Semua Bab Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis: Bab 51 - Bab 60
81 Bab
51. Immortal
Ketiga gadis yang berada di dekat jembatan menanti dengan cemas kemunculan Naga Iblis, tapi setelah sekian lama Naga Iblis tidak kunjung muncul juga."Sakya kemana ya, kok belum muncul-muncul juga!" gerutu Kahiyang."Aku rasa Naga Siluman itu tidak mati, sehingga mereka harus bertarung ladi di dasar jurang ini," ujar Kirani."Semoga Sakya hanya menemukan yang menarik baginya di dasar jurang, sehingga lama baru muncul," harap Kavita.Wuuussshh ...Tiba-tiba dari dasar jurang melesat dua naga yang berbeda.Salah satunya adalah Naga Iblis Sakya yang langsung turun di dekat ketiga gadis ini.Sementara naga yang satunya lagi tetap berada di atas sammbil mengepakkan sayapnya."Sakya! Ada apa ini?" tanya Kavita begitu Sakya kembali ke wujud manusianya."Aku harus menuntaskan tugas dari Naga Siluman sebagai syarat dia membiarkan kita melewati Dunia Siluman!" ujar Sakya."Tugas apa, Sakya?" tanya Kirani."Biar aku yang menjelaskannya saja, Naga Iblis!" seru Naga Siluman."Ada apa ini?" tanya K
Baca selengkapnya
52. Menuju Lembah Siluman
Sakya meninggalkan Kirani dengan berat hati. Tapi hanya itu jalan satu-satunya untuk membebaskan mereka semaunya dan bisa melanjutkan perjalanan menembus Dunia Siluman.Immortal yang dikatakan Naga Siluman, kalau memang ada harus disingkirkan juga karena pasti menyulitkan mereka untuk melewati Dunia Siluman ini."Aku akan membawa kalian menyeberangi jurang ini, karena jembatan gantung sudah rusak. Tidak basanya aku merusak jembatan gantung ini, tapi melihat pembawa peta rahasia membuatku salah bertindak. Maafkan aku!" kata Naga Siluman."Tidak perlu, Naga Siluman! Biar aku saja yang membawa mereka!" kata Sakya yang langsung berubah jadi Naga Iblis."Kamu masih tidak percaya kepadaku?" tanya Naga Siluman dengan nada kecewa."Bukan begitu, Naga Siluman! Lebih baik aku jadi Naga Iblis dan langsung mmebawa kedua gadis ini daripada kamu bolak balik mengangkuti kami semua!" jelas Sakya Kumara."Aku menunggu kabar baik dari kalian!" ujar Naga Siluman yang kemudian mencengkram lembut Kirani d
Baca selengkapnya
53. Lembah Siluman - I
Lembah Siluman sebenarnya merupakan lembah yang indah seperti lembah tempat Naga Siluman ini tinggal saat menjebak naga Iblis.Dahulu kala, lembah ini penuh pepohonan hijau dan banyak makhluk-makhluk eksotik yang berkeliaran di lembah ini.Pohon-pohon di Lembah Siluman ini juga hidup dan dapat berinteraksi dengan makhluk-makhluk eksotik yang menjadi penghuninya.Makhluk-makhluk ini disebut siluman eksotik, karena tubuh makhluk ini sangat eksotik dengan tubuh yang berkilau apabila terkena cahaya terang.Keunikan siluman eksotik ini adalah bisa mengubah diri mereka menjadi manusia dan berinteraksi dengan Dunia Mortal. tapi tidak demikian dengan siluman-siluman lainnya seperti Naga Siluman yang tidak bisa mengubah diri mereka menjadi manusia.Bahkan konon ada peri siluman yang tinggal di lembah ini yang bisa meramalkan kejadian di masa depan.Tapi sekarang lembah ini sangat suram dan tidak ada keindahan sama sekali yang terpancar dari lembah ini. Semuanya lenyap dalam sekejab saja setela
Baca selengkapnya
54. Lembah Siluman - II
