Semua Bab Rahim Pengganti: Bab 21 - Bab 30
104 Bab
Ch.21 Akan Main Gila
Pernikahan memiliki caranya sendiri untuk membuat kehidupan seseorang berubah drastis. Ada pepatah yang mengatakan bahwa memilih pasangan dalam menikah, seperti memilih kucing dalam karung. Pepatah itu benar adanya. Kita tidak bisa mengetahui bagaimana karakter pasangan yang sesungguhnya, sebelum melewati tahun-tahun berbagi ranjang dengannya. Yang jelas, problema di pernikahan Dyandra kini telah membawanya bertemu dengan seseorang yang sedang ia benci di sebuah klub malam.Bertha segera menoleh ke arah mata kedua sahabatnya. Ia melongo melihat seorang lelaki blasteran berjalan tenang dan santai ke arah mereka. “Itu siapa, Dya?” tanya Bertha menunjuk seorang wanita yang berjalan di belakang Skylar. “Aku tidak tahu! Apakah itu istrinya?” gumam Dyandra terus memperhatikan. Mereka kemudian saling berpapasan. Skylar berhenti berjalan dan tertegun. Sepertinya, ia benar-benar kaget melihat kehadiran Dyandra di night club ini. Apalagi saat sedang menggandeng mesra seorang wanita ber
Baca selengkapnya
Ch.22 Laporan Skylar
Dyandra menangis frustasi di bawah pancuran air panas yang menjadi satu dengan deras air matanya. Ia tersengal-sengal. Perasaan marah, kecewa dan benci terhadap dirinya sendiri semua bercampur menjadi satu. Masih tidak mau menerima kenyataan bahwa ia berada di pihak yang kalah, yang direndahkan. “Aku benci kamu, Arka! Aku benci kamu!” isaknya pelan mengumpat sang suami. Melempar cincin pernikahan di jari manis hingga menghantam tembok kamar mandi dan jatuh tergeletak di atas lantai. “Carilah kesenangan untuk dirimu sendiri!” suara sang Kakak serta sahabat-sahabatnya kembali terngiang. “Selingkuhlah juga kalau memang itu membuatmu bahagia!” “Kamu terlalu baik untuk keluarga Hasbyan!” Suara Drupadi kencang terdengar mengisi batin dyandra. Menawarkan ide gila dan sebuah pembalasan telak bagi sang suami. Namun, bila ia juga berselingkuh, bukankah ia sama bersalahnya dengan Arka?‘Aku sungguh bingun!’ pekik Dyandra dalam hatinya kebingungan. Ia sudah lelah dengan semua rasa ter
Baca selengkapnya
Ch.23 Ke Mana Foto Pernikahanmu?
Keras kepala, temperamen, susah diajak kerja sama. Ketiga sifat yang tidak baik untuk dijadikan partner berbisnis. Baik Dyandra maupun Skylar saling merasa lawan bicaranya memiliki sifat-sifat tersebut, sehingga mereka terus menolak satu sama lain. Bagi Skylar, bukanlah gagal berbisnis dengan Dyandra yang menjadi masalah terbesar sampai ia harus marah-marah dan melaporkan semua kepada Batara. Kehadiran Frans Liem, teman masa kecilnya, itulah yang paling membuatnya marah. Ia tidak ingin dikalahkan oleh seseorang yang sejak dulu telah bersaing dengannya dalam masalah apa pun. Baik itu masalah nilai pelajaran, kekayaan, dan juga … wanita. “Aku sudah laporkan semua ini kepada ayahmu! Sekarang akan aku laporkan kepada ayahku!” geramnya sungguh marah kepada Dyandra. Ia telah mematikan sambungan teleponnya dengan Batara.“Kamu mabuk, Skylar? Sikapmu seperti anak kecil!” sahut Dyandra mulai khawatir akan dimarahi oleh ayahnya. “Kamu yang mabuk! Apa kamu lupa? Semalam kamu mabuk sampa
Baca selengkapnya
Ch.24 Saling Meminta Maaf
Skylar beradu pandang dengan Dyandra. Hanya mereka berdua yang tahu kemana perginya foto pernikahan itu. “Saya yang bersalah, Tante. Kemarin saya tidak sengaja menjatuhkan hingga pecah.” Skylar membantu Dyandra menyembunyikan masalah rumah tangganya. Ia merasa sedikit iba, karena Dyandra langsung berhenti berdebat ketika ia menyebut suami wanita itu telah berselingkuh. Berarti ada suatu kepedihan yang dalam di sana. Mungkin dengan menyelamatkan Dyandra dari lebih merasa sakit hati teringat foto pernikahan yang sudah hancur, akan membuat kesalahannya sedikit berkurang. “Oh, begitu?” Andini mengangguk, tetapi sorot matanya masih mempertanyakan. “Saya permisi dulu, Om, Tante. Ada pekerjaan yang harus saya lakukan di kantor Papa,” pamit Skylar kembali beradu tatap dengan Dyandra. Sebuah senyum diberikan oleh Dyandra kepadanya. Wanita itu seolah mengucap terima kasih karena telah membantunya menghadapi pertanyaan sang ibu. Skylar membalas dengan senyuman datar dan segera berlalu.
