PoV SerenaAku melihat pada jam dinding, menunjukkan pukul 2 dini hari. Dan Amira datang ke rumah, ketika aku melihatnya yang duduk sambil menangis, merasa heran apa yang terjadi pada dirinya. Keluar kata maaf terlontar dari bibir Amira. Aku tidak tahu untuk apa ia meminta maaf. Atau minta maaf untuk semua yang telah ia lakukan, selama ini padaku, dan sikapnya yang menyebalkan. Aku ambilkan minuman untuk Amira. Agar merasa tenang, seperti apapun sikapnya padaku. Namun rasa empati, masih bisa mengalahkan egoku. "Apabila nanti keluarga Om Darmawan terbukti yang membunuhnya, aku akan melaporkan mereka!" ucap Amira."Membunuh! Siapa yang dibunuh?" tanyaku, karena tidak tahu apa yang dia bahas dengan Mas Irwan. "Suamiku meninggal Mbak, om Darmawan saat kejadian tadi pulang dengan keluarganya. Ketika aku tiba di rumahnya, dan menyusul. Om Darmawan sudah tidak sadarkan diri, dan dia dibawa ke rumah sakit. Aku tidak tahu dia terkena penyakit apa, dan meninggalnya seperti mendadak." jelas
Read more