All Chapters of O, Yang Mulia!: Chapter 21 - Chapter 30
82 Chapters
Chapter 21: Petani Legendaris (3)
Setiap ayunan sabit sang Ksatria Maut menciptakan energi berbentuk bulan sabit. Apapun yang disentuh bulan sabit tersebut akan tersayat dan terpotong. Bayangkan belasan bulan sabit tersebut melayang berhamburan, sebagian ke arah O, sebagian lagi ke tiga stalakmit yang mengunci senjata lawannya. Ketiga stalakmit itu tercacah menjadi potongan-potongan batu halus. Sementara O...O berusaha menghindari belasan bulan sabit yang berhambur ke arahnya. Beberapa berhasil dihindarinya, tapi tak sedikit pula yang mengenainya. O beruntung bulan sabit tersebut tidak bisa mengubah lintasannya. Akan tetapi, tetap saja, kerusakan yang diderita O tidak bisa dibilang ringan. Beberaps jarinya putus. Selangka kiri dan belikat kirinya lepas. Beberapa tulang rusuk terpotong dengan sangat rapi; begitu rapi sampai-sampai mengingatkan O pada sup konro kesukaannya yang sayangnya jarang sekali ia nikmati. Selain itu, tempurung kepala O tidak lagi utuh; seperempat bagian atasnya terpotong dan entah terlempar ke
Read more
Chapter 22: Petani Legendaris (4)
Sejak hidup kembali dalam tubuh seorang Lich, O kehilangan indra perasa dan indra perabanya. Ia tidak lagi bisa merasakan tekstur dan suhu. Seluruh bagian tubuhnya terasa kebas seperti mendapat bius total. Akan tetapi, bukan berarti ia kehilangan seluruh sensasi menyentuh. Ada sebuah mekanisme yang tidak diketahui O yang memungkinkan setiap tulangnya merasakan sesuatu.Phantom limb, sebuah keadaan di mana seseorang masih merasakan bagian tubuh atau organ yang tidak lagi menjadi bagian tubuhnya. Kira-kira sensasi semacam itulah yang dirasakan O di sekujur tubuhnya. Ia tidak dapat merasakan sensai apapun di sekujur tubuhnya, bahkan rasa sakit sekalipun, tapi ia bisa merasakan setiap bagian terkecil tubuhnya ada. Termasuk saat bagian tubuhnya terpotong atau terpisah jauh dari kristal intinya.Ya, O dapat merasakan bagian-bagian tubuhnya yang sudah terpisah. Bukan merasakan sentuhan atau suhu, tapi semata-mata merasa bahwa tubuh itu ada dan masih menjadi bagian dari tubuhnya. O juga dapat
Read more
Chapter 23: Panen
Lewat penjelasan yang diberikan oleh Narator, O mengetahui tingkatan gelar kebangsawanan yang ada di Valandria. Ada berbagai gelar kebangsawanan, tetapi O hanya menggarisbawahi gelar kebangsawanan di tingkat tiga terbawah. Pertama, ada gelar Nobilis Homo yang sering disingkat menjadi N.H, yang juga merupakan gelar kebangsawanan paling rendah. Gelar berikutnya adalah Equess, sebuah gelar yang sering dikenal dengan istilah Ksatria di dunia O sebelumnya. Setelah Equess, ada gelar Baro (untuk laki-laki) atau Baronissa (untuk perempuan). Meski hanya satu tingkat dibatas Equess, perbedaan kualitas dan kapasitas antara Baro dan Equess sangat jauh, sehingga tentu saja tidak mudah bagi seorang Equess untuk mendapatkan gelar Baro Inilah yang menyebabkan kenapa keturunan Baro Bundon tidak ada lagi yang menjadi Baro, bahkan sejak generasi kelima, tak ada lagi kepala keluarga yang memiliki gelar Equess. Ini juga alasan kenapa mayat-mayat lain tidak bisa menerobos keluar dari peti mati mereka meski
Read more
Chapter 24: Afinitas Elemen
