All Chapters of BUKAN RAHIM SEWAAN: Chapter 41 - Chapter 50
88 Chapters
KAMU DI MANA?
"Apa kamu suka makanannya, Leo?" tanya Elang saat mereka sudah keluar dari restoran siang itu."Suka, Uncle! Aku makan banyak sekali!""Haha, coba Uncle rasakan sudah seberapa berat tubuhmu!"Dengan cepat Elang menggendong tubuh Leo dan bocah itu pun terkekeh. Leo dulu ditemukan di depan panti oleh Rosana. Dan Elang begitu menyayangi anak itu sehingga dia tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk mengadopsinya.Kesibukan kedua orang tua Elang dan juga Elang sendiri membuat Leo lebih betah berada di panti ketimbang di rumah besar Elang."Aku sudah berat kan, Uncle?""Ah, kamu berat sekali! Tapi Uncle masih kuat menggendongmu!""Hehe, aku tidak suka digendong tapi karena Bu Rosana tidak pernah menggendongku jadi Uncle boleh menggendongku!" Lagi-lagi Leo terkekeh.Leo selalu sangat menyukai Elang yang begitu sabar dan ramah."Haha, baiklah, Uncle akan menggendongmu! Jadi kita akan ke mana sekarang?"Elang nampak berjalan dengan santai sambil menggendong Leo dengan satu tangannya sementar
Read more
PEDULIKAN SAJA SHEILA, JANGAN PEDULIKAN AKU
“Kamu berani sekali keluar tanpa pamit kepadaku. Apa kamu sadar jika kamu itu istri siapa?”“Aku tau, tapi bukankah kamu juga tidak pernah peduli dengan perasaanku? Kamu selalu sibuk dengan istri pertama kamu. Padahal aku juga sedang hamil anakmu.”Alex terdiam, kali ini dia tidak bisa menjawab. Memang selama ini dia selalu berbuat tidak adil kepada Rachel.“Kamu jangan khawatir. Aku bersama dengan Elang dan juga keponakanmu. Dan aku tidak akan berbuat aneh-aneh. Kamu bekerja saja dengan baik dan habiskanlah waktu bersama Sheila saja. Tidak perlu pedulikan aku.”Rachel memang sengaja berbuat seperti itu kepada Alex karena dia merasa tidak ada artinya bagi Alex. Selama ini toh Alex lebih peduli kepada Sheila. Dirinya di mata Alex hanya sebagai perempuan yang bisa hamil dan melahirkan keturunannya saja.“Ini es krimnya, Bu.” Terdengar suara penjual es krim memanggil Rachel membuat wanita cantik itu menoleh."Baiklah, maafkan aku, Alex Tapi sekarang aku benar-benar ingin menikmati me tim
Read more
BEKAS SIAPA INI
Sementara Alex masih merasa kesal kepada Rachel, di tempat lain istri pertama lelaki itu malahan tengah bermain gila dengan kekasih gelapnya. Pinggul Hans terus bergerak liar di atas tubuh Sheila yang telentang tepat di bawahnya. Erangan halus mendominasi ruangan yang tidak seberapa besar itu akibat permainan mereka. Sheila tiada hentinya mendesah saat Hans terus menerus menghantamnya dengan berbagai jurus. Ternyata, permainan Hans tidak ada bedanya dengan Alex. Sama-sama membuatnya candu untuk terus menaikkan ritme gerakan. Walaupun Hans masih belum sepenuhnya sadar, tapi dia melakukannya dengan baik meski penuh nafsu.Kuku panjang Sheila menancap di punggung Hans ketika pria itu menghantamnya lagi dan lagi. Beruntung Sheila sudah terbiasa dengan hal tersebut, karena dia sering melakukannya dengan Alex. Baik itu malam, ataupun pagi saat mereka bangun tidur. Ya, secandu itu Sheila pada permainan lembut suaminya."More faster, Hans ..."Hans menerbitkan senyumnya ketika melihat Sheila
Read more
NYARIS
"Tunggu, ini apa?"'Mati aku.'Sheila tergagap sambil memegang lehernya yang dicacap dalam oleh Hans tadi siang. Dia lupa memakai concealer untuk menutupinya.Rachel menautkan kedua alisnya, penasaran dengan apa yang terjadi. Meskipun obrolan mereka menjurus pada hal yang tidak ingin Rachel dengar, tapi jika pelakunya bukan Alex, Rachel akan dengan senang hati mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ya, cukup dengan menjadi pendengar yang baik.Alex memicingkan mata dengan tajam saat Sheila tak kunjung menjawab pertanyaannya. Alex ingat jika dia tidak pernah meninggalkan bekas di leher. Jika dia meninggalkan tanda pun selalu pada bagian tertutup."Y-ya ... mana mungkin bekas orang lain. Pasti kamu yang sudah nakal meninggalkan tanda ini," jawab Sheila gugup"Hmm ... sejak kapan aku meninggalkan bekas di tempat terlihat seperti ini," ujar Alex tak percaya.Dia melanjutkan, "Lagi pula, sepertinya ini masih baru."Sheila semakin tak bisa berpikir untuk mencari alasan yang pas dan tidak
Read more
KAMU CEMBURU?
