All Chapters of Wanita Simpanan Pilihan Mertua: Chapter 11 - Chapter 20
146 Chapters
Dahlia Membeli Mobil
Usaha salon Dahlia mulai dikenal luas. Dahlia juga sering mendapatkan pekerjaan merias pengantin di berbagai tempat. Awalnya Dahlia harus menyewa mobil setiap kali ada jadwal merias di tempat yang cukup jauh. Jika jaraknya masih terjangkau, Dahlia menggunakan sepeda motor. Karena banyaknya konsumen yang datang ke salon, Dahlia memperkerjakan dia orang karyawan. Sekaligus mengajari mereka agar bisa membuka usaha seperti dirinya suatu saat nanti. Dahlia tidak pelit berbagi ilmu pada para karyawannya. Ia percaya rejeki tetap sudah diatur untuk setiap orang sesuai porsi masing-masing. Sedikit demi sedikit akhirnya Dahlia bisa menabung uang dari hasil pekerjaannya. Pertama-tama ia membelikan motor baru untuk Bapak, agar bisa beraktivitas lebih baik dan tidak sering direpotkan dengan motor butut nya yang sering rewel. Bapak sangat senang dan terkejut ketika Dahlia membawa pulang motor yang dibelinya secara tunai, dan memberikan kuncinya pada Bapak sebagai hadiah ulang tahun Bapak. Setel
Read more
Bertemu dengan Bima
Hari ini Dahlia ada jadwal merias pengantin di luar kota. Jarak kota itu cukup jauh dari rumah Dahlia, yaitu dua jam perjalanan. Jika ada pekerjaan merias pengantin seperti itu, Dahlia harus rela jika waktu istirahat dan tidurnya jauh berkurang.Biasanya jika acara akad nikah berlangsung pagi hari, Dahlia harus mulai merias pengantin wanita mulai pukul tiga dini hari, karena selanjutnya masih harus merias ibu dan saudara-saudara perempuan calon pengantin itu. Jadi jika tempat acaranya jauh, Dahlia harus berangkat dari rumah pukul sebelas atau dua belas malam. Di siang hari, biasanya Dahlia harus kembali memperbaiki riasan pengantin, mengganti pakaian untuk resepsi dan sebagainya. Rasa lelah dan mengantuk pasti ada, tapi melihat pengantin tersenyum puas dan bahagia, terlihat cantik di hari yang paling istimewa membuat Dahlia sangat bahagia. Semua rasa lelah terbayar lunas melihat senyuman mereka. Seringkali Dahlia harus menghadapi konsumen dengan berbagai tipe, ada yang mempercayakan
Read more
Hutang Demi Gengsi
Aditya mendengus kesal dan melangkah gontai ke teras rumah. Ia menyalakan rokok nya dan menghisapnya dalam-dalam, dan menghembuskan asap itu ke udara, seakan ingin membuang gundah nya jauh-jauh seperti asap yang mengepul itu.Di satu sisi Aditya merasa iba melihat ibu yang mengandung dan melahirkannya lemah tak berdaya, tapi di sisi lain ia merasa begitu geram akan tindakan Ibu nya itu. Dalam kondisi sulit seperti ini, ia baru mengetahui jika ibunya selama ini memiliki hutang yang bagi mereka saat ini begitu besar jumlahnya.'Mengapa Ibu begitu nekat dan berani berhutang seperti itu, hanya demi mengadakan pesta meriah satu hari?' pikir Aditya. Aditya teringat betapa mewahnya pesta pernikahan keduanya itu. Ibu meyakinkan Aditya bahwa semua dananya tersedia, Aditya tidak perlu memusingkan masalah biaya atau segala persiapan pernikahan itu. Ibu dan Sinta begitu antusias mempersiapkannya. Mereka memilih gaun, salon, dekorasi terbaik, dan katering ternama di kota itu.Padahal untuk melaksa
Read more
Aditya menjadi Sopir
