All Chapters of Maaf, Aku Pantang CERAI!: Chapter 111 - Chapter 120
156 Chapters
Erlangga Kecelakaan.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (111)"Yank, kau mau kemana?"Erlangga terkejut ketika pulang ke rumah di sambut banyak koper di depan rumah. Alea bahkan duduk di teras menunggunya, bahkan seperti bersiap untuk pergi. Bukannya menjawab pertanyaan suaminya, Alea menunjuk pada koper-koper di hadapannya."Kau bisa pilih membawa koper itu pergi atau masuk ke dalam. Membawa pergi berarti aku tinggal di sini bersama anak-anak, jika memilih masuk maka aku yang akan pergi. Aku sudah muak setiap kali mendengar, rengekan dan bujukan yang membuatku mual. Kau terus memikirkan mereka, tapi lupa dengan keadaanku yang tertekan, karena permintaan bodohmu itu."Erlangga tercekat mendengar ucapan Alea. Selama ini dia hanya berharap sang istri merasa tenang tanpa beban pikiran, siapa tau niat baiknya ternyata menjadi penyebab Alea tertekan.Bruk ....Erlangga berlutut di depan Alea. Dia tak punya cara lain untuk membujuk istrinya, wanitanya pasti begitu kecewa hingga memilih untuk berpisah."Ah ...sakit!"Alea
Read more
Masuk Rumah Sakit.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (112) "Kau tak tau rasanya menjual darah demi menebus obat. Atau rasanya dua hari melihat anakmu tak makan, kau tak tau rasanya, hingga semudah itu berkata untuk memaafkan. Aku tak sebaik itu, Lang. Asal kau tau kadang di setiap doaku terselip kutukan untuk mereka, yang membuat ayah dan ibuku begitu menderita. Hanya karena satu kesalahan yaitu mencintai, mereka menutup jalan ayah untuk menghidupi anak istrinya dengan layak."Alea menangis memeluk Erlangga. Wanita itu hancur, saat mengetahui suaminya baru saja kecelakaan karena habis bertengkar dengannya. Kini dia menatap sang suami yang terbaring di tempat tidur rumah sakit, setelah tadi pingsan sehabis menciumnya."Maaf, aku tak tau kalau permintaanku begitu menyiksamu. Aku hanya ingin kau tenang dan tidak terpikir dendam, pada mereka yang menyakiti ayah dan ibu."Erlangga menyeka airmata istrinya yang terus menetes sejak dia di bawa ke rumah sakit. Alea bahkan tak mau beranjak dari sisinya sejak tadi."Aku
Read more
Kedatangan Tuan Dirga Dan Istrinya.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (113)"Hai ...ada apa? Kok mewek."Erlangga meraih tangan Alea, karena melihat mata wanita itu berkaca-kaca. Alea menggelengkan kepala sembari mengusap pipinya."Tak apa, aku hanya terharu sekaligus bahagia. Akhirnya Jefri bisa menaklukkan Sela, dua sahabat baikku akhirnya menikah."Erlangga tertawa melihat tingkah sang istri. Bisa-bisanya menangis seperti itu, setelah mendengar kabar bahagia dari Sela."Jefri itu sama sepertiku ...lelaki setia. Kalau tak bisa menikahi Sela sekarang, dia pasti siap menunggu jandanya."Plak ....Erlangga terkejut saat menerima pukulan di pahanya. Dia yang terbaring hanya bisa meringis pasrah."Asal aja kalau ngomong. Jadi kau mau Sela jadi janda dulu, baru nikah sama Jefri gitu?"Alea menatap kesal ke arah Erlangga. Sedangkan suaminya bingung, kenapa sang istri kesal padanya."Aku kan cuma bilang, kalau aku lelaki setia sama seperti Jefri. Bukan berharap Sela jadi janda dulu baru menikah sama Jefri. Gimana sih."Erlangga menatap
Read more
Terungkap.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (114)"Dasar perempuan sialan, kenapa kau harus datang? Tidakkah lebih baik kalau kau mati saja, seperti kedua orang tuamu yang miskin itu."Plak ... Plak ....Alea kehabisan kesabaran setelah mendengar hinaan pada orang tuanya. Dia tak tau kenapa istri Zafier tiba-tiba datang dan menyerangnya. Terlihat jelas wanita itu marah besar, tapi dia memang tak tau kenapa dia marah-marah."Tutup mulutmu itu perempuan tua, kalau tidak kau akan tau siapa aku yang sebenarnya. Kau boleh menghinaku sesukamu, tapi jangan mencoba menghina ayah atau ibuku."Alea mencengkram tangan Arita istri Zafier yang berarti bibinya juga. Wanita itu meringis menahan sakit, namun senyumnya terlihat mengerikan saat melihat perut Alea.Bruk ...."Aduh."Arita tersungkur saat seseorang menarik tubuh Alea. Lalu menendangnya hingga terjengkang ke tanah."Berani kau sentuh cucuku, setelah apa yang kau lakukan pada anak dan menantuku!"Teriakan itu menyadarkan Alea yang berada dalam pelukan. Kepala
Read more
Kejutan Besar.
