All Chapters of Skandal Panas Sang CEO: Chapter 31 - Chapter 40
231 Chapters
Nona Sweet
“Kalian sedang membahas apa?” tanya Ramon yang benar-benar masuk ke dalam ruangan Rayhan.“Biasa, Kak. Aku kan lagi belajar jadi CEO yang baik dari Markus,” jawab Rayhan dengan entengnya.“Memangnya Markus ini CEO?” tanya Ramon lagi dan mendadak membuat Rayhan tak bisa berkata-kata. Begitu pula dengan Markus yang langsung mati kutu.“Kamu! Ke ruangan aku sekarang juga!” titah Ramon kepada Rayhan dengan tegas seraya mengarahkan telunjuknya pada Rayhan.“Siap, Tuan Muda!” sahut Rayhan dengan sedikit formal tapi juga bercanda.Markus tidak berani menjawab atau berbicara lagi pada Ramon. Sampai pria itu keluar lagi dari ruangan Rayhan, barulah Markus bisa bernapas lega dan mengelus dadanya. Melihat tingkah Markus itu, tentu saja Rayhan langsung tertawa geli karena memang Markus terlihat sangat lucu sekali dengan gayanya itu.“Heh, Markus! Apa kau CEO?” tanya Rayhan sengaja menggoda Markus dengan mengulangi ucapan Ramon tadi.“Sialan! Kau mengejekku? Liat saja nanti kalau kau butuh bantuan
Read more
Tidak Terikat
Hari ini begitu banyak hal dan kejadian yang membuat Vero lemas serta tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Mulai dari bangunnya dia di sebuah kamar hotel dan mendapati bahwa dia pasti sudah bercinta dengan seorang pria dalam keadaan mabuk. Lalu, Ramon yang mungkin mendengar pembahasannya itu dengan Laura. Belum lagi, Rayhan yang bersikap aneh dan membuat Vero menduga kalau dia adalah pria yang menidurinya semalam.“Vero! Kau ingin pulang bersamaku?” tanya Laura menghampiri Vero dan suaranya sedikit berteriak.“Hmm ... sepertinya tidak. Aku harus pergi ke suatu tempat,” jawab Vero menolak dengan sangat halus. Sejujurnya, Vero masih belum tahu kenapa dia berbohong seperti itu kepada Laura.“Kau ingin pergi ke mana? Apa kau tidak ingin mengajakku bersamamu?” tanya Laura lagi.“Maaf, Lau. Tapi, aku ada keperluan mendadak dan ini sangat pribadi. Kau bisa ikut lain kali saat aku memang pergi bermain atau kita bisa minum lagi kapan-kapan.”“Benarkah? Kau tidak trauma dengan kejadian semala
Read more
Kerjasama Berakhir
Ramon menghentakkan tangannya dengan keras dan kasar karena merasa geram mendengar ucapan Vero. Dia tak mengira jika Vero sangat berani mengatakan hal itu kepadanya, dan terlihat tidak merasa bersalah sama sekali.“Apakah kau merasa tidak perlu menjaga perasaanku, Vero?” tanya Ramon dan menaikkan sebelah alisnya.“Untuk apa, Ramon? Kita tidak terikat apapun dan tidak ada kontrak di antara kita. Kita bahkan sudah setuju untuk tidak pernah melibatkan perasaan dalam hubungan ini,” jawab Vero dengan santai dan mengulas senyum pada Ramon. Jari jemarinya menjalar dari kening Ramon hingga sampai ke bagian bibir, menyentuh bibir Ramon dengan gerakan yang mampu memancing gairah.Ramon dengan cepat menahan jari itu dengan menggigitnya pelan. Vero sempat meringis tertahan, tapi cepat dia ubah dengan senyuman lagi. Hingga Ramon akhirnya mengulum jari itu keluar masuk dari dalam mulutnya. Vero mengikuti permainan yang dilakukan oleh lelaki perkasa milik wanita lain itu.“Kau sudah tidur dengan pri
Read more
Ancaman Atau Perlindungan?
