Semua Bab Dendam Pewaris Yang Terpendam: Bab 31 - Bab 40
118 Bab
31. Jangan hancurkan dia
Alvin mendengar suara krasak-krusuk sehingga ia membalikan wajahnya ke arah tersebut yang berasal dari luar."Siapa disana?" tanya Alvin geram dan ia pun hendak mengejar orang itu, tapi sayang Bella terus menjerit."Hmmm, eummmm, eummmh!" Bella ingin Alvin segera menolong dan membebaskannya.Alvin pun menahan langkah kakinya, lalu langsung menghampiri Bella dan setelah sampai, Alvin langsung melepaskan semua tali yang mengikat tubuhnya Bella. "Are you ok?" tanya Alvin cemas dengan nafas yang memburu. Lalu, Alvin melepaskan lakban yang menempel pada wajah Bella. Bella langsung menumpahkan air matanya di dada bidang maskulin milik Alvin dan menceritakan semua rasa ketakutan yang menimpa dirinya."Do not worry, ok! Semua akan baik-baik saja, aku telah datang untuk menyelamatkanmu!" Alvin langsung mendekap erat tubuh Bella. ***Seseorang yang sedang terbaring dengan borgol yang menahan tangannya dari sisi kiri dan kanan tangannya dan diikat d
Baca selengkapnya
32. Mencoba mengelak
"Tidak, gua tidak ada hubungan apa-apa dengannya."Diki pun berusaha untuk berbohong karena tidak mau membuat Alvin dalam masalah. Ini adalah salah satu upayanya untuk menyelamatkan sang sahabat. Hachiro menatap tajam Diki dan mendekatinya. Ada apa dengan bocah ini? Reaksinya menunjukan kalau dia itu ada hubungan dekat dengan Alvin. Bahkan, tadi dia sempat menemukan senjata api yang berada di sakunya bocah ini dan senjata itu berasal dari Perusahaan Exelino Group."Kamu berbohong!" selidiknya menerka-nerka."Gua hanya tidak ingin Lo terus merugikan orang banyak! Sedangkan gua yang, jadi penyebabnya. Hanya itu," terang Diki penuh penekanan. Jangan sampai Hachiro biadab ini berbuat hal buruk terhadap Alvin. Kekuasaan dari Alvin dan Hachiro tentunya lebih unggul Hachiro. Jadi, Diki takut kalau Hachiro akan berbuat ulah bahkan bisa menghancurkan perusahaan Alvin."Baiklah, Sultan. Akan tetapi, kamu harus menuruti apa yang saya inginkan." Hachiro menginginkan Di
Baca selengkapnya
33. Penjagaan yang ketat
James hendak membuka borgol yang menahan tangan Diki yang sebelah kanan. Diki berusaha untuk tenang dan sabar, padahal ia berniat akan berontak jika borgol ini sudah terlepaskan.Diki menatap Asisten James yang sedang membuka borgolnya. Nafas Diki begitu memburu menatap orang tersebut."Jangan macam-macam kamu Sultan. Kalau sampai kamu macam-macam, maka kami akan menghancurkan semua orang yang kamu kenal." ancam Hachiro.Seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Diki, maka Hachiro pun berkata seperti itu karena memang, analisanya seperti itu.Diki pun memutar bola matanya ke arah lain. Dasar pengecut, sukanya mengancam saja. Pikir Diki emosi. Hachiro pun memanggil para pengawalnya untuk mengawasi dan menjaga Diki. Mereka ada sepuluh orang yang masuk memakai baju pakain serba hitam dan siap mengawal Diki supaya tidak kabur dan berontak."Bisa gak, gua gak usah di borgol dan di tutupi seperti ini segala?" papar Diki kesal.Saat sudah terbebas dari ranjang yang
Baca selengkapnya
34. Terdesak
