All Chapters of Pengantin sang Raja Naga: Chapter 41 - Chapter 50
75 Chapters
Bab 41
Darren, salah satu perancang busana terkemuka kerajaan naga bersama asistennya sedang melangkah masuk.Gaun putih panjang tanpa lengan itu mencuri perhatian semua yang berada di ruangan. Baru kali ini mereka melihat gaun resepsi yang tidak memiliki banyak hiasan."Hormat saya pada Yang Mulia Ratu," ucap Darren sambil membungkuk setelah meletakkan gaun pengantin di meja yang telah disiapkan.Fabian yang ada di belakangnya juga ikut membungkuk."Yaa..." jawab Anna singkat.Darren dan Fabian sempat kaget mendengar jawaban Anna."Kesalahan apa yang telah kuperbuat?" batin mereka.Dengan gemetar, mereka mendongakkan kepala.Melihat wajah Anna yang kelelahan itu membuat mereka melirik satu sama lain."Kupikir kepalaku akan putus karena telah membuat ratu tidak senang, sepertinya ratu hanya sedang lelah saja," ucap Darren dalam hati."Bagaimana Yang Mulia?" tanya Darren melirik ke arah gaun pengantinnya.Anna meme
Read more
Bab 42
"Terima kasih untuk hadirin sekalian yang menyempatkan hadir di acara resepsi pernikahan kami. Secara resmi juga saya perkenalkan pada kalian ratu kerajaan naga saat ini, istri saya Joanna Anastasia Pieterburg. Seperti yang kalian ketahui, banyak rumor yang beredar tentang istri saya. Mau seperti apapun rumor yang beredar di luar sana, dia tetap adalah wanita yang telah saya pilih. Sekian dari saya dan silahkan nikmati hidangan kalian."Perkenalan singkat Alex merupakan ancaman tersirat. Meski istrinya setengah manusia, dan juga belum bisa terkonfirmasi dari bangsa mana atau merupakan rakyat jelata sekalipun, Anna tetap istrinya.Siapapun yang merendahkan istrinya, berarti merendahkan kerajaan naga!"Belum apa-apa, aku sudah merasa lelah," bisik Anna pada Alex saat mereka sudah duduk di kursi.Rasa lelah Anna sudah memuncak sebelum acara dimulai, ia sangat merindukan kasur."Mau turun untuk menyapa tamu sekarang? Kurasa dengan berbincang, kantukmu
Read more
Bab 43
Ular dan gurita. Itulah gambar tato yang muncul di tangan kiri Anna. Brent mengernyit, dia sudah bisa menduga ke mana semua ini akan bermuara."Oohhh, jangan lagi," gumam Brent memejamkan mata."Ini apa?" tanya Anna.Anna terkejut menyaksikan tato timbul di telapak tangannya."Ada masa di mana kerajaan gurita menyukai seni tato. Di masa itu, antar-keluarga raja saling memperebutkan kekuasaan. Para wanita banyak yang lari dan berusaha sekuat tenaga melindungi anak mereka. Akhirnya tercetuslah ide untuk mengukir tato dan menyembunyikan tato ini dengan sihir. Dalam tato-tato itu biasa berisi riwayat hidup dari sang anak yang bisa memvalidasi jati diri mereka..."Brent menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya dengan perlahan."Jati diri bahwa mereka benar adalah anggota keluarga kerajaan gurita. Hanya anggota keluarga raja jugalah yang bisa membuka isi dari tato ini," jelas Brent."Jika ada yang seperti ini, bagaimana
Read more
Bab 44
