Aku tak tahu semerah apa wajahku saat ini. Melihatnya tersenyum berusaha menahan tawa, aku memukul lengannya dengan tasku. Entah kenapa, semakin hari dia semakin usil saja.Ceklek!“Ibu kenapa pukul, Ayah?” tanya Agam.“Agam, badan ayah sakit semua. Orang Cantik di samping ayah tadi ada yang gombalin. Habis itu marah-marah dan pukul ayah,” adu Riswan.Aku hanya bisa melongo. Sementara Agam dan Kemal menatapku bingung. “Siapa yang bikin Ibu marah?”“Orang gila, Nak!”“Tapi orang gilanya sudah pelgi kan, Ibu?” tanya Agam celingak-celinguk sambil menggenggam tangan kiriku.“Sudah, tadi ayah usir,” ucap Riswan yang kembali membuatku mendelik kesal. Dasar muka dua!“Ibu, di dalam ada Nenek Uma sama Nenek Falah. Agam tadi dibeliin mainan balu sama Nenek Falah. Katanya, hadiah kalena Agam sudah hapal lima doa,” ucapnya pamer.“Agam sudah bilang terima kasih, belum?” tanyaku. Jangan sampai putraku terlalu senang dapat hadiah sampai lupa berterimakasih.Langkah Agam terhenti lalu mendongak pad
Last Updated : 2025-09-25 Read more