All Chapters of Wanita Simpanan Pilihan Mertua: Chapter 31 - Chapter 40
146 Chapters
Restu yang Dinantikan
Bima sangat mengerti kegelisahan yang sedang dialami oleh Dahlia. Bima menggenggam tangan Dahlia untuk memberinya ketenangan dan mengatakan secara tidak langsung bahwa dirinya akan selalu bersama Dahlia. "Pa, Ma.." Bima mencoba mengurai suasana kaku dan tegang yang terasa di antara mereka di ruangan itu. "Apa kalian sudah berkomitmen dan saling mengenal kelebihan dan kekurangan masing-masing?" tanya Papa Bima yang selalu terlihat serius dan berwibawa. "Iya, Pa. Bima mencintai Dahlia, bukan karena kecantikan fisiknya, tapi juga karakter dan pribadinya." kata Bima. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dahlia?" tanya Papa Bima. "Dahlia juga, Om. Pasti Om dan Tante sudah mendengar cerita masa lalu dan kegagalan Dahlia. Sejujurnya, sangat sulit bagi Dahlia untuk kembali membuka hati dan mempercayai seorang pria. Namun Bima begitu tulus menerima Dahlia apa adanya, dan berhasil membuat Dahlia percaya padanya. Tentu bagi kami saat ini, di usia yang sudah dewasa, bukan waktunya untuk bermain-ma
Read more
Ujian Sebelum Pernikahan
"Nak, bagaimana pertemuan dengan orang tua Nak Bima tadi?" tanya ibu. "Semuanya berjalan lancar, Bu. Akhirnya kedua orang tua Mas Bima merestui hubungan kami. Mas Bima akan segera menemui Bapak dan Ibu untuk membahas mengenai acara lamaran dan pernikahan kami," jawab Dahlia sambil tersipu malu. "Wah, Ibu ikut senang, Nak. Akhirnya hubungan kalian berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari semua pihak," kata ibu. "Iya, Bu. Dahlia sangat senang dan bersyukur," kata Dahlia. Keesokan harinya, Bima segera menemui orang tua Dahlia dan menyatakan keseriusan hatinya. Bapak dan ibu Dahlia juga menyambut dengan baik maksud baik Bima itu. Bapak hanya mengingatkan Bima, untuk selalu menjaga dan berusaha membahagiakan Dahlia. Bima berjanji di hadapan Bapak dan Ibu Dahlia akan selalu setia dan tidak membuat Dahlia terluka kembali. Akhirnya disepakati bahwa pertemuan keluarga Bima dengan keluarga Dahlia akan diadakan dia minggu lagi. Acara pertemuan tersebut akan diadakan di rumah orang t
Read more
Siapa yang berbohong?
Setelah tiga puluh menit, Monica meninggalkan rumah Dahlia. Dahlia sangat terpukul dan gundah mendengar kabar mengenai masa lalu Bima. Dahlia menjadi tidak fokus bekerja, dan lebih memilih berdiam diri di kamarnya. Dahlia tidak mengerti apa yang harus ia lakukan. Bisa saja dia mengabaikan Monica, dan tetap melanjutkan rencana pernikahannya seperti biasa dan seolah tidak terjadi apa-apa. Tetapi jika yang dikatakan oleh Monica benar, rasanya semua bertentangan dengan hati nurani Dahlia. Berulangkali Bima menghubungi Dahlia melalui ponselnya. HP Dahlia berbunyi tanpa henti, tapi Dahlia tetap diam dan tidak ingin menerima telepon dari Bima itu. Ibu yang mendengar suara HP Dahlia masuk ke dalam kamar. Ibu melihat Dahlia hanya duduk di tempat tidurnya dan melamun. Ibu melihat HP Dahlia, "Nak, ini Nak Bima menelepon terus. Apa kamu tidak ingin mengangkatnya?" tanya ibu. "Biar saja, Bu," kata Dahlia. "Ada apa, Nak? Apa kamu sedang bertengkar dengan Nak Bima? Ibu perhatikan sejak kamu men