Vero menangis sejadi-jadinya saat mobil sudah kembali berjalan. Dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ini, karena sudah sejak tadi menahan sebak di dadanya. Vero sudah terlalu berani dan tegar berbicara seperti tadi pada Ramon, hingga saat ini dia harus melepaskan tangisnya sendirian. Wanita itu bahkan tidak lagi peduli pada sopir taksi yang pasti mendengar tangisnya saat ini.“Ini tisu untukmu, Nona. Hapuslah air matamu karena kau terlihat berantakan saat menangis,” ucap sopir yang tak terlihat wajahnya itu.Selain dia mengenakan masker, pria itu juga memakai topi hitam yang menutupi sebagian wajah bagian atasnya. Hingga sama sekali tidak bisa dipandang oleh Vero meski dari kaca depan mobil. Namun, aroma parfumnya seperti pernah dihidu oleh indera penciuman Vero meski dia tetap saja tidak ingat kapan dan di mana dia menciumnya.“Terima kasih,” balas Vero singkat dan mengambil tisu itu dengan sedikit kasar.“Kau kasar sekali, Nona. Ada apa? Apa yang membuatmu menangis?” tany
Read more
Segera Berhenti
Sepasang manusia itu kini berdiri di tepi jembatan dan menatap laut yang gelap. Hanya berkat cahaya bulan sabit yang juga tidak terlalu terang itu saja, mereka dapat melihat keindahan laut yang sedang berombak. Vero tidak lagi merasa terancam dengan kehadiran Rayhan karena sejak tadi pria itu tidak pernah benar-benar menyakitinya.“Apa yang kau pikirkan saat kau menjadi simpanannya? Atau ... ada kata yang lebih lembut dari pada itu yang bisa aku ucapkan? Aku tidak tahu bagaimana menggambarkan posisi dan statusmu saat ini!” ungkap Rayhan yang masih menatap laut dengan kedua bola matanya yang terang.Vero memang tidak bisa menyangkal ucapan Rayhan itu, karena dia sendiri sadar bahwa sekarang posisinya hanyalah sebagai wanita simpanan saja. Namun, bukankah semua baru saja berakhir?“Kau tidak akan menggangguku bukan? Atau mungkin, kau berniat untuk mengancamku setelah tahu semua kebenaran ini?” tanya Vero dan menatap pada Rayhan dengan sangat intens.“Aku mengancamu? Untuk apa aku melaku
Read more
Langit Jadi Saksi
Keduanya menjadi dekat dan akrab begitu saja tanpa adanya paksaan dan juga kepalsuan. Namun, Vero tetap tidak bisa terlalu akrab dengan pria muda yang kini berbaring di sampingnya itu. Mereka berdua berbaring di atas kap mobil sport mewah milik Rayhan.“Kau tidak melanjutkan study-mu?” tanya Vero penasaran sembari terus memandang langit yang penuh dengan bintang.“Aku sudah selesai dengan study-ku dan kau pasti tidak percaya dengan gelar yang aku punya,” jawab Rayhan santai dan terdengar natural.“Apa?”“Sepertinya tidak perlu aku sebutkan.”“Jika kau tidak menyebutkannya, bagaimana aku bisa tahu akan percaya atau tidak?”“Anggap saja seperti itu. Aku sedang tidak ingin membahas tentang study atau gelarku saat ini. Semuanya hanya formalitas saja bagiku,” ungkap Rayhan dan hal itu membuat Vero tertawa ringan.Suara tawa Vero tentu saja mengundang pertanyaan dalam hati Rayhan. Wanita itu tertawa tepat saat dia mengatakan jika study dan gelar hanyalah formalitas baginya. Vero pasti mener
Read more
Basah ....
