Semua Bab Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis: Bab 41 - Bab 50
81 Bab
41. Lembah Semeru
Sakya Kumara bersama Kavita dan Kirani sudah hampir tiba di Lembah Semeru, saat mereka dihadang kawanan perampok.Pimpinan perampok tidak menghiraukan ancaman Kavita dan Sakya yang akan menghabisi mereka apabila tidak menyingkir dari hadapan mereka."Hahaha ... hanya bertiga tapi berani mengancam kita!""Aku tidak akan mengulangi lagi! Pergi atau mati!" seru Kavita."Banyak bicara kamu!" kata pimpinan perampok yang langsung maju hendak memeluk Kavita.Plaaak .... Buuuk ...Pukulan telak disertai tendangan dari Kavita membuat pimpinan perampok ini terpental jauh dan tewas seketika."Masih berani maju lagi, perampok sialan!" seru Kavita.Perampok-perampok ini langsung pucat pasi melihat kehebatan Kavita."Sudah terlambat bagi kalian untuk pergi! Tiada ampun bagi kalian!" seru Kavita yang langsung melancarkan serangan gelombang cahaya yang setajam pedang membelah seluruh tubuh perampok ini tanpa ampun.Sakya sendiri bergidik melihat kekejaman Kavita."Seharusnya jangan kamu bunuh semua,
Baca selengkapnya
42. Gadis Misterius
"Hihihi ... selamat datang di Lembah Semeru!" ujar gadis cantik ini sambil turun menghampiri Sakya , Kavita, dan Kirani. "Kenapa kamu menyerang kami? Sambutan macam apa ini?" tanya Kavita. "Maafkan aku telah berlaku tidak sopan. Aku Kahiyang, putri kepala desa di Lembah Semeru ini," ujar gadis cantik misterius ini. "Kamu belum jawab pertanyaan kami. Kenapa kamu menyerang kami begitu kami memasuki Lembah Semeru!" ujar Kavita. "Aku hanya menyerang Naga Iblis karena aku penasaran dengan kekuatannya. Aku kira tadi dia akn berubah menjadi Naga Iblis!" elak Kahiyang. "Darimana kamu tahu kalau Sakya adalah Naga Iblis?' tanya Kirani yang merasa curiga dengan tingkah laku Kahiyang ini. Tadi gadis ini bersikap bermusuhan. Sekarang dia bersikap genit terhadap Sakya Kumara dengan memperlihatkan belahan pahanya yang putih dari pakaian tipisnya yang terbuat dari sutra. "Gadis berpakaian mahal di Lembah Semeru yang jauh dari peradaban. Sungguh sangat mencurigakan," pikir Kirani. "Aku tahu pi
Baca selengkapnya
43. Dusun Hantu
Kahiyang benar-benar jatuh cinta kepada Sakya Kumara.Gadis ini tidak malu-malu menggandeng Sakya saat mereka keluar dari Lembah Semeru, yang membuat Kavita muak dengan kelakuan Kahiyang."Kenapa dia harus begitu? Baru saja kenal Sakya sudah begitu, bagaimana nanti?" gerutu Kavita kepada Kirani."Kenapa dia harus ikut kita ya? Aneh juga gadis ini" ujar Kirani.Kedua gadisini berbicara sambil berbisik-bisik di belakang sementara Kahiyang asyik berjalan di depan sambil menggandeng tangan Sakya.Sebenarnya Sakya merasa risih juga dengan kelakuan kahiyang ini, tapi membuat gadis ini marah juga bukan jalan keluar yang terbaik."Kita kemana, Sakya?" tanya Kahiyang manja."Kita akan ke Dusun Mandala yang sekarang lebih dikenal sebagai Dusun Hantu.""Kenapa bisa begitu?" tanya Kahiyang heran."Seluruh penduduk Dusun Mandala menghilang, hanya dalam semalam saja. Saat mereka kembali, sudah bukan berupa manusia lagi!""Sakya dengar dari mana cerita seperti itu?" tanya Kahiyang lagi."Kavita yang
Baca selengkapnya
44. Kabut
