Semua Bab Terjebak Suami Bohongan: Bab 11 - Bab 20
131 Bab
Tidak Ada Penyesalan
Tidak Ada Penyesalan“Aku tidak punya urusan denganmu!” kata Nawa pada Aida yang baru saja menyapa dan kembali mendorong troli belanjaannya untuk menjauh, tidak ada gunanya meladeni perempuan yang sudah merebut kekasihnya itu.Pada saat yang bersamaan, Aida menarik bahu Nawa dan berkata, “Apa kau benar-benar sahabatku? Kau banyak berubah sekarang Nawa!”“Siapa yang membuat aku berubah? Bukankah itu kau sendiri, Aida! Mana ada sahabat yang merebut tunangan sahabatnya dan sekarang kau merasa tidak bersalah?”“Bukankah kau sudah menyerahkan Marhan kepadaku?”“Dan kau menerima lelaki bekas yang jelas-jelas tidak setia! Kalian memang cocok, sama-sama penghianat!”“Bagiku, dia sempurna! Kau yang keterlaluan! Gara-gara ulahmu, pestaku hancur dan semua orang pergii! Padahal kau sudah merelakan pesta itu, bukan? Dasar munafik!”Nawa tertawa mendengar semua hal itu dari mulut Aida sendiri dan baru berhenti tertawa setelah seorang pria mendekat, dengan tatapan dingin dan acuh pada Nawa.Dia me
Baca selengkapnya
Aku Suamimu
Aku SuamimuJayid membiarkan Nawa lepas dari pelukannya, tapi dia menutup pintu ruangan rapat-rapat lalu, duduk di sofa panjang sambil menyilangkan kakinya. “Duduklah di sini,” katanya sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya. “Aku tidak mau!” jawab Nawa tetap berdiri di posisinya. “Aku suamimu, bukan?” “Bukan, kita belum menikah, jadi tidak ada istilah suami atau istri!” “Kalau begitu ayo! Sekarang, kita menikah!” “Aku tidak mau, karena kau bagian dari keluarga Solomon!” “Sebenarnya ada apa dengan nama Solomon itu?” “Dia siapa-mu?” “Kalau memang yang kau maksud adalah Solomona Razee, maka ... dia Kakekku, apa ada yang terjadi dengan kakekku dan keluargamu?” kata Jayid sambil memijit pelipisnya. “Kekuarganya sudah membunuh kedua orang tuaku!” “Itu tuduhan yang jahat, Kakekku tidak pernah dipenjara ... jadi, bagaimana dia bisa terlibat dalam pembunuhan kedua orang tuamu?” “Polisi menyatakan tidak ada pembunuhan dan murni kecelakaan tapi, ada cincin yang ditemukan polisi d
Baca selengkapnya
Menyembunyikan Sesuatu
Menyembunyikan Sesuatu Jayid membiarkan Nawa keluar dari ruangan itu setelah mendapatkan semua barang belanjaannya yang diberikan oleh Rizal. Wanita itu pergi meninggalkannya begitu saja tanpa berpamitan.Pria itu diam menatap punggung Nawa yang menjauh, setelah itu bersandar sambil memejamkan mata dan memijat pelipisnya.“Apa yang harus aku lakukan, Kakek?” batinnya.“Kenapa Tuan melepaskannya lagi kali ini? Bukankah Anda bisa menjeratnya dengan sesuatu?” Rizal bertanya sambil membereskan beberapa berkas di sana.“Akan kupikirkan nanti, kau sudah membayarkan semua barang belanjaannya?”“Ya Tuan!”“Dan dia tidak mengucapkan terima kasih padamu?”“Aku rasa tidak!” Rizal menjawab sambil memikirkan sesuatu setelah yakin kalau perempuan itu pergi tanpa bicara sepatah kata pun.Jayid mengeluarkan ponselnya, tidak bisa menyimpan semua ini sendirian, hingga dia menghubungi Misela untuk bertemu.“Apa kau sibuk? Aku ingin bicara!”“Bicara saja sekarang, apa susahnya? Kalau kau mau
Baca selengkapnya
Apa Bedanya
