ROAAARRRR…Raungan singa membuat semua orang langsung gemetar. Mereka mencari ke segala tempat tapi tidak dapat menemukan asal raungan singa itu, hanya saat putri Du menunjuk ke arah langitlah batu membuat yang lain menoleh ke langit. Di atas langit, Long Chen berdiri di punggung dengan tatapan dingin dari jubah hitamnya pada para bandit yang tersisa. Dengan serangannya tadi, bandit yang menyerang kereta sudah mati meninggalkan sisa dua puluh orang di tambah dengan dua pemimpin bandit tersebut yang masih hidup."Sepertinya kalian benar-benar membuat masalah di wilayah ini. Pantas banyak pedagang yang mengeluh karena ulah kalian," Ucap Long Chen yang berdiri di atas punggung raja singa."Kau..Kau siapa?" Pemimpin bandit ketakutan saat melihat ada singa terbang di langit. Mereka sudah hampir selama hidup menjadi bandit tapi tidak pernah melihat ada singa terbang seperti yang di tunggangi Long Chen. Tidak hanya dia saja yang terkejut tapi pasukan kerajaan Du, pangeran dan putri Du juga t
"Tidak perlu berterima kasih padaku. Ini semua kelalaian kerajaan yang membuat kalian mengalami hal buruk disini," Jawab Long Chen dengan serius kepada mereka.Long Chen tiba-tiba melihat ke kereta, ia bisa melihat seorang wanita menahan sakit dan berusaha berdiri untuk mendekat padanya. Long Chen menghilang dan langsung sampai di depan putri Du, ia memegang tangan putri Du agar tidak jatuh ke tanah."Apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Long Chen yang tenang."Aku… Aku tidak apa-apa." Jawab Putri Du dengan malu sambil menahan rasa sakit dari kakinya. Melihat panah yang masih tertancap di kaki putri Du sedikit mengagumi putri Du, seorang wanita menahan rasa sakit seperti itu di dunia ini benar-benar luar biasa. Long Chen meletakan tangannya di depan panah pada kaki putri Du lalu menariknya dengan cepat tanpa membuat putri Du merasa terlalu sakit."Panahnya sudah aku cabut, mungkin akan sedikit sakit tapi yakinlah setelah ini tidak akan sakit." Long Chen mengeluarkan sebuah kotak kecil lalu
Long Chen tidak masuk ke dalam kereta, ia hanya duduk di atas kereta dengan santai berbaring disana. Sedangkan putri Du dan dua pangeran tidak tahu harus berkata apa, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan Long Chen yang tampak tenang tapi acuh pada mereka sedikit menakutkan. "Adik, bagaimana wajah pria itu? Apa kamu melihatnya?" Tanya pangeran kelima penasaran dengan wajah Long Chen. "Itu… Sepertinya begitu kak. Aku hanya melihat sesaat dan tidak dapat menjelaskan wajahnya dengan kata-kata." Putri Du hanya melihat sedikit wajah Long Chen dan tidak terlalu jelas. Itu karena dia terlalu terpana saat melihat wajah Long Chen yang bahkan melebihi wajah pria yang pernah dia lihat."Sebaiknya jangan tanya-tanya lagi. Sekarang kita sedang membawa banyak tahanan dari budak, jadi pikirkan cara untuk bicara dengan pasukan kerajaan Chen nanti," Pangeran mahkota lebih tenang tapi dia masih tampak bingung karena membawa tiga puluh wanita dan anak-anak bekas tahanan para bandit bersama mereka.
