All Chapters of KEMBANG DESA SANG MILIARDER : Chapter 61 - Chapter 70
173 Chapters
Meminta Restu
Danu terlonjak saat Radisha telah berada di sampingnya. Seketika itu pun khayalannya sirna begitu saja, saat sang kekasih telah kembali menghampirinya.Dengan gugup Danu menimpali Radisha. "Kamu sudah selesai ke warungnya?" "Sudah! Memangnya kenapa Hem?" Radisha menatap heran pada Danu. "Kau kenapa dari tadi hanya bengong, dan senyam-senyum sendiri?" ulang Radisha mempertanyakan sikap Danu."Rahasia!" jawab Danu, dan meraih tangan Radisha untuk kembali ke rumah."Owh jadi sekarang begitu ya? Mau main rahasia-rahasiaan sama aku," ucap Radisha berjalan bersama dengan tangan yang masih saling menggenggam."Enggak sih ... sebenarnya tidak ada rahasia apapun yang aku sembunyikan dari kamu," kata Danu.Namun, Radisha tidak percaya begitu saja padanya. "Aku enggak percaya!""Terserah kamu kalau tidak percaya, itu hak kamu!" balasnya dengan tersenyum menatap pada Radisha yang mulai terlihat manyun."Oh jadi begini sika
Read more
Direstui
"Di Jakarta?!" Prasasti tersentak saat mendengar putrinya akan menikah di Jakarta bukan di kampungnya sendiri."Iya Bu di Jakarta! Ibu mau ya ikut kami ke Jakarta!," kali ini Radisha yang bicara pada ibunya.Hening.Satu menit telah berlalu, mereka bertiga masih belum melanjutkan obrolan. Danu saling menatap dengan Radisha, lantaran takut kalau pernikahan mereka tidak jadi."Ya ... Ibu akan ikut dengan kalian!" Prasasti menghela nafasnya. Pada akhirnya ia menerima keputusan putrinya.Danu dan Radisha tersenyum, mereka sangat bahagia karena Prasasti menyetujui hubungannya."Terima kasih Ibu!" Radisha memeluk ibunya dengan hangat."Iya Nak, justru Ibu yang berterima kasih sama kamu. Karena kamu Ibu bebas sekarang dari Juragan Komar!" Prasasti tersenyum dengan mengusap puncak kepala putri semata wayangnya."Kalau begitu kapan kita berangkat ke Jakartanya?" lanjut Prasasti bertanya.Danu pun menjawab pertan
Read more
Perjalanan Pulang
Seketika Danu menghentikan langkahnya, dia menatap nanar pada Radisha. Saat Radisha menyampaikan bahwa ibunya tidak akan ikut dengannya ke Jakarta."Kenapa Ibu tidak mau ikut bersama kita?" tanya Danu sendu, dan perlahan menghampiri ibu Prasasti."Bukannya Ibu tidak mau Nak, di sini Ibu masih banyak yang harus di selesaikan, mulai dari surat tanah yang masih di tangan Juragan, Ibu tidak mau perjuangan kalian sia-sia itu saja, Ibu berjanji jika sudah selesaikan urusan itu, Ibu juga akan menghadiri pesta pernikahan kalian, Ibu Janji!" Prasasti berusaha meyakinkan Danu, dan Radisha, putrinya."Tapi Ibu berjanji akan datang di hari Pernikahan Radisha kan?" "Iya sayang ... Ibu berjanji akan datang di hari Pernikahanmu!" ucap Prasasti menangkup wajah putrinya, dengan kedua tangannya berusaha meyakinkan.Perlahan Radisha pun mulai tersenyum setelah mendengar ucapan ibunya yang sangat meyakinkan.Hati Radisha mulai tenang saat ibunya be
Read more
Hubungan Semakin Erat