Apa Bedanya “Siapa maksud Tuan gadis yang bernama Nawa? Apa Tuhan bisa menaklukkan gadis barbar itu?”“Dia tidak barbar Cuma sedikit kasar!”“Apa bedanya? Gunakan saja seperti biasanya Anda menjebak Kline!”“Kau ini, tapi dia bulan klineku!”“Apa bedanya?”Jayid tidak menanggapi Rizal dan memejamkan matanya.Sementara itu di lokasi pemotretan, Misela menyeringai sambil wa mengirim pesan pada seseorang. Dalam pesannya dia meminta orang suruhannya untuk memata-matai Jayid sementara waktu. Setelah beberapa menit pesan terbaca, seseorang menghubunginya.“Apa lagi?” tanya Misela, melalui telepon.“Dia adikmu sendiri, bukannya kau seharusnya mengawasi gadis itu!” jawab seseorang yang bicara dengan Misela.“Tidak perlu kuatir dengan gadis itu, dia sudah membenci Jay, aku hanya perlua mengkhawatirkan adikku!”“Apa mereka sudah pernah bertemu?”“Ya, sepertinya begitu.”“Kapan, di mana?”“Aku tidak tahu,” kata Misela kemudian menutup telepon. Di tempat berbeda, Nawa menceritak
Baca selengkapnya
Dia Sedang Melukis
Dia Sedang Melukis “Aku tidak bisa mengatakan alasannya padamu ini alasan yang sangat pribadi bagi keluarga kami.”“Apa keluarga kalian pernah bermasalah sebelumnya?”“Ya! Dan aku baru tahu itu!”“Oh jadi seperti itu ... lalu, bagaimana kalau kau bekerja dengan kakakku, Lebih, dia membutuhkan orang yang bisa membantunya!”“Di mana dia bekerja?”“Leni jadi buruh kontrak mengecat di perusahaan furniture. Kalau kau mau, aku akan meneleponnya sekarang, pekerjaan itu tidak sulit ... dia hanya membutuhkan teman yang bisa mempercepat targetnya, untuk menyelesaikan bagiannya hari ini.”“Baiklah akan aku coba mungkin saja cocok!”“Pasti cocok soalnya itu mudah, kau hanya perlu melukirs di atas kayu, itu saja!” kata Soyu sambil tersenyum dan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya.Setelah Soyu selesai menghubungi Leni—kakaknya, gadis itu memutuskan untuk mengantar Nawa lebih dulu ke perusahaani tempat saudaranya bekerja dengan menggunakan bis. Tidak membutuhkan syarat-syarat pendaftaran
Baca selengkapnya
Iya Kan Sayang
“Panggil Pak Kana kemari!” perintah Jayid pada Rizal dan asisten itu segera memanggil pria yang dimaksud oleh atasannya. Dialah orang yang bertanggung jawab dalam produksi itu.Setelah berhadap-hadapan dengan Kana—salah satu bawahannya—itu, pun menjelaskan jika pekerja lepas seperti Nawa, bukanlah pegawai tetap, yang hanya dipekerjakan bila target penyelesaian menumpuk dan kepala divisi membutuhkan pekerja tambahan harian.Setelah menjelaskan tentang keadaan para pekerja, pria itu pergi dari hadapan Jayid, untuk menemui salah satu kliennya yang akan mengambil pesanan, di ruang pribadi nya sendiri. Sayangnya, pesanannya belum selesai.“Maaf, Pak Han! Anda datang terlalu cepat, jadi, kami belum mengemasnya, bukankah perjanjian kita barang akan diambil sore ini?” kata Kana, pria gemuk itu memelas pada Marhan, laki-laki yang menjadi mitranya.Marhan sengaja datang lebih cepat hari itu untuk mengambil barang rancangnya sendiri, karena dia akan pergi bersama Aida sore harinya. Jabatan p
Baca selengkapnya
Wanita Rendahan
Wanita Rendah Nama seperti membeku mendapatkan perlakuan seperti itu dari dengan terang-terangan laki-laki itu mengakui dirinya sebagai istri. Keadaan seperti ini kembali terulang, sama seperti saat pertama kali mereka bertemu, setiap kali menatap mata laki-laki itu selalu terhipnotis.Kali ini Nawa tidak bisa berbuat apa-apa selain bertingkah laku benar-benar menjadi istri Jayid dan, dengan lembut melingkarkan kedua tangan ke pinggang pria itu, seraya tersenyum manis kepadanya.Ada di sir halus yang mereka rasakan secara bersamaan namun keduanya tidak pernah mengakui perasaan aneh itu satu sama lain, justru yang ada adalah menutupi nya dengan keegoisan masing-masing.Dari sikap tak berdaya yang ditunjukkan Nawa ada seseorang yang tersenyum melihatnya dari balik kaca, dia adalah Rizal, laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada, sambil menggelengkan kepala. Padahal baru saja dia berencana untuk membuat Nawa bersedia dengan sukarela menjadi istri yang sesungguhnya bagi maj