Read more
Nasib Monica
Bima dan Dahlia sampai di depan sebuah rumah yang cukup mewah. Lulu dan seorang pria, yang ternyata teman Bima sudah menunggu di depan rumah itu. "Mbak Lia," Lulu menyapa Dahlia dengan ramah. Teman Bima yang bernama Aryo turut menyalami Dahlia. Bima menekan bel rumah itu, lalu seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah dan membukakan pintu. Dahlia melihat sekelilingnya, rumah yang sangat besar dan bersih itu. Monica dan seorang wanita cantik keluar dari dalam kamar. Wanita yang ternyata adalah Ibu Monica segera memegang lengan Monica. Sekilas Monica memang tampak normal dan seperti orang sehat, tetapi Ibu Monica begitu panik ketika melihat Bima ada di depan Monica. Monica terkejut dan tersenyum melihat Bima, lalu ia berusaha mendekati Bima. Bima hanya menatap Monica tanpa ekspresi. "Mas Bima? Akhirnya kamu datang menemui aku, aku sangat merindukanmu, Mas," kata Monica. Monica terus meronta dan akhirnya bisa melepaskan diri, ia berlari dan langsung memeluk Bima dengan erat
Read more
Luka di tangan Dahlia
Bima segera membawa Dahlia masuk ke dalam mobil. Bima mengambil kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang selalu tersedia di mobilnya, dan mencoba menutup luka Dahlia untuk sementara.Dahlia meringis menahan rasa sakit, tapi ia sempat melihat wajah Bima. Bima terlihat begitu panik dan kuatir melihat keadaan Dahlia. Bima sama sekali tidak menduga jika Monica akan bertindak sejauh itu. "Kita harus ke rumah sakit, aku sangat kuatir melihat lukamu. Aku tidak mau terjadi infeksi nantinya, jadi lukamu harus ditangani dengan benar," kata Bima sambil membalut luka Dahlia dengan perban yang ada. Setidaknya, itu sebagai pertolongan pertama sebelum Dahlia mendapat pertolongan medis di rumah sakit terdekat. Dari dalam rumah itu masih terdengar suara teriakan Monica. Monica bahkan mencoba berlari mengejar Bima, tentunya dengan sigap Aryo dan Lulu berusaha menahan Monica. Namun Monica terus meronta dan berusaha melepaskan diri. Monica sudah berubah menjadi lebih agresif, liar, dan tak
Read more
Hasutan Mantan Mertua
Berita mengenai rencana pernikahan Bima mulai beredar di kalangan karyawan-karyawannya. Aditya juga sudah mendengar rencana pernikahan mantan istrinya itu. Aditya merasa kecewa dan kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mungkin Aditya bisa mengancam atau menggagalkan rencana pernikahan atasannya tersebut. Apalagi Bima juga sudah memperingatkan dirinya untuk tidak mengusik Dahlia lagi. Akhir pekan itu Aditya pulang ke rumah ibunya. Aditya menyerahkan sejumlah uang pada ibunya untuk kebutuhan sehari-hari. "Nak, ada apa? Ibu perhatikan kamu banyak diam dan menyendiri?" tanya ibu. "Dahlia akan menikah, Bu. Dia akan menikah dengan Pak Bima. Bukan sekedar atasan Adit saja, tetapi juga putra pemilik perusahaan tempat Aditya bekerja. Aditya merasa keadaan Adit ini sangat memalukan dan menyedihkan. Aditya sangat malu setiap kali bertemu dengan Pak Bima," kata Aditya. "Aneh, kenapa wanita seperti Dahlia bisa seberuntung itu? Kenapa nasibnya setelah bercerai dengannu menjadi begitu
Read more
Jauhi anakku!
