Semua Bab Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis: Bab 31 - Bab 40
81 Bab
31. Terciptanya Tiga Dunia
"Jadi Iblis Semesta Alam itu berhati baik melindungi kita semua? Hanya karena rasa benci dan dengki Dewa Naga Abadi membuatnya menghabisi Iblis Semesta Alam dan menghancurkan Dunia Iblis?" tanya Sakya Kumara."Begitulah Sakya ... akan aku lanjutkan lagi cerita ini sampai terbentuknya Dunia Iblis kita ini!" lanjut Adheswara."Lanjutkan Adheswara ... Aku heran kenapa ayah tidak pernah menceritakan sejarah yang bagus ini!" kata Sakya menyayangkan sikap ayahnya ini."Pasti ayahmu punya alasan, Sakya!" kata Adheswara dengan bijak."Aku ingin dengar kelanjutan ceritamu, Adheswara!" ujar Sakya."Baiklah ... aku lanjutkan ceritaku!"*****Dewa Naga Abadi akhirnya menyerah setelah pertarungan yang panjang dengan Iblis Semesta Alam. Iblis Semesta Alam sendiri tidak penuh rasa curiga apapun terhadap Dewa Naga Abadi yang tiba-tiba menyerah ini.“Aku menyerah ... tapi aku mengajukan syarat untuk membentuk Dunia Nagaku sendiri,” ujar Dewa Naga Abadi.“Jadi maksudmu selain Dunia Iblis dan Dunia Mort
Baca selengkapnya
32. Kebangkitan Dunia Iblis
"Bangsat benar Dewa Naga Abadi itu! Seenaknya saja dia menghabisi sebagian penduduk Dunia Iblis hanya karena masalah pribadi dengan Iblis Alam Semesta!" seru Sakya Kumara yang marah besar. Begitu mendengar cerita Adheswara, kemarahan Sakya Kumara memuncak. "Mungkin ini sebabnya ayahmu tidak mau menceritakannnya apadamu mengenai sejarah leluhur kita ini, khawatir dirimu tersulut emosi seperti sekarang!" ujar Adheswara. "Aku tidak apa-apa, Adheswara! lanjutkan ceritamu!" ujar Sakya Kumara. "Aku akan ceritakan juga sedikit mengenai latar belakangmu, Sakya yang mungkin tidak mau ingat sama sekali!" ujar Adheswara. "Terserah kamu sajalah, Adheswara!" ujar Sakya. "Baik ... aku akan melanjutkan cerita ini biar lebih jelas untukmu! Sebelumnya boleh aku membaca pikiranmu, Sakya ... agar aku bisa melanjutkan cerita ini dengan lebih baik" mohon Adheswara. "Silahkan Adheswara, kalau itu menolongmu untuk bercerita lebih baik lagi!" ujar Sakya Kumara. ***** Dewa Naga Abadi benar-benar meni
Baca selengkapnya
33. Roh Dewa
"Aku pernah berjanji pada ayahmu akan membuka simpul Roh Iblis dan Roh Dewa di dalam tubuhmu ini. Roh Iblis sudah terbuka, aku hanya perlu membuka simpul Roh Dewa agar kekuatan yang lebih besar bisa dikeluarkan oleh tubuhmu!" kata Tabib Sakti Adheswara."Sekarang aku minta kamu membuka Roh Dewa di dalam tubuhku ini ... aku siap menerima resikonya, apapun yang terjadi!" ujar Sakya kepada Adheswara."Akan aku coba ... tapi kali ini lebih sulit karena ada hawa Naga Iblis juga di dalam dirimu, Sakya!" kata Tabib sakti Adheswara."Kenapa bisa lebih sulit? Bukannya mereka berada di posisi yang berbeda?" tanya Sakya."Maksudmu?" tanya Adheswara."Naga Iblis memang diriku, sedangkan Roh Iblis dan Roh Dewa hanyalah sesuatu yang ada di dalam tubuhku ini!" ujar Sakya Kumara."Aku coba lepaskan ya titik-titik yang terkunci di tubuhmu ini, terutama yang digunakan untuk menyegel Roh Dewa!" kata Adheswara yang mulai melakukan keahliannya ini.*****"Kenapa kamu bebaskan Roh Dewa!" ujar Roh Iblis yan
Baca selengkapnya
34. Peta Rahasia