Sudah satu jam lamanya Aditya memandangi layar HP nya, sesekali ia mencari kontak di HP nya dan menelepon beberapa orang yang dikenalnya. Aditya menelpon seorang temannya yang bekerja di Semarang."Hallo Mas, saya Aditya. Mau menanyakan apakah ada lowongan kerja di kantor Mas?" tanya Aditya."Kayaknya belum ada, Dit. Kalaupun ada juga lowongan untuk menjadi sopir kantor, karena sopir yang lama baru saja pensiun," kata orang tersebut."Ga apa-apa, Mas. Jadi sopir pun aku mau," kata Aditya."Apa Dit? Kamu serius? Kamu tadinya seorang manajer loh. Kamu mau melamar menjadi sopir? Kamu ga bercanda, kan?" tanya orang itu dengan terkejut."Iya Mas. Aku baru saja di PHK. Aku sangat membutuhkan uang," kata Aditya."Ya sudah, Dit. Kalau begitu kamu kirim saja surat lamaran mu ya, nanti saya serahkan ke bagian HRD," kata teman Aditya itu."Iya Mas, terimakasih banyak untuk bantuan dan informasinya. Mas kirimkan saja alamatnya, ya. Saya akan kirim surat lamaran saya segera," kata Aditya.Aditya s
Read more
Pertemuan Tak Terduga dengan Mantan Mertua
"Mbak Lia, sepertinya tadi ada orang yang memanggil dan mengejar kita," kata Nina yang duduk di samping Dahlia.Dahlia dan Nina baru saja selesai merias konsumen di dalam kota Semarang, dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang."Ah, masa?" kata Dahlia sambil mencoba melihat dari kaca spion."Ga ada koq, Nin," kata Dahlia.Nina pun menoleh dan melihat ke belakang. Apa hanya perasaanku saja, ya?" kata Nina."Mbak, bagaimana dengan pria tampan kemarin?" tanya Nina."Pria yang mana, Nin?" tanya Dahlia."Yang di acara pernikahan itu," kata Nina."Oh, Bima," kata Dahlia."Nah, itu. Apa dia masih sering menghubungi Mbak?" tanya Nina penasaran."Beberapa kali ia menelepon dan mengirim pesan, tapi ga terlalu aku tanggapi, Nin," kata Dahlia."Kenapa Mbak?" tanya Nina."Nin, kamu kan tahu status Mbak sekarang. Mbak ini seorang janda, bukan waktunya untuk main-main seperti itu," kata Dahlia."Siapa tahu dia serius dan tulus sama Mbak," kata Nina."Entahlah Nin, Mbak belum siap untuk mem
Read more
Menolak Cinta Mas Bima
Hari ini menjadi hari yang panjang dan melelahkan, ditambah pertemuan yang sama sekali tidak diharapkan oleh Dahlia tadi hampir saja mengacaukan hati Dahlia dan menguak luka lama. Akhirnya pekerjaan Dahlia dan Nina selesai sudah, mereka ada dalam perjalanan pulang saat ini."Dasar nenek sihir!! Ih.. Menyebalkan sekali!" kata Nina dengan emosi.A"Apa sih, Nin? Bikin kaget saja tiba-tiba mengomel begitu," kata Dahlia."Itu loh, mantan mertua Mbak Lia tadi pagi. Aduh, menyebalkan sekali. Bisa-bisanya dengan sengaja membongkar aib dan mempermalukan Mbak di depan semua orang," kata Nina."Yah begitulah, Nin. Akhirnya kamu tahu kan bagaimana mertuaku itu," kata Dahlia."Iya Mbak, amit-amit deh punya mertua seperti itu. Semoga mertuaku nantinya ga seperti itu. Bisa habis kesabaranku nanti, tapi aku suka cara Mbak menghadapinya tadi. Ga terpancing marah, tapi bisa menjawab tepat sasaran. Hasilnya dia yang malu jadinya. Hahaha.. Aku suka melihat ekspresi wajahnya, Mbak," kata Nina diiringi taw
Read more
Aku Hanyalah Seorang Janda
Dahlia menatap Bima, menunggu reaksi Bima setelah mendengar penolakannya.'Apakah pria ini akan kecewa? Atau marah? Bima sudah jauh-jauh datang, dan aku menolaknya begitu saja. Apa aku begitu jahat?' batin Dahlia.Tapi ternyata Bima mengangkat wajahnya dan tersenyum memandang Dahlia, lalu berkata dengan lembut, sama sekali tidak terdengar kemarahan dalam nada suaranya."Aku mengerti dan memahami, pasti kamu terkejut karena kita baru saja kenal dan tiba-tiba aku datang mengatakan ini padamu. Aku tahu kamu membutuhkan waktu untuk yakin kepadaku, dan aku akan menunggu sampai kamu siap dan mau membuka hati, Dahlia. Aku tahu, untuk mendapatkan berlian, perlu usaha, waktu, dan kesabaran. Maka aku tidak akan menyerah untuk membuatmu bisa melihat kesungguhan hatiku," kata Bima.Dahlia terkejut mendengar perkataan Bima yang tidak seperti dugaannya. Hati wanita mana yang tidak tersentuh dan tersanjung mendengar pernyataan tulus itu keluar dari mulut seorang pria. Lulu sampai tercengang dan menu