Kavita dan Kirani meyusul Sakya Kumara yang masuk ke Dusun Mandala mencari Kahiyang yang tidak muncul-muncul juga setelah sekian lama."Jangan jauh-jauh dariku, Kirani! Aku akan melindungimu!" ujar Kavita kepada Kirani.Sakya sudah tidak kelihatan saat mereka masuk ke dalam Dusun Hantu ini."Sakya!" panggil Kavita yang tidak bisa melihat apa-apa karena jalan mereka tertutup kabut.Tidak terdengar jawaban apa-apa."Susah sekali melihat dalam kabut begini. Dingin lagi ... brrrr!" ujar Kavita sambil berusaha menanhan dingin yang menusuk dengan sin-kang.Tapi Kirani tidak memiliki sin-kang yang kuat sehingga Kavita harus menyalurkan sedikit tenaga dalam untuk gadis ini agar tidak mati kedinginan."Sakya kemana ya, Kavita? Kok tidak kelihatan sama sekali?" tanya Kirani."Kalau kamu tanya padaku, terus aku harus tanya ke siapa?" ujar Kavita yang mulai kesal dengan keputusan Sakya yang mendahulukan keselamatan Kahiyang daripada mereka berdua."Kok begitu jawabannya? Aku kan hanya tanya," uja
Baca selengkapnya
45. Makhluk Mistis
Kabut Misterius yang terus menyelimuti Dusun Mandala membuat Kavita kesulitan untuk melihat makhluk apa yang beberpa kali melewati mereka."Sakya!"Kavita tidak henti-hentinya memanggil nama Sakya Kumara, agar Naga Iblis ini bisa segera muncul menolong mereka berdua.Wuussh ...Makhluk ini terus melewati kabut tebal dan berada dekat sekali dengan tempat mereka berada, tapi anehnay makhluk ini sama sekali tidak menyentuh diri mereka."Ada yang aneh! Kenapa makhluk ini tidak menyentuhku dan Kirani? Apa sebenarnya mau makhluk ini?" gumam Kavita."Kavita!'Tiba-tiba terdengar suara Sakya Kumara tapi kecil sekali, seakan Naga Iblis ini berada di tempat yang jauh sekali."Kamu ada di mana, Sakya? Kami mencarimu terus menerus!" seru Kavita."Aku berada di dalam goa yang ada di dusun ini! Kamu cari goa yang bebas kabut putih. Aku menunggu kalian di sini bersama Kahiyang.""Kahiyang lagi ...!' gerutu Kavita."Kirani ... coba bantu aku mencari goa di dusun terkutuk ini. Sakya dan Kahiyang ada d
Baca selengkapnya
46. Jalan Rahasia
"Boleh aku lihat peta di punggungmu ini, Kirani?" tanya Sakya Kumara sopan."Silahkan, Sakya!" jawab gadis ini singkat.Jalur jalan di peta Kirani ini berakhir di Dusun Mandala kemudian muncul di area yang sama sekaali asing bagi mereka, karena jalur lanjutan ini bukan berada di Dunia Mortal yang mereka kenal."Ada di mana ya, jalan rahasia ini?" tanya Kirani."Kami lagi memperhatikannya, Kirani!""Jalur selanjutnya sebelum putus lagi adalah dari Lembah Siluman - Kota Ekor Sembilan - Desa Ranau - Kota Kelimutu," ujar Sakya."Kalau dilihat dari nama tempatnya, sepertinya yang akan kita masuki berikutnya adalah dunia Siluman."Kavita mengemukakakn pendapatnya, yang tidak bisa dibantah siapapun."Dunia Siluman?' tanya Kirani."Iya ... dunia yang banyak dihuni oleh siluman-siluman! Sebenarnya dunia ini sudah lama tidak diperhatikan, tapi berkat peta rahasia ini kita bisa ke sana."Kavita menjelaskannya kepada Kirani agar dia mengerti kalau ada duniaa-dunia lain selain dunia mortal yang di
Baca selengkapnya
47. Batas Dimensi
Sakya mulai menyusuri tepian tebing yang menuu ke dunia siluman ini.Jurang di bawah yang dialiri sungai lahar menambah kengerian saat melewatinya."Hati-hati kalian .... jangan sampai terpeleset!" teriak Sakya kepada tiga gadis yang mengikutinya ini."Kirani, ikuti saja langkahku agar tidak salah melangkah!' saran Sakya kepada Kirani yang berada di belakangnya.Keempat pelintas jalan ini dengan hati-hati melangkah di tepian tebing yang sempit dan cukup jauh juga perjalannnya."Sakya ... apa sudaah ada titik terang?" teriak Kavita di belakangnya."Belum, Kavita! Aku tidak melihat adanya jalan keluar dari sini, masih berupa tepian tebing yang tidak ada habisnya.""Kita tidak langsung masuk ke dimensi siluman. Ada tempat yang namanya Batas Dimensi. Banyak makhluk-makhluk yang tidak diinginkan tinggal di Batas Dimensi ini, jadi hati-hati!" jelas Kavita."Batas Dimensi?" taya Sakya."Bukannya keluar dari jalan rahasia ini adalah dunia siluman?" tanya Sakya."Belum, Sakya! Ada tempat untuk
