Semua Bab Ibu Mertua Luar Biasa: Bab 21 - Bab 30
40 Bab
Bercerai
Bu Aminah tak sadarkan diri, lalu Rudi dan Pak Arman langsung menggotongnya ke kamar. Gegas Anisa mengambil minyak kayu putih lalu menciumkan ke hidungnya. Sementara Rudi terus menangis sembari memijat-mijat kakinya. Tidak berapa lama kemudian Bu Aminah kembali sadar. Ia pingsan karena terkejut, dirinya tidak memiliki riwayat darah tinggi atau penyakit jantung."Alhamdulillah Ibu sudah sadar." Anisa langsung memeluknya."Nisa, jangan tinggalkan ibu." Bu Aminah mengeratkan pelukannya."Lebih baik sekarang kita semua istirahat, soalnya sudah malam," ucap Anisa."Tapi kamu janji gak akan meninggalkan ibu, ya.""Sudahlah, Bu, jangan membuat Mbak Nisa bingung, aku juga pasti akan kesal kalau suamiku sampai zina dengan wanita lain." Retha menyahut.Bu Aminah langsung melirik ke arah Rudi lalu menatapnya dengan tatapan tajam."Semua ini gara-gara kamu!" ucap Bu Aminah sembari menatap Rudi dengan geram lalu meraih sapu dan memukuli putranya itu."Hentikan, Bu, Rudi sudah babak belur begitu, k
Baca selengkapnya
Bu Aminah Kecewa Dengan Keputusan Rudi
"Kenapa kamu membawa barang-barang kamu?" tanya Bu Aminah saat Rudi kembali membawa koper besar juga ransel besar."Aku dan Anisa sudah selesai, Bu.""Harusnya kamu minta maaf sama Anisa, kamu bujuk dia, kamu bilang kamu menyesal, kalau perlu kamu berlutut. Bukannya malah menyetujui ucapannya untuk bercerai!" Bu Aminah tampak kecewa dan geram dengan sikap putranya itu.Tangannya mengepal, ia merasa ingin mencakar wajah Rudi. Namun, ia mencoba menahannya karena wajah anaknya telah babak belur."Aku diancam oleh Ferdi untuk menceraikan Anisa, karena dia mempunyai videoku bersama Miranda semalam. Dia mengancam akan memenjarakanku bahkan akan menghilangkan nyawaku jika aku tidak langsung menceraikan Anisa.""Tunggu dulu, apa kamu bilang? Ferdi menyuruhmu untuk menceraikan Anisa?" Tiba-tiba ekspresi wajah Bu Aminah berubah saat mengingat ucapan Anisa yang menceritakan tentang kisah cintanya bersama Ferdi.""Iya, dia pasti melakukan itu karena ingin kembali pada Anisa. Karena memang pernika
Baca selengkapnya
Bu Elina Menebus Kesalahannya
"Sebenarnya saya malas untuk datang ke rumah kumuh dan sempit ini, terlebih sang pemilik rumah sama sekali tidak memiliki etika.""Tidak punya etika kata Anda? Bukankah yang tidak punya etika itu anak Anda? Dia sudah menggoda anak saya hingga dia bercerai dengan menantu kesayangan saya.""Bu, bisakah Ibu mempersilahkan kami untuk masuk terlebih dahulu, kita bicarakan semuanya dengan kepala dingin," ucap Pak Hutomo."Maaf, saya gak sudi mengobrol dengan kalian. Gara-gara anak kalian, hidup anak saya jadi hancur.""Harusnya saya yang berkata begitu, gara-gara anak anda, saya jadi kehilangan menantu kaya raya seperti Ferdi. Saya akui selera anak saya rendah karena berselingkuh dengan lelaki kere seperti anak Anda.""Heh botol kecap! Asal Anda tau, malam itu anak Anda menyuruh orang untuk menculik anak saya, lalu setelah itu dia melucuti pakaiannya lalu menggerayangi tubuhnya. Cihh, benar-benar memalukan dan tak punya harga diri," ucap Bu Aminah sembari berdecih dan melipat tangan di dada
Baca selengkapnya
Ferdi Rela Mati Demi Anisa