Alvin pergi ke Perusahaan Exelino Group dengan tergesa-gesa. Pasalnya Alvin mendengar kabar kalau truk yang bertugas untuk mengirimkan barang perusahan itu tiba-tiba saja meledak. Padahal itu adalah barang mahal dan alat pertahanan yang benar-benar harus dikirim dengan tepat waktu. Kalau sampai senjata pesanan customer itu tidak sampai tepat waktu, maka akan mengancam Perusahaan untuk bisa mengirimkan itu kembali dan akan menjadi sulit untuk kedepannya nanti. "Kenapa bisa terjadi seperti ini, Alvin?" Bella pun ikut bersama dengan Alvin ke perusahaan untuk melihat yang sebenarnya telah terjadi.Alvin terus berjalan dan menuju ke gudang tempat penyimpanan senjata. Alvin memarahi anak buahnya yang tidak becus bekerja dan mempertanyakan apa yang telah terjadi?"Kami tidak tahu, Pak. Yang jelas pada saat truk pengangkut itu melaju, tiba-tiba saja ada sebuah ledakan dan sampai menghancurkan semuanya. Bahkan sopir dan kenek pun ikut lenyap," jelas anak buah Alvin."Sial, ini tidak pernah te
Baca selengkapnya
35. Terluka
Bagaimana ini? Mana mungkin Diki menyerah begitu saja kan? Ini tidak bisa dibiarkan. Pokoknya Diki tidak boleh kalah begitu saja.Diki menatap ke sekeliling dan melihat banyaknya senjata yang ditodongkan ke arahnya oleh anak buah Hachiro ini. Diki pun tidak peduli lagi dengan itu, ia pun langsung saja beranjak berdiri dan membanting komputer pintar yang ada di hadapannya dengan sangat kencang.Hachiro beserta anak buah yang lainnya tercengang melihat reaksi dari Diki.Diki menghancurkan komputer itu dan merusaknya dengan membantingnya ke lantai sampai hancur karena membantingnya dengan sangat keras. "Apa-apaan, Sultan?" tekan Hachiro, ternyata bocah ini keras kepala sama seperti waktu masih kecil.Diki langsung berlari ke arah kepingan komputer itu, lalu menginjak dan mencoba membuatnya benar-benar hancur.Anak buah Hachiro hanya bisa diam karena belum mendapatkan aba-aba untuk menyerang Diki. Sedangkan Hachiro juga terkesiap dengan yang telah dilakukan oleh Diki. Semua komponen ben
Baca selengkapnya
36. Kepedihan
Mendengar kabar kalau putrinya datang untuk mencarinya membuat Harianto bahagia. Berarti putrinya itu sudah terbebas dari cengkraman Hachiro si biadab itu. Hanya saja, ada yang aneh disini. Harusnya Bella tahu dimana mereka bersembunyi sekarang kalau memang Tuan mudanya yang telah menyelamatkan Bella. Akan tetapi, putrinya itu malah tidak mengetahui dimana dirinya bersembunyi selama ini. Jadi, mungkinkah bukan tuannya Diki yang menyelamatkan Bella?"Bella putriku datang bersama dengan siapa?" tanya Harianto penasaran dan ingin memastikan bahwa putrinya itu pasti tidak datang sendiri."Dengan pria yang selalu datang kesini, teman Bella itu. Kalau gak salah, Alvin namanya."Jawaban dari Pak satpam ini membuat Harianto tertegun. Mungkin kah Alvin pemilik perusahaan Exelino Group yang telah menyelamatkan putrinya? Kalau begitu bagaimana dengan kondisi tuannya? ***Bella saat ini sedang berada di mansion milik Alvin. Ia sedang berada di dalam ruang kerja Alvin d
Baca selengkapnya
37. Pucat seperti mayat
"Bapak!" lirih Bella melihat sang ayah yang sekarang ada dihadapannya. Alvin menatap ke arah Harianto yang saat ini sedang dipeluk oleh putrinya. Alvin rasa-rasanya tidak sabar untuk mengintrogasi Harianto. Ternyata Harianto ini baik-baik saja sampai bisa menemuinya di Mansion. Akan tetapi, siapa yang membantu menyelamatkannya? Pikir Alvin.Bella menangis di dalam dekapan ayahnya, ia sangat merindukannya dan takut kalau dia kenapa-napa. Akan tetapi, syukurlah karena ternyata Pak Harianto ayahnya itu baik-baik saja."Bapak, kenapa bisa terbebas? Siapa yang telah menyelamatkan Bapak?" tanya Bella begitu penasaran. Pak Harianto pun menjawab apa yang putrinya tanyakan. Kalau yang telah menyelamatkan dirinya adalah Diki, lalu Harianto pun bertanya tentang kondisinya Bella. "Aku baik-baik saya, Pak. Jadi, Diki yang telah menyelamatkan Bapak? Dia hebat ternyata, tapi sayang sekarang dia malah tertangkap!" ucap Bella sedih.Harianto tercengang, rupa-rupanya ternyata tuannya itu telah terta
