All Chapters of Suami 6 Bulan Untuk Ibu Presdir: Chapter 71 - Chapter 80
198 Chapters
Part 71. Tanpa Cinta
Vier sekarang sungguh berbeda. Lelaki itu kini seolah memiliki kekuatan besar untuk melawan semua orang dalam satu pukulan. Dia menjadi lelaki dingin yang tidak tersentuh. Tatapannya menunjukkan perlawanan yang cukup kuat. Vier yang dulu selalu tunduk dan patuh, kini sudah tidak ada lagi. Digantikan dengan Vier yang sedikit kejam. Jika mereka melawan Vier tanpa strategi, maka itu hanya akan menghasilkan kekalahan. Hara pasti akan menyesal dan sakit hati jika pernikahan itu batal. Mereka sudah berjalan sejauh ini untuk membuat Vier dan Violet akhirnya berpisah.“Vier.” Itu adalah suara ibu Hara. “Pesta itu adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah pernikahan. Itu adalah sebuah kenangan untuk kalian saat kalian tua nanti. Lagi pula, itu adalah hari bahagia kalian.”“Itu kebahagian kalian, bukan kebahagiaan saya.” Vier segera menyergap ucapan ibu Hara. “Saya tidak sedang bernego sekarang. Itu adalah sebuah keputusan. Saya tidak akan memaksa untuk kalian menerimanya.” “Baiklah.” Hara akhir
Read more
Part 72. Menyekap Vier
“Tolong jangan bertengkar di sini, Pak.” Karena suasana sudah tidak kondusif, akhirnya petugas KUA itu turun tangan. “Acara ijab qabul sudah selesai. Untuk selanjutnya, Bapak dan Ibu bisa menyelesaikan permasalahan kalian di rumah. “Surat-surat yang perlu tanda tangan juga selesai ditandatangani, jadi semua urusan sudah selesai.” Vier tampak puas dengan ucapan petugas KUA. Dengan peringatan yang diberikan oleh petugas, tidak ada dari mereka yang bersuara. Mereka tampak terkejut. Ingin sekali Vier meninggalkan tempat itu, namun dia masih tahu sopan santun. Maka mau tak mau dia tetap berada di kantor menyelesaikan sampai akhir. Empat saksi yang dibawa oleh pihak Vier dan Hara mungkin juga bingung dengan situasi yang kurang mengenakkan tersebut. Sayangnya, Vier sama sekali tak peduli. Hara yang masih terpukul dengan tindakan Vier yang ‘menolaknya’ itu hanya menampakkan wajah kusutnya. Tidak ada senyum sedikitpun di bibirnya. Cincin pernikahan yang akan dipasangkan di jari Vier masih a
Read more
Part 73. Rencana Busuk
Vier tidak diizinkan untuk keluar oleh Hara sampai malam hari. Pintu kamar itu tertutup rapat dengan Hara terus menyimpan kuncinya di tubuhnya. Dia pasti menyangka jika Vier berada di dalam ruangan yang sama dengannya, maka lelaki itu akan sedikit melunakkan pikirannya dan berdamai dengannya. Tentu saja hal itu tidak akan pernah terjadi. Vier justru merasa Hara sudah merencanakan semuanya untuk menjebak dirinya di sana. Hara baru saja keluar dari kamar mandi ketika dia mengenakan lingerie berwarna merah yang menerawang. Bahkan pakaian dalam yang dikenakan juga tercetak jelas di tubuhnya. Tubuh Hara yang sintal tampak cantik dan perempuan itu percaya diri jika tidak ada lelaki yang akan menolaknya. Pun, dengan Vier. Vier yang sedang menikmati rokoknya di balkon kamar tampak terkejut ketika Hara mendekatinya.“Malam ini, akan menjadi malam yang panjang untuk kita, Vier.” Hara memeluk lengan Vier dengan mesra.Dengan sedikit godaan, tangannya mengelus dada Vier dengan lembut. Vier men
Read more
Part 74. Rencana Dimulai