Sore itu Danu dengan Radisha telah sampai di kediaman keluarga Naratama, sedangkan Natalie sangat senang setelah melihat putranya telah kembali dari kampung halaman Radisha, perlahan dia menghampiri putra, dan calon menantunya itu."Akhirnya kalian pulang juga!" ucap Natalie tersenyum merasa senang lantaran Danu kembali pulang ke rumah bersama Radisha."Memangnya Mama menunggu kepulangan kami ya? tanya Danu menyalim tangan ibunya, begitu pun dengan Radisha."Tentu saja Mama menunggu-nunggu kedatangan kalian, Mama sangat mengkhawatirkan kalian berdua!" ujarnya menoleh pada mobil yang di kendarai putranya itu.Natalie terlihat sedang mencari sesuatu, tapi tak kunjung menemukannya."Mama kenapa?" tanya Danu setelah sadar jika ibunya itu seperti sedang mencari sesuatu.Natalie kembali menatap pada calon menantunya itu,. setelah menatap pada putranya. "Di mana Orang Tuamu Radisha?" tanya Natalie akhirnya mempertanyakan keberadaan oran
Read more
Sandiwara Ipar
Radisha tersenyum sumbang saat mendapat penolakan dari tuan Nara, dan terus melangkahkan kakinya menuju dapur. Pada saat itu tak sengaja berpapasan dengan Audrey."Radisha!" sapa Audrey sedikit bersikap manis dan menyunggingkan senyum seperti di paksakan."Iya ... Audrey" Radisha membalas sapaan calon iparnya itu."Kapan kamu sampai kemari, perasaan tadi siang kamu belum sampai?""Baru tadi sampainya, belum lama!" ucap Radisha menatap pada Audrey, dengan tangan masih memegang nampan."Oh pantesan, oke Radisha kalau begitu saya pamit mau ke kamar!" Audrey izin pamit setelah dia menyapa calon iparnya itu.Perlahan Audrey mulai menaiki tangga, dan masih terus berpikir tentang bagaimana caranya memisahkan Radisha dari kakaknya.'Pokoknya aku harus cari cara, untuk memisahkan Radisha dari Kak Danu. Tapi, bagaimana caranya?' batin Audrey merasa kesusahan mencari cara. 'Apa aku minta bantuan Tifany saja?' Audrey masih
Read more
Firasat Buruk Danu
Kini mata Danu bertatapan dengan Radisha, untuk ke sekian kalinya dia memandang kecantikan gadis desa ini dengan jarak beberapa senti saja."Karena aku sangat khawatir sama kamu Ra!""Kamu harus percaya sama Adikmu, aku saja yakin kok kalau Audrey sudah berubah!" ucap Radisha terlihat meyakinkan, padahal, sebenarnya dia juga masih ragu dengan perubahan Audrey yang begitu tiba-tiba.Perlahan Danu melepas tangannya, dari pinggul Radisha. "Baiklah, kalau kau yakin dengan hatimu aku juga akan berusaha mempercayainya!"Setelah Danu melepaskannya, Radisha pun segera bergegas menuju kamarnya untuk segera berdandan secantik mungkin, agar sang calon iparnya itu tidak merasa malu saat bepergian dengannya.Sementara Audrey menunggu Radisha di ruang tengah, di sana juga terlihat tuan Nara yang sedang menyesap kopi buatan Radisha."Memang kamu akan mengajak Gadis Desa itu ke mana Drey?" tanya tuan Nara berusaha ingin tahu.Audrey mem
Read more
Niat Jahat
Audrey terus menatap pada arah Radisha, sementara pria di depannya itu masih menunggu jawabannya. "Kau lihat Perempuan yang sedang berjalan menuju pintu keluar itu bukan?" tunjuk Audrey pada Radisha.Pria itu pun menatap pada arah Radisha yang semakin menjauh, berusaha meninggalkan Kelab malam itu. "Ya saya melihatnya! Memangnya apa yang harus lakukan padanya?" pria itu kembali bertanya."Renggut kesuciannya maka kau akan mendapatkan uang 50 juta, apa kau sanggup melakukannya?" Audrey tersenyum sinis menatap pada langkah Radisha.Pria itu tersenyum menyeringai, dia merasa senang selain enak-enak dia pun mendapatkan kehangatan malam ini. "Hanya itu saja Nona?" tanyanya memastikan."Ya hanya itu! Apa kau bisa melakukannya Hem?" Audrey menatap pria itu untuk menjamah tubuh Radisha yang begitu menggiurkan."Tentu saja bisa!" jawabnya, dan menghampiri Radisha.Pria itu semakin mendekat ke arah Radisha, untuk melakukan apa yang diperin
