyak tapi dalam keahlian berpedang dan juga bertarung masih kalah dari pasukan kerajaan. Bagaimanapun pasukan kerajaan adalah orang-orang elit yang telah berlatih di Medan perang sesungguhnya. Sedangkan para bandit hidup dan merampok dengan menakut-nakuti orang dengan jumlah mereka.Slasshhh…"Sepertinya jumlah bukan sesuatu yang dapat membawa kita pada kemenangan."Pria di samping pemimpin bandit tampak mengerutkan kening melihat pertarungan di bawah pegunungan. Meski mereka lebih dari seratus dan lawan hanya selusin orang tapi dari segi keahlian mereka benar-benar kalah."Yah, wajar saja. Tapi bagaimana dengan itu? Kita masih punya senjata lain untuk mengalahkan mereka bukan?" Jawaban dari pemimpin bandit membuat pria di sampingnya tersenyum."Pemanah!" Dua puluh pemanah tiba-tiba mengangkat busur mereka dan telah membidik orang-orang
Read more
14. Membantai para bandit
ROAAARRRR…Raungan singa membuat semua orang langsung gemetar. Mereka mencari ke segala tempat tapi tidak dapat menemukan asal raungan singa itu, hanya saat putri Du menunjuk ke arah langitlah batu membuat yang lain menoleh ke langit. Di atas langit, Long Chen berdiri di punggung dengan tatapan dingin dari jubah hitamnya pada para bandit yang tersisa. Dengan serangannya tadi, bandit yang menyerang kereta sudah mati meninggalkan sisa dua puluh orang di tambah dengan dua pemimpin bandit tersebut yang masih hidup."Sepertinya kalian benar-benar membuat masalah di wilayah ini. Pantas banyak pedagang yang mengeluh karena ulah kalian," Ucap Long Chen yang berdiri di atas punggung raja singa."Kau..Kau siapa?" Pemimpin bandit ketakutan saat melihat ada singa terbang di langit. Mereka sudah hampir selama hidup menjadi bandit tapi tidak pernah melihat ada singa terbang seperti yang di tunggangi Long Chen. Tidak hanya dia saja yang terkejut tapi pasukan kerajaan Du, pangeran dan putri Du juga t
Read more
15. Apa kamu yakin ingin melihat?
"Tidak perlu berterima kasih padaku. Ini semua kelalaian kerajaan yang membuat kalian mengalami hal buruk disini," Jawab Long Chen dengan serius kepada mereka.Long Chen tiba-tiba melihat ke kereta, ia bisa melihat seorang wanita menahan sakit dan berusaha berdiri untuk mendekat padanya. Long Chen menghilang dan langsung sampai di depan putri Du, ia memegang tangan putri Du agar tidak jatuh ke tanah."Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Long Chen yang tenang."Aku… Aku tidak apa-apa." Jawab Putri Du dengan malu sambil menahan rasa sakit dari kakinya. Melihat panah yang masih tertancap di kaki putri Du sedikit mengagumi putri Du, seorang wanita menahan rasa sakit seperti itu di dunia ini benar-benar luar biasa. Long Chen meletakan tangannya di depan panah pada kaki putri Du lalu menariknya dengan cepat tanpa membuat putri Du merasa terlalu sakit."Panahnya sudah aku cabut, mungkin akan sedikit sakit tapi yakinlah setelah ini tidak akan sakit." Long Chen mengeluarkan sebuah kotak kecil lalu
Read more
16. Sampai di kerajaan Chen
Long Chen tidak masuk ke dalam kereta, ia hanya duduk di atas kereta dengan santai berbaring disana. Sedangkan putri Du dan dua pangeran tidak tahu harus berkata apa, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan Long Chen yang tampak tenang tapi acuh pada mereka sedikit menakutkan. "Adik, bagaimana wajah pria itu? Apa kamu melihatnya?" Tanya pangeran kelima penasaran dengan wajah Long Chen. "Itu… Sepertinya begitu kak. Aku hanya melihat sesaat dan tidak dapat menjelaskan wajahnya dengan kata-kata." Putri Du hanya melihat sedikit wajah Long Chen dan tidak terlalu jelas. Itu karena dia terlalu terpana saat melihat wajah Long Chen yang bahkan melebihi wajah pria yang pernah dia lihat."Sebaiknya jangan tanya-tanya lagi. Sekarang kita sedang membawa banyak tahanan dari budak, jadi pikirkan cara untuk bicara dengan pasukan kerajaan Chen nanti," Pangeran mahkota lebih tenang tapi dia masih tampak bingung karena membawa tiga puluh wanita dan anak-anak bekas tahanan para bandit bersama mereka.
