All Chapters of Jenderal Naga : Chapter 51 - Chapter 60
1521 Chapters
Bab 51
Kemampuannya jauh melebihi dari pemikiran siapa pun.Apalagi, pria ini termasuk seorang ahli akupuntur.Teringat akan identitas Chandra, tubuh perempuan itu kembali gemetar dengan hebat.Perempuan itu sekali pun tidak pernah berpikir, bahwa suatu hari identitas Chandra akan begitu menakutkan. Pantas saja, Arya tidak menangkap orang yang telah membunuh Radika. Ternyata yang telah membunuh kakaknya ini adalah Naga Hitam, yang bahkan Arya sendiri takut dengannya.Setelah melihat Chandra benar-benar telah pergi, barulah Eko bisa menghela napas lega.Sekarang seluruh tubuh pria itu basah karena keringat dingin. Eko melirik ke arah perempuan yang ada di atas tempat tidur. Hindi saat ini, dengan luka di wajahnya dan juga telapak tangan yang putus, benar-benar membuat Eko kaget dan gemetar. Pria itu langsung membalikkan badan dan bergegas lari dari ruangan tersebut.“Jangan … jangan pergi …. To … tolong aku. Antarkan aku ke Rumah Sakit, a … aku punya uang, aku akan memberimu uang.”Kalau tadi
Read more
Bab 52
Tanpa terasa, cahaya kemerah-merahan di langit sebelah timur mulai muncul. Cahaya fajar secara perlahan-lahan muncul ke atas, menyingkap gelapnya malam.Semalam Chandra pergi ke kediaman Tiga Keluarga Besar yang lain dan menghabisi kepala keluarga dari Tiga Keluarga Besar tersebut. Lalu mengambil kepala mereka dan mempersembahkannya untuk kakek dan juga keluarga Atmaja yang lainnya.Sementara itu, hari ini akan ada sebuah acara yang sangat besar di Kota Rivera. Acara tersebut bahkan sampai melibatkan lima distrik besar.Selama ini, belum ada pengumuman resmi mengenai pelantikan Arya. Akan tetapi, hari ini tiba-tiba muncul sebuah pengumuman, bahwa upacara tersebut akan dilakukan pada siang hari, di salah satu pangkalan militer Kota Rivera.Setelah pengumuman resmi ini diumumkan, masyarakat langsung menjadi gempar. Banyak dari mereka yang berusaha agar bisa mendapatkan undangan resmi untuk menghadiri acara pelantikan tersebut.Tidak berapa lama kemudian, muncul lagi sebuah berita lain ya
Read more
Bab 53
Romy sama sekali tidak mengerti, mengapa Hindi bisa setakut itu.Namun pria itu sangat yakin, bahwa Hindi pasti sudah mengetahui siapa pembunuh ayah mereka yang sebenarnya. Juga mengetahui, siapa pembunuh kepala keluarga dari Empat Keluarga Besar yang lain.Mau tidak mau, sebuah keluarga terlintas di benak pria itu.Keluarga Atmaja! Orang yang mempunyai dendam dengan keluarga Sinaga, di saat yang sama juga mempunyai dendam mendalam dengan tiga keluarga besar yang lain. Hanya keluarga Atmaja-lah satu-satunya kandidat dalam hal ini.Keluarga Atmaja yang sepuluh tahun lalu telah dimusnahkan!Pria itu tidak bertanya lebih lanjut lagi, juga tidak mengatakan apa pun. Hanya membalikkan badannya, lalu menoleh pergi.Hindi berbaring di atas kasur di rumah sakit dengan pikiran yang kosong. Saat ini, semua harapan yang pernah dimiliki oleh perempuan itu sudah sirna dan hancur berkeping-keping.Perempuan itu pernah bermimpi, untuk membangkitkan kembali kejayaan keluarga Sinaga.Sekarang perempuan
Read more
Bab 54