Sihir suportif memiliki nama yang sama untuk setiap elemen, yaitu azimat. Saat sebuah sihir azimat digunakan pada sebuah objek, objek tersebut akan memiliki elemen baru yang sesuai dengan azimat itu. Saat O mengaktfikan Sihir Azimat Api pada jubah putihnya, kobaran api menyelimuti sekujur tubuhnya. Api itu membentuk pelindung sesuai bagian tubuh yang dilindunginya. Sebuah helm dari api berbentuk kepala naga menutup seluruh kepala O kecuali bagian matanya. Sebuah zirah dengan wajah naga menutupi seluruh dada dan perut, sementara sepasang pelindung bahu berbentuk cakar naga menghiasi di bahu kiri dan kanan. Bagian paha dilindungi oleh untaian pelat-pelat persegi yang dihubungkan dengan rantai-rantai kecil. Sepasang pelindung kaki melingkup dari lutut ke mata kaki, dan terhubung dengan sepatu dengan ornamen berbentuk cakar naga. Sekurang-kurangnya, begitulah Sihir Azimat Api yang dibayangkan oleh O, atau dengan kata lain, sebuah zirah lengkap yang terbuat dari api."Ardens!" O mengucap
Read more
Chapter 25: Lompat Indah
Yang lebih membuat O kecewa daripada pedang pendeknya yang patah menjadi dua bagian adalah kenyataan bahwa ia tidak menemukan kunci segel dari pintu menuju ke permukaan. Kini satu-satunya pilihan yang tersedia adalah mengeksplorasi gua lewat ruangan sebelumnya. O menduga bahwa kunci segel tersebut bisa didapatkannya dari monster singa yang diselamatkan olehnya beberpa waktu yang lalu."Narator, apa kunci segel pintu keluar dari kuburan ini ada di monster singa bersayap itu?"""Tidak bisa dipastikan, Tuan. Tapi yang pasti monster tersebut mungkin bisa membantu perkembangan Tuan ke depannya.""O bergidik membayangkan bagaimana monster dengan mulut penuh taring itu membantunya untuk berkembang. Ia tidak berkomentar dan melanjutkan langkahnya.Setelah melawan beberapa mayat hidup dan mayat imp yang bangkit kembali, akhirnya O tiba di ruangan tempat monster singa berada sebelumnya. Ia memasuki area gua yang gelap gulita. O berhati-hati untuk tidak membuat suara gaduh, meskipun sebenarnya s
Read more
Chapter 26: Kanal Bawah Tanah
Meski berada di dalam air, O masih bisa merapal mantra sihirnya. Tentu saja, ia bahkan tidak butuh udara karena ia tidak bernapas. Inilah keuntungan seorang Lich dibanding penyihir manusia biasa yang tidak bisa mengucapkan inkantasi sihir mereka manakala napas atau suara mereka tercekat."Medicor!"Sebuah bola cahaya menyelimuti ujung tongkat sihir O. Cahaya itu menjadi penerangan di kedalaman sungai yang gelap dan mengalir deras. Ya, sihir yang seharusnya digunakan untuk menyembuhkan luka menjadi senter di tangan O. Ini bukan pertama kali O menggunakan sihir tidak sesuai dengan tujuan sihir itu diciptakan. Entah karena memang kreatif atau karena dirinya tidak punya pemahaman mendalam akan sihir, sehingga ia melakukan hal itu. Akan tetapi, sejauh ini semuanya berhasil menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.Tidak hanya mengusir gelap, bola cahaya itu juga mengusir monster-monster kadal yang mengejar O. Makhluk-makhluk itu hidup dalam kegelapan total, tapi tidak buta sepenuhnya
Read more
Chapter 27: Mandi Lendir
Monster lendir atau yang populer dengan sebutan slime, biasanya digambarkan sebagai monster lemah yang dapat dikalahkan dengan mudah. Tak jarang mereka ditampilkan sebagai makhluk yang imut dan menggemaskan seperti beberapa video game yang pernah dimainkan O. Akan tetapi, di sini, di tempat terkutuk ini, semuanya bisa jadi sangat berbahaya. Bukankah tubuh O pernah dikoyak-koyak seekor mayat hidup?O tidak ingin meremehkan monster-monster nyaris transparan yang sekarang bergerombol di hadapannya, apalagi monster lendir di Valandria jauh dari gambaran lucu dan menggemaskan. Apapun yang memasuki tubuh mereka perlahan meleleh karena cairan asam pekat yang berada di tubuh mereka, termasuk empat pilar stalagmit yang digunakan O sebagai barikade. Mereka bergerak perlahan seperti lelehan magma yang merayap di permukaan tanah. Akan tetapi, O sudah pernah menghadapi slime sebelumnya dan tahu bahwa gerombolan di depan hanya pengalihan."Kalian tidak bisa menipuku," kata O penuh percaya diri dan