Sakya Kumara mulai merasakan seluruh energi iblisnya kembali setelah Roh Dewa dalam tubuhnya dibebaskan oleh Adheswara."Sekarang kamu bisa berpetualang tanpa khawatir lagi, karena kemampuanmu sudah sempurna, Sakya!" kata Adheswara yang melihat kebali sosok Mahesa Kumara yang telah mempersatukan Dunia Iblis."Aku harus mencari Mustika Hidup Abadi ini agar bisa membangun kembali Dunia Iblis seperti awal saat Iblis Semesta Alam menciptakan dunia kita ini," ujar Sakya."Kamu tidak perlu malu untuk melihat peta di punggungku ini, Sakya! Aku tidak keberatan!" kata Kirani yang tahu jalur menuju Dunia Surga ini ada di peta yang tertera di punggungnya."Apa kamu sudah tahu kalau peta di punggungmu itu jalan menuju Dunia Surga, Kirani?" tanya Sakya."Aku hanya tahu dari ayah kalau aku tidak boleh bergaul dengan siapapun yang bisa memanfaatkan diriku, tapi aku tidak tahu kalau larangan itu untuk mencegah orang lain membaca peta rahasia ini,' ujar kirani."Jadi sebenarnya kamu tidak tahu ya?" ta
Baca selengkapnya
35. Kemisteriusan Desa Maninjau
Kirani yang memiliki peta rahasia menuju Dunia Surga dipunggungnya, yang menyimpan Mustika Hidup Abadi di dalamnya mulai menyadari kalau dirinyalah pusaka yang selama ini dicari oleh sekte Teratai Merah hingga mengorbankan ibunya dan kehilangan ayahnya yang tidak diketahui nasibnya.Bimasena menginginkan Mustika Hidup Abadi agar dia bisa menguasai Dunia Iblis seutuhnya.Lolosnya Bimasena juga menjadi ancaman yang akan terus menghantui Kirani.Untuk itulah Sakya Kumara bermaksud mengantarkan Kirani ke Dunia Surga dan meninggalkannya di sana untuk sementara, sampai Bimasena bisa ditemukan.Tujuan lainnya adalah menemukan Mustika Hidup Abadi yanbg bisa digunakannya utuk membangun Dunia Iblis yang baru seperti dahulu saat Iblis Semesta Alam menciptakannya.Perjalanan pertama mereka adalah ke Desa Maninjau yang terletak tidak jauh dari Kota Kintamani. Peta rahasia berawal dari Duesa Maninjau ini."Kirani ... maaf aku belum bisa menemukan ayahmu! Aku hanya ingin kamu bebas dari Bimasena ter
Baca selengkapnya
36. Makhluk Kegelapan?
Harapan sakya Kumara yang tidak menginginkan pertemuan dengan Bimasena, tampaknya terwujud.Perjalanan Sakya Kumara bersama Kirani dan Kavita berjalan aman-aman saja, hingga mereka mulai mendekati daerah sekitar Desa Maninjau.Suasana suram mulai menyelimuti daerah yang dituju mereka. Alam yang awalnya indah mendadak menjadi kelam. Langit yang cerah dengan matahari yang bersinar, langsung lenyap ditelan gumpalan awan hitam yang bergulung-gulung."Suram sekali ini Sakya ... apa kita tidak bermalam saja di sini karena kalau kita tiba di Desa Maninjau saat malam hari akan sangat berbahaya mengingat desa ini belum kita ketahui dengan pasti keberadaannya," ujar Kavita."Hari juga sudah sore sepertinya, dan desa ini belum kelihatan. Aku lihat ada rawa-rawa di depan kita yang menghadang perjalanan. Aku rasa Kavita benar, kita menginapa saja dahulu sebelum memasuki daerah suram ini."Kirani yang tadinya diam juga ikut berbicara mengenai status perjalanan mereka."Kalau keinginan kalian begitu
Baca selengkapnya
37. Roh Kegelapan
Sakya sangat terkejut melihat bayangan hitam yang mempermainkannya, yang akhirnya terlihat olehnya wujud yang sebenarnya.Makhluk ini menyerupai manusia tapi memiliki wajah yang pucat serta seringai yang mengerikan. Tapi bukan itu yang membuat Sakya terkejut."Kavita? Kenapa kamu jadi begini?" tanya Sakya yang melihat sosok Kavita di balik wajah pucat menyeramkan makhluk ini."Hihihi ... sudah tidak ada gadis yang kamu kenal Sakya Kumara!' kata makhluk menyeramkan ini."Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa kamu menguasai tubuh Kavita?" tanya Sakya yang masih penasaran dengan makhluk yang mengenalnya ini."Aku sudah lama berada di dalam tubuh Kavita! Aku Roh Kegelapan yang akan menguasai tubuh gadis ini selama-lamanya! Tanpa gadis ini sadari, aura kegelapan dari daerah ini memberikan kekuatan kepadaku untuk menguasai tubuh gadis ini sepenuhnya tanpa bisa dilawan lagi olehnya.""Seharusnya kamu bekerja sama dengan Kavita, seperti aku yang bekerja sama dengan Roh Api dan Roh Dewa. Tidak ada y