Read more
Ibu Aditya Menemui Sinta
POV Ibu AdityaSejak aku bertemu dengan Dahlia kemarin, perasaanku menjadi tidak nyaman. Aku tidak menduga bisa bertemu lagi dengannya. Wanita yang tidak pernah kusukai. Sejak Aditya berkenalan dengannya, hati Aditya langsung terpaut padanya. Entah apa yang membuat Aditya begitu mencintainya. Ya, kuakui Dahlia memang cantik dan lembut, tapi dia tidak memenuhi kriteria menjadi menantuku. Bapak Dahlia hanyalah seorang buruh rendahan. Aku sungguh malu ketika orang menanyakan hal itu padaku. Setelah Aditya menikah dengan Dahlia, ternyata aku tetap tidak bisa menyukainya. Aku senang akhirnya Aditya menuruti permintaanku untuk menikah dengan Sinta. Siapa suruh Dahlia mandul, tidak bisa hamil dan melahirkan anak?Sinta adalah menantu idaman yang selalu aku inginkan. Dia cantik, dan yang terutama berasal dari keluarga yang kaya dan terhormat. Aku sangat bangga ketika semua orang mengetahui bahwa aku berbesan dengan salah satu orang kaya di kota ini. Pada pertemuan kemarin, aku sengaja ingin
Read more
Bertemu Kembali Setelah Bercerai
Aditya mulai menjalani pekerjaan barunya sebagai sopir. Hari demi hari dijalaninya dengan sangat berbeda. Dulu Aditya adalah seorang manajer perusahaan dengan gaji cukup besar. Sebagai manajer, Aditya selalu berpakaian rapi dan bersih, duduk manis di ruangan ber-AC, memiliki banyak karyawan di bawahnya yang selalu menghormati dan siap menerima perintahnya. Aditya tidak perlu banyak mengeluarkan tenaganya saat bekerja, hanya cukup memberi perintah dan mengatur anak buahnya dengan baik. Saat ini, kondisi pekerjaan dan keuangan Aditya berbalik seratus delapan puluh derajat. Dia harus sangat menghemat pengeluarannya agar bisa mencukupi kebutuhan dengan gaji yang pas-pasan, ditambah lagi harus mengirimkan uang untuk Ibunya dan membayar hutang. Kini, makan dengan menu ayam, ikan, atau daging bagi Aditya cukup mewah, sehingga tidak bisa dilakukan setiap hari. Aditya harus siap menunggu perintah untuk mengemudikan mobil kantor kapan saja dan kemanapun. Ia tidak bisa lagi memakai jas mewah d
Read more
Tiada maaf bagimu!
"Lia, tunggu!" kata Aditya sambil mengejar Dahlia.Dahlia merasa malas meladeni Aditya. Ia ingin terus melangkah masuk ke rumah dan mengabaikan Aditya. Namun ia takut Aditya justru semakin nekat dan membuat keributan. Beberapa pengunjung salon dan karyawan sudah mulai memperhatikan Aditya dan Dahlia. Aditya memegang lengan Dahlia dan menahannya untuk melangkah. "Apa sih, Mas?" kata Dahlia sambil menepis tangan Aditya. "Tunggu Lia, beri aku waktu untuk bicara denganmu," kata Aditya."Ada apa? Aku sibuk, Mas," kata Dahlia. "Lia, ka-kamu banyak berubah sekarang ini," kata Aditya. "Mas mau aku seperti dulu? Hanya diam dan menerima begitu saja semua perlakuan orang lain, sampai bisa dibohongi dan diinjak-injak?" kata Dahlia. "Lia, jujur kamu semakin cantik, tapi perkataanmu sekarang sangat tajam. Aku datang dengan maksud baik, tapi sedari tadi kamu terus menggunakan kata-kata permusuhan padaku," kata Aditya. "Lalu apa maumu? Kita berpisah tapi menjalin hubungan baik? Jangan lupa kamu
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status