Beatrice terlihat memegang bayi itu erat-erat agar tidak terlepas dari pelukannya."HAHAHAHAHAHA AKHIRNYA TIBA JUGA SAAT DI MANA AKU BISA MENGALAHKANMU!" teriak wanita itu.Kini wanita itu menyerang perut Beatrice."AAAAkkkkkkkkk!!"Lagi-lagi Beatrice kalah. Wanita itu terpental jauh menabrak pohon dan bahkan muntah darah. Beatrice sendiri tahu bahwa sulit untuk selamat setelah menerima serangan ini."Hahahaha..."Wanita itu tertawa puas sekali dan makin mendekat ke tempat Beatrice."Medeline..." gumam Brent.Wajah wanita itu sudah terlihat. Brent mengepalkan kedua tangannya, pria itu sangat marah.Medeline dan pengawal pribadinya terlihat mendekat hingga jarak tertentu. Pandangan wanita itu mengarah pada bayi Beatrice, Anna. Beatrice yang terluka sangat parah itu menutupi wajah Anna."Uuuuuu... manis sekali," ejek Medeline dengan suara manja yang dibuat-buat."Ini adalah balasan karena kau telah merebut No
Read more
Bab 45
Anna menangis sesegukan. Brent sendiri mengepalkan tangannya hingga berdarah. Adiknya ternyata meninggal dengan tragis seperti ini."Wanita biadab," gumam Brent.Leon hanya bisa menepuk pundak Brent untuk menenangkannya."Annaa... sayang... tenanglah... hmmm... tenanglah..."Alex masih memeluk dan mengusap punggung istrinya. Brent hanya diam, membiarkan Anna menangisi kepergian ibunya.Anna tahu dia masih harus berbicara dengan pamannya. Dia berusaha sekeras mungkin agar air matanya berhenti. Namun, pemadangan yang baru saja dia lihat itu terlalu kejam.Bagaimana bisa seseorang melakukan ini hanya karena cinta? Apakah itu masih pantas disebut sebagai cinta?***Akhirnya Anna berhenti menangis setelah satu jam."Hiksss...Hikkksss..."Melihat Anna yang masih sesegukan, Alex beranjak mengambil air untuk istrinya."Pelan-pelan..." ucap Alex setelah memberi air ke Anna.Usai menghabiskan satu gelas kecil
Read more
Bab 46
Oswald yang sedang melakukan pengintaian nyaris terjatuh dari atas pohon dekat jendela ruang kerja Alex."Oswald Heide! Kau bukan pemula, bisa-bisanya kau ceroboh seperti ini!" maki Oswald pada dirinya sendiri.Oswald yang setengah panik itu segera turun untuk kabur sebelum ada yang menyadari keberadaannya."Hei! Siapa kau?!" teriak Alex dari jendela."Gawat!! Ternyata aku sudah ketahuan!" batin Oswald.Oswald meningkatkan kecepatan larinya. Pria itu benar-benar berlari sekencang yang ia bisa. "Diegooo! Kejar dia!" perintah Alex pada Diego untuk mengejarnya.Sebelum Alex menyelesaikan kalimat perintahnya, Diego sudah berlari untuk melompat dari jendela."Leon, bantu dia!" perintah Brent pada Leon."Siap laksanakan, Yang Mulia," jawab Leon.Leon pun langsung menyusul Diego melompat. Ternyata Diego sudah berhasil menutup jalan penyusup untuk kabur."Hiiiyyyaaaaa!" teriak Leon menyerang Oswald dengan sihirnya.Oswald Heide berhasil menghindar."Hiiiyyyaaaa!!"Kali ini Diego yang menyera
Read more
Bab 47
Brent dan Alex saling tatap. Mereka tentu saja bingung. Semudah itu?"Kau yakin?" tanya Alex bingung."Tentu saja yakin, Yang Mulia," jawab Oswald."Semudah itu?" ucap Alex memastikan."Tentu, keberadaan saya di sini memang atas perintah beliau," batin Oswald.Namun, Oswald juga mewajarkan sikap bingung Alex. Jika ia berada di posisi Alex, ia pasti juga akan meragukan Oswald."Ya, Yang Mulia," jawab Oswald lagi.Brent masih tidak percaya.Oswald sendiri sengaja tidak melihat wajah Brent. Baginya, Alex adalah pihak yang paling penting untuk diyakinkan."Baiklah, aku akan menghubungi Grand Duke Hillary," ucap Alex."Maaf, Yang Mulia. Apa saya bisa menghubungi beliau langsung?"Alex tentu tidak akan mengizinkan. Untuk berkomunikasi dibutuhkan batu sihir dan harus mengeluarkan sihir. Lazimnya, sihir dikeluarkan melalui tangan."Saya tidak akan kabur, Yang Mulia. Anda bisa mempercayai saya. Penting bagi Grand Duke untuk mendengar berita ini segera," jawab Oswald.Meski begitu, Alex tetap t
