Semua Bab Jenderal Naga : Bab 21 - Bab 30
1495 Bab
Bab 21
Belum ada orang yang mengetahui identitas dari lelaki bertopeng di kematian Radika beberapa hari yang lalu. Tetapi Ilham tahu kalau lelaki bertopeng itu adalah Chandra yang merupakan Jenderal Naga, lelaki paling penting di Gurun Selatan.“Gimana kerja samanya Arthur dan Yorda?” tanya Chandra.“Pak Chandra, kerja samanya berjalan lancar.”“Hentikan kerja samanya dan bilang sama keluarga Kurniawan kalau Arthur Group hanya mau bekerja sama dengan Nova saja. Sekarang Nova sudah dikeluarkan dari keluarga Kurniawan, berarti semua proses kerja sama dengan Yorda Group juga dibatalkan.”“Untuk masalah berita tentang kamu dengan Nova di luar sana, kamu selesaikan dengan cara kamu sendiri. Aku nggak mau berita nggak jelas berseliweran di luar sana dan merepotkan Nova.”“Baik, akan saya urus sekarang semuanya,” ujar Ilham sambil menghela napas berat.Setelah sambungan telepon terputus, lelaki itu langsung menghubungi orang yang berkomunikasi dengan keluarga Kurniawan dan memberikan perintah untuk
Baca selengkapnya
Bab 22
Melihat kebahagiaan Nova membuat Chandra juga ikut bahagia.“Chandra, aku sudah bisa pulang! Aku sudah bisa pulang!” seru Nova tanpa henti seperti seorang gadis kecil yang baru saja dihukum dan mendapatkan maaf dari keluarganya. Tanpa berkata banyak, Chandra hanya memeluk Nova dengan erat.Setelah Hardi mendapatkan informasi mengenai lokasi keberadaan Nova, dia langsung bergegas melajukan mobilnya menuju Jalan Kunir. Ada beberapa keluarga Kurniawan lainnya yang ikut lelaki itu untuk menjemput Nova.Mereka adalah Leon, Mia yang merupakan istrinya Leon dan juga Linda. Hardi yang merupakan CEO Yorda tentu saja memiliki mobil dengan harga selangit. Mobil yang dia gunakan saat ini adalah BMW seri ketujuh dengan harga miliaran.“Kakek apa-apaan, sih?! Kenapa bisa meminta Nova balik lagi? Pa, setelah Nova kembali nanti, posisi Papa sebagai CEO pasti akan direbut lagi. Kita nggak boleh membiarkan dia kembali,” ujar Leon ketika berada di dalam mobil.Mia juga setuju dengan ucapan lelaki itu dan
Baca selengkapnya
Bab 23
Chandra tahu kalau yang paling dipedulikan oleh Nova adalah pandangan dari keluarganya. Semua karena selama puluhan tahun ini, dia selalu dipandang sebelah mata oleh keluarganya sendiri. Bahkan dalam mimpi pun, Nova berharap keluarganya bisa mengakuinya.“Nova, kamu ingin kembali?”Nova menganggukkan kepalanya dengan pelan dan menjawab, “Iya.”Lelaki itu menoleh ke belakang dan melihat orang-orang dari keluarga Kurniawan yang berdiri di depan pintu masuk sambil berkata, “Nova boleh pulang, tapi kalian harus berlutut dan memohon pada Nova untuk kembali!”“Chandra ….” Emosi Leon seketika melonjak naik. Urat di bagian wajahnya terlihat menonjol karena rasa marah yang menggelegak di dadanya.“Kamu hanya salah satu peliharaan keluarga Kurniawan saja! Nova saja nggak ada bicara aapa pun, malah kamu yang berisik!” kata Leon penuh geram.Chandra berkata dengan datar, “Kalau nggak mau bersujud, minta Toni yang datang sendiri! Kalau nggak Nova nggak akan kembali.”Nova menarik baju Chandra denga
Baca selengkapnya
Bab 24