Di hari pelantikan Arya, kepala keluarga dari Tiga Keluarga Besar di Kota Rivera meninggal dengan tragis. Hal ini pun membuat masyarakat gempar.Sementara itu, setelah Chandra selesai memberi penghormatan di makam keluarga Atmaja, pria itu pun kembali ke Imperial Residence untuk mandi dan mengganti pakaian.Setelah selesai mandi, pria itu mengambil ponselnya, lalu menyadari ada beberapa panggilan masuk yang tidak terjawab dan pesan yang masuk.Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi hari.Di rumah keluarga Kurniawan.Nova duduk di atas tempat tidur, di dalam kamar sambil memegang ponselnya, sepasang matanya terus menerus menatap layar ponsel itu.Dari kemarin malam, perempuan itu terus menerus menunggu telepon ataupun pesan yang masuk dari Chandra.Dirinya juga sudah berusaha, untuk menahan dirinya agar tidak menghubungi pria itu duluan.Satu malam telah berlalu, akhirnya perempuan itu tidak sanggup lagi untuk terus menahan dirinya.Perempuan itu pun menelepon Chandra berka
Read more
Bab 55
“Chan.”Nova langsung berjalan maju menyambut pria itu. Sambil menarik tangan Chandra, perempuan itu berkata dengan raut wajah meminta maaf, “Maaf, semalam aku sudah bicara terlalu kasar kepadamu. Semalam kamu pergi ke mana?”“Aku pergi tidur di tempat Paul, semalam.”“Sampah! Masih punya muka untuk datang?” Leon berjalan ke arah mereka berdua dengan sangat angkuh. Lalu menatap Chandra dengan pandangan yang sangat menghina, kemudian melihat ke arah mobil tanpa plat nomor itu dengan pandangan jijik, “Kamu nggak mungkin mengendarai mobil itu untuk pergi ke acara pelantikan, kan? Sungguh memalukan …, kamu juga sama!”Leon menunjuk ke arah Hendro, lalu berkata dengan nada sinis, “Coba lihat, mobil apa yang kamu bawa itu! Benar-benar membuat malu keluarga Kurniawan saja!”Hardi berjalan ke depan, lalu melihat ke arah mobil Chandra dan juga Hendro. “Benar-benar buat malu! Sebaiknya kalian nggak usah bawa mobil itu, lihat mobil mana yang kosong, kalian ikut saja di dalamnya. Kalau bukan karen
Read more
Bab 56
Yani pun ikut naik mobil bersama Chandra dan Nova, sementara Boni dan Hendro memilih untuk pulang.Chandra pun mulai membawa mobilnya menuju sebuah markas militer.Dengan cepat, mobil Chandra pun berhasil menyusul rombongan keluarga Kurniawan. Namun, pria itu tidak bergegas sedikit pun juga, sebaliknya malah mengikuti rombongan konvoi tersebut dari belakang dengan santai.Walaupun keluarga Kurniawan termasuk keluarga kelas menengah, mereka masih mempunyai cukup uang. Mobil yang digunakan oleh keluarga mereka pun semuanya adalah mobil mewah. Sementara, Kosim juga mengendarai sebuah mobil mewah dari rumahnya, dan menyusul iring-iringan keluarga Kurniawan.Iring-iringan mobil keluarga Kurniawan ini sangatlah mewah dan juga ramai.Belasan mobil mewah berjalan, didampingi oleh iringan dari pemain drum, benar-benar sangat istimewa.Terlebih adalah tulisan spanduk dari iringan mobil di paling depan. Banyak orang lewat atau hanya sekedar berpapasan di jalan, buru-buru mengeluarkan ponsel merek
Read more
Bab 57
Mereka semua sudah mengerti tentang surat undangan, surat undangan dibagi menjadi beberapa tingkatan, umumnya undangan yang terbuka untuk umum memiliki tempat duduk biasa dan hanya bisa berdiri di belakang untuk menonton, tetapi tamu VIP berbeda, mereka duduk di barisan paling depan.Toni mengeluarkan surat undangan tamu VIP yang mengejutkan banyak orang."Keluarga Kurniawan ini hanyalah keluarga kelas dua, bagaimana mungkin ada surat undangan untuk tamu VIP?""Tidak heran jika sambutannya begitu megah, ternyata tamu VIP dari Arya."Banyak orang berdiskusi.Mereka semua merasa bahwa keluarga Kurniawan memiliki hubungan yang tidak biasa dengan Arya. Jika tidak, bagaimana mereka bisa mendapatkan surat undangan tamu VIP? mereka yang bisa duduk di kursi tamu VIP adalah orang-orang hebat, duduk di kursi VIP bukanlah hal yang dapat dilakukan begitu saja walaupun kaya raya."Eh, Kak Toni, apa kabar?""Kak Toni, aku sudah tidak melihatmu selama lebih dari sepuluh tahun, kamu terlihat makin mud