Read more
Bab 48
"Tidak mungkin aku baik-baik saja," jawab Noah memejamkan matanya.Jelas sekali terlihat bahwa pria itu menahan amarah.Noah berusaha mengatur emosinya. Pria itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan seolah berkata, "Kau sudah bisa tenang, putri kita selamat.""Akan tetapi, bisa berbicara dengan putriku sungguh membuat lukaku terobati," ucap Noah tersenyum tipis.Pria itu menatap Anna lurus seolah Anna benar-benar ada di hadapannya sekarang."Terlalu tidak tahu diri jika aku bahkan mengharapkan Chandra untuk bisa menyelamatkan ibumu juga. Entah apa yang ibumu janjikan padanya, ini juga pasti keputusan sulit untuk ikut campur urusan kerajaan lain," lanjut Noah tersenyum getir."Aku rasa beliau memiliki pertimbangan tersendiri. Bertanggung jawab atas nyawa banyak orang harus mempertimbangkan banyak faktor kan?"Lagi-lagi mata Anna berkaca-kaca. Menjadi pemimpin perusahaan pun ada kalanya mengharuskan efisiensi. Dalam efisi
Read more
Bab 49
Pasukan Mcwheel menyerang paviliun tempat mereka berada. Saat Margareth mengintip ke luar jendela, terlihat pasukan musuh menyerang semua tempat yang bisa mereka serang."Mereka benar-benar menyerang kita habis-habisan," ucap Margareth."Amrita... Margareth... Kalian harus tetap berjaga di sini!" perintah Julie pada mereka berdua.Mereka berdua hanya mengangguk."Kita harus segera pergi, Yang Mulia," kata Julie pada Anna."Tunggu... Adakah semacam sihir agar Bella tidak bisa mendengar kebisingan di luar?" tanya Anna pada semua yang ada di ruangan."Gunakan ini, Yang Mulia," ucap Oswald memberi batu sihirnya pada Anna.Oswald mengalirkan sihirnya pada batu tersebut."Saya sudah mengalirkan sihir ke dalam batu ini. Jika batu ini dimasukkan dalam keranjang bayi, suara dari luar tidak akan terdengar," jelas Oswald pada Anna."Terima kasih, Oswald," ucap Anna mengambil batu sihir pria itu dan memasukkannya ke dalam keranjang
Read more
Bab 50
Anna tidak tahu sudah berapa lama ia berada dalam ruang bawah tanah ini. Di ruangan ini, semua sangat lengkap mulai dari toilet, penghangat ruangan, makanan, serta pakaian. Bahkan ada banyak buku yang tersusun rapi di rak.Alex benar-benar merancang tempat ini seperti rumah sederhana manusia. Bahkan jika tempat ini diserang, sudah ada pintu darurat menuju dunia manusia.Menariknya, tempat ini didekorasi dengan gaya modern minimalis kegemaran Anna."Aku sangat khawatir dengan keadaan di luar sana," ucap Anna yang sudah mondar-mandir sedari tadi.Jika Anna adalah alat setrika, baju yang mengenai tubuhnya pasti sudah halus dan licin.Meski menyukai interior ruangan ini, Anna bahkan tidak terpikir untuk duduk diam dan kagum."Yang Mulia Raja sangat kuat, Yang Mulia. Beliau pasti akan baik-baik saja," ucap Julie berusaha menenangkan Anna."Apa tidak ada cara agar kita bisa melihat keadaan di luar?" tanya Anna penuh harap.Sayangnya, Oswald dan Julie menggelengkan kepalanya. Tak ada cara un
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status