All Chapters of Sang Kultivator Terbuang: Chapter 71 - Chapter 80
128 Chapters
71. Pertarungan Dua Teknik
Bai Lihai tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Han Xuelian. Ia yakin, kata-kata itu hanya sebuah jebakan agar Bai Lihai jadi lebih mudah ditangkap. Di sisi lain, Han Xuelian dibuat kesal dengan pengabaian yang dilakukan Bai Lihai. Ini membuat si gadis menjadi lebih serius dalam bertarung. Gagang pedang kembali dipegang. Kali ini, Han Xuelian akan menggunakan teknik yang lebih kuat, yaitu Teknik Pembelah Bumi. Teknik ini adalah teknik khusus yang tidak diajarkan pada semua Kultivator di Sekte Gerbang Naga. Hanya yang terpilih saja yang dapat mempelajari teknik ini. Sebuah tebasan dilakukan oleh Han Xuelian. Bai Lihai bisa menghindar, tapi tiba-tiba saja ia mendapat luka meski pedang tidak mengenai dirinya. Ia pun mundur beberapa langkah sambil memegangi bagian yang terkena luka. "Sial! Dia sepertinya mulai serius menyerangku!"Meskipun Teknik Pembelah Bumi adalah teknik khusus, tapi Bai Lihai sempat diajari teknik ini oleh Han Xun. Tidak jelas untuk alasan apa, padahal ia hanyal
Read more
72. Kemunculan Alter Ego
Dua Kultivator itu menyerang Bai Lihai secara bersamaan. Tebasan demi tebasan dilayangkan, tapi tidak satupun yang melukai si pemuda. Meski kali ini menghadapi lawan dengan jumlah yang lebih banyak, tapi bagi Bai Lihai ini lebih mudah dari pada melawan Han Xuelian seorang diri. Dua Kultivator itu sama-sama berada di ranah Initial Foundation 1, lebih rendah satu tingkat dibandingkan si gadis. Kualitas senjata yang mereka gunakan juga jauh di bawah Pedang Api Suci yang digunakan Han Xuelian. Ini membuat Bai Lihai tidak perlu lagi mengalirkan Qi pada Jubah Siluman maupun Pedang Matahari. Selain itu, kemampuan beladiri kedua Kultovator juga tidak terlalu baik, membuat Bai Lihai bisa dengan mudah mendominasi pertarungan. Dua Kultivator itu hanya unggul dalam hal jumlah dan tingkat Kultivasi, itupun perbedaannya hanya satu tingkat. Sementara, Bai Lihai unggul jauh dari sisi teknik beladiri dan senjata. Tidak butuh waktu lama bagi si pemuda menjatuhkan kedua Kultivator. "Kenapa Nona Han h
Read more
73. Bukan Lagi Sampah
Elang Es menurunkan Bai Lihai di tempat Xiao Qiumei tengah berada. Si gadis langsung menyambut si pemuda dengan penuh kekhawatiran. "Apa yang terjadi? Kenapa kamu terluka?" tanya Xiao Qiumei. "Jangan banyak tanya, tumbuk daun-daun ini sekarang juga!" Bai Lihai memberikan beberapa jenis dedaunan pada Xiao Qiumei. Setidaknya, ada dua luka yang di dapat oleh Bai Lihai. Satu di lengan dan satu lagi di bagian punggung. Luka di bagian punggung lumayan besar, sehingga butuh segera diobati. Luka-luka seperti ini bisa pulih dengan sendirinya, tapi jelas membutuhkan waktu serta dapat menguras Qi. Untuk itu, ia perlu mengobatinya agar pemulihan berlangsung lebih cepat.Sebenarnya, ada beberapa jenis Pil yang dapat membantu mengobati luka goresan seperti ini dengan cepat. Namun, Bai Lihai tidak memiliki satupun di antaranya. Mau tidak mau ia harus menggunakan pengobatan yang sederhana. Xiao Qiumei membantu mengoleskan daun-daun yang telah ditumbuk pada luka Bai Lihai. Walaupun tumbukan dedaua
Read more
74. Totem Terbang