Lembah Siluman yang seharusnya indah ini makin tidak sedap dipandang mata saat Sakya melihat kepala siluman eksotik yang menghuni lembah ini diletakkan di atas tonggak kayu yang berjejer di samping jalan hingga tidak berujung.Sakya sangat miris melihat kesadisan Immortal yang bahkan tega membunuh makhluk yang tidak ada bahayanya ini sama sekali."Sadis sekali Immortal ini! Aku rasa makhluk ini bukanlah manusia, melainkan setan yang banyak diceritakan di Dunia Iblis saat kecil!" ujar Kavita."Setan itu tidak ada, Kavita! Hanya dongeng saja!" ujar Sakya."Bagaimana kalau setan itu benar-benar ada? Kadang dongeng itu berasal dari kejadian nyata!" balas Kavita yang mempertahankan pendapatnya."Kalian bicara apa sih!" ujar Kahiyang yang tidak mengerti arah pembicaraan kedua iblis ini."Tidak apa-apa!" jawab Sakya."Makhluk itu masih mengikuti kita?" tanya Kahiyang yang membuat Sakya sadar masih ada bahaya besar yang mengancam keselamatan mereka, sebelum menemukan Immortal."Aku sampai lup
Baca selengkapnya
55. Misteri Rumah Tua
Rumah Tua ini terletk di sisi lembah yang menghadap jurang di bawahnya.Sepertinya ada pendekar dari Dunia Mortal pada jaman dahulu yang pernah lama tinggal di Lembah Siluman ini, dan membangun rumah yang cukup besar untuk ditinggali.Rumah ini sudah lama ditinggalkan, karena banyaknya tanaman-tanaman liar yang hampir menutupi keseluruhan rumah tua ini."Kamu sudah periksa dalamnya, Kavita?" tanya Sakya."Aku belum sempat memeriksanya, karena buru-buru ke kalian!" ujar Kavita."Aku akan memeriksanya dahulu, kalian tunggu saja di luar!" ujar Sakya."Apa kita tidak sama-sama saja memeriksanya? Bahaya juga kalau kita terpisah. Makhluk misterius masih mengintai kita!" ujar Kavita."Ayo! Kita masuk ramai-ramai saja! Kamu ada benarnya, Kavita!" kata Sakya Kumara.Makhluk misterius ini ternyata benar-benar masih mengikuti mereka bertiga hingga ke rumah tua.Matanya terus mengamati ketiga pendekar ini, tapi tidak berusaha menyerang ketiga pendekar yang saat ini selalu bersama."Hati-hati, Sak
Baca selengkapnya
56. Makhluk Misterius
Sakya beserta Kavita dan Kahiyang terpaksa bermalam di sebuah rumah tua yang anehnya berdiri kokoh sebagai satu-satunya rumah yang ada di Lembah Iblis ini.Ternyata memang ada malam di Dunia Siluman, yang mulai gelap saat mereka sudah berada di dala rumah tua.Makhluk misterius beraura hitam dan bermata merah terus mengawasi rumah tua ini.Satanoid sepertinya tidak akan melepaskan rombongan Sakya ini keluar hidup-hidup dari Lembah Siluman.Sementara itu, Sakya beserta dua gadis ini masih berusaha mencari tahu keberadaan peramal sakti ini, sambil melihat-lihat ramalannya yang digambarkan di atas kertas."Kalau Satanoid ini tidak pergi, bagaimana tindakanmu, Sakya?" tanya Kahiyang."Aku akan melawannya! Tapi sebisa mungkin kita hindari makhluk ini, karena kita tidak tahu kekuatannya! Menemukan Immortal lebih penting daripada membuang tenaga melawan makhluk misterius ini!" seru Sakya Kumara."Selama kita tidak berpisah, aku yakin makhluk ini tidak akan berani menyerang kita!" ujar Kavita
Baca selengkapnya
57. Satanoid
"Awas! Hati-hati!" teriak Sakya yang mencoba membiasakan matanya di kegelapan."Ada apa Sakya? Kenapa pintu rumah ini seperti dibuka paksa?" tanya Kahiyang."Kayaknya makhluk misterius ini sudah tidak sabar dan menerobos masuk!" seru Kavita."Roh Api, kamu kemana? Aku butuh dirimu sekarang!" seru Sakya Kumara.Hanya keegelapan dan kesunyian yang menyelimuti rumah tua ini.Kalaupun makhluk misterius ini menyerang, makhluk ini memilih diam dan juga tidak bersuara."Kahiyang ... Kavita ... bertahanlah! Aku akan mencari cara untuk membuat rumahini terang kembali!" ujar Sakya."Tidak perlu lama, Sakya! Biar aku saja yang menerangi rumah ini!" kata Kahiyang sambil mengeluarkan cahaya terang dari telapak tangannya yang terangnya memancar ke segala arah.Tapi tidak terlihat adanya makhluk misterius di dlam rumah tua ini. Kahiyang mendekati pintu yang memang rusak berat, tapi tidak ada tanda-tanda Satanoid masuk ke dalam rumah."Apa makhluk ini langsung pergi begitu menjebol dan merusak pintu