Read more
Penolongku
Ketakutan semakin menjalar ke sekujur tubuhnya, keringat dingin pun jatuh bercucuran kala pria tidak dikenalnya ini semakin mendekat, terlebih lagi pria ini telah polos tanpa sehelai benangpun membalut tubuhnya. Tiba-tiba saja kaki Radisha terasa kaku, dan lidahnya pun terasa kelu dengan mulut seperti terkunci."Aku mohon jangan lakukan!" pintanya memohon dengan suara sumbang.Namun, pria itu sama sekali tidak menghiraukan ucapannya. Mana mungkin pria seperti ini akan mengampuninya.Sementara Danu baru saja sampai di kelab malam itu, bersyukur Danu dapat melacak keberadaan Radisha melalu GPS di ponselnya. Dengan langkah gusar dia masuk ke dalam VIP CLUB terbesar di kota Jakarta itu.Perempuan malam menyapa Danu, ada yang menjajakan tubuhnya ada pula yang secara terang-terangan bergelayut di lehernya."Tuan! Ayolah pilih saya, saya jamin akan dapat memuaskan Anda!" ucap perempuan malam itu sambil bergelayut di leher sang BILLIONA
Read more
Histeris
"Audrey kecewa sama Mama!" dengan bibir bergetar, dan tangan yang terus memegangi pipinya Audrey meninggalkan Natalie yang masih berdiri di ruangan tengah itu.Rencana Audrey telah gagal dia tidak bisa pagi menghalangi Danu, dengan Radisha dia harus pasrah memiliki kakak ipar yang hanya seorang gadis desa seperti Radisha.***Pagi itu seperti biasanya Radisha menyiapkan sarapan untuk keluarga Naratama, dengan cepat Radisha menyajikan semua makanan di meja dibantu oleh si mbok."Wah ... rajin sekali Calon Istriku!" puji Danu yang sudah terlihat rapi dengan setelan kerjanya berdiri di tangga menatap Radisha hangat."Aku harus terbiasa dengan semua ini bukan? Apalagi nanti setelah menjadi Istrimu!" senyum Radisha pada arah Danu.Dengan langkah gontai Danu menghampiri Radisha, dan menarik kursi meletakkan pantatnya di sana."Tolong buatkan aku roti dong," pintanya manja pada Radisha, dan menyunggingkan senyuman."Em dasar man
Read more
Rencana Ke Butik
Natalie berjalan dengan cepat menuju Radisha. Lantaran, tiba-tiba calon menantunya itu histeris saat melihat keberadaan Audrey, putrinya.Namun, belum sempat Natalie sampai ke kamar tidur Radisha, Danu telah kembali dari kamar kekasihnya itu. "Bagaimana keadaan Radisha sekarang! Apa dia baik-baik saja?" tanyanya menatap penuh selidik."Sudah lebih tenang Ma, dia hanya takut saja jika kejadian semalam terulang kembali padanya!" ujar Danu seraya melangkahkan kakinya."Tadinya aku mau mengajak dia memilih gaun pernikahan ke butik, melihat keadaannya seperti ini saya tidak tega!" lanjut Danu bercerita Radisha yang sejak tadi ternyata berdiri di ambang pintu kamarnya, mendengarkan percakapan antara Danu dengan ibunya. Ia pun merasa tak enak hati karena membuat Danu bersedih telah mengkhawatirkan keadaan mentalnya saat ini. Akhirnya Radisha pun berbicara, dan mau di ajak memilih gaun untuk pernikahannya."Aku mau!" seru Radisha berdiri di amba
Read more
PREV
1
...
56789
...
18
DMCA.com Protection Status