All Chapters of Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir: Chapter 51 - Chapter 60
198 Chapters
Part 51. Melawan Musuh
Vier geram bukan main mendengar suara sumbang Evan yang tidak tahu malu. Dia sudah mencoba untuk tidak terusik dengan kata-kata lelaki itu, tapi Evan sudah kelewatan. Dia adalah suami Violet, bagaimanapun keadaannya, dia adalah lelaki yang menikahi Violet secara sah. Sekarang, dengan lantangnya, Evan mengatakan sesuatu yang tidak beradab? Tentu itu membuat Vier marah.“Pergi dari sini dan jangan tunjukkan wajahmu lagi,” usir Vier dengan tangan kirinya masih mencengkram kerah baju Evan.“Berani sekali kamu melakukan ini padaku? Kamu hanya sekretaris yang tidak berguna. Atau jangan-jangan kamu memang memanfaatkan situasi agar kamu naik tingkat? Astaga, Vier, kamu lucu sekali.”Dan kini Violet lah yang mendekat untuk menampar Evan tepat di wajah kanannya. Violet menjauhkan Vier dari Evan agar dia bisa menghadapi mantan kekasihnya itu dengan caranya sendiri. “Aku tahu kamu memang tidak punya malu, tapi aku tidak tahu kalau kamu juga tidak punya harga diri.” Violet berucap rendah tapi ter
Read more
Part 52. Mengembalikan Apa Yang Kamu Berikan
Jangan membangunkan macan tidur jika kamu tidak ingin mendapatkan masalah. Itu cocok diberikan untuk keadaan Violet saat ini. Perempuan itu tidak membuat masalah pada awalnya, tapi mereka yang datang membawa masalah untuknya. Dia masih memiliki banyak kesabaran meskipun ada banyak berita tentang dirinya dan banyak hinaan terlontar kepadanya. Tapi, diamnya Violet bukan karena dia tak berani bertarung. Dia diam untuk mengasah senjatanya agar lebih tajam, sehingga dia bisa memberikan serangan yang mematikan dalam sekali tebas. Inilah yang terjadi sekarang, dua orang yang berani membuat masalah dengannya harus menghadapi keadaan tidak menyenangkan. “Apa ini?” Briana melihat video dan juga foto yang memperlihatkan dirinya masuk ke hotel bersama dengan Evan. Bukan hanya itu, karena video CCTV tidak terlalu jelas bagaimana wajah mereka, dengan foto, mereka terpampang nyata di internet.Briana bergetar melihat itu. Tubuhnya lemah karena kenyataan menamparnya begitu menyakitkan. Briana akan
Read more
Part 53. Hanya Dengan Jentikan Jari
Briana bergetar karena amarah yang memuncak. Usaha yang dirintis sejak dia masih muda harus hancur hanya dalam satu hari dan secepat jentikan jari. Dia merasakan pikirannya kosong dan tenaganya lenyap seketika. Apa dia terlalu menyepelekan Violet? Apa ini balasan dari Tuhan untuk dirinya karena sudah menjadi orang jahat? Sisi hatinya mengatakan kesalahannya. Tapi tentu saja sisi lain hatinya berkata sebaliknya. Langkah kakinya sejak tadi mondar-mandir sejak dia sampai di apartemen. Pertengkaran antara dirinya dan sang manajer membuatnya terdesak. Linda marah besar dan terdengar dari kata-katanya, dia sedang ingin menjauh dari Briana dan membiarkan modelnya itu mencari solusi sendiri. Tiba-tiba pintu apartemennya terbuka lebar. Evan muncul dengan tatapan bengis dan raut wajah tak bersahabat. “Hancur sudah. Hancur semuanya!” Teriakan itu terdengar lantang penuh dengan emosi. “Banyak orang yang menghubungiku dan pekerjaanku berantakan.” Lelaki itu melemparkan tubuhnya untuk duduk di s
Read more
Part 54. Jalan-Jalan Malam
