All Chapters of Dinikahi Adik Ipar Mantan Suami: Chapter 31 - Chapter 40
43 Chapters
Bab 31. Khilaf
Baper setengah mati pun nggak ada gunanya di depan Athar. Dia tetap cengengesan seolah apa yang dia katakan tentang 'buat anak' itu adalah hal yang biasa dan bukan istimewa. Aku kembali mendengkus ketika mengingat ucapannya beberapa saat yang lalu. "Bercanda kali Mbak, jangan sampai syok gitu. Ya ... kecuali kalau Mbak mau. Saya mah ayo aja. Seneng malah."Begitulah, jawaban Athar saat aku terkejut karena mendengarnya mengatakan mau buat keturunan malam ini.Nyebelin banget, kan? Emang! Dasar perjaka sok ganteng! Bisa-bisanya dia menggoda mantan janda.Namun, sebagai janda berpengalaman sepertinya aku harus sudah tahan bantingan. Biar harapanku gak pupus sebelum bermekaran.Aku harus melupakannya!Supaya tidak terlalu menyikapi berlebihan tingkah ajaib Athar, aku memutuskan untuk mengabaikan perasaan aneh ini dan membersihkan diri lebih dulu. Setelah berganti baju dan membereskan barang, kuputuskan untuk sedikit menikmati suasana kamar dalam kesendirian sebelum Athar selesai mandi.
Read more
Bab 32. Fitnah
Aku berjalan gontai dan lemah begitu sampai ke lantai lima belas, di mana di sinilah ruangan tempat Athar memanggilku berada. Entah apa yang diinginkan Athar, tapi kurasa sudah sepantasnya aku bersikap profesional. Tidak lagi menghindarinya atas dasar masalah pribadi.Honestly.Melihat kemarahan Athar, hatiku begitu berkecamuk dan gugup untuk bertemu dengannya. Aku takut Athar akan mempermasalahkan persoalan semalam. Bagaimana jika dia bertanya? Atau haruskah aku jujur mengenai kekuranganku yang tak bisa berhubungan selayaknya suami-istri? Oh Tuhan. Aku sungguh tidak mau mengecewakannya. "Ya Allah bantu aku. Redakan kemarahan suamiku." Aku terus memikirkan tentang lelaki itu sambil mencari keberadaannya. Dengan gerakan slow motion kutolehkan kepala ke kanan dan ke kiri untuk mencari ruangan yang diinfokan oleh Athar. Katanya dia berada di ruang meeting XV, tapi aneh sejauh memandang tak kutemukan ruangan tersebut. Berhubung ini kali pertama menjejakkan kaki di lantai khusus para
Read more
Bab 33. Permintaan Athar
Aku tahu, rasanya tidak dipercaya sama orang yang kita cintai itu sangat menyakitkan. Hingga perasaan trauma itu sangat membekas apalagi jika berkenaan dengan orang ketiga. Tanpa disadari, jiwaku selalu ingin memberontak dan tidak mau bersinggungan. Masih teringat jelas di saat dulu aku hampir depresi akibat Hans lebih percaya Anita dibanding aku yang notabene istri sah. Hans yang terus membela Anita meski saat itu Anita-lah yang salah. Dan bukan Hans saja, tapi hampir semua keluarga Hans mendukung Anita ketika Hans dan Anita ketahuan berselingkuh.Jujur. Itu adalah babak paling hancur yang pernah ada dalam hidupku dan aku tidak mau menjadi sampah lagi untuk meminta belas kasihan dan pembelaan. Sial-sial, kejadian itu terulang lagi tapi bukan Anita yang jadi lawanku tapi Clara. Haruskah aku terus jadi wanita korban playing victim seperti ini? Haruskah aku terluka untuk kesekian kali?Aku mengangkat kepala, menatap langit-langit ruangan berukuran 4x5 yang merupakan ruang kerja raha
Read more
Bab 34. Jebakan Clara
