Hati Rose terasa berat ketika ditatap oleh tatapan sinis si pria. Dia tidak buru-buru untuk menjelaskan, melainkan berbaring dengan tenang di atas ranjang.Juno menutup pintu kamar, lalu duduk di sofa ruang tamu. Dia berkata dengan sinis, “Rose lagi sakit. Apa kamu tidak tahu sama sekali? Kenapa kamu tidak datang untuk menjaganya? Apa bisnismu itu penting sekali?”Tadinya Devin merasa kesal. Saat ini, dia ditekan oleh wibawa Juno hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menunduk untuk berkata, “Dia tidak ngomong sama aku. Aku tidak tahu dia sakit separah ini. Lagi pula, setelah aku selesai sibuk, aku langsung kemari.”Juno terdiam sejenak, baru berkata, “Aku telepon dia baru tahu dia lagi sakit, makanya aku datang untuk menjaganya. Tadi saat dia mandi, dia terpeleset di kamar mandi. Aku ke dalam untuk menggendongnya keluar kamar mandi. Semuanya tidak seperti yang kamu bayangkan.”Juno bukanlah tipe orang yang pintar dalam menjelaskan. Dulu jika dia disalahpahami oleh orang-orang, dia
Baca selengkapnya