Baca selengkapnya
Ch.25 Dasar Singa Betina!
Jadi, menurutmu aku wanita murahan karena makan pagi dengan Frans Liem?” wajah Dyandra memerah marah.“Kamu yang menyimpulkan demikian, bukan aku.” Senyuman sarkas Skylar terpampang nyata di wajahnya.Dada Dyandra kembang kempis. “Sepertinya memang kamu dan aku tidak akan pernah bisa berbicara dengan baik.”“Pak Sopir! Berhenti! Saya mau turun!” teriak Dyandra membuang wajah, tak sudi menatap Skylar.Sopir kebingungan, tetapi akhirnya tetap menurut. Ia menghentikan kendaraan di pinggir jalan.“Ah, ayolah, aku hanya bercanda!” ucap Skylar saat Dyandra turun dari mobil sungguhan.“Bercanda saja dengan tembok!” Dyandra menjawab ketus dan kasar. Ia banting pintu mobil dan terus berjalan tanpa menoleh ke belakang sama sekali.Skylar tertawa kecil sambil menggelengkan kepala. “Dasar singa betina!” kekehnya.***Dyandra terduduk di ruang kerjanya. Khayal kembali memutar peristiwa dimana pada waktu itu, hatinya mulai mengingatkan sesuatu, memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak ben
Baca selengkapnya
Ch.26 Aku Bukanlah Wanita Sempurna
Matahari telah berganti tugas dengan bulan untuk menaungi bumi. Hujan rintik-rintik terasa sangat mendayu, menyapa malam dengan syahdu. Membuat hati perih Dyandra sedikit lebih dingin saat ia termenung seorang diri di pinggir kolam renang. Di tempat yang sama ini, waktu itu ia pertama kali memergoki Arka sedang melirik, memperhatikan lekukan Indah pada bagian belakang Cersey yang menyembul padat berisi. Embusan napas berat dibuang bersama segenap emosi kekecewaan. Setitik rasa perih ikut lepas di dalamnya. Bila menghilang dari muka bumi bisa dilakukan dengan mudah, maka Dyandra akan melakukannya detik ini juga. “Sedang apa di sini, Yank?” Arka berdiri di pintu teras, memandangi istrinya lekat. Merenung seorang diri di pinggir kolam seperti ini sangat jarang dilakukan oleh Dyandra. Kursi kosong di sebelah meja bulat kecil diduduki oleh Arka. Keduanya berdampingan, sama-sama menatap bulan yang remang terselip di balik kabut awan. “Aku akan pergi ke luar kota selama dua hari. Ada ca
Baca selengkapnya
Ch.27 Pergi Berdua Saja
Kebakaran di gerai cabang luar kota membuat Dyandra sudah hadir di ariport sejak matahari belum naik sempurna. Kondisi bandara yang masih relatif sepi membuatnya bisa menikmati musik melalui earphone sekaligus mengecek beberapa detail pekerjaan melalui ponselnya.Namun, kehadiran seseorang yang sama sekali tidak ia harapkan untuk muncul mendadak muncul, mengulik semua ketenangan yang ia miliki. “Kamu sedang apa disini?” seru Dyandra tidak percaya matanya sendiri.Senyuman dingin terbit di wajah maskulin Skylar. Ia kemudian mendudukkan tubuh tegap dan harum miliknya di sebelah Dyandra. “Aku ikut denganmu melihat cabang yang terbakar,” jawabnya tenang memperhatikan sekeliling. “Hah? Kamu tahu dari mana ada cabang yang terbakar?” Dyandra semakin bingung. “Rupanya kakak tercintamu itu, berhasi meyakinkan kedua orang tua kita agar mengikutsertakan aku dalam masalah ini,” terang Skylar. “Jadilah aku terjebak denganmu sampai dua hari ke depan!” tutupnya terdengar ketus, tetapi menc
Baca selengkapnya
