All Chapters of Jatuh Cinta Pada Si Koki Tampan: Chapter 51 - Chapter 60
92 Chapters
Saling Berkaitan
"Sial! Masuk ke mobilku! Ayo bicara di dalam!" Teriak Shawn saat dia kembali ke mobil. Segera Greta dan Daniel mengikutinya."Kenapa kalian bereaksi seperti itu saat aku menyebut nama Luke Jennings?" tanya Daniel bingung. Greta berbalik dan menatap Daniel yang duduk di kursi belakang."Kau tahu? Mayat rentenir itu bernama Hugh Jennings, jadi apakah dia salah satu putranya atau apa?" tanyanya, tangannya menunjuk ke arah pria yang terlihat sedang berjalan keluar halaman menuju mobilnya.Daniel mengernyitkan dahi, "Hugh Jennings? Entahlah, aku tidak begitu tahu nama ayahnya, kami dulu berteman saat kuliah tapi aku tidak pernah tahu kehidupan pribadinya," jawabnya, wajahnya masih terlihat kaget pada fakta mencengangkan yang baru saja dilihatnya. "Sial! Dia berbohong padaku selama ini! Dia bilang dia lesbian! Tapi dia tinggal bersama Luke dan bahkan punya anak! Wow! Luar biasa!" kicau Daniel, dia menggelengkan kepalanya tak percaya pada apa yang baru saja dilihatnya.Greta mengabaikan oceh
Read more
Tak Sabar Untuk Bersama
"Aku sepupunya! Apa dia baik-baik saja?" teriak Ryan saat dia dihentikan oleh seorang perawat yang sedang bertugas. Di sampingnya, Greta dan Shawn berdiri dengan wajah pucat.“Sebentar lagi akan ada dokter yang akan menjelaskan, mohon tunggu dengan tenang di ruang tunggu” kata perawat agak ketus karena pasien UGD hari itu cukup banyak."Ryan, ayo pergi!" Greta meraih tangan Ryan, menuntunnya untuk duduk di ruang tunggu.Ryan terlihat sangat khawatir, dia memejamkan mata, tenggelam dalam pikirannya."Shawn, aku menunjukmu sebagai pengacara Daniel, bisakah kau mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang?" katanya sambil menoleh untuk melihat Shawn yang berdiri tidak jauh darinya."Oke, aku akan ke ruang keamanan sekarang," katanya dan berjalan cepat keluar dari ruang tunggu."Daniel kuat, dia akan baik-baik saja..." kata Greta sambil mengusap bahu Ryan dengan lembut."Aku tidak mengerti mengapa seseorang tiba-tiba ingin menyakitinya, tidak seperti aku, Daniel tidak pernah memiliki
Read more
Teror Si Pengekor
Sesuai janjinya kepada keluarganya, Greta menghabiskan satu hari penuh bersama mereka di hotel karena larut malam mereka akan kembali ke Amerika Serikat.Ketika semua orang sibuk minum teh, dia sibuk menelepon Shawn dan Ryan, berbicara tentang telepon dari Sydney yang dia terima tadi malam saat bersembunyi di kamar mandi agar tidak ada yang mendengarkannya.“Langkah pertama kita harus meyakinkan Sydney untuk keluar dari rumah dan menuntut Luke atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga. Tapi sebaiknya dia memiliki bukti, jika dia tidak ingin berakhir sia-sia, setelah itu kita akan meminta dia untuk bersaksi dalam kasus Summer dan Daniel," kata Shawn yang duduk di sebelah Ryan, mereka sepertinya berada di kafe rumah sakit.Greta mengangguk sambil berpikir."Aku bingung bagaimana aku bisa menghubunginya, aku yakin Luke mengawasi hampir setiap gerakannya, nah untungnya mungkin ada banyak CCTV di rumah yang bisa membuktikan kekerasan yang dilakukan Luke kepada Sydney dan putra balita merek
Read more
Menikah?