Sheila memeluk tubuh Alex dari belakang, suaminya itu baru saja selesai mandi dan mengganti pakaian formalnya dengan piyama. Malam ini, Alex akan tidur di kamar Rachel karena kemarin dia terpaksa harus mengingkari janjinya demi Sheila.Dan kejadian hari ini juga membuat Alex menyadari satu hal. Dia tidak suka melihat Rachel bersama dengan orang lain dan dia tidak mau kehilangan Rachel."Sayang, kamu mau tidur di kamar Rachel?" tanya Sheila, bibirnya mengerucut kesal karena lagi-lagi harus pisah kamar dengan Alex."Sayang, aku memutuskan untuk adil. Dan malam ini aku harus bersama Rachel," ujar Alex sambil mengusap tangan Sheila yang tengah memeluk tubuhnya."Bagaimana jika kita satu kamar bertiga?" usul Sheila membuat Alex tak tahan untuk tidak tertawa. Usulan Sheila benar-benar konyol."Tidak mungkin itu, Sayang. Sudahlah, jangan aneh-aneh," ujar Alex tak habis pikir.Sheila berdecak pelan mendengarnya, dia benar-benar kesepian tidur sendiri di kamar yang luas itu. Alex berbalik bada
Read more
DI ANTARA DUA PILIHAN
“Sampai kapan kamu mau tarik ulur seperti ini? Semakin lama kandungan Rachel akan semakin besar dan kamu akan tersingkir. Lebih tepatnya kita!” kata Maharani kepada Sheila.“Kamu pikir aku senang menjadi menantumu?”“Jangan pernah bicara seperti itu kepadaku!Atau kamu mau aku membeberkan rahasia kamu kepada Alex? Aku yakin Alex akan langsung menceraikan kamu jika tahu kamu selingkuh dengan mantan kekasihmu.”Sheila tersentak kaget. Ia menatap Maharani penuh kebencian. Bagaimana mungkin perempuan itu bisa tahu. Sepertinya Sheila memang harus secepatnya bergerak.**Rachel masuk ke dalam kamarnya, menyernyit heran saat menyadari bahwa pintu kamarnya tidak terkunci. Padahal, jelas sekali Rachel ingat jika dia selalu mengunci pintunya ke mana pun dia pergi. Bahkan saat hendak sarapan tadi pagi. Heningnya rumah megah itu membuat Rachel terdiam sejenak tak habis pikir. Rumah sebesar itu tampak seperti tidak berpenghuni.Setelah cukup lama hanya berdiri di balik pintu, Rachel mengempaskan t
Read more
TIDAK AKAN AKU LEPASKAN
Rachel membuka matanya perlahan, orang yang pertama dia lihat adalah Elang yang langsung menggenggam tangannya dengan hangat.“Kamu baik-baik saja. Ya Tuhan, aku hampir saja gila karena kamu hampir-““Anakku ... bagaimana dengan anakku?” tanya Rachel.“Anakmu baik-baik saja. Tapi, kamu harus bedrest dan-““Katakan kepada mereka jika anakku sudah tidak ada dan bawa aku pergi,” kata Rachel membuat Elang sangat terkejut.“Kamu yakin?” tanyanya.“Buat apa aku di sini jika kehadiranku tidak pernah diinginkan? Dia tidak pernah mencintaiku dan baginya aku hanya mesin pencetak anak saja,” kata Rachel.Elang menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Tidak sulit untuknya membawa Rachel pergi dari sana. Hanya saja dia harus menunggu kondisi wanita itu lebih baik.“Bawa aku sejauh mungkin di mana dia tidak akan bisa menemukan aku. Aku akan bawa anaknya bersamaku,” kata Rachel.“Aku akan bekerja sama dengan dokter dengan alasan keselamatanmu,” kata Elang. Rachel menganggukkan kepalany
Read more
SEBAIKNYA PERGI