Di dalam kamar, Long Chen telah kembali setelah keluar dari istana dalam dua hari ini. Dia melihat kalau boneka yang menjadi dirinya tidak terlalu banyak bergerak karena ibu serta kakaknya sibuk mengurus hiasan untuk pesta ulang tahunnya."Haa… Aku telah mengirimkan raja singa untuk mengawasi seluruh jalan utama menuju ibukota. Dengan begini mungkin bisa membuat masalah bandit berkurang ataupun membantu perjalanan para tamu. Tok..Tok…Tok.."Pangeran, saya diperintahkan untuk memanggil anda. Ratu serta putri ingin bertemu dengan anda segera." Ucap suara di balik pintu dengan sopan."Ho? Baiklah! Tapi tidak ada sesuatu yang aneh kan?" Tanya Long Chen dengan suara sedikit cemas. Di saat dua wanita berkumpul, Long Chen yakin tidak akan ada hari baik untuknya. Entah dipaksa menuruti keinginan keduanya atau harus memakai sesuatu yang aneh."Tentu saja tidak ada yang aneh, anda dapat yakin dengan perkataan saya," Jawab pelayan dengan yakin. Long Chen menghela nafas, ia mengganti pakaian ser
Meski dia masih tidak mau menerima, tapi karena sikap sopan putri Chen menyetujui ucapan adiknya. Jadi dia meninggalkan Long Chen bersama dengan ibunya dalam ruangan itu dan Long Chen juga mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang awal dipakai olehnya. "Ibu, aku punya sesuatu untukmu. Ini dapat membuat tubuhmu lebih baik dan lebih cantik seperti seorang gadis berumur tujuh belas tahun," Long Chen dengan senyum mendekati ratu lalu mengeluarkan kotak kecil berisi Pill yang ia buat dalam hutan sehari yang lalu. "HM? Membuatku lebih cantik dan muda? Apakah ini benar?" Tanya Ratu dengan penasaran."Tentu, ibu dapat yakin dengan Pill ini karena aku mendapatkannya dari rumah dagang yang ada di ibukota." Jawab Long Chen dengan penuh keyakinan. Ratu sedikit tidak percaya tapi karena ini pemberian Long Chen dia tanpa ragu mengambil Pill di dalam kotak lalu menelannya langsung di depan Long Chen."Ibu, apa kamu tidak bertanya padaku dulu mengenai cara menelannya? Dan juga apa ibu tidak takut
"Oh! Pangeran ketiga kenapa kamu tidak bergabung dengan kami?" Tanya wanita lain maju dan berbicara ke depan. "Tidak, aku belum bisa bergabung dengan kalian. Aku harus melanjutkan perjalanan ke perpustakaan karena kakak pertama menunggu disana. Jadi maaf, untuk kali ini tidak bisa," Jawab Long Chen sambil tersenyum."Begitu.. Baiklah, kalau begitu lain kali pangeran ketiga harus mengajak kami untuk mencicipi teh bersama anda." Qi Vin sepertinya sedikit memahami kondisi dan langsung memecahkan suasana disana dengan cepat.Long Chen hanya mengangguk tanpa berjanji kepada mereka. Lalu ia melanjutkan berjalan ke arah perpustakaan, karena memang Long Chen dipanggil oleh pangeran mahkota untuk datang ke perpustakaan itulah yang membuat mereka bertemu. Di taman, para pelayan menyajikan teh untuk para wanita bangsawan yang datang itu. Mereka saling berbicara satu sama lain mengenai pengalaman hidup mereka selama beberapa bulan. Putri Chen hanya dapat mendengar seluruh cerita mereka dengan s
Long Chen sedang berbaring di dalam kamarnya, ia kemarin bertemu dengan pangeran mahkota yang membicarakan masalah adanya singa terbang ataupun orang yang disebut sebagai dewa. Hampir malam barulah Long Chen kembali ke kamarnya dengan senyum canggung selama di perpustakaan. Bagaimanapun orang yang dimaksud oleh orang-orang di luar sana adalah dirinya sendiri.“Dewakah? Dulu aku bahkan belum bisa disebut sebagai dewa, bahkan sangat jauh bila ingin dikatakan dengan sosok dewa,” Ucap Long Chen sambil tersenyum.PRAAKKKKKTiba-tiba saat Long Chen akan tidur suara pintu terbentur mengagetkan Long Chen. Ia langsung terbangun dan melihat kakaknya sudah berjalan mendekat dengan mata besar yang tampak siap memakan Long Chen langsung. Long Chen merasakan hawa yang berbeda dari kakaknya tersebut, itu mirip dengan singa betina yang sedang kelaparan. “Kakak, ada apa? Kenapa kamu tiba-tiba masuk ke kamarku?” Tanya Long Chen cemas dan merasakan adanya firasat buruk tentang kedatangan kakaknya terse
“Hehehe, adik yang baik. Kakak senang denganmu, kalau begitu kakak pergi dulu yah.” Putri Chen akhirnya pergi dari kamar Long Chen dengan wajah yang puas. Hanya Long Chen yang tertinggal dengan penuh keluhan setelah setengah uangnya dirampok oleh putri Chen. “Hadeh… Kenapa aku harus memberitahu kakak? Sekarang hartaku sudah tinggal setengahnya, yah.. Walaupun aku memiliki kekayaan lain di empat kerajaan tapi bila itu diketahui kakak mungkin semuanya akan hilang,” Long Chen merasa kalau tubuhnya menggigil memikirkan nanti bila kakaknya tahu kalau ia memiliki begitu banyak kekayaan. Yah, ada untungnya juga karena putri Chen tidak bertanya seberapa kuat Long Chen dan Long Chen hanya mengatakan semua akibat dari raja singa membuatnya terbang seperti dewa.“Hm?” Merpati masuk lagi ke kamar Long Chen, mengambil pesan yang ada di kaki merpati. Long Chen mengerutkan kening saat membaca isi surat tersebut yang menyatakan tentang kejadian menarik di hutan terbesar dunia cahaya. Tatapan Long C