Miranda tengah termenung sendirian di rumahnya, sementara kedua orangtuanya tengah bermain bersama kedua anaknya yang masih balita di teras. Dirinya merasa geram dengan semua yang terjadi, karena dalam pikirannya ia bisa menikah dengan Rudi setelah bisa lepas dari Ferdi. Namun, kenyataannya ia malah ditolak dan dipermalukan oleh ibunya Rudi. Tiba-tiba ponselnya bergetar, lalu dilihatnya sebuah pesan dari anak buahnya.[Bos, kami masih belum mendapatkan kesempatan untuk mencelakai wanita itu, karena dia tidak pergi kemana-mana. Sementara para warga terus bergantian menjaga rumahnya.][Ya kalian mikir dong, gimana caranya, gak usah banyak alasan atau saya cari orang lain!] balas Miranda.[Baik, Bos, kami akan segera melaksanakan tugas dari Bos.]Sementara itu Anisa tampak bingung karena di depan rumahnya selalu ada orang yang lalu lalang, terkadang para ibu-ibu mengobrol di sebuah bangku di bawah pohon mangga depan rumah Anisa. Lalu malamnya para bapak-bapak bermain kartu di sana. Merek
Baca selengkapnya
Ferdi Dilarikan Ke Rumah Sakit
Ferdi segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan langsung mendapatkan penanganan dokter."Anisa, biar ibu pulang bersama Bintang, soalnya bayi gak boleh dibawa ke rumah sakit, kamu disini saja tunggu Ferdi," ujar Bu Aminah.Anisa mengangguk, lalu setelah itu Bu Aminah bergegas pulang, sementara Anisa langsung menelpon Bu Elina."Hallo, Tante.." Tubuh Anisa gemetar saat menelpon Bu Elina, ia tak kuasa menceritakan semua yang terjadi, sementara air matanya terus berjatuhan."Iya, Nisa. Tumben telpon.""Tante sekarang juga ke rumah sakit medika, sesuatu yang buruk terjadi pada Ferdi."Tanpa bicara lagi, Bu Elina langsung mematikan teleponnya lalu meluncur pergi."Apakah Anda keluarga korban?" tanya dokter."Saya temannya, tapi orangtuanya akan segera kesini.""Korban mengalami luka yang cukup parah dan sekarang sedang membutuhkan transfusi darah.""Golongan darahnya apa, Dok?""AB.""Kebetulan golongan darah saya sama, ambil saja darah saya, Dok."Setelah itu Anisa dibawa oleh suster u
Baca selengkapnya
Cinta Lama Bersemi Kembali
"Anisa, aku ingin bertanya padamu sekali lagi, benarkah kamu masih mencintaiku?" tanya Ferdi.Anisa hanya diam, lalu tiba-tiba ia tersenyum saat melihat wajah Ferdi yang penuh harap."Iya," jawabnya sembari memgangguk."Iya apa?""Iya, aku masih mencintaimu.""Tapi semua ini bukan karena kamu merasa berhutang budi padaku, kan?""Enggak, Fer, aku memang masih mencintaimu. Perasaan ini tak pernah berubah sejak dulu.""Anisa, aku senang banget saat mendengarnya."Keduanya saling bertatapan, sorot mata mereka menyiratkan bahwa keduanya masih memiliki perasaan yang sama."Ayo Fer, cepat sembuh, kita harus segera melamar Anisa," ucap Bu Elina dan Pak Ringgo."Mami dan Papi setuju kan jika aku melamar Anisa?" "Tentu saja kami setuju, asalkan Anisa mau sama kamu.""Bagaimana, Nis?" Ferdi kembali menatapnya penuh harap."Sebaiknya sekarang kamu pulihkan dulu keadaan kamu. Kita jangan dulu bahas ini," ucap Anisa."Aku benar-benar ingin mendengarnya sekarang, Nis.""Sejujurnya aku masih sangat
Baca selengkapnya
Rahasia Miranda
Rudi bergegas ke taman, ia membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Beribu sesal tengah berputar-putar dalam kepalanya. Namun, semuanya tak bisa lagi diubah, dirinya tak bisa lagi memperjuangkan Anisa karena jika itu dilakukannya ia harus berurusan dengan polisi atas video panasnya bersama Miranda."Hai Rud." Tiba-tiba Miranda muncul hingga membuat Rudi terhenyak."Ngapain kamu kesini?" tanya Rudi dengan wajah masam."Aku sering mendatangi taman ini untuk menyendiri jika aku sedang galau.""Semuanya kacau gara-gara kamu.""Asal kamu tahu, Rud, demi kamu aku rela kehilangan semua harta Ferdi, itu aku lakukan karena aku sangat mencintaimu."Mendengar itu Rudi langsung menatap wajah Miranda yang cantik. Paras menawan dengan tubuh jenjang berisi itu membuatnya kembali terpesona."Kamu beneran mencintaiku? Meskipun aku tidak sekaya Ferdi?""Iya, Rud, aku sangat mencintaimu. Karena kamu lemah lembut dan romantis, sangat berbeda dengan Ferdi."Rudi langsung memeluk tubuh ramping Miranda, la