Bai Lihai mengalirkan Qi pada Kristal Jiwa. Seketika, Elang Es muncul di hadapan sepasang muda-mudi itu. "Kenapa kau memanggil Elang Es? Apa ada ancaman lagi yang datang?" tanya Xiao Qiumei."Aku tidak bisa membawamu bersamaku, tapi aku juga tidak bisa membiarkanmu sendirian. Elang Es ini akan bersamamu," jawab Bai Lihai. Kening Xiao Qiumei berkerut. Ia tidak mengerti dengan maksud perkataan Bai Lihai. "Bisa kau jelaskan lebih rinci!" Bai Lihai menghela napas. Alasannya jelas karena Bai Lihai tidak mau Xiao Qiumei ikut terlibat dalam masalah yang ia hadapi. Kultivator dari Sekte Gerbang Naga dan Sekte Bulan Perak pasti akan terus mencarinya. Jika mereka menemukan keberadaan Bai Lihai, maka Xiao Qiumei juga akan kena masalah. Oleh karena itu, Bai Lihai meminta bantuan Elang Es untuk membawa si gadis menjauh dari tempat itu. Selain itu, Elang Es juga bisa melindungi sekaligus mengawasi Xiao Qiumei. Biar bagaimanapun, Bai Lihai tidak bisa berpisah begitu saja dengan Xiao Qiumei karen
Read more
75. Pengejaran
Hanya beberapa saat sanggup terbang, Han Xuelian kembali menginjakkan kakinya ke tanah. Selama ini, si gadis belum sekalipun berlatih untuk terbang, sehingga ia merasa kesulitan untuk bernapas di udara.Setidaknya, untuk Kultivator yang baru pertama kali mencoba, apa yang dilakukan sangat baik. Ia sanggup terbang setinggi itu dan sanggup mengendalikan tubuh. Biasanya, pemula akan takut terbang tinggi dan sering tidak bisa mengendalikan gerak tubuh, beberapa bahkan sering terjatuh. "Lian'er... kenapa kamu turun?" Wang Lina langsung mempertanyakan alasan Han Xuelian tidak lagi melanjutkan terbangnya. Tidak ada jawaban dari Han Xuelian. Namun, napas gadis itu yang memburu membuat Wang Lina tau alasannya. "Sudah kukatakan, kamu belum siap untuk terbang!" Wang Lina sedikit menasehati Han Xuelian. "Kalau begitu, Lina-jiejie saja yang terbang. Jangan sampai kita kehilangan jejaknya!" Han Xuelian menyerahkan kembali Totem Terbang pada Wang Lina. Wang Lina geleng-geleng kepala menerima Tot
Read more
76. Mengajak Bai Lihai Kembali
Tempat ini berada di tengah-tengah Tanah Mutiara Putih. Disebutkan bahwa tempat ini merupakan pusat dari Dimensi Saku ini. Tempat yang sangat dikeramatkan dan terlarang untuk dimasuki oleh siapa pun. Namun, Bai Lihai tetap nekat memasukinya. Bai Lihai menatap sekeliling. Tempat ini merupakan sebuah lembah tandus yang sangat mirip dengan padang pasir. Tidak ada satu pun tumbuhan yang hidup di sana, hanya tanah gersang yang dapat dilihat. Lembah gersang ini dikelilingi oleh gunung-gunung yang juga terlihat gersang. Angin cukup kencang berhembus menerbangkan debu-debu, membuat jarak pandang menjadi terbatas. Di bagian tengah lembah, berdiri sebuah piramida yang berukuran tidak terlalu besar, mungkin hanya beberapa orang saja yang bisa ditampung di dalam piramida tersebut. Piramida inilah tempat yang selalu disambar oleh petir yang berasal dari awan hitam di atasnya. Meski tidak mengetahui secara pasti, tapi Bai Lihai yakin Kristal Petir Murni berada di dalam piramida tersebut.Menurut
Read more
77. Senjata Elemental
Bai Lihai tidak menggubris apa yang dikatakan oleh Chen Yulin. Ia lebih memilih masuk lebik jauh dan mendekati piramida. Saat ini, lebih penting baginya untuk segera mendapatkan Kristal Petir Murni dari pada berurusan dengan orang-orang ini. Dengan kecepatan penuh, Bai Lihai berlari menuju ke arah piramida. "Jangan lari kau!" Chen Yulin berlari mengejar Bai Lihai."Tuan Muda Chen, Anda jangan sembarangan menyerangnya!" Han Xuelian ikut berlari untuk menghentikan Chen Yulin menyerang Bai Lihai. Wang Lina juga ikut berlari di belakang Han Xuelian. Dengan praktik Kultivasi yang ia miliki, Chen Yulin berhasil mengejar Bai Lihai. Sebuah tebasan ia berikan ke punggung Bai Lihai, sehingga membuat pemuda itu tersungkur. "Kita tidak perlu melanjutkan ini lebih jauh, jika kau menyerahkan seluruh sumber daya yang kamu milki," ucap Chen Yulin. Di tangan Chen Yulin, terdapat sebuah pedang yang terbuat dari cahaya berwarna biru. Pedang ini merupakan sebuah Senjata Elemental. Berbeda dengan Senj