Perkataan Ibu Aditya begitu menghujam dalam hati dan benak Mama Bima. Mama Bima menjadi gelisah, bahkan menangis karena menyesalkan keputusan Bima untuk menikah dengan Dahlia. "Ma, ada apa? Kenapa sejak tadi sore Mama lebih banyak diam?" tanya Papa Bima. "Pa, kita harus mencegah Bima menikah dengan Dahlia," kata Mama Bima sambil menatap suaminya. "Loh, ada apa ini? Bukankah kita sudah sepakat dan menyetujui pilihan anak kita? Kita tahu bahwa Bima sangat mencintai Dahlia," kata Papa Bima. "Iya, Pa. Kita memang melakukan semua itu demi kebahagiaan Bima. Tetapi Mama merasa kalau Dahlia itu bukan calon istri yang baik untuk Bima. Mama takut Bima salah memilih dan akhirnya tidak bahagia. Dahlia itu bukan wanita yang baik, buktinya dia bercerai dengan suaminya dahulu. Kalau dia istri yang baik, pasti mereka masih harmonis sampai saat ini," jawab Mama Bima. "Ma, Bima itu sudah dewasa, bisa melihat dan berpikir dengan baik. Papa rasa dia sudah memikirkan dan mempertimbangkan semuanya ini
Read more
Kembali Terhalang Restu
Dahlia duduk di belakang meja kasir salonnya dan termenung. Dahlia masih teringat, wajah Mama Bima yang menawarkan uang sebagai syarat untuk melepaskan anaknya. Untuk sesaat Dahlia merasa pernah ada di situasi ini, menghadapi keangkuhan dan ego dari dua orang yang berbeda. Awalnya Dahlia berpikir bahwa mama Bima adalah wanita yang sangat terhormat, pengertian, dan bijak. Namun penilaian Dahlia terhadap calon mertuanya itu seketika berubah dan berbalik seratus delapan puluh derajat. Mama Bima ternyata tak ubahnya seperti Ibu Aditya, yang memandang Dahlia dengan sebelah mata dan tak segan melontarkan perkataan yang sangat menyakitkan. Dahlia mencoba membuka hati memupuk angan dan impiannya untuk menjalani pernikahan yang bahagia bersama dengan Bima. Namun semuanya lenyap seketika, bunga yang baru saja akan mekar, kini justru layu dan akan mati. Dahlia menghela nafas panjang, mencoba menguasai diri dan pikirannya. Persiapan pernikahan Dahlia dan Bima sudah hampir selesai. Tanggal aca
Read more
Dilema
Dahlia dan Bima sampai di depan rumah Bima. Dahlia menghela nafas panjang, sebelum akhirnya turun dari mobil dan mengikuti langkah Bima. Bima membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam rumah. Tok.. Tok.. Tok.. Mama Bima membuka pintu dan terkejut melihat Bima dan Dahlia di hadapannya. "Bima," kata Mama Bima. "Ma, ada yang mau aku dan Dahlia bicarakan," ucap Bima. "Ada apa?" tanya Mama Bima. "Ma, kenapa Mama tiba-tiba menemui Dahlia dan meminta membatalkan pernikahan kami?" ucap Bima dengan suara cukup keras. "Jadi kamu sudah mengadukan semuanya pada Bima? Aku tahu, kamu pasti sengaja membuat Bima membenci orang tuanya sendiri. Dasar wanita jahat, kamu merusak hidup anak saya" teriak Mama Bima sambil menunjuk Dahlia. "Ma, jangan bicara seperti itu pada calon istriku," tegur Bima. "Mama tidak merestui Dahlia menjadi istrimu. Sekarang atau selamanya, Mama tidak akan mengijinkan kamu menikah dengan wanita ini. Dia bukan wanita yang baik, Bima. Di memiliki maksud jahat untukmu. Dia
Read more
Demi Mama Bima
Wajah Bima tampak terpukul dan sedih. Bima langsung memutar mobilnya dan berbalik arah. "Mama masuk rumah sakit," jawab Bima. "Ya ampun. Apa yang harus kita lakukan, Mas?" tanya Dahlia bingung. "Kita ke rumah sakit saja dulu, kita lihat kondisi mama seperti apa. Barulah kita memikirkan langkah selanjutnya," jawab Bima. Dahlia tidak bicara lagi, karena melihat Bima fokus menyetir dan berusaha sampai di rumah sakit dengan cepat. Namun Dahlia bisa melihat wajah Bima yang sendu, mungkin ada rasa bersalah yang timbul di dalam hatinya. Dahlia menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan diri, apapun bisa terjadi nanti. Dahlia harus siap dan menerima jika Bima berubah pikiran dan lebih memilih mamanya. .Papa Bima dan Lulu sedang ada di dalam kamar. Mama Bima masih memejamkan matanya dan terlihat tak berdaya. Infus tertancap di tangannya, juga selang oksigen ada di hidungnya. "Pa, bagaimana keadaan mama?" tanya Bima. "Bim, tekanan darah mamamu sangat tinggi, dan ada komplikasi penyak
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status