“Baik itu Katarina, Rubah, atau Nana, semua itu kamu, bukan?” “Sudah kubilang untuk yang kesekian kalinya, aku bukan Katarina,” kata Rubah dengan wajah dingin. “Samuel, kamu bodoh sekali, ya. Sampai sekarang kamu masih belum paham juga dan malah mengusik aku atau Katarina. Aku nggak akan mau menerima kamu yang suka mendua, begitu juga sama Katarina.” Bola mata Samuel yang hitam pekat itu terkunci ke arah wajah Rubah. Dia berkata, “Rubah, kalau kamu mengaku bukan Katarina, apa kamu berani hapus riasan dan buka topengmu itu, biar aku bisa melihat seperti apa wajah kamu yang asli?” “Apa kamu tahu gimana nasib mereka yang sudah melihat wajah asliku? Mereka harus mati! Kalau kamu mau mati, aku bisa kabulkan permintaanmu, tapi aku nggak mau jadi musuh keluarga Adhitama, jadi jangan maksa aku membunuhmu.” Malam ini Rubah hanya mengenakan selembar topeng kulit. Jika dia membuka topeng itu, maka wajah aslinya akan terlihat. “Berarti kamu memang nggak berani kasih lihat wajah aslimu, karena
Baca selengkapnya