Violet berjalan dengan anggun masuk ke dalam restoran tempatnya janjian dengan Candy. Dia naik ke lantai dua dengan langkah pasti untuk mencari sahabatnya tersebut dan dia menemukan Candy duduk di sudut tempat itu sambil memainkan ponselnya. Tanpa memberikan sapaan, Violet duduk di depan perempuan itu. Candy tersenyum melihat sahabatnya sudah sampai di sana. “Mau pesan sesuatu dulu?” Seorang pelayan sudah mendekat ke meja mereka untuk mencatat pesanan. “Jus melon dan kentang goreng.” Violet memesan tanpa membaca buku menu. Pelayan perempuan itu mencatat pesanannya dan kemudian berbalik untuk pergi dari sana setelah meminta untuk menunggu. “Jadi, apa yang mau kamu katakan?” Violet segera menodong Candy dengan pertanyaannya. Candy menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, lalu kedua tangannya bersedekap di depan dada, dan sebuah seringaian tampak di bibirnya. Itu menandakan jika suasana hatinya sedang sangat baik. “Aku bertemu dengan Briana dalam keadaan perempua itu yang kurang b
Read more
Part 55. Ciuman Manis
Violet menatap suaminya dengan tatapan sedih. Dia tidak tahu seberat apa hidup lelaki itu dulu sampai bersedia terjebak dengan Hara. Bukan hanya itu, keluarga Hara juga sangat otoriter. Kebaikan mereka harus dibalas dengan sebuah pengabdian seumur hidup. Violet memang tahu bagaimana masa lalu Vier dan Hana. Tapi dia belum pernah mendengar seperti apa ceritanya dalam versi Vier. Haruskah Violet bertanya tentang itu? Bukankah itu melanggar privacy mereka? Violet termenung beberapa saat sebelum suara Vier kembali terdengar. “Aku dulu pernah menyalahkan Tuhan karena sudah mengambil ayahku.” Hal itu mungkin juga akan dilakukan oleh Violet seandainya dia mengalami keadaan yang sama dengan Vier. “Saat itu, aku baru saja semester dua saat beliau meninggal. Dan saat itulah kehidupan kami berubah. Pilar yang selalu menopang kami sudah tidak ada lagi dan kami tampak seperti cangkang kosong. Itulah kenapa ketika Hara datang bak seorang Hero, Ibu tidak bisa menyembunyikan kelegaannya dan bert
Read more
Part 56. Upaya Lain
Violet menutup pintu kamarnya sebelum dia menyandarkan tubuhnya di sana. Perempuan itu memegang dadanya yang terasa bergetar akibat ulah jantungnya yang berdetak tak karuan. Ini sungguh mengejutkan bagi Violet. Keberanian Vier terasa meningkat lebih tinggi dari biasanya. Tatapan lelaki itu juga tampak penuh dengan keyakinan.Ungkapan itu seolah menata kembali hati yang pernah dihancurkan oleh Evan. Benar kata Vier, hubungan mereka masih sangat baru. Dua bulan adalah waktu yang sangat singkat. Tapi, dua bulan ini berjalan penuh dengan arti. Apa yang harus Violet lakukan sekarang? Haruskah dia menerima Vier benar-benar sebagai suaminya alih-alih pacar? Apakah pernikahan ini benar-benar akan berakhir bahagia? Happily ever after seperti yang selalu diinginkan oleh orang-orang?Segala pertanyaan yang ada di dalam kepala Violet seolah menguar mengerumuninya tanpa ampun. Sayangnya dia tak mendapatkan jawaban yang benar. Sungguh, otaknya tidak bisa berfungsi dengan benar kali ini. Malam ter
Read more
Part 57. Runyam
Ibu Vier mendesah lelah ketika melihat mobil Hara pergi meninggalkan rumahnya. Raut wajahnya tampak muram dan tidak bersahabat. Tentu saja kekesalannya melambung begitu tinggi karena Vier seperti tidak berminat untuk mengakhiri hubungannya dengan sang bos. Tercetuslah bayangan bagaimana kalau Vier memiliki anak dengan istrinya sekarang, itu hanya akan membuat Hara tidak bisa bersama dengan Vier. “Via, ayo kita ke rumah Abang.” Ajakan itu ditujukan kepada putri keduanya, adik Vier. Alih-alih bersemangat, gadis itu tampak tidak tertarik sama sekali.“Kenapa kita harus ke sana, Bu? Aku ada kuliah besok.” “Kamu nggak dengar tadi kalau keluarga Hara datang dan mengancam kita?” Ibu Vier duduk di sofa kemudian menatap putrinya. “Vi, abangmu ini sekarang sedang terjebak, kita tidak boleh membiarkannya.” Tampak jelas ibu Vier berpihak kepada Hara dan keluarganya begitu besar. Tapi sepertinya, adik Vier justru tidak tertarik untuk mengganggu kakaknya. Dia jelas tahu tentang berita kakaknya y
