Aku berdiri mematung di depan rak display minimarket yang kudatangi. Melihat rupa-rupa pilihan benda asing di hadapanku saat ini.Bersama Khanza, aku belum pernah membelikannya. Karena sering kulihat stoknya di kamar. Tidak aneh, karena Khanza sangat senang berbelanja. Tak jarang menumpuk barang atau stok yang masih ada di rumah."Pembalut malam, 29 cm. Yang ini 35 cm. Ukuran Hilma berapa, ya?" gumamku sendirian di depan rak display."Yang ini non wings, terus yang ini wings. Ada sayapnya, emang apa fungsinya sih? Gak ngerti …." rintihku menggerutu.Akhirnya kuambil lima pack pembalut berbeda ukuran dan jenisnya, lalu segera membawanya ke kasir.Di meja kasir, dua kasir perempuan nampak saling sikut. Mengulum senyum dan melempar tatapan aneh padaku."Ehm … buat istrinya ya, Pak?" Satu perempuan berambut pendek bertanya.Aku hanya mengangguk menanggapi pertanyaannya."Duh, pasti Bapak sangat sayang sama istrinya, ya?" tanya kasir yang bertugas menghitung belanjaku pagi ini.Aku hanya t
Read more