Baca selengkapnya
38. Memasuki Desa Maninjau
Malam dilewati Sakya Kumara tanpa tidur sama sekali. Bagi iblis seperti Sakya Kumara, tidur bukanlah kewajiban seperti halnya yang terjadi pada manusia. Iblis hanya memerlukan waktu tidur yang sedikit, bahkan ada iblis yang mampu tidak tidur selama berminggu-minggu. Tidak tidur sehari tidak akan membuat kondisi fisiknya lemah. Untuk saat ini dia harus menjaga Kirani agar tidak terganggu oleh makhluk-makhluk kegelapan. Tapi malam berlalu tanpa gangguan lagi sehingga hati Sakya Kumara merasa tenang. Dia hanya berharap Roh Kegelapan akan mengembalikan Kavita dalam keadaan utuh nanti. Tanpa terasa matanya mulai berat dan dia tertidur ketika hari mulai terang. Suara percakapan yang cukup berisik membuatnya terbangun. "Sakya ... kamu sudah bangun? Aku dan Kirani sudah menghaangatkan sup yang kita bawa kemarin!" Suara teguran khas yang sangat dirindukannya. "Kavita! Kamu kembali juga! Roh Kegelapan ternyata telah membebaskanmu!" seru Sakya dengan kegembiraan. "Maksudmu apa Sakya? R
Baca selengkapnya
39. Desa Terkutuk
Tubuh Sakya Kumara yang menerangi desa yang gelap ini membuat mereka bertiga bisa melihat makhluk kegelapan yang sedang mengelilingi mereka.Makhluk bermata merah dengan kulit tubuh yang pucat pasi dan seringai gigi tajam saat mereka membuka mulutnya."Jangan jauh-jauh dariku, Kirani!" seru Sakya Kumara."Makhluk apa ini, Sakya? Tidak mirip iblis sama sekali!" ujar Kavita."Menurutku makhluk-makhluk ini dahulunya adalah penduduk Desa Maninjau yang terkena kutukan, yang mengakibatkan mereka tidak tahan terhadap cahaya terang. Jangan jauh-jauh dari tubuh apiku maka kamu akan aman saja, Kavita!" ujar Sakya."Berarti sekarang Desa Maninjau sudah menjadi Desa Terkutuk ya, Sakya?" tanya Kavita."Apa yang harus kita lakukan sekarang, sakya?" tanya Kirani."Makhluk ini terlalu banyak. Kalau tidak terpaksa, lebih baik kita perlahan-lahan berjalan meninggalkan desa terkutuk ini," ujar Sakya Kumara."Apa mereka tidak akan menyerang kita, kalau kita tinggalkan desa ini begitu saja?" tanya Kirani
Baca selengkapnya
40. Menuju Lembah Semeru
"Tujuan kita berikutnya adalah ke Lembah Semeru!" ujar Sakya setelah mereka meninggalkan Desa Maninjau.Sakya memutuskan tidak akan membawa bekal makanan dari Desa Maninjau karena penduduknya masih belum bisa dipercaya olehnya.Bahkan sekarang penduduk Desa Maninjau memuja dirinya yang dianggap sebagai Dewa Api yang akan menerangi jalan penduduk desa ini."Ada-ada saja penduduk Desa Maninjau ini. Tidak ada jeranya!" ujar Kavita."Aku rasa setelah ini mereka akan membangun patung Sakya Kumara ... hihihi!" kata Kirani sambil tertawa kecil."Kalian ini bisa saja! Aku sudah memperingatkan mereka agar tidak memuja makhluk kegelapan lagi. Mungkin saja mereka memujaku, tapi biar sajalah, asal mereka tidak tersesat lagi seperti dahulu!" ujar Sakya Kumara."Lembah Semeru itu seperti apa ya, Sakya?" tanya Kirani.Wajar saja kalau Kirani menanyakan kondisi tempat yang akan dilewati mereka nantinya karena kejadian di Desa Maninjau cukup menakutkan baginya."Aku juga tidaak tahu pasti seperti apa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status