"Kita kembali ke apartemen, Daniel akan baik-baik saja, ada beberapa polisi yang menjaganya," kata Ryan sambil memacu mobil dengan kecepatan tinggi agar tidak diikuti lagi."Aku tidak mengerti kenapa keluarga Jenning bisa bertindak semaunya seolah-olah mereka tidak takut pada hukum," gumam Greta sambil mengerutkan kening.Ryan menarik napas dalam-dalam, "Mereka adalah sekelompok orang gila, dari kecil orang tua mereka menyuapi mereka dengan obat-obatan, itu membuat mereka tidak pernah takut pada apapun. Ayah mereka, Hugh Jennings adalah orang yang sangat berpengaruh bagi mereka, kepergiannya menyebabkan kekacauan yang akhirnya memicu semua yang terjadi saat ini…” jelasnya. Dia telah menggali tentang Jennings sejak tadi malam.Greta menganggukkan kepalanya, akhirnya mengerti alasan di balik semua kegilaan keluarga itu."Um, aku meminta bantuan ayahku, kuharap kau tidak keberatan..." gumamnya hati-hati.Ryan mendengus, "Kenapa aku harus keberatan? Keselamatanmu dipertaruhkan, ayahmu ber
Read more
Si Gila Kate & Misi Penyelamatan
Greta dan Ryan keluar dari rumah sakit menuju restoran dengan beberapa bodyguard mengelilingi mereka. Selama masalah dengan Jennings belum selesai, mereka akan melakukan semuanya dengan hati-hati."Kau terlihat luar biasa," kata Ryan sambil menatap Greta yang berdiri di sampingnya dengan gaun renda selutut lilac yang pas di tubuhnya.Greta tersenyum malu-malu, "Kau membuatku berdebar," katanya sambil menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Dia masih belum terbiasa dengan pujian kecil yang mungkin akan lebih sering keluar dari mulut Ryan di kemudian hari. Ryan mendengus tertawa, dia mencengkeram tangan Greta erat-erat seolah dia tidak akan pernah melepaskannya lagi."Ryan..." desis Greta sambil menggandeng Ryan saat mereka berjalan memasuki area pintu masuk restoran. "Ada apa?" tanya Ryan, dia menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Greta dengan saksama."Apakah kau yakin akan bertemu mereka? Apakah kau tidak melihat seorang wanita yang duduk di sebelah Gaston, maksudku apakah k
Read more
The Wedding
Greta tidak bisa menahan air matanya saat melihat memar besar di punggung balita sekecil Peter. Tapi dia cepat-cepat menyeka air matanya, tidak ingin Peter melihatnya menangis. "Peter, setelah es krimmu sudah habis, kau juga harus memeriksakan diri ke dokter agar punggungmu tidak sakit lagi, oke?" kata Ryan sambil membungkuk dan mengelus kepala Peter. Peter hanya mengangguk patuh sambil terus menyuapkan es krim ke dalam mulutnya. "Ryan, aku harus ke toilet," kata Greta yang tak kuasa menahan tangis. Di dalam toilet, dia menghabiskan waktunya menangisi kemalangan Peter, merasa lega setelah melampiaskan emosinya, dia kembali ke dapur. "Hei, apakah kau sudah merasa lebih baik?" tanya Ryan sambil memotong bawang. '' Yeah. Di mana Peter?" dia bertanya, melihat sekeliling dapur. "Aku membawanya ke dokter, sini!" Kata Ryan sambil merentangkan tangannya. Greta dengan cepat berjalan mendekat dan menghambur ke pelukannya. "Aku tidak mengerti mengapa dunia begitu kejam terhadap anak lugu
Read more
Wajah Setengah Terbakar
"Greta memberikan ini untukmu sebelum dia berangkat ke New Zealand," kata Shawn sambil mengulurkan amplop putih ke Summer, yang menerimanya dengan bingung."Apa ini..." gumamnya sambil membuka amplop itu dengan perasaan tak menentu. Kecurigaannya terjawab, ada cek senilai 200.000 dolar tertulis atas namanya bersama dengan surat itu.Summer yang kusayangi,Aku tahu kau mungkin tidak ingin menerima apa pun dariku, tetapi kuharap kau akan menerima hadiah terakhir dariku untukmu dan nenekmu. Sewalah apartemen dua kamar yang nyaman untuk kalian berdua di Melbourne, semoga kau bisa menikmati pekerjaan barumu! Hubungi aku kapanpun kau membutuhkan bantuanku!Salam sayang, Greta.Summer menggigit bibirnya kuat-kuat, berusaha tidak menangis karena tersentuh oleh kebaikan Greta."Dia benar-benar luar biasa, aku tidak bisa menolak hadiah ini kan?" gumamnya sambil menoleh untuk melihat Shawn yang menatap kosong ke gedung apartemen tua tempat Summer tinggal selama beberapa tahun."Apakah kau benar-
Read more
Shawn...