Baca selengkapnya
48. Jembatan Gantung
Perjalanan Sakya dengan ketiga gadis yang mengikutinya ini masih panjang untuk menemukan Dunia Surga. Batas Dimensi yang awalnya disangka sangat luas ternyata tidak begitu luas. Hanya ada beberapa makhluk yang tidak berbahaya yang mereka lewati. Tidak ada makhluk besar dan berbahaya yang menghadang perjalanan mereka.Mereka telah sampai ke sebuah jurang yang bisa dilewati dengan jembatan gantung kecil yang hanya muat satu orang saja."Seberang sana sudah Lembah Siluman!" kata Kavita menjelaskan."Apa jembatan gantung ini kuat menahan berat kita?" tanya Kahiyang kurang yakin."Apa kamu bisa terbang?" tanya Kavita."Tidak!" jawab Kahiyang."Kalau begitu jangan cerewet dan seberangi jembatan gantung ini!" ujar Kavita kesal."Kamu tidak perlu terlalu keras padanya, Kavita!" ujar Sakya."Habis ... sukanya berpura-pura saja! Punya ilmu tinggi tapi pura-pura tidak bisa apa-apa! Entah apa tujuannya mengikuti kita!" ujar Kavita."Aku duluan seberangi jembatan gantung kecil ini agar bisa menja
Baca selengkapnya
49. Naga Siluman vs Naga Iblis
Naga Siluman kemudian berputar dan mengincar Kirani yang sedang bersusah payah berpegangan pada tepian jembatan gantung."Kirani ... bertahanlah!" teriak Sakya.Naga Siluman mulai menyadari kehadiran Sakya Kumara, tapi naga ini tidak menghiraukannya, malahan naga ini berusaha menerjang Kirani yang sedang ketakutan.Kirani hanya bisa memejamkan mata saat melihat Naga Siluman makin dekat ke arah dirinya.GWAAARR ...Terdengar olehnya suara semburan api naga yang akan mengakhiri hidupnya.Tapi tidak terasa hawa panas api mengenai tubuhnya. Sebuah tangan yang besar mencengkramnya dan membawanya terbang ke atas permukaan, kemudian meletakkan dirinya di samping Kavita dan Kahiyang."Naga Iblis ... hancurkan naga siluman!" seru Kavita yang menyadarkan Kirani kalau dirinya belum mati.Terlihat olehnya Naga Hijau yang menyelamatkannya mengejar naga siluman yag berad di dasar jurang."Tidak salah dugaanku! Sakya Kumara benar-benar Naga Iblis!" ujar Kahiyang."Kamu istirahat saja dahulu, Kirani
Baca selengkapnya
50. Jebakan
Naga Iblis terus mengejar Naga Siluman yang pura-pura jauh dari langit untuk memancingnya ke dasar jurang yang dalam, menembus kabut merah beracun yag tidak disadari oleh Sakya.Begitu melewati kabut merah, Naga Iblis seakan berada di dunia lain yang sangat indah.Sayangnya semua pepohonan dan tanaman di dunia dasar jurang ini sangat beracun.Hanya penghuni lembah ini saja yang bisa hidup di dunia yang indah ini.Naga Iblis mulai merasakan tubuh naganya lemas karena racun mulai memasuki tubuhnya."Aku harus ke permukaan lagi, sebelum racun ini membunuhku!" pikir Sakya. "Naga Siluman ini sangat licik. Berpura-pura kalah untuk memancingku ke sini.""Mau lari kemana kamu Naga Iblis?" Naga Siluman langsung muncul menghadangnya dengan kondisi tubuh naganya yang tidak tampak terluka."Bukannya kamu terluka tadi, kenapa bisa pulih sedemikian cepat?' tanya Naga Iblis."Hahaha ... mana mungkin seranganmu ini bisa melukaiku, Naga Iblis!""Jadi, kamu hanya berpura-pura terjatuh saja?" tanya Nag
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status