Read more
78. Terlalu Serakah
"Nona Han, aku akan jelaskan semuanya agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kita. Pencuri itu tidak sengaja menjatuhkan Jamur Pagoda saat menyelinap ke tenda kami. Aku akan dengan senang hati mengembalikan Jamur Pagoda ini pada Sekte Gerbang Naga!" Chen Yulin melemparkan Jamur Pagoda pada Han Xuelian. "Aku harap Nona tidak memperpanjang lagi masalah ini!"Chen Yulin dengan terpaksa menyerahkan Jamur Pagoda pada Han Xuelian. Tanaman Roh itu sebenarnya sangat berharga Bagi Sekte Bulan Perak. Namun, ia juga perlu mempertimbangkan akibat yang akan terjadi jika ia terus memaksa menyimpan barang yang seharusnya menjadi hak Sekte Gerbang Naga itu. Bukan tidak mungkin akan terjadi perselisihan di antara kedua sekte. "Terima kasih atas kebaikan Tuan Muda Chen mengembalikan Jamur Pagoda ini kepada kami! Saya bisa pastikan saya dan anggota Sekte Gerbang Naga lainnya tidak akan memperpanjang masalah ini," balas Han Xuelian. Han Xuelian sebenarnya masih kesal pada Chen Yulin. Jika kejadiann
Read more
79. Totem Monster
Chen Yulin mengabaikan Han Xuelian. Ia tidak punya urusan dengan gadis itu. Target sebenarnya adalah Bai Lihai. Ia begitu bernafsu merebut semua barang berharga yang dimiliki pemuda itu.Chen Yulin langsung mengalihkan serangan pada Bai Lihai yang terlihat sudah bangkit. Dengan Senjata Elemental berbentuk pedang, ia siap melakukan tebasan. Bai Lihai terlihat tetap tenang menghadapi situasi seperti itu. Bahkan, senyum tipis terukir di wajahnya. Si pemuda sudah mempersiapkan sesuatu untuk menyambut serangan Chen Yulin. Sepuluh Jimat Cakram, delapan Jimat Api dan lima Jimat Petir telah dipersiapkan. Seluruh Jimat itu langsung menyerang Chen Yulin di saat yang bersamaan. Sebuah ledakan tercipta, membuat sekumpulan asap tebal yang menyelimuti Chen Yulin. Jimat sebanyak itu memang perlu digunakan sekaligus oleh Bai Lihai karena praktik Kultivasi Chen Yulin yang cukup tinggi. Menggunakan sedikit Jimat akan percuma karena ia akan bisa menahannya. Serangan dari sebuah Jimat sangat berbeda d
Read more
80. Manusia Tanah
"Nona Han, kamu terlihat akrab dengan orang yang membuat lumpuh tunangnmu. Aku curiga, kalian memiliki hubungan gelap. Ini sungguh ironi!" Chen Yulin berjalan mendekat ke arah Bai Lihai dan Han Xuelian. Mereka berdua membangiktkan diri. Namun, fokus mereka tidak tertuju kepada pria itu. Sesuatu yang tengah mengamati mereka adalah hal yang lebih mereka khawatirkanBai Lihai dan Han Xuelian menengok ke sekeliling untuk mencari keberadaan 'sesuatu' itu. Sejauh mata memandang, tidak ada hal mencurigakan yang mereka temukan. Yang ada, tindakan sepasang muda-mudi itu membuat Chen Yulin bingung. "Apa yang kalian lihat? Apa kalian tidak menganggap keberadaanku?" Chen Yulin merasa Bai Lihai dan Han Xuelian sedang merendahkannya. "Jangan banyak bicara! Ada sesuatu sedang mengawasi kita!" Bai Lihai membalas ucapan Chen Yulin. "Omong kosong! Kau hanya cari alasan agar aku membatalkan niatku merebut barang berharga milikmu!" Chen Yulin tidak percaya apa yang dikatakan Bai Lihai. Tanpa menunggu
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status