Mendengar perintah Hara, dua pembantu itu saling pandang. Mereka tentu merasa aneh dengan kedua majikannya tersebut. Vier dan Hara adalah sepasang pengantin baru, tapi mereka seperti sudah menjalani bahtera rumah tangga berpuluh-puluh tahun dan sedang mengalami guncangan dalam rumah tangga mereka. “Bibi paham yang saya maksud, kan?” Hara meyakinkan kepada pembantunya.“Paham, Bu.” Tentu saja mereka akan melakukan perintah majikannya meskipun itu sesuatu yang tidak masuk akal. Hara mengangguk dan mengatakan terima kasih sebelum bangkit dan berlalu dari sana. Menuju kamarnya, dan dia kembali berbaring di kasurnya. Semua hal buruk ini membuatnya lelah. Hara memiliki butik yang sudah beroperasi dengan baik. Karena itu tak mengharuskan dia untuk berangkat bekerja. Di sisi lain, Vier masih sibuk di jalan untuk menuju restorannya. Meskipun perjalanannya lumayan jauh, tapi dia tidak mempermasalahkan. Dia harus tetap pergi dibandingkan harus di rumah dan bertengkar dengan Hara. Vier meliha
Read more
Part 75. Sesuatu Yang Menggetarkan
Ada jejak senyum di wajah Hara mendengar pertanyaan Vier. Obat yang sudah dicampurkan ke dalam minuman Vier tampaknya sudah bereaksi. Tentu saja ini akan menjadi sesuatu yang mengesankan. Vier sudah siap berangkat ke restoran dan menggenggam kunci mobilnya di sakunya ketika dia merasakan panas tubuhnya meningkat berkali lipat. Dia menjadi sedikit sensitif. Namun meskipun begitu, dia tak kehilangan kendali pikirannya. “Katakan, apa yang kamu campurkan di minumanku?” Wajah Vier sudah memerah. Matanya sedikit tidak fokus. “Itu adalah sesuatu yang akan membuatmu merasakan menginginkan sentuhan.” Hara mendekat tapi Vier buru-buru mundur. Kakinya lemas tak karuan. “Jangan mendekat,” peringat Vier. Hara mencoba menggapai lengan Vier dan Entah bagaimana, sentuhan kulit mereka terasa sangat mengesankan. Vier tidak pernah merasakan perasaan menggebu seperti ini dengan Hara. Tatapan mata Vier mengarah pada Hara. Sedikit memicing dan bahkan Hara tampak seperti Violet. Saat itu, dia segera ber
Read more
Part 76. Vier dan Penyesalannya
Suasana di ruang makan itu tiba-tiba membeku ketika Violet mengatakan kalimat tersebut. Kedua sahabatnya jelas tahu bagaimana Violet dan Vier yang saling mencintai dan terhalang oleh sebuah restu. Mereka sekarang saling kehilangan, tapi tampaknya takdir tak sesederhana itu. Vier yang sudah menikah dengan Hara bahkan tidak peduli dengan istrinya dan lebih memilih mantan istri yang dicintai.Itu memang akan sangat menyakitkan bagi Hara karena tidak mendapatkan cinta dari sang suami. Tapi cara Hara mendapatkan Vier adalah hal yang sangat menjengkelkan sehingga itu pantas Hara dapatkan. “Hara pasti sekarang sedang panik.” Candy menduga. “Dia pasti sudah menunggu saat-saat seperti ini, namun pada akhirnya dia kehilangan suaminya di detik terakhir. Dan menjadi hal buruk adalah ketika dia menyangka kalau kamu pasti sudah berhasil ‘melakukannya’ dengan Vier.”“Akan ada pikiran buruk di kepala Hara. Dan entah akan seperti apa lagi dia membuat kekacauan ini bertambah,” imbuh Raka. Violet menj
Read more
Part 77. Bertatap Muka
Vier keluar dari kotak besi saat hampir pukul sepuluh malam. Langkahnya pasti tanpa ada rasa kekhawatiran jika Hara akan memergokinya di tempat itu. Namun bukan berarti dia tak waspada. Jika Violet mengatakan jika Hara masih ada di basement, maka tentu saja Hara masih ada di sana. “Akhirnya kamu keluar juga.” Sepertinya langkah kaki Vier terdengar di telinga Hara, atau dia memang sudah mengintai, sehingga dia bisa segera menyergap Vier dengan cepat. Vier yang melihat Hara tampak kacau dan berdiri di depannya, dia merasa kasihan. Tapi itu tak membuat dirinya lantas tunduk kepada perempuan itu. “Apa itu pantas untuk kamu lakukan, Vier?” tanyanya dengan sengit. “Aku bahkan penasaran bagaimana pikiranmu bisa memikirkan tentang Violet di saat kamu tidak waras.”“Siapa yang membuat aku seperti itu?” Tatapan yang ditujukan Vier untuk Hara tidak seperti biasanya. Lelaki itu mengeluarkan aura yang tidak biasa. Kali ini lebih dingin dari biasanya. Hara tidak bisa untuk tidak takut dengan su