Setelah bertukar nomor telepon dengan Vivian, Summer kembali ke motel dengan gugup. Apakah dia baru saja membuat keputusan yang salah? Tapi dua miliar dolar?! Bahkan jika dia bekerja selama beberapa tahun, dia mungkin tidak akan pernah bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Dengan uang itu, dia bisa membeli rumah di pedesaan dan membuka usaha sendiri serta hidup tenang bersama nenek. Sesuatu yang selalu dia inginkan sejak dulu."Nenek, apakah kau sudah tidur?" Summer berbisik ketika dia masuk ke motel dan menemukan Nenek terbaring di tempat tidur."Summer? Kau sudah pulang? Kenapa kau lama sekali! Bagaimana? Apakah kau berhasil mendapatkan apartemen untuk kita?" tanya nenek, berbalik untuk menatapnya.Summer tersenyum dan mengangguk, "Lihat ini! Kelihatannya nyaman kan? Kau akan punya kamar sendiri, dan lihat balkon ini! Kau bisa berjemur setiap pagi di sana jadi kau bisa mendapatkan cukup vitamin D!" gumamnya kegirangan sambil menunjukkan video apartemen itu ke neneknya di ponselnya.N
Read more
Saling Memendam
"Ayo cepat masuk!" kata Shawn sambil membantu Summer memasukkan nenek ke dalam taksi."Terima kasih," kata Summer dan duduk di sebelah nenek, sedangkan Shawn duduk di kursi depan."Aku tidak ingat memberimu alamat motel ini..." gumam Summer, bingung."Oh ya? Coba lihat riwayat percakapan kita, kau mengirimkan lokasimu tadi malam, jadi ada apa dengan Nyonya O'Brien? Apakah livernya kambuh?" Shawn bertanya, melihat ke belakang."Sepertinya keracunan makanan, aku tidak tahu. Jadi jika ada bau yang sedikit tidak enak mohon maafkan kami..." Kata Summer sambil meringis mencium bau yang berasal dari popok nenek."Tidak masalah!" Seru Shawn sambil melirik sopir taksi yang menutupi hidungnya dengan tangannya.Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah sakit terdekat dimana Nenek langsung dibawa ke UGD. Setelah berbicara dengan dokter, Summer berjalan lemas ke ruang tunggu tempat Shawn menunggu sambil memegangi kopernya."Hei, bagaimana kabarmu? Apakah nenekmu benar-benar keracunan makanan?
Read more
Bangkit Dari Kematian
"Nenek, aku harus pergi bekerja selama seminggu dan Shawn akan menemanimu. Jika aku berhasil melewati masa percobaan, aku mungkin akan pergi selama tiga sampai enam bulan, tapi jangan khawatir akan ada teman yang datang untuk mengunjungi nenek setiap hari untuk memastikan nenek baik-baik saja," kata Summer sambil memegang tangan Nenek dengan lembut.Wajah Nenek muram, dia menatap Summer dengan penuh perhatian, "Kau akan baik-baik saja, bukan?" dia bertanya dengan cemas. Summer tersenyum, "Aku baik-baik saja, aku bahkan sangat bersemangat dan tidak sabar untuk melakukan pekerjaan itu! Saat kau merindukanku, bayangkan saja tempat ini..." Summer memotret sebuah rumah pertanian putih yang indah di Byron Bay dan memberikannya kepada neneknya.“Kita akan tinggal di sana dan memiliki ladang yang luas, nenek akan duduk di halaman pada sore hari melihat pekerja kita merawat sapi dan kuda kemudian aku akan muncul dari dalam rumah membawakan secangkir teh panas dan Cake Wortel untukmu," oceh Sum
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status