Baca selengkapnya
Menjadi Asisten
Menjadi AsistenYa, itu adalah kebetulan yang berulang saat dia bertemu dengan orang yang menghinanya, pasati Jayid muncul dengan pembelaan terhadap dirinya. Tiba-tiba Nawa merasa berhutang Budi dan harus membalas kebaikan pria yang bahkan, kemarin, Jayid sudah membuatnya membawa barang-barang belanjaan tanpa harus membayar. “Jadi, kamu boleh pergi dari sini, kalau orang itu sudah pergi! Jadi, kamu tidak perlu bertemu dengannya lagi! Kata Jayiid sambil duduk di kursinya sedangkan Nawa dibiarkan berdiri di dekat pintu, dia melepaskan pelukannya begitu masuk ke dalam ruangan.“Teriama kasih!” kata Nawa dengan suara lirih dan menundukkan kepalanya.“Apa ? Aku tidak dengar!” kata Jayid lagi.Nawa melangkah mendekatinya, sambil berpikir jika perusahaan tempatnya bekerja itu kemungkinan milik Jayid. Kebetulan sekali dia berada di sana menjadi salah satu karyawannya, maka, mau tidak mau dia harus bersikap sopan kali ini.“Maaf, Tuan Jay. Terima kasih sekali atas bantuan Anda! Saya kebe
Baca selengkapnya
Pria Penggoda
Pria Penggoda “Duduklah, itu mejamu! Kau tidak perlu mengerjakan apa pun di sini,” kata Jayid, sambil menunjuk sebuah meja, di sebelah ruangannya yang hanya disekat oleh sebuah dinding kaca, hingga apa pun yang dilakukan masing-masing orang akan terlihat satu sama lain. Dia meminta Nawa menempati posisinya yang, dulu ditempati oleh seorang sekretaris tetapi, wanita yang memiliki jabatan itu kini dipecat karena berusaha menggodanya. Namun, kalau saja kali ini Nawa yang menggodanya maka dia dengan senang hati akan menyerahkan diri padanya. Sementara di sini dialah yang akan menggoda Nawa nantinya, di mana dia akan membuat gadis itu jatuh cinta.Setelah Nawa duduk dan membuka aplikasi sosial medianya, dia mengabaikan Jayid yang mulai sibuk dengan dokumennya sambil menghubungi seseorang. Jayid tampak tidak bersemangat mendengar suara seorang wanita yang terdengar begitu antusias menerima panggilannya.“Hai Jay! Tumben meneleponku, ada apa? Kuharap kau sudah merubah pendirianmu dan
Baca selengkapnya
Pikiran Misella
Pikiran MisellaNawa melihat ke arah Della dengan tersenyum tipis, kalau hanya berkenalan saja tidak masalah, pikirnya.“Nawa Lawira!” Nawa menerima uluran tangannya sambil menyebutkan nama. Seketika Della tertegun mengetahui nama gadis dihadapannya, lalu, dia menyalakan perekam pada ponsel.“Sejak kapan kau mengenal Jay? Aku sudah lama tertarik padanya tapi, sepertinya dia menyukaimu!”“Apa kau ke sini hanya untuk menginterogasiku, karena kau khawatir aku akan merebut pria itu darimu?”“Tidak ... aku hanya ingin mengenal lebih dalam, dengan pegawai pacarku!”“Oh, baiklah kalau begitu aku akan menjawab pertanyaanmu satu persatu ... aku belum lama mengenalnya, dan kau tidak perlu khawatir sebab tidak mungkin pria seperti dia menyukai perempuan seperti diriku! Sebaiknya kau berusaha lebiih keras!”“Jangan bilang kau menyukainya tapi tidak mengungkapkannya! Aku tidak mau hubunganku dengannya kau ganggu!”“Tidak, jangan kuatir aku tidak akan menganggu kalian, karena aku benci pria pengkhi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status