Read more
Part 78. Mendorong Semakin Jauh
Sepanjang Briana berbicara, Violet hanya terus menatap dan mendengarkan. Dia sebenarnya lebih pada penasaran. Sampai sejauh mana Briana akan berceloteh tentang masalahnya. Ternyata, nyali Briana masih setinggi Gunung Himalaya. Dia sudah tidak memiliki banyak hal yang bisa mendukungnya, tapi dia masih berani muncul di hadapan Violet dengan angkuh. “Violet, kamu sudah mengambil banyak hal dariku. Aku rasa itu adalah caramu untuk membalas dendam kepadaku.” Senyum yang tadi masih tampak di bibir Briana kini lenyap digantikan dengan ekspresi geram. “Tapi saat aku melihat kamu kehilangan cintamu untuk kedua kalinya, aku rasa itu sepadan dengan penderitaanku. Aku tahu, kalau kamu mencintai suamimu. Tapi sayangnya ibunya sangat membencimu. Bukankah itu adalah sebuah karma karena kamu memaksa kekasih orang lain untuk menikah denganmu?” Meskipun Violet sudah pernah mengatakan jika dia dan Briana adalah sama-sama perebut milik orang lain, tapi ketika Briana yang mengatakan itu, Violet merasa h
Read more
Part 79. Peringatan Vier
“Kamu tahu betapa menyebalkannya Violet? Dia benar-benar pantas untuk menderita.” Ini adalah pertemuan kedua antara Hara dan Briana. Setelah pertemuan tak sengaja saat itu, mereka bertukar kontak dan tadi, Briana lebih dulu menghubungi Hara dan menginformasikan tentang pertemuannya dengan Violet. Tentu saja Hara dengan senang hati menemui perempuan itu. Mungkin dengan cara seperti itu, mereka bisa saling bekerja sama. “Setelah kamu bilang apartemen Violet, aku bergegas ke sana dan mengaku jika aku adalah sahabatnya kepada resepsionis. Dan aku berhasil.” Briana melanjutkan ucapannya. “Tapi, aku kesal dengan semua kata-katanya.” “Dia adalah perempuan paling licik di dunia ini.” Hara mengeratkan rahangnya ketika mengatakan itu. Kebenciannya sudah begitu tinggi sampai dia ingin membunuh perempuan itu. “Dan kita perlu bekerja sama untuk membuat kehancuran untuknya.” “Tentu saja aku setuju.” Briana tanpa berpikir segera menyetujui. “Dia harus hancur sampai dia merasa tidak berhak untuk
Read more
Part 80. Tak Berdaya
Setelah Hara menemukan kembali suaranya, dia segera menjawab dengan pertanyaan. “Lalu bagaimana dengan dirimu sendiri?” Hara menoleh dan mematenkan tatapannya pada Vier tanpa ingin mengalihkan ke mana pun. “Aku adalah seorang pria yang bertanggung jawab. Apa menurutmu aku akan lari terbirit-birit setelah menghamili anak orang?” “Kamu akan menikahinya?” Hanya dengan membayangkan saja, Hara tak bisa menahan kesedihannya. Bagaimana kalau perempuan yang sudah melakukan tindakan primitif dengan Vier hamil dan kemudian Vier menikahinya untuk bertanggung jawab. Perempuan itu akan menjadi istri kedua Vier. “Lalu menurutmu apa yang harus aku lakukan jika dia hamil?” Vier melontarkan kembali pertanyaannya dengan sengit. “Kalau dia hamil anakku, bukankah seharusnya jalan satu-satunya adalah menikahinya? Dia adalah gadis lajang yang putus asa karena terlibat masalah. Aku tentu saja tidak akan membiarkan dia mengurus semuanya sendiri. Aku sudah memberikanku kartu nama dan dia akan menghubungiku
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status