Read more
Part 58. Retakan Hati Violet
“Kenapa Ibu jadi seperti ini?” Ekspresi yang Vier tunjukkan tampak menegang. Bagaimana bisa ibunya melontarkan kata-kata menyakitkan seperti itu. “Bukan hanya itu, kalau kamu masih menganggap ibu adalah ibumu, maka kamu juga harus keluar dari kantor itu.” Ibu Vier seolah sudah mengetuk palu keputusan di depan putranya. Ucapannya tidak bisa diganggu gugat. “Ibu yang akan mengatakan kepada orang tua Violet tentang masalah ini.”“Ibu ….” Vier sungguh tak mengerti kenapa tiba-tiba ibunya menjadi murka seperti ini. “Sebenarnya, apa yang dikatakan oleh Hara kepada Ibu?” Vier baru saja akan mengatakan itu tapi Violet lebih dulu mengatakannya. “Saya tahu Ibu membenci saya, tapi haruskah Vier memilih di antara kita?” Violet tidak tampak emosi, bahkan suaranya terdengar halus.Tapi Vier tahu, perempuan itu terluka karena ucapan ibunya. Lelaki itu menatap istrinya yang ada di sampingnya dengan tatapan dalam. Mereka baru saja menjalin hubungan ini dengan benar, tapi lagi-lagi masalah menerjang
Read more
Part 59. Kedua Pihak Saling Bertemu
Vier tidak bisa tidur malam ini. Setelah perginya Violet dari rumahnya, perempuan itu sama sekali tak bisa dihubungi. Dia ingin pergi meninggalkan rumahnya, tapi ibunya bahkan menjagainya sepergi seorang satpam. Vier dalam keadaan perasaan yang sangat rumit. Jika Hara menyerangnya dengan menggunakan ibu Vier sebagai senjata, maka tentu saja dia akan kalah. Vier tidak bisa melawan perempuan itu. Sebelum kejadian ini, ibunya adalah ibu yang sangat hebat untuknya. Tapi semuanya tampak berubah hanya dalam sekejap. Malam itu akhirnya berlalu. Vier keluar dari kamarnya sudah rapi dengan baju kantornya. Seperti tak pernah terjadi apa-apa, ibunya ada di dapur menyiapkan sarapannya sedangkan Bibi melakukan pekerjaan yang lain.“Ingat pesan Ibu, segera urus pengunduran diri kamu hari ini di kantor.” Setelah sarapan dalam suasana hening, ibu Vier mengingatkan saat Vier akan berangkat kerja. “Lalu Ibu meminta aku untuk jadi pengangguran?” “Kamu sudah memiliki bisnis restoran dan minimarket, k
Read more
Part 60. Keputusan Sulit
Ketegangan seolah merambat dari celah-celah udara yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Aura yang mereka keluarkan tampak tidak bersahabat. Mereka tampak seperti musuh yang siap membantai satu sama lain. Itulah yang dirasakan oleh Vier saat ini. “Maafkan kami karena tidak memberitahukan kedatangan kami lebih dulu.” Ayah Violet kembali bersuara setelah duduk dengan tenang di sofa. “Kami ingin membicarakan tentang pernikahan Vier dan Violet kepada Ibu.” “Kebetulan sekali, sebenarnya saya yang akan lebih dulu ke rumah Bapak dan Ibu untuk membicarakan masalah ini.” Sebelum ini, mereka belum pernah bertemu sama sekali. Tapi di pertemuan pertama mereka justru hanya ada ketidaksukaan yang tampak jelas. Apa benar yang dikatakan oleh ibu Vier jika keluarga mereka memang bukan untuk satu sama lain? Violet melemparkan pikiran buruk di kepalanya jauh-jauh. “Tentang pernikahan Vier dan Violet, kami tahu pihak kami bersalah. Kami meminta maaf kepada Ibu. Tapi, itu bukan karena kami ingin memanf
Read more
PREV
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status