Maaf, Aku pantang Cerai! (115)"Sebenarnya kita mau kemana sih, Yank? Capek aku nih, dari tadi gak sampai-sampai."Alea mengomel karena pinggangnya sudah pegal. Hampir tiga jam mereka di perjalanan, tapi tak juga sampai tujuan. Sedangkan Erlangga terus berkata ...sabar."Kalau gak mau bicara. Aku lompat juga nih," ancam Alea."Sabar sebentar lagi, Yank. Percayalah kau tak akan menyesal telah melakukan perjalanan panjang ini," ujar Erlangga."Sabar ...sabar terus dari tadi. Sudah lebih dari dua jam dan kau terus berkata sabar terus."Alea mengomel lagi membuat Erlangga dan Dani tertawa. Tentu saja membuat Alea semakin kesal."Dan, berapa lama lagi kita sampai?" tanya Erlangga pada Dani."Sebentar lagi Bos, kurang lebih setengah jam kalau gak macet di atas." Ucapan Dani membuat Alea meradang."Setengah jam itu lama, Dan. Apalagi untuk ibu hamil sepertiku."Dani tak bisa mengatakan apa-apa saat mendengar ucapan Alea. Hanya Erlangga yang kemudian membalik tubuh istrinya, agar dia bisa meng
Read more
Pertemuan Mengharukan.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (116)"Benarkah ini? Tolong jangan pergi."Alea mempercepat langkahnya. Saat melihat sosok yang dia lihat juga mengulurkan tangan, kakinya gemetar karena mengira dia bermimpi. Sesekali dia melirik Erlangga agar pria itu tetap berada di belakangnya."Sayang, selamat datang. Akhirnya kau pulang," terdengar lirih tapi suara itu begitu merdu di kuping Alea."Bunda Bun," lirih suara Alea seakan tak percaya.Semua orang terkesima mendengar suara manja Alea. Terisak dia melangkah, menuju wanita yang di rindukan. Wanita yang tetap duduk di kursi sembari merentangkan tangannya."Bidadari kecil Bunda," lirih suara wanita itu."Jangan berlari!"Semua orang terkejut saat melihat Alea berlari. Langkahnya terhenti saat wanita yang dia panggil "Bunda" terjerembab ke lantai, airmata Alea tumpah di pelukan Erlangga, ketika menyadari apa yang tengah terjadi."Tidak! Ini tidak mungkin!" Teriak Alea histeris."Sayang, tenang dulu. Ingat anak kita."Erlangga berusaha menenangkan sa
Read more
Menyerah.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (117)"Jadi ini ulah wanita itu juga. Sebenarnya apa yang dia mau, kenapa dia begitu kejam pada kita, Bun?"Alea menatap wajah ibunya. Wanita yang lama tak dia lihat, bahkan dia mengira kedua orang tuanya sudah meninggal."Juga? Apa ada yang kau ketahui, Le?"Alea mengangguk saat sang ibu bertanya dan memanggil nama kecilnya."Iya Bun, aku ingat sebelum pesta Tuan Dirga. Aku sudah dua kali melihatnya, pertama pagi sebelum kita di usir dari kontrakan, lalu yang kedua saat kita ke rumah orang kaya itu. Sebelum bunda membawaku ke panti asuhan."Alea mengusap wajah ibunya saat melihat wanita itu memucat. Dia tau pasti ibunya teringat kejadian itu, kejadian yang membuatnya kehilangan anak dalam kandungannya."Saat itu aku melihat dia memberi Bu Tari uang. Aku tak tau uang untuk apa, mungkinkah itu bayaran untuk memfitnah Bunda?"Alea mengengam tangan ibunya karena sang ibu tiba-tiba terdiam. Entah apa yang dia pikirkan."Kalau boleh tau, kenapa Bunda tidak bisa berj
Read more
