All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 2361 - Chapter 2370

Monster yang mengepung wilayah Provinsi Sinam tidak terlalu kuat. Kebanyakan dari mereka berada di sekitar Alam Mahasakti. Meski begitu, mereka masih jauh lebih kuat daripada manusia.Meskipun manusia telah sepenuhnya masuk ke era kultivasi, waktu yang mereka habiskan untuk berlatih masih sangat singkat. Kekuatan mereka pada umumnya masih sangat rendah. Beberapa dari mereka dalam tingkat prajurit.Chandra menebas pedangnya. Energi pedang membentuk sinar dengan bentuk pelangi. Sekelompok besar monster mati karena serangan energi pedang.Chandra berdiri di udara, dengan pedang panjang di tangannya yang masih memancarkan energi pedang. Dia terus menyerang. Monster-monster berjatuhan. Adegan tersebut disiarkan secara langsung dan disaksikan oleh manusia dan monster di seluruh dunia.Sementara itu, di area lainnya. Di bawah serangan senjata berteknologi tinggi manusia, pasukan monster terluka parah, banyak korban berjatuhan. Seketika mereka tidak berani melanjutkan serangan.Setelah mengeta

Sasa tidak banyak memberikan saran kepada Chandra dan hanya menyarankan agar Chandra mengikuti kata hatinya sendiri. Chandra duduk di atas tanah lalu melepas topeng peraknya. Dia berpikir keras sambil terus terduduk selama 3 jam penuh. Sampai akhirnya, dia pun bangkit. Someria dan Sinam mungkin bisa menyerah, tapi tidak dengannya. Raja Gajah saat ini berada di Gunung Mala. Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan membunuh Raja Gajah. Dengan begitu, pasukan monster tidak akan lagi memiliki pemimpin. Setelah itu, mereka pasti akan berinisiatif mundur dari wilayah manusia. Namun, dia harus mengungkapkan identitasnya sebagai konsekuensi dari rencananya ini. Dia telah memutuskan untuk membunuh Raja Gajah, sekalipun identitasnya akan terungkap. Walaupun dia harus mengorbankan diri dengan mengungkapkan identitasnya, setidaknya hati nuraninya tidak akan lagi merasa terbebankan. Karena dia tidak tega melihat puluhan juta manusia harus menderita karena dia terus menyembu

Suara Chandra terdengar sangat tenang. “Bagus.”Raja Gajah menatap Chandra lalu berkata, “Kamu pasti akan menyangka aku takut kalau aku tidak menyetujuinya. Baiklah, aku setuju. Aku akan menarik pasukanku mundur dari Sinam kalau aku kalah darimu.”“Ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi juga hidup dan mati,” ujar Chandra menambahkan. Menang atau kalah tidak akan menyelesaikan bencana ini. Chandra ingin mempertaruhkan hidup dan mati. Pengorbanannya akan berguna kalau sampai dia berhasil membunuh Raja Gajah. “Chandra, akhirnya kamu muncul juga.”Sebuah suara familier terdengar di telinga Chandra. Chandra menoleh dan langsung melihat sosok laki-laki mengenakan jubah hitam di kejauhan. Chandra mengenali sosok itu yang merupakan Moko. Pemuda itu adalah makhluk non manusia yang sangat diuntungkan dari bencana ini. Chandra menatap Moko lalu bertanya, “Kenapa kamu ada di sini?”Moko tersenyum lalu berkata, “Kamu tidak perlu memedulikan kehadiranku. Lagi pula, aku setuju dengan tar

Kekuatannya sudah mencapai tingkat kedua Alam Dharma. Satu pukulannya saja cukup untuk menghancurkan sebuah kota manusia. Dia menyerang Chandra dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. Di sisi lain, Chandra juga mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melawan serangan Raja Gajah sebelum pukulan itu menghantam tubuhnya. Akhirnya, kekuatan mereka saling beradu. “Duar!”Kekuatan mereka saling berhantaman dan meledak dalam sekejap mata. Ledakan itu mengakibatkan dampak yang sangat mengerikan. Pegunungan langsung hancur menjadi reruntuhan dalam sekejap mata. Bahkan monster yang berada di area pegunungan dan tidak bisa menahan kekuatan itu akan mati seketika, sedangkan sisanya langsung melarikan diri tanpa daya. Moko yang berdiri di kejauhan tidak terpengaruh oleh kekuatan itu. Karena seorang laki-laki berpakaian hitam langsung mengeluarkan kekuatan berbentuk perisai untuk menahan ledakan kekuatan yang mengerikan itu.Di saat yang bersamaan, Chandra langsung merasakan sakit yang sangat tajam

Sebuah prasasti hitam tiba-tiba muncul. Pada awalnya, prasasti hitam itu tidaklah besar, hanya beberapa meter saja. Namun, prasasti itu semakin lama semakin membesar menjadi ratusan meter dalam sekejap mata. Prasasti itu muncul di langit yang berada di depan Chandra. Prasasti itu adalah Tugu Langit Tanpa Batas. Di sekelilingnya tertulis nama-nama sosok kuat setingkat kaisar. Tugu Langit Tanpa Batas ini berisikan kekuatan zaman kuno. Kemunculan Tugu Langit Tanpa Batas langsung membuat udara di sekitarnya berdistorsi. “Apa ini?” tanya Raja Gajah terkejut. Dia tidak tahu benda yang dimunculkan Chandra ini. Namun, dia bisa merasakan kekuatan yang sangat besar terpancar dari prasasti itu. Bahkan Raja Gajah tampak ketakutan dengan kekuatan itu. Di sisi lain, seluruh makhluk di seluruh dunia sedang menyaksikan kemunculan prasasti itu melalui siaran langsung. “Tugu itu tampak familier.”“Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat.”Banyak orang yang merasa familier dengan Tugu Langi