Ch.28 Turbulensi Membuat Pelukan
Sampai masuk ke pesawat dan menemukan bahwa ternyata mereka duduk berdampingan, keduanya tetap melakukan aksi diam. Dyandra memilih duduk di dekat jendela. Perjalanan selama dua jam ke depan, akan menjadi panjang. Ia memutuskan untuk memejamkan mata sebentar. Tadi malam, ia tidak bisa tidur. Memikirkan betapa Arka akan bebas bersama Cersey selama dua malam. Secara gila, memikirkan apa saja yang akan dilakukan oleh suaminya itu bersama wanita selingkuhan tidak tahu malu? Gaya apa yang akan mereka lakukan nanti? Woman On Top, Oral Service?Jijik! Dyandra merasa jijik dengan bayangannya sendiri! Ia memejamkan mata sambil memaki dirinya agar tidak lagi memikirkan gaya bercinta apa yang akan dilakukan oleh sang suami.Lelah membayangkan semua hal gila yang bisa saja terjadi, ia mulai membayangkan bayi mungil di dalam rahim Cersey. Hasil buah cintanya dengan Arka. Intisari tubuhnya dengan Arka yang disatukan dalam rahim perempuan lain. Meski perempuan itu telah memporak-porandakan seluruh
Baca selengkapnya
Ch.29 Perasaan Aneh
Dyandra terkejut setengah mati dengan jawaban itu. Akan tetapi, ia tidak ingin menjawab atau meladeni ucapan Skylar. Hati wanita tersebut masih terus berdebar kencang. Entah karena turbulensi yang membuatnya ketakutan, ataukah karena kenyataan bahwa ia baru saja berada sangat dekat dengan tubuh Skylar? Sesuatu yang terus menyesakkan dari peristiwa ini adalah … saat ia begitu ketakutan sewaktu turbulensi tadi, hal pertama yang terlintas di dalam batinnya adalah sosok Arka serta kenangan akan malam pertama mereka. Hamparan kelopak bunga mawar di atas ranjang beserta sebuah kalung berlian disiapkan Arka di kamar pengantin. Saat itu suaminya begitu lembut membelai tubuhnya dengan mesra. Berbagai kecupan dan cumbuan ia berikan sebelum keduanya menjadi satu dalam ikatan cinta. Kenangan inilah yang membuat air mata Dyandra sedikit tertumpah saat kepanikan melanda beberapa menit sebelumnya. Air mata yang kemudian dilihat oleh Skylar. Benarlah kata mereka, saat kematian dirasa begitu dek
Baca selengkapnya
Ch.30 Kamar Hotel Berdampingan
Beberapa pekerja dan seorang lelaki tergopoh menghampiri saat mereka melihat Dyandra berjalan mendekati. “Selamat pagi, Bu Dyandra,” salam lelaki tersebut sedikit membungkuk dengan hormat. “Pagi, Pak Bondan,” jawab Dyandra tersenyum dan menganggukkan kepala. Skylar menatap pada Pak Bondan, demikian pula sebaliknya. “Oh ya, Skylar, ini Pak Bondan. Beliau adalah senior manajer di cabang ini,” ucap Dyandra memperkenalkan keduanya. “Skylar adalah … ehm … konsultan baru di pusat,” tutup Dyandra pada bab berkenalan mereka. Bingung hendak mengenalkan Skylar sebagai apa.Lelaki itu langsung mendelik mendengar ia disebut konsultan. “Sejak kapan aku jadi konsultan?” gerutunya protes sambil berbisik.Dyandra hanya mengangkat bahu dan menahan tawa. “Aku harus bilang apa? Bahwa kamu yang akan melakukan merger denganku? Kata-kata merger biasa membuat karyawan khawatir. Aku tidak mau menambah masalah mereka di situasi seperti sekarang ini,” jelas Dyandra diselingi terkekeh. Tak lama se
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status