Godaan Istri Hamil.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (118)"Sejak kapan dia terbaring di rumah sakit?"Alea bertanya pada Erlangga, setelah pria itu memberitahunya soal tuan Dirga yang kembali masuk rumah sakit."Ringkih amat orang tua itu. Yakin dia benar-benar sakit, atau hanya ingin menarik simpati bunda saja. Aku masih tak rela jika bunda kembali pada keluarganya, rasa sakit itu masih terasa. Bahkan sampai sekarang aku takut jika melihat api yang berkobar, teringat saat warga datang membawa obor, bayangkan mereka bahkan mempersiapkan itu untuk mengusir kami."Alea gemetar ketika menceritakan pengalaman masa kecilnya. Puluhan obor itu membuatnya trauma setengah mati, karena itulah ayah dan ibunya terpaksa pergi bahkan tanpa bisa membela diri."Minum Yank, cukup jangan pikirkan apapun lagi. Sekarang kita bisa tenang Ayah dan Bunda aman bersama kita."Alea tersenyum lalu merebahkan kepalanya di dada Erlangga. Pria itu membelai kepala dan juga perut istrinya, senyumnya terukir saat merasakan tendangan dari dalam
Read more
Memaafkan Demi Ketenangan Diri.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (119)"Datanglah, temui papa, aku takut ini akan jadi hati terakhir bagi kita untuk melihatnya."Arifin menatap adik bungsunya yang terdiam tanpa daya. Wanita itu terbelenggu oleh rasa sakit dan juga kecewa. Keluarga terutama orang tua telah membuatnya hidup dalam neraka, hanya karena dia mencintai dan menikahi pria miskin. Pria yang berjuang keras untuk mendapat pendidikan namun di hancurkan begitu saja."Suamiku, dia bahkan jauh lebih banyak berkorban, tapi kalian tak melihatnya sama sekali. Impiannya menjadi Dokter kandas, saat papa dengan kekuasaannya mengusirnya dari kampus, tapi itu juga tak memuaskan hatinya. Dia bahkan menyerahkan hakku pada menantu sulung kesayangannya. Aku ikhlas semua yang telah terjadi tapi tak bisa melupakannya. Jika bukan karena papa, wanita itu tak akan berani melakukan sesuatu sekejam itu, Mas."Kianara menangis, melihat adiknya lemah Arifin memeluknya dengan erat. Dia tau kalau ucapan adik bungsunya benar, papa mereka memang k
Read more
Memaafkan Tapi Tak Melupakan.
Maaf, Aku Pantang Cerai! (120)"Sudahlah, tak perlu banyak bicara karena memang kau yang bersalah." Alea, Erlangga dan kedua orang tua Alea terdiam, melihat dua orang bertengkar di depannya.Kedua orang itu tak menyadari kehadiran Alea dan keluarganya. Mereka terus berdebat, hingga terkejut ketika berbalik dan menemukan wajah datar Alea dan kedua orang tuannya."Ka ...kalian datang menjenguk papa?"Arista tergagap karena melihat kianara. Adik ipar yang ingin dia singkirkan selama ini, sedangkan Zafier tak mampu bicara saat bertatap muka langsung dengan sang adik."Tentu saja karena orang yang di dalam sana adalah papa kandungku. Bukan mertua tapi orang yang membuatku hadir ke dunia ini, jadi kau tak perlu bertanya atau heran begitu."Kianara menjawab dengan nada ketus membuat semua orang terkejut. Selama ini mereka tau betapa lemahnya wanita itu, tapi hati ini dia bisa melawan langsung musuhnya."Zafier, aku tak tau kau terlibat atau tidak. Tapi aku tak akan pernah melupakan perbuatan
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status