Rumah keluarga Kurniawan.Toni yang melihat tidak ada sosok Nova ketika Hardi dan keluarganya kembali langsung memasang wajah keruh. Dengan penuh geram dia berseru, “Nova di mana? Kenapa nggak bawa Nova pulang?!”Linda berjalan menghampiri lelaki tua tersebut sambil menggandengnya dan berkata, “Kakek, Kakek jangan marah dulu dan dengarkan aku. Nova benar-benar keterlaluan sekali, dia meminta kita sekeluarga untuk berlutut!”“Kami semuanya sudah berlutut tapi dia tetap nggak mau pulang. Dia malah minta Kakek untuk kasih saham sebanyak sepuluh persen ke Boni, katanya Kakek pilih kasih. Semua anggota keluarga Kurniawan mendapatkan jatah saham, tapi mereka nggak."Wajah Toni menggelap mendengar cerita Linda. Melihat hal itu Linda kembali menambahkan, “Kakek, itu semua yang dikatakan oleh Nova.”“Keterlaluan sekali!”Napas Toni naik turun dan terdengar keras. Dengan emosi menggebu-gebu dia berkata, “Mentang-mentang kenal dengan Ilham, dia bersikap sesuka hatinya dia! Bahkan dia nggak mengha
Baca selengkapnya
Bab 25
Saham sebesar sepuluh persen juga bukan merupakan angka yang kecil. Nova khawatir kakeknya tidak bersedia memberikan padanya. Yang bisa dia lakukan saat ini hanya menunggu saja. Tidak butuh waktu yang lama bagi Hardi untuk menunjukkan batang hidungnya lagi di Klinik Mortal.Kali ini hanya dia sendiri saja yang datang dengan membawa surat peralihan saham.“Nova, ini adalah surat peralihan saham yang sudah Kakek kamu tanda tangani. Boni tinggal tanda tangan saja di sini dan sudah akan mendapatkan saham sebanyak sepuluh persen. Sekarang suratnya sudah ada di tanganmu, kamu sudah boleh telepon ke Ilham untuk jangan membatalkan kerja sama dengan Yorda?”Perempuan itu menerima surat tersebut dan mulai membacanya dengan saksama. Setelah membaca surat tersebut, wajah Nova terlihat cerah dan berseru, “Chandra, kakek beneran kasih ke aku! Dia kasih ke aku! Akhirnya papa bisa berdiri tegak lagi!”“Nova, cepat telepon! Sekarang ada puluhan mobil yang bersiap-siap mengangkut bahan baku dari pabrik
Baca selengkapnya
Bab 26
Yani keluar untuk membawa anjing peliharaannya berkeliling sehingga tidak sempat melihat berita. Dia tidak tahu bahwa CEO dari Arthur Group sedang mengadakan konferensi pers dan juga tidak tahu kalau perusahaan tersebut telah membatalkan kerja sama mereka dengan Yorda Group.Perempuan itu juga tidak tahu kalau Nova meminta saham sebanyak sepuluh persen dari Toni sebagai barter agar dia pulang ke rumah. Ucapan Nova membuat Yani terdiam dan tercenung di tempat.“Surat peralihan saham sebanyak sepuluh persen? Saham apa?” tanya Yani yang masih belum menyadarinya.Nova mengulurkan kontrak tersebut sambil berkata, “Ma, ini surat kontrak peralihan yang ditulis oleh kakek. Ada tanda tangan kakek juga di dalamnya. Asalkan papa juga tanda tangan di sana, maka dia bisa mendapatkan saham keluarga sebanyak sepuluh persen dari total aset.”Dengan cepat Yani menyambar surat tersebut dan mulai membolak-balik sambil membacanya dengan saksama. Setelah selesai membaca surat tersebut, dia memeluknya sambi
Baca selengkapnya
Bab 27
Sentosa merupakan sebuah tempat makan yang sangat terkenal di Kota Rivera dan juga sangat mahal. Di dalamnya terbagi beberapa tingkatan dengan klasifikasi ruangan Diamond, Gold, Silver, Bronze, Steel dan yang terakhir adalah di hall biasa.Meski di hall biasa, untuk biaya sekali makan juga akan merogoh saku sebesar ratusan juta. Sekarang merupakan jam di mana tempat tersebut sedang ramai-ramainya. Di hall sudah penuh dan perlu mengambil nomor antrian.Saat ini urutan nomor antrian sudah mencapai 30-an lebih. Wajah Yani terlihat cemberut dan mulai mengeluh, “Boni, kamu nggak berguna sekali. Hardi memiliki kartu keanggotaan Bronze, dia nggak perlu mengantri kalau makan di sini dan bisa langsung masuk ke ruangan.”“Kamu juga! Tentara yang nggak ada uang dan juga kekuasaan! Lihat menantunya keluarga Jaka, dia hebat sekali! Kartu anggota di Sentosanya kelas Silver! Dia tinggal telepon saja, maka pelayan sini akan langsung menyambutnya! Putriku malah menikah dengan seorang lelaki miskin!”Pe