“Suka atau tidak, aku akan tetap meminta cerai,” kata Rachel dengan tegas. “Apakah semua ini karena dia?” tuding Alex kepada Elang yang saat ini sedang berada di ruangan itu juga. “Kamu jangan menyalahkan orang lain karena kesalahanmu sendiri,” kata Rachel. Alex menatap Rachel dengan tajam kemudian beralih kepada Mahendra. “Aku tidak akan menceraikan dia. Meski kami sudah kehilangan anak itu. Rachel masih bisa hamil lagi dan aku-“ “Apa kamu pikir aku ini hanya mesin pencetak anak?! Aku ini manusia. Kenapa tidak kamu paksa saja istri tercintamu yang lain untuk bisa hamil? Dia masih punya rahim. Kalau pun dia harus bertaruh nyawa untuk melahirkan anak itu seharusnya dia tidak keberatan karena rasa cintanya yang besar untuk kamu,” kata Rachel dengan tegas. Mahendra hanya bisa menghela napas panjang. Sebenarnya dia sudah tahu jika saat ini Rachel tidak kehilangan anaknya. Tetapi, Mahendra memiliki rencana lain. Dan rencana ini hanya dia, Elang dan Rachel yang tahu. Mahendra tahu jik
Read more
BUKAN BERARTI TIDAK TAHU
Rachel menyeret 2 buah koper dan tas jinjingnya keluar dari kamar hotel. Sudah dua malam ini dia dan Elang berada di Bali. Dan sore ini mereka akan berangkat ke Australia. Tidak akan mudah melupakan Alex namun Rachel akan mencoba mengabaikannya.Tiba-tiba saja, Elang yang sedang berdiri di sampingnya menyerahkan ponsel kepadanya. Dan ternyata Mahendra menghubungi lewat video call.Mahendra menghembuskan napas panjang dan berbicara begitu santai pada Rachel seolah Rachel adalah temannya.Mahendra menatap Rachel sedikit lebih lama dan Mahendra galau. Mahendra memikirkan Rachel namun ia juga merasa Rachel harus pergi."Kamu... mau pergi kan?" kata Mahendra akhirnya.Rachel terdiam sejenak dan melow melihat Mahendra yang kusut.“Maafkan aku tidak bisa bertahan menjadi menantumu lebih lama, Papi. Alex lebih mencintai Sheila dibandingkan aku. Hanya saja aku ingin supaya Papi mau menjenguk mama di rumah sakit. Masalah biaya, Papi tidak perlu lagi membayarnya,” kata Rachel sambil memandang waj
Read more
JANJI
Helaan napas tak berhenti keluar dari mulut Alex yang sedari tadi tengah mondar-mandir di depan kamarnya. Pintu kamar yang dibiarkan terbuka membuat Sheila bisa melihat tingkah suaminya dari dalam. Bukannya mencoba menenangkan, Sheila justru malah sibuk bersantai ria di atas kasur dengan secangkir coklat panas di atas nakas.Alex berdecak kasar, mengacak rambutnya frustrasi karena dia masih merasa gelisah karena kepergian Rachel yang tanpa pamit. Sheila memutar bola matanya malas, lantas beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Alex yang sedang dilema. Meskipun Sheila tak suka melihat Alex yang masih terlihat mengkhawatirkan Rachel, tapi dia tidak peduli. Setidaknya Rachel sudah pergi, dan kini hanya dialah satu-satunya istri yang Alex miliki. Dan yang paling penting Maharani akan membayarnya mahal untuk ini."Sayang, kamu nggak bosan dari tadi mondar-mandir terus?" tanya Sheila, lalu memeluk Alex dari belakang agar suaminya itu menghentikan kegiatan tak berfaedahnya.Alex menghela
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status