Read more
Chapter 28: Eldtrich Lich (1)
"Huh? Kenapa kau pasang kuda-kuda begitu?" kata Kreator. "Kau mau bertarung?" O sendir tidak menyadari gerakannya. Ia reflek melakukan itu karena merasa terancam. "Ck! Eurus!" Nasi sudah menjadi bubur. O langsung menyerang. Seekor slime berwarna hijau tiba-tiba muncul dan menyesuaikan bentuk tubuhnya menjadi semacam perisai. Panah angin O tidak memiliki efek apapun pada slime berwarna hijau itu. "Setelah sekian lama, penerangan di kanal bawah ini menyala," kata Kreator dengan santai, seolah serangan O tidak pernah ada. "Kupikir ada sekelompok petualang yang akhirnya memasuki wilayahku." "Ignis!" Kali ini O menembakkan bola api. Ia melakukannya sambil bergerak mundur. Kali ini, seekor slime berwarna merah ganti menghadang serangan O. Seperti sebelumnya, sihir O tidak memiliki dampak apapun pada slime itu. "Tapi ternyata, bukan manusia yang memasuki wilayahku, tapi kau, seorang Lich" kata Kreator lagi. Ia hanya berjalan santai sementara O mulai berlari. "Anehnya, anak-anakku begi
Read more
Chapter 29: Eldritch Lich (2)
Kreator masih meraung-raung. Yang merasa bersalah jadi merasa kesal karenanya. "Hei, kau bisa diam tidak, sih?""Dunia memang tidak adil," balas Kreator, "Bagaimana mungkin kau bisa bergerak sempurna dengan kristal inti sekecil itu?""Eh, memang harusnya tidak bisa, ya?""Kau harusnya sudah jadi debu sejak lama!"O menggaruk-garuk kepalanya. "Ya, entahlah. Aku juga tiba-tiba saja hidup kembali dalam tubuh ini. Kau tahu, aku sebenarnya sudah mati, loh.""Ugh! Omong kosong!" Kreator kembali reaktif lagi. "Jangan bermain-main denganku!""Hah," O menghela napas. "Ya sudah kalau kau tidak percaya."O menembakkan bola api pada pecahan tubuh Kreator yang masih ada, kemudian mendekati kepala Kreator yang tergeletak tak berdaya. "Jadi, kau ingin kuapakan? Rasanya aneh sekali menghancurkan seseorang yang bisa bekomunikasi dengan penuh kesadaran sepertimu.""Kalau begitu kembalikan tubuhku!""Uh, tidak bisa," balas O, "Bukannya tidak mau, tapi memang tidak bisa. Bagian tubuhmu yang lain sudah j
Read more
Chapter 30: Kreator (1)
PERINGATAN: Chapter ini mengandung adegan menjijikkan! Phantom adalah jiwa-jiwa orang mati yang masih punya keterikatan yang kuat dengan dunia. Bukan sekedar hantu biasa, Phantom sudah menjadi semacam monster tingkat menengah yang bisa menyebabkan kerusakan fisik. Semua jiwa dapat berubah menjadi Phantom, termasuk jiwa seorang Lich. Bahkan setelah kematiannya sebagai seorang Lich, Kreator tidak melepaskan keterikatannya dengan dunia. Ia menjelma menjadi seekor Phantom dan merasuki O. Seperti Ronald, ia ingin mengambil alih tubuh O. Proses pengambilalihan tubuh diawali menghapus atau memanipulasi ingatan dalam tubuh itu, lalu mengisi tubuh itu dengan ingatan Phantom yang merasuk. Di dalam kepala O sekarang, ingatannya dan ingatan Kreator saling beradu. O yang dirasuki Phantom Kreator saat itu hanya bisa berdiri mematung. Untungnya, di dalam ruangan itu tidak ada musuh yang membahayakannya... *** Nama lahirnya adalah Victor. Ia tumbuh dengan normal seperti anak lelaki lain di desa
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status