Baca selengkapnya
58. Makhluk Yang Cerdas
Berkat petunjuk dari catatan peramal sakti, Sakya menemukan cara untuk menjebak Satanoid ke bentuk aslinya yang bisa disentuh untuk dikalahkan.Tapi yang pertama kali harus dilakukan adalah mencari keberadaan Satanoid yang tetap bersembunyi di dalam rumah tua ini."Kita harus menemukan Satanoid ini terlebih dahulu! Menurut peramal sakti, apabila kita telah melihat wujud Satanoid dalam bentuk aura hitam maka kita harus membuat lingkaran api untuk mengurung Satanoid ini yang tidak bisa keluar dari lingkaran api dalam bentuk aura hitam, sehingga dia akan mengubah wujudnya menjadi nayata untuk melewati lingkaran api. Saat itulah kita meringkusnya! Apa kalian mengerti?" tanya Sakya."Siap, Sakya!" ujar Kavita."Bagaimana cara kita meringkusnya?" tanya Kahiyang."Kita harus melumpuhkan Satanoid di dalam lingkaran api, karena begitu dia keluar dari lingkaran api, maka wujud aura hitamnya akan muncul kembali!" jelas Sakya."Sekarang kita harus menemukan Satanoid di dalam rumah tua ini!" ujar
Baca selengkapnya
59. Roh Dewa vs Roh Siluman
Sakya terbawa oleh makhluk misterius Satanoid ke dimensi yang berbeda dengan dimensi tempat Sakya menemukannya di Lembah Siluman.Satanoid ternyata sangat cerdas dan mengetahui semua rencama Sakya untuk menangkapnya.Sakya tidak berhasil menyalakan lingkaran api seperti yang disarankan oleh peramal sakti, seakan-akan Satanoid ini mengetahui semua isi pikiran peramal sakti."Jangan-jangan peramal sakti ini tidak hilang, tapi berubah menjadi satanoid," pikir Sakya menduga-duga.Sakya yang tidak ingin kalah oleh satanoid ini memanggil roh api sehingga tubuhnya kini diselimuti oleh Roh Api.Satanoid mulai kesulitan bersembunyi.Hembusan angin yang diciptakan makhluk misterius ini tidak mempan terhadap api abadi dari roh api."Kamu mau kemana lagi, makhluk jelek! hadapi aku!" seru Sakya yang sudah jengkel dengan makhluk yang merepotkan ini.Seruan Sakya ternyata terbukti efektif.Makhluk misterius yang tadinya terus bersembunti akhirnya muncul oleh ejekan Sakya.Bahkan kini aura hitamnya m
Baca selengkapnya
60. Peramal Sakti
"Roh Siluman! Apa kamu tahu mengenai Peramal sakti yang memiliki rumah tua ini?" tanya Sakya. "Aku pernah lihat manusia yang kamu sebut peramal sakti ini, tapi aku tidak tahu keberadaannya sekarang," ujar roh siluman. "Kapan kamu melihatnya?" tanya Sakya. "Kami butuh peramal sakti ini untuk mengetahui kelemahan Immortal!" "Sudah lama aku tidak melihatnya! Terakhir kulihat peramal sakti ini memasuki semacam portal cahaya. Aku tidak bisa mendekatinya karena dia tahu semua kelemahanku!" ujar Roh Siluman. "Kemungkinan peramal sakti ke dimensi lain dengan portal yang dibuatnya. Kembalikan aku ke dunia awal rumah tua ini, aku mau menemui teman-temanku!" seru Sakya. "Baik, Tuan!" ujar Roh Siluman yang sudah patuh dengan Sakya. Hanya dalam sekejab saja, Sakya sudah kembali ke dimensi normal rumah tua ini. "Sakya! kamu tidak apa-apa?" tanya Kahiyang yang terkejut melihat kemunculaan Sakya Kumara yang tiba-tiba di rumah tua ini. "Kamu kemana saja, Sakya?" tanya Kavita. "Aku tidak apa-ap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status