Baca selengkapnya
Skandal Miranda
"Mami kenapa, mana Alisya dan Seina?" tanya Ferdi."Mami nyesel dulu pernah menjodohkan kamu dengan Miranda, dia benar-benar wanita yang sangat menjijikkan.""Maksud Mami apa?" tanya Ferdi."Ternyata Miranda dan satpam di rumah kamu memiliki hubungan gelap, bahkan satpam itu mengatakan bahwa Alisya dan Seina adalah anaknya."Ferdi tampak terhenyak mendengar ucapan maminya, ia benar-benar tak menyangka jika satpam yang sangat loyal padanya itu diam-diam mengkhianatinya di belakang."Sudahlah, Fer, lagipula sekarang kamu sudah bercerai dengannya, mami semakin yakin bahwa Anisa adalah wanita terbaik untuk kamu.""Assalamualaikum." Obrolan mereka terhenti saat Anisa datang."Silahkan masuk Sayang." Bu Elina menyambut hangat calon menantunya itu."Kamu bawa apa itu?" tanya Ferdi saat melihat rantang yang dibawa Anisa."Aku bawakan pepes ayam, kamu suka gak?"Ferdi terdiam, selama hidupnya ia belum pernah mencoba makanan itu, meski nama masakan tersebut sering ia dengar."Ya ampun Anisa ken
Baca selengkapnya
Rudi dan Miranda Putus
Rudi dan Miranda tengah merajut kasih di taman, keduanya tampak saling bergelayut mesra seakan dunia milik mereka berdua."Sayang, jadi kapan kamu nikahin aku?" tanya Miranda."Sebenarnya bisa saja dalam waktu dekat ini, tapi aku gak punya banyak biaya. Kita nikah secara sederhana aja ya." Rudi menyahut."Gimana sih kamu, Rud. Masa wanita secantik aku harus menikah secara sederhana?" Miranda tampak merajuk."Jadi, kalian mau menikah?" tanya Jatmiko yang tiba-tiba muncul hingga membuat keduanya terhenyak."Heh satpam gila! Ngapain kamu tiba-tiba nyamber aja kayak petasan!" ucap Miranda lalu bangkit dari tempat duduknya."Hidup saya sudah hancur, saya kehilangan semuanya, Non Miranda harus tanggung jawab.""Heh! Maksud lu apa sih? Lu siapa?" tanya Rudi yang tampak kebingungan."Dia satpamnya Ferdi, dia itu terobsesi sama aku, mungkin niatnya mau pansos!""Asal lu tahu, gue dan Miranda udah sering tidur bareng, bahkan kedua anaknya adalah anak gue." Jatmiko akhirnya membongkar skandar di
Baca selengkapnya
Kesialan Miranda
[Guys, gue lagi gabut, nih, ngumpul di kafe, yuk!] Miranda mengirim pesan di WAG teman-teman arisannya.[Boleh, tapi seperti biasa, lo yang traktir ya.] Seseorang bernama Helen membalas.[Sorry guys, sekarang gue lagi gak ada duit.][Gue denger dari pembokat gue katanya lo dicerein sama Ferdi gara-gara selingkuh ya?] balas Caroline.[Wah masa?] Helen membalas dengan emoticon penuh tanya.[Iya, ih, si Miranda itu parah, gue tadi lihat tiktok pembokatnya, dia lagi curhat sambil nangis gitu katanya suaminya selingkuh sama si Miranda.] Seseorang bernama Seira menyahuti obrolan teman-temannya.[Najong tralala deh, masa suami pembokat juga sampe diembat.][Kalian kenapa tega banget sama gue, kalian ngomongin gue padahal gue masih ada disini.] Miranda membalas.[Sorry mulai sekarang lo bukan lagi circle kami.]Setelah itu Miranda tak bisa lagi membalas komentar karena ia telah dikeluarkan dari grup tersebut. "Aaaaaaaaaaaaaak!" teriaknya sembari menangis meraung-raung."Berisik!" bentak ibun
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status