Baca selengkapnya
Bab 28
Selama sepuluh tahun, Nova selalu ditertawakan oleh orang-orang. Setiap di jalan, dia pasti akan menutupi wajahnya. Nova pikir dirinya sudah terbiasa dengan kejadian seperti ini. Tetapi di saat sekarang dia mendengar kalimat-kalimat tidak enak, dia hanya bisa menunduk untuk menghindari pandangan semua orang. Mendadak rasa tidak percaya diri yang begitu besar kembali menguasai dirinya.“Dia kasih aku uang, aku juga nggak akan mau sama dia!”“Apanya yang perempuan paling cantik di Kota Rivera? Wartawan itu sudah buta?”Nova semakin menundukkan wajahnya dalam-dalam. Dia seakan bisa membayangkan ekspresi orang-orang di sekitar yang tengah menertawakannya sehingga matanya memanas dan menjatuhkan butiran air.Perasaan Wanda berbunga ketika melihat air mata Nova. Dia mengangkat dagu perempuan itu dan memandangi bekas luka yang tengah pulih secara perlahan di wajah Nova. Dengan senyum miring dia berkata, “Wajah yang cantik sekali, sayang sekali! Hahaha!”“Ka-kamu mau ngapain?” tanya Nova denga
Baca selengkapnya
Bab 29
Tetapi Chandra justru menahannya dan menariknya untuk berdiri secara paksa. Dengan tenang lelaki itu berkata, “Nova, ini nggak ada hubungannya denganmu. Aku yang memukul dia, kalau ada apa pun maka tujukan saja padaku! Aku nggak akan mengaitkannya dengan keluarga Kurniawan.”“Bagus! Tujukan padamu, bukan?” sahut Wanda dengan marah. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi manajer Sentosa.“Halo, saya adalah Wanda dari keluarga Wangsa, pemilik keanggotaan gold. Aku dipukul oleh seseorang di depan Sentosa. Cepat panggilan dua orang sekuriti!”Setelah memutuskan sambungan telepon, Wanda menatap Chandra dengan tajam dan berkata, “Mampus! Habis kamu! Walaupun kamu berlutut padaku untuk meminta ampun, aku nggak akan mengampuni kamu! Jangan panggil aku Wanda Wangsa kalau aku belum mematahkan kaki kamu!”Dengan cepat Yani menghampiri Wanda dan berdiri di depan perempuan itu memohon ampun. “Nona Wanda, maaf! Maafkan kami! Semua ini memang salah menantu tidak berguna keluarga kami. Tolong ampu
Baca selengkapnya
Bab 30
Arya yang merupakan jenderal dari tentara militer barat merupakan orang paling penting dan paling berkuasa. Lelaki itu tengah melangkah menghampiri mereka dengan aura yang begitu kuat. Semua orang yang ada di depan Sentosa menahan napas mereka secara otomatis.Dulu mereka hanya melihatnya dari televisi saja, tetapi sekarang mereka bertemu secara langsung! Semua orang yang ada di sana dibuat terkejut dengan aura yang ada di diri Arya. Bahkan untuk bergerak saja tidak ada yang berani.Mardi dan beberapa sekuriti yang lainnya masih berlutut dengan tubuh gemetar. Sedangkan Yani yang tersungkur di lantai sambil terisak seketika menahan tangisannya dan juga napasnya. Dia tahu dari berita bahwa orang ini jauh lebih menyeramkan dari Radika.Wanda juga dibuat terkejut dan ketakutan. Semua orang yang ada di sana memasang ekspresi ketakutan yang serupa. Hanya Chandra saja yang terlihat tidak mengubah raut wajahnya. Dia pernah bertemu dengan Arya sekali saat lelaki itu diangkat menjadi jenderal.“
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
150
DMCA.com Protection Status