Read more
17. Memilih pakaian
Di dalam kamar, Long Chen telah kembali setelah keluar dari istana dalam dua hari ini. Dia melihat kalau boneka yang menjadi dirinya tidak terlalu banyak bergerak karena ibu serta kakaknya sibuk mengurus hiasan untuk pesta ulang tahunnya."Haa… Aku telah mengirimkan raja singa untuk mengawasi seluruh jalan utama menuju ibukota. Dengan begini mungkin bisa membuat masalah bandit berkurang ataupun membantu perjalanan para tamu. Tok..Tok…Tok.."Pangeran, saya diperintahkan untuk memanggil anda. Ratu serta putri ingin bertemu dengan anda segera." Ucap suara di balik pintu dengan sopan."Ho? Baiklah! Tapi tidak ada sesuatu yang aneh kan?" Tanya Long Chen dengan suara sedikit cemas. Di saat dua wanita berkumpul, Long Chen yakin tidak akan ada hari baik untuknya. Entah dipaksa menuruti keinginan keduanya atau harus memakai sesuatu yang aneh."Tentu saja tidak ada yang aneh, anda dapat yakin dengan perkataan saya," Jawab pelayan dengan yakin. Long Chen menghela nafas, ia mengganti pakaian ser
Read more
18. Qi Vin
Meski dia masih tidak mau menerima, tapi karena sikap sopan putri Chen menyetujui ucapan adiknya. Jadi dia meninggalkan Long Chen bersama dengan ibunya dalam ruangan itu dan Long Chen juga mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang awal dipakai olehnya. "Ibu, aku punya sesuatu untukmu. Ini dapat membuat tubuhmu lebih baik dan lebih cantik seperti seorang gadis berumur tujuh belas tahun," Long Chen dengan senyum mendekati ratu lalu mengeluarkan kotak kecil berisi Pill yang ia buat dalam hutan sehari yang lalu. "HM? Membuatku lebih cantik dan muda? Apakah ini benar?" Tanya Ratu dengan penasaran."Tentu, ibu dapat yakin dengan Pill ini karena aku mendapatkannya dari rumah dagang yang ada di ibukota." Jawab Long Chen dengan penuh keyakinan. Ratu sedikit tidak percaya tapi karena ini pemberian Long Chen dia tanpa ragu mengambil Pill di dalam kotak lalu menelannya langsung di depan Long Chen."Ibu, apa kamu tidak bertanya padaku dulu mengenai cara menelannya? Dan juga apa ibu tidak takut
Read more
19. Perkumpulan para wanita
"Oh! Pangeran ketiga kenapa kamu tidak bergabung dengan kami?" Tanya wanita lain maju dan berbicara ke depan. "Tidak, aku belum bisa bergabung dengan kalian. Aku harus melanjutkan perjalanan ke perpustakaan karena kakak pertama menunggu disana. Jadi maaf, untuk kali ini tidak bisa," Jawab Long Chen sambil tersenyum."Begitu.. Baiklah, kalau begitu lain kali pangeran ketiga harus mengajak kami untuk mencicipi teh bersama anda." Qi Vin sepertinya sedikit memahami kondisi dan langsung memecahkan suasana disana dengan cepat.Long Chen hanya mengangguk tanpa berjanji kepada mereka. Lalu ia melanjutkan berjalan ke arah perpustakaan, karena memang Long Chen dipanggil oleh pangeran mahkota untuk datang ke perpustakaan itulah yang membuat mereka bertemu. Di taman, para pelayan menyajikan teh untuk para wanita bangsawan yang datang itu. Mereka saling berbicara satu sama lain mengenai pengalaman hidup mereka selama beberapa bulan. Putri Chen hanya dapat mendengar seluruh cerita mereka dengan s
Read more
20. Putri Chen mengetahuinya
Long Chen sedang berbaring di dalam kamarnya, ia kemarin bertemu dengan pangeran mahkota yang membicarakan masalah adanya singa terbang ataupun orang yang disebut sebagai dewa. Hampir malam barulah Long Chen kembali ke kamarnya dengan senyum canggung selama di perpustakaan. Bagaimanapun orang yang dimaksud oleh orang-orang di luar sana adalah dirinya sendiri.“Dewakah? Dulu aku bahkan belum bisa disebut sebagai dewa, bahkan sangat jauh bila ingin dikatakan dengan sosok dewa,” Ucap Long Chen sambil tersenyum.PRAAKKKKKTiba-tiba saat Long Chen akan tidur suara pintu terbentur mengagetkan Long Chen. Ia langsung terbangun dan melihat kakaknya sudah berjalan mendekat dengan mata besar yang tampak siap memakan Long Chen langsung. Long Chen merasakan hawa yang berbeda dari kakaknya tersebut, itu mirip dengan singa betina yang sedang kelaparan. “Kakak, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba masuk ke kamarku?” Tanya Long Chen cemas dan merasakan adanya firasat buruk tentang kedatangan kakaknya terse
Read more
PREV
123456
...
95
DMCA.com Protection Status