“Lepaskan tanganku!” titah Vero dengan suara yang terdengar sangat tegas dan juga berani.Pergelangan tangannya masih dicekal oleh Rayhan, karena mendadak saja pria itu seperti memiliki gairah kepada Vero. Namun, Rayhan masih berusaha keras untuk menahannya dan tidak mungkin bisa jika tangan Vero tidak dia pegang. Tangan itu tidak sengaja menyentuh aset berharganya dan sebenarnya sudah pernah menyatu dengan tubuh Vero.Itu sebabnya, Rayhan seperti merasa ada magnet yang membuat dirinya ingin terus dekat dengan Vero. Seperti ada sebuah dorongan hasrat yang tak terelakkan saat dia berada di sisi Vero. Padahal, Rayhan baru pertama kali bercinta dengan wanita itu.“Maaf. Ayo, aku akan mengantarmu pulang!” seru Rayhan dan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Vero.“Oke. Terima kasih, Ray.”“Bukan masalah besar.”Keduanya lantas masuk ke dalam mobil dan sepanjang perjalanan tidak ada yang saling berbicara. Rayhan bahkan melihat Vero sudah dalam keadaan mengantuk berat. Matanya kadan
Read more
Melakukannya Sendiri
Tanpa diduga dan dipaksa, keduanya kembali larut dalam permainan panas yang mendebarkan. Baik Rayhan maupun Vero seperti merasakan sesuatu yang baru dalam diri mereka. Namun, sesuatu itu seperti tak bisa lepas atau pergi dari tempatnya. Mereka tidak pernah merasakan hal yang indah dan nyaman seperti sekarang. Vero bercinta dengan Rayhan tanpa takut dan khawatir memikirkan bagaimana jika Rayhan melakukannya dengan wanita lain, seperti halnya saat dia melakukan hal itu dengan Ramon.Ketika sedang bercinta dengan Ramon, sejujurnya saja pikiran Vero tidak pernah pada tempatnya. Hanya sesekali yang benar-benar menikmati permainan dan selebihnya dia lebih memikirkan nasib dirinya yang malang. Bagaimana jika Ramon melakukan hal penuh gairah itu dengan Miana? Bagaimana jika nanti dia sudah puas dengan Miana saja dan tak lagi membutuhakan dirinya.“Hai ... apa yang kau pikirkan?” tanya Rayhan yang menghentikkan hentakkannya di bawah sana.Dia melihat Vero dengan wajah tak tenang dan seperti se
Read more
Terlihat Akrab
“Hubungan kalian berakhir?” tanya Rayhan yang ternyata mencuri dengar gumaman Vero tadi.“Hem ... aku rasa memang sudah berakhir. Tepatnya kemarin saat dia benar-benar tahu aku mabuk dan tidur dengan seorang pria,” jawab Vero dengan lancar, tapi jelas ada kesedihan tergurat pada wajahnya saat ini.“Apakah dia tahu ... pria itu adalah aku?” tanya Rayhan menyelidik.“Aku tidak yakin, karena dia tidak menyebutkannya. Tapi, kau tahu bukan dia bisa mencari tahu semua yang dia inginkan dan dia bisa mendapatkan informasi dengan sangat akurat soal itu,” ungkap Vero lagi yang masih menjawab pertanyaan Rayhan.“Ayo berangkat!”“Baiklah. Aku harus siap menghadapi semuanya.”“Tentu saja kau harus.”“Aku pasti bisa!”“Ya, kau pasti bisa!”Hanya pengulangan kata yang dia ucapkan saja, tapi Vero bisa merasakan energi positif menjalar ke seluruh tubuhnya saat ini. Rayhan memang sangat pandai membuat Vero kembali bersemangat. Mereka segera keluar dari unit apartemen dan kemudian menuju kantor atau per
Read more
Kembali Bergairah
“Benarkah kau akan menjemputku siang ini? Kalau begitu, kita akan mencoba pakaian pengantin hari ini. Kau sudah terlalu lama mengulur waktu untuk itu, Sayang.” Mia mendekati Ramon dan duduk di pangkuan pria itu.Biasanya, Ramon tidak begitu mempermasalahkan tindakan kecil yang Miana lakukan padanya seperti saat ini. Namun, hatinya benar-benar sedang tidak dalam keadaan mood yang baik saat ini. Pikirannya terus tertuju pada Vero yang bisa-bisanya sangat akrab dengan Rayhan.Semua orang tahu, Rayhan baru saja datang dari luar negeri beberapa hari ini. Jadi, untuk kedekatan Vero dengan adiknya itu, jelas saja Ramon merasa ada yang aneh dan itu tidak mungkin terjadi begitu saja. Dia tidak ingin Vero menjadi santapan Rayhan yang sebenarnya sama saja seperti dirinya. Penyuka wanita dan bisa berhubungan dengan banyak wanita.Yang menjadi perbedaan antara Ramon dan Rayhan hanyalah pada berapa lama mereka bisa bertahan dengan satu wanita yang mereka tiduri. Rayhan tidak akan meninggalkan wanit
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status