Read more
Bab 58
Reformasi Gabungan Lima Wilayah Militer merupakan hal penting bagi lima wilayah besar, oleh karena itu semua pejabat penting dari ke lima wilayah harus berpartisipasi.Seharusnya, hal internal seperti ini tidak dapat disaksikan oleh orang luar, tapi kali ini Arya yang berhasil terpilih sebagai pemimpin dari Gabungan Lima Wilayah Militer membuat pengecualian dan membuka banyak kursi untuk umum.Pada surat undangan yang dikirimkan tertera nomor dan masing-masing nomor mempunyai tempat yang sesuai dengan nomor tersebut.Mendengar bahwa mereka akan memasuki acara, semua orang segera membukakan jalan untuk Toni karena dia adalah tamu VIP, dia duduk di depan dan posisinya sama dengan para pemimpin daerah militer, orang seperti ini haruslah menjadi yang pertama masuk ke acara."Ini?"Toni sedikit bingung dan tidak bereaksi sampai terdengar suara, "Kak Toni, tunggu apa lagi, cepat.""Apa, aku masuk duluan?", Setelah sedikit terpana, dia tertawa terbahak-bahak, sambil memegang tongkat dengan ke
Read more
Bab 59
Tadi baru saja memberi hormat, kenapa sekarang malah mengusirnya?keluarga Kurniawan yang sedang mengambil video dengan ponsel mereka semuanya tercengang ketika melihat hal ini.Letnan Jenderal berkata dengan dingin, "Surat undangan Arya pun berani kamu palsukan, benar-benar tidak tahu diri. Mengingat ini adalah pelanggaran pertama, kali ini akan saya lepaskan kamu, jika tidak kamu harusnya sudah di bunuh." Toni mengabaikan rasa sakit di tubuhnya segera bangun karena malu lalu menatap Kevin dan berkata, "Kevin, tolong bantu aku, surat undangan ini dikirim secara langsung ke keluarga Kurniawan oleh Tentara Militer Barat karena bantuan darimu, kan?"Ketika Kevin mendengar sang Letnan Jenderal mengatakan bahwa Toni telah membuat surat undangan palsu, dia sama sekali tidak berani menunjukkan bahwa dia mempunyai hubungan dengan Toni, dia langsung berkata, "Toni, jangan asal bicara. Kamu membuat surat undangan palsu tidak ada hubungannya denganku."Toni panik melihat sekeliling dan menemuka
Read more
Bab 60
Toni menyesali bahwa dia telah sombong dan menyebarkan berita di luar area militer yang menimbulkan ketidakpuasan dari atasan hingga dia didiskualifikasi untuk mengikuti acara.Pada saat bersamaan, klakson berbunyi, segera setelah itu dia melihat Chandra sedang mengendarai mobil.Dia yang sedang sangat kesal dan tidak dapat meluapkan kekesalannya berjalan dengan tongkat ke depan mobil, dengan marah berkata, "Sampah, apa malu ini nggak cukup? Cepat singkirkan mobil ini dari sini.""Tit."Chandra memandang Toni yang berdiri di depan mobil sambil berteriak padanya membunyikan klakson dan memberi isyarat padanya untuk pergi.Yani menjulurkan kepalanya keluar, "Pa, ada apa dengan Papa, mengapa Papa begitu berantakan? Kata Chandra Papa bisa masuk, Papa kan sudah tua, ayo masuk mobil."Kata-kata Yani membuat Toni marah sampai bergetar.Dia juga sengaja ingin Toni marah, karena dia tahu bahwa harga diri Toni tinggi, tidak mungkin dia akan masuk ke mobil ini dan tidak akan percaya apa yang dia
Read more
PREV
1
...
45678
...
153
DMCA.com Protection Status