POV AuthorKania membersihkan rumahnya dengan perasaan yang tak menentu, dia bahkan mengambil alih tugas Bik Imas saking gabutnya. Entah mengapa usai Athar pergi menghadiri undangan makan malam di rumah Clara, sejak tadi hatinya tak tenang seolah dicampur-adukkan oleh sesuatu. Gadis itu tidak bisa memungkiri kalau hatinya cemburu juga ragu ketika mengingat kalau Athar akan cukup lama berada di rumah Clara. Kejadian di mana Clara menyiramkan kopi dan membuat pertengkaran dengannya cukup bikin Kania ragu bahwa gadis itu tidak akan menggoda suaminya.Setelah bersih-bersih sembari melamunkan Athar dalam kegelisahan selama satu jam, akhirnya Kania memutuskan untuk beristirahat di kamar. Sambil merebahkan diri di kamar, dalam hati gadis cantik itu terus bertanya-tanya. Apa Athar sudah tiba di rumah Clara? Gimana makan malamnya? Apa misinya berhasil? Dan banyak lagi kekhawatiran Kania lainnya.Jenuh. Dalam suasana kamar yang begitu hening, Kania mengambil ponselnya untuk kembali membaca pe
Read more
Ibadah Syurga
Kania terperanjat saat melihat Athar pulang dengan tatapan mata yang begitu sayu. Lelaki yang katanya mau menunaikan misi itu malah pulang dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Semalaman di luar nyatanya membuat tampilan Athar teramat kusut di pandangan Kania yang telah mencemaskannya.Tentu pemandangan ini membuat Kania bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada suaminya? Kenapa pulang dari rumah Clara jadi seperti ini? Berbagai macam pertanyaan dan hipotesis mulai muncul di benak Kania. Namun, sayangnya belum juga itu terjawab, Athar sudah lebih dulu berjalan masuk melewati istrinya dengan tatapan kemarahan. Lelaki itu mengarahkan kakinya ke dapur meninggalkan Kania yang masih melongo kebingungan. "Thar, kenapa? Kamu haus?" kejar Kania cemas. Athar tak mengindahkan pertanyaan Kania. Athar lebih fokus untuk membuka kulkas untuk mengambil botol minum berisi air es dan lalu meminumnya hingga tandas. Akan tetapi, meski sudah beberapa kali menegak minuman sialnya rasa panas yang membakar tu
Read more
Ibadah Syurga (Dua)
POV AuthorMata Athar mengerjap pelan ketika dia melihat tubuh atas Kania yang ter-ekspos setelah istrinya tersebut menanggalkan baju piyama. Ini untuk pertama kalinya Kania berani membuka pakaiannya di depan Athar. Melihat pemandangan ekslusif ini, Athar tidak menyangka kalau Kania memiliki banyak luka di sana sini, ada luka pukulan sampai goresan semua ada. Athar yakin semua itu bukti kekerasan Hans yang entah mengapa belum sembuh walau sudah sekian lama berlalu. Sebaliknya, Kania pun terkejut melihat penampakan punggung Athar yang kini bisa dilihatnya dengan jelas. Jujur. Kania tidak menyangka kalau Athar juga memliki bekas luka bakar di tubuhnya. Kata Athar itu terjadi karena dulu almarhum bapaknya sempat memukulinya karena berani menantang Bu Maryam. Mereka pun saling iba terhadap kondisi masing-masing dan berjanji akan saling melindungi, walau tidak terucap secara langsung."Mbak, kenapa Mbak gak pernah bilang kalau punya luka seberat ini? Ini harus divisum Mbak. Kita harus m
Read more
Khawatir
Kania mondar mandir gak tenang. Sudah seharian ini Athar tidak bisa dihubungi. Otaknya terus saja melancarkan aksi spekulasi tentang berbagai peristiwa yang mungkin terjadi pada Athar di luar sana. Setelah berpamitan pagi tadi, Athar seolah susah dihubungi.Kania gelisah, galau dan merana. Akibat kabar meninggalnya Clara, ternyata sangat hebat. Bahkan Kania saja yang sengaja gak masuk kantor langsung mendapat kasak-kusuk yang gak jelas via grup WA para karyawan.Mendapati itu, tak dipungkiri di satu sisi dia juga merasa sedih karena walau Kania tak menyukai Clara tetap saja dia adalah manajer di kantornya. Sedikitnya Kania dan Clara sempat bersinggungan. Namun, anehnya selain sedih di satu sisi lainnya Kania merasa sangat khawatir.Ya, khawatir akan ada masalah baru lagi."Huf."Kania mengambil napas dalam sekaligus beristighfar. Gadis itu menengadahkan tangannya menghadap kiblat untuk berdoa.Dia memutuskan untuk mendoakan mendiang Clara dan juga kebaikan untuk keluarganya terutama A
Read more
Tukar Suami?
Aku menatap perempuan yang ada di depanku dengan wajah datar. Sudah lima belas menit berlalu aku dan Anita duduk berhadapan di meja kafe tapi wanita di depanku belum juga bersuara. Tadinya, aku malas sekali menemui perempuan yang telah merebut Hans dariku ini tapi dia terus memohon hingga aku tak ada pilihan selain menemuinya. Pertemuan ini bermula dimulai dari beberapa waktu lalu di mana aku yang sedang membeli nasi goreng tiba-tiba melihat Anita turun dari mobil dan menghampiriku. Jujur, aku terkejut melihatnya menemuiku semalam ini, padahal aku kira dia sedang berada di luar kota dengan Bu Maryam sesuai yang aku lihat di medsosnya. Ternyata ... oh ternyata dia ada di sini, ajaib!Saat di depan tukang nasi goreng, Anita bilang dia ingin bicara padaku empat mata saja. Mulanya aku menolak karena curiga dan juga takut Athar mencari tapi dia tetap memaksa sampai memohon-mohon. Katanya ini sangat penting dan dia berjanji tidak akan lama berbicara. Entah apa tujuannya tapi kuakui kal
Read more
Seksi
POV ATHARDengan perasaan masih tak karuan, aku hanya mampu terduduk di balik kemudi. Setelah melewati proses pemakaman dan interogasi yang menyita perhatian tentang kematian Clara akhirny aku bisa pulang. Namun, aku kecewa ketika sampai ke rumah aku malah tak menemukan Kania--istri yang selalu membuatku khawatir.Di mana dia? Kenapa semalam ini dia belum kembali? "Shit! Pake merah lagi!"Aku mendengkus kesal ketika mobilku terhalang lampu merah padahal perasaanku sudah sangat cemas. Sambil menunggu lampu berubah hijau, aku merogoh ponsel yang ada di saku celana. Tanganku gegas menekan tombol hijau untuk menelepon Kania tapi lagi-lagi gak ada jawaban. Hampir frustasi, aku memukul pelan setir dan lalu memandang layar hape yang menunjukan wajah istriku.Kupandang walpaper itu lamat-lamat.Heran. Ini orang narkoba apa manusia? Kenapa bisa membuatku resah begini? "Mbak kamu di mana? Lagi apa? Dan sama siapa?" Aku mendesah gelisah, apalagi lampu tak juga hijau. Sudah menjadi rahasia umu
Read more
Jebakan.
Di antara kesadaran dan ketidaksadaran, sayup-sayup aku mendengar lagu BTS mengalun. Semula hanyalah alunan kecil semata tapi lama-lama semakin keras dan menuntut untut diangkat. Astaghfirullah! Ini siapa sih yang berani mengganggu tidurnya seorang istri yang baru saja menyelesaikan kewajibannya? Apa dia tidak tahu kalau aku sudah sangat bekerja keras demi mempersembahkan seorang anak bagi Athalarik Yusuf yang kekarnya setara dengan Aqua-Man? Astaghfirullah! Lemas, sumpah lemas. Gak nyangka kepiawaian berondong membuatku lupa akan trauma.Dikarenakan dering telepon itu terus mengganggu, dengan sangat terpaksa aku pun membuka mata. Walau pun nyawa belum kumpul semua dan melanglang buana setidaknya aku tahu dari arah mana itu berasal. Secara malas dan dengan masih memejamkan mata, aku merentangan tangan dan meraba-raba sisi di samping tempat tidur, berharap aku bisa menemukan benda pipih yang terus mengganggu itu dan akhirnya dapat."Halo, assalammu'alaikum. Halo? Siapa nih?" tanyaku
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status