Arini hanya bisa mematung, tubuhnya masih gemetar. Pecahan kaca berserakan di lantai ruang tengah, suara tangisannya menggema, namun ia berusaha menahannya agar tidak makin menambah kepanikan.Wawan kembali masuk ke dalam rumah setelah gagal mengejar pelaku. Napasnya memburu, pria itu berusaha menenangkan istrinya."Maaf, Dek. Mas nggak berhasil tangkap orangnya. Tapi Mas sudah lihat motornya, nanti kita lapor polisi," katanya sambil meraih tangan Arini dan membawanya menjauh dari pecahan kaca.Arini hanya mengangguk. Di dalam hatinya, ia tahu siapa yang kemungkinan besar berada di balik ini semua.Dan benar saja…Keesokan paginya, ketika Arini dan Wawan membersihkan pecahan kaca dan memperbaiki jendela, terdengar suara motor berhenti di depan rumah kontrakan mereka. Wawan menyipitkan mata, ia merasa mengenali suara itu.“Arumi,” bisik Arini pelan, ketika melihat Arumi turun dari motor bersama Irgi.Arumi melipat tangannya di dada, berdiri dengan kepala terangkat tinggi. “Wah, rumah or
Last Updated : 2025-07-24 Read more