Baca selengkapnya
38. Mengejutkan
Dokter yang mendengar apa yang dikatakan oleh James pun terkesiap dengan reaksi dari James. Dokter itu berpikir mungkin dia sudah cemas setengah mati dengan keadaan pasien, sehingga reaksinya berlebihan seperti itu. Dokter pun langsung menyuruh mereka semua untuk membawa Diki ke ruangan operasi."Kalian semua keluarlah, biar kami bisa menindak pasien." usir suster kepada semua anak buahnya James. Mereka semua sudah berada di KAMAR OK (Operatie Kamer). Mereka tidak mendengarkan apa yang telah dikatakan oleh suster dan terus memaksa untuk melihat bagaimana Diki yang akan dioperasi, tapi suster dan dokter menjelaskan tentang prosedur rumah sakit yang memang tidak membiarkan mereka semua masuk ke dalam ruang operasi karena akan mengganggu konsentrasi dokter. Akhirnya setelah lama berdebat, mereka pun setuju untuk menunggu di luar dan ruangan itu pun terus aja dijaga dengan sangat ketat. *** Di Kediamannya istri dari Harianto, ia sedang menatap foto putrinya yang berada di dalam pigu
Baca selengkapnya
39. Menguntit
James menatap tajam ke arah sang dokter yang sedang melangkah ke arahnya dengan sangat lesu. Semua anak buah James pun masih berjaga di sekeliling mereka. Dokter menatap James, lalu mengatakan apa yang telah terjadi terhadap Diki."Ma-aff." Dokter dengan gugup meminta maaf di hadapan James yang sedang melipat tangan di dada dan menatap dirinya.James mengerutkan keningnya, jangan bilang dokter ini mau mengatakan kalau Diki itu meninggal? Sial, kalau sampai itu terjadi habis semuanya, habis.James langsung menarik kerah dokter itu dengan agresif. "Apa yang telah terjadi? Apa maksud anda minta maaf?" tanya James. Tubuh dokter itu gemetar karena takut akan kegarangan dari James. Dokter itu pun mencoba untuk melepaskan tangan James yang ada di kerah lehernya. "Pasien telah … tiada …." Akhirnya Dokter mengatakan apa yang seharusnya dikatakan dari tadi.James langsung membanting tubuh Dokter itu sampai terbentur ke lantai. Dokter itu pun meringis, lalu dibantu oleh suster disana. Ja
Baca selengkapnya
40. Kejam
Hachiro yang sedang serius memberikan hukuman kepada kedua anak buahnya itu pun terkesiap karena mendengar suara sang putri.Hachiro pun langsung membalikkan tubuhnya dan menoleh ke arah suara tersebut. Hachiro terbelalak ternyata memang putrinya ini ada dihadapannya sekarang.Aiko melangkah sambil melipat tangan di dadanya. Ia mendekati sang ayah yang sedang berkacak pinggang menatapnya."Aiko, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Hachiro marah."Harusnya aku yang bertanya sama, Papa! Apa yang Papa lakukan di tempat seperti ini dan menyiksa kedua orang ini, kenapa?" tanya Aiko kesal.Hachiro meradang, ia sungguh marah karena putrinya menanyakan urusan yang sudah sangat ia sembunyikan. Kenapa bisa putrinya datang kemari? Awas saja, Hachiro akan menghukum bodyguard Aiko yang tidak bisa menjaga Aiko dan membiarkannya mengikuti dirinya sampai ke tempat seperti ini."Papa? Kenapa malah menatapku seperti itu? Apakah Papa memang orang jahat?" tanya